vitamin B komplek. Nutrisi-nutrisi tersebut merangsang pertumbuhan Acetobakter xylinum untuk membentuk nata .
Bakteri Acetobakter xylinum ini di peroleh dengan menggunakan larutan induk. Larutan induk di peroleh dari sari buah nenas atau biakan Acetobakter itu
sendiri. Komponen media induk biasanya hamper sama dengan mendia fermentasi yang terdiri dari air kelapa sebagai bahan utama biakan bakteri asam cuka dan
gula. Tanda awal pertumbuhan bakteri nata pada media cair yang mengandung
gula berupa timbulnya kekeruhan selama 24 jam inkubasi pada suhu kamar. Setelah 36 – 48 jam, suatu lapisan tembus cahaya mulai terbentuk di permukaan
media dan secara bertahap akan menebal membentuk lapisan kompak, jika di ganggu lapisan ini akan tenggelam dan lapisan baru akan terbentuk di atas
permukaan selama kondisi mendukung.
2.2.1. Cara Bakteri Acetobacter xylinum membentuk Nata de coco
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata de coco jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon C dan
Nitrogen N, melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat mempolimerisasi zat
gula dalam hal ini glukosa menjadi ribuan rantai homopolimer serat atau selulosa. Dari jutaan jasad renik yang tumbuh dalam air kelapa tersebut, akan
dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata de coco. Acetobacter
xylinum yang ditumbuhkan pada media yang mengandung gula ini akan mengubah 19 gula dalam bentuk glukosa menjadi selulosa Anonim, 2006.
Audrey Marselina Zebua : Pemanfaatan Nata Pati Kacang Merah Vignea sinensis Hasil Isolasi Sebagai Matriks Teofilin, 2009
USU Repository © 2008
2.3.Kacang Merah 2.3.1. Morfologi
Kacang merah berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat di para - para. Kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter,
tumbuhnya memerlukan penyangga. Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan biji, juga diperlukan tanah yang baik, Kacang merah akan dapat tumbuh baik di
daerah basah atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut dan dipanen 6 bulan setelah penanaman. Kacang merah dapat digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu kacang merah yang tumbuhnya kerdil dan yang tumbuh memanjang dan memerlukan para - para. Warna bijinya merah bertotol - totol
merah tua, sesuai dengan namanya. Buahnya polong berwarna kuning, kalau masih muda berwarna hijau dan kadang - kadang berwarna merah. Kalau sudah
tua berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan buncis.
Dalam satu polong ada 2 - 3 biji kacang merah. Bentuk kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk polongnya.
2.3.2. Sinonim