BAB II KAJIAN TEORI
Dalam kajian teori ini akan dibahas pengertian premi serta elemen-elemen atau variabel-variabel yang ada dalam premi dan mempengaruhi terbentuknya premi
tahap selanjutnya akan dibahas metode-metode pencatatan data klaim sebagai dasar perhitungan premi. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai proses
penetapan premi dan prosedur jika terjadi perubahan tarif. Kajian tori ini akan ditutup dengan pembahasan mengenai teori loss ratio method yang merupakan alat kuantitatif
untuk mengasilkan perubahan rate pada suatu risiko atau sekumpulan risiko, dengan cara mengevaluasi data pengalaman masa lalu sebagai dasar dalam penetapan tarif
premi dimasa yang akan datang.
2.1 Konsep Risiko
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menghadapi risiko yang dapat muncul kapan saja risiko dapat muncul yaitu ketika ada ketidakpastian. Risiko atau
Risk merupakan pusat dari asuransi oleh karena itu sebelum mempelajari asuransi
secara detail perlu lebih dahulu dipahami arti dari risiko Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan
kerugian loss. Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam Asuransi. Ketidaktentuan dapat kita bagi atas
4
4
Ab b a s, sa lim. a sura nsima na je me n risiko Ja ka rta p t g ra find o p e rsa d a 2005 ha l 4
17
A. Ketidak tentuan ekonomi economic uncertainty, yaitu kejadian yang
timbul sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan harga, tekhnologi,
atau didapatnya penemuan baru, dan lain sebagainya. B.
Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam Uncertainty of nature misalnya; kebakaran, badai, topan, banjir, dan lain-lain;
C. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh prilaku manusia human
uncertainty , umpama peperangan, pencurian, perampokan, dan
pembunuhan
Bentuk-bentuk dari risiko antara lain risiko murni, spekulatif, particular, dan fundamental
• Risiko murni pure risk, yaitu suatu risiko yang tidak disengaja dan apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian misalnya: kebakaran pencurian dan
sebagainya • Risiko spekulatif, adalah risiko yang disengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan, terjadinya kepastian memberikan keuntungan kepadanya. Misalnya risiko perjudian, perdagangan berjangka dan sebagainya.
• Risiko fundamental, adalah risiko penyebnya tidak bias dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja,
tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan dan sebagainya
18
• Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya seperti kapal tandas, pesawat jatuh,
tabrakan mobil dan sebagainya. • Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan dinamika masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko keusangan kebalikannya disebut risiko statis, seperti risiko hari
tua, risiko kematian dan sebagainya.
Pengelolaan risiko perlu dilakukan secara cermat mengingat konsekuensinya yang cukup serius jika gagal dalam mengelola risiko. Risiko bisa dikelola dengan
berbagai cara, seperti penghindaran, ditahan, divesifikasi dan ditransfer ke pihak lain. Jika pada asuransi syariah hubungan antara peserta yang terjadi adalah
sharing of risk , maka pada asuransi konvensional justru sebaliknya adalah
transfer of risk memindahkan risiko.
5
Sebagai suatu organisasi perusahan, perusahan pada umumnya memiliki tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
mengurangi pengeluaran, mencegah perusahan dari kegagalan, menaikkan keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.
5
M. Sya kir Sula , Asura nsi Sya ria h Life a nd G e ne ra l Ko nse p da n Siste m O p e ra sio na l, Ja ka rta : G e ma Insa ni Pre ss. 2004, h. 304
19
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi,ini disebut analisis resiko dan pengendalian risiko yang dapat mengancam
kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan . Dari pengertian diatas penulis berkesimpulan bahwa manajemen risiko islam
adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melaksanakan fungsi- fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko yaitu mencakup kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian agar tercapai efektifitas dan efesiensi yang sesuai dengan ajaran islam.
Perbedaan yang mendasar antara manajemen risiko yang islam dengan manajemen risiko konvensional yaitu bahwa manajemen risiko konvesional memakai
bunga sebagai landasan perhitungan investasi dalam semua kegitan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan .
Dari karakter yang dimiliki manajemen resiko konvensional sudah bisa dipastikan pelaku yang terkait dengan pelaksanaan progam manajemen risiko perusahaan ini
akan melakukan segala macam cara yang mungkin dilarang agama. Sebaliknya manajemen risiko islam lebih memperhatikan ruhaniyah halal dan
haram yang merupakan landasan utama dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan serta tidak
menyimpang dengan ajaran agama islam. Penanganan resiko ini pernah dilakukan oleh nabi yusuf ketika mesir dilanda
krisis pangan seperti yang dijelaskan dalam Firman-nya.
20
لﺎﻗ نﻮ رْﺰﺗ ْﺳ ﻦﻴ ﺳ ًﺎ أد ﺎ ﻓ ْ ﺗﺪﺼﺣ ورﺬﻓ ﻲﻓ ﻠ ﺳ إ ً ﻴﻠﻗ ﺎ نﻮﻠآْﺄﺗ Artinya:
“ Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa, maka yang kamutuai hendaklah kamu biarkan dibulirkan kecuali sedikit untuk
kamu makan ”. Qs.Yusuf: 47
Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahan dalam mengimplementasikan manajemen risiko adalah mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin
akan dialami perusahan, setelah mengidentifikasi maka dilakukan evaluasi atas masing masing risiko, tahap terakhir adalah pengendalian risiko dibedakan menjadi 2
yaitu: pengendalian fisik risiko dihilangkan atau diminimalisir dan pengendalian finasial risiko ditahan atau ditransfer.
Menghilangkan risiko berarti menghapus semua kemungkinan terjadinya kerugian mislanya tidak mengendarai kendaraan waktu hujan. minimasi risiko
dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal yaitu dengan pengawasan mutu quality
control . menahan risiko bisa dengan menanggung keseluruhan atau sebagain dari
risiko misalnya membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi risiko yang bakal terjadi retensi sendiri. Dan pemidahan risiko dapat dilakukan dengan
mengalihkan kerugian kepada pihak lain.misalnya perusahan asuransi transfer risk.
21
Dilihat dari tujuanya:
6
Analisis risiko berusaha • Agar perusahaan waspada terhadap risiko-risiko yang ada atau yang mungkin
timbul dalam kegiatan perusahan. • Memperkirakan atau mengadakan proyeksi atas pengaruh atau akibat yang
diderita oleh perusahaan apabila risiko tersebut terjadi. • Menentukan risiko-risiko manakah yang dapat mempengaruhi kontinuitas
perusahaan, sehingga dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mengadakan, pencegahan kerugian ataupun pemindahan risiko tersebut
pada pihak lain. Pengendalian risiko bertujuan untuk.
• Menekan serendah mungkin akibat keuangan yang mungkin timbul akibat terjadinya suatu risiko pada perusahan
• Menciptakan suatu dasar untuk mengurangi atau membatasi kemungkinan kemungkinan terjadi atau timbulnya suatu risiko.
• Optimalisasi biaya risiko terhadap kemungkinan-kemungkinan alternatif tindakan yang dapat diambil dalam usaha mengelola risiko yang munkin
timbul dalam kegiatan perusahaan • Melakukan perlindungan terhadap produk perusahaan
6
Fe rd ina d , sila la hi.ma nj risk a sura nsi, , g ra me d ia p usta ka uta ma ja ka rta 1997.ha l 27
22
Usaha untuk mengetahui kemungkinan menderita kerugian serta usaha untuk mengukur besar kecilnya kerugian serta usaha-usaha untuk menekan serendah
mungkin dampak yang timbul apabila risiko tersebut terjadi
7
2.2 Premi