Kelompok Kerja Farmasi Klinis

penerimaan, pengeluaran berdasarkan kartu stok, kondisi fisik, tanggal kadaluarsa dan mengawasi stok opname dan evaluasi. 9. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dalah kegiatan menilai hasil kerja yang telah dilaksanakan, bertujuan untuk mengetahui apakah tugas yang diberikan telah dilaksanakan dengan baik dengan cara mengisi Daftar Penilaian Pelaksanaan Kerja Pegawai DP3, merekap kehadiran dan mengamati perilaku pegawai. 10. Evaluasi Pelayanan Evaluasi pelayanan adalah kegiatan yang menilai hasil kerja yang telah dilaksanakan, bertujuan apakah pelayanan sudah sesuai dengan rencana kerja dengan cara memeriksa laporan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, permintaan, pelaksaanaan tugas serta pencatatan.

4.2.3 Kelompok Kerja Farmasi Klinis

Berdasarkan standar akreditasi Rumah Sakit, ruang lingkup tugas Farmasi Klinis adalah: 1. Melakukan Konseling 2. Monitoring efek samping obat 3. Pencampuran obat suntik secara aseptis 4. Menganalisa efektivitas biaya 5. Penentuan kadar obat dalam darah 6. Penanganan obat sitostatika 7. Pelayanan Informasi Obat PIO A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP H.Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 8. Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN 9. Pemantauan Penggunaan Obat PPO 10. Pengkajian Penggunaan Obat Tugas pokja farmasi klinis yang belum dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan meliputi: 1. Pencampuran obat secara aseptis. Pencampuran obat secara aseptis di RSUP H. Adam Malik belum layak karena masih dilaksanakan oleh perawat. 2. Menganalisa efektivitas biaya. Hal ini belum dilakukan karena sebagian besar pasien yang dirawat di RSUP H. Adam Malik adalah pasien ASKESJAMKESMAS dan obat-obat yang digunakan berdasarkan Daftar Plafon Harga Obat DPHO ASKES. 3. Penentuan kadar Obat dalam darah. Hal ini belum dilakukan karena tidak tersedia tenaga ahli. 4. Penanganan obat sitostatika. Pelayanan Farmasi Klinis khusus pencampuran obat-obat sitostatika belum dilaksanakan oleh farmasis tetapi dilaksanakan oleh perawat. Dalam kebijaksanaan Direktur belum dibebankan kepada Farmasis serta tenaga terlatih yang masih sedikit. 5. Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN. Penyiapan TPN belum dilaksanakan oleh rumah sakit, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana belum memadai dan tidak adanya tenaga ahli . A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP H.Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 Kepala Pokja Farmasi Klinis dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh petugas PIO, Petugas Clinical Ward, Petugas Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan. Dari hasil pengamatan Farmasi Klinis telah melaksanakan: 1. Diklitbang i. Menyusun program kerja sebagai bahan penyusunan program kerja Farmasi Klinis. ii. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan serta bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pelatihan di Instalasi Farmasi. 2. Clinical Ward i. Melaksanakan visite bersama dengan dokter dan perawat. ii. Melakukan pencatatan profil pengobatan pasien. iii. Melaksanakan konseling obat ke pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Monitoring Efek Samping Obat MESO. 5. Pelayanan Informasi Obat i. Memberikan KIE obat kepada staf medik, tenaga kesehatan lainnya, pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. ii. Melaksanakan penyuluhan bagi pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap, bekerjasama dengan PKMRS, yang dilakukan setiap minggu dan juga dilakukan pembagian brosur-brosur tentang obat. iii. Mencatat pertanyaan pada form PIO yang tersedia.

4.2.4 Kelompok Kerja Perencanaan dan Evaluasi