Rekam Medik Panitia Farmasi dan Terapi PFT

A. Rumah Sakit Umum Kelas A

Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan subpesialistik luas.

B. Rumah Sakit Umum Kelas B

Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik.

C. Rumah Sakit Umum Kelas C

Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar.

D. Rumah Sakit Umum Kelas D

Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar.

2.5. Rekam Medik

Rekam medik adalah sejarah ringkas, jelas dan akurat dari kehidupan dan kondisi penderita, ditulis dari sudut pandang medik. Setiap rumah sakit dipersyaratkan mengadakan dan memelihara rekam medik dari setiap pasien, baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Suatu rekam medik yang lengkap termasuk data identifikasi dan sosiologis, sejarah famili pribadi, sejarah kesakitan yang sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus seperti konsultasi, data laboratorium klinis, pemeriksaan sinar X dan pemeriksaan lain, diagnosa kerja penanganan medik atau bedah, patologi A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP H.Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 mikroskopik dan nyata, kondisi pada waktu pembebasan, tindak lanjut dan temuan otopsi siregar, 2004. Kegunaan rekam medik ialah : a. Sebagai dasar perencanaan dan kelanjutan perawatan penderita. b. Merupakan suatu sarana komunikasi antar dokter dan setiap profesional yang berhubungan dengan penderita. c. Melengkapi bukti dokumen terjadipenyebab kesakitan pada penderita dan penanganan atau pengobatan selama tinggal di rumah sakit. d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi perawatan yang diberikan kepada penderita. e. Membantu perlindungan kepentingan hukum penderita, rumah sakit dan praktisi yang bertanggung jawab. f. Menyediakan data untuk digunakan dalam penelitian dan pendidikan. g. Sebagai dasar perhitungan biaya, dengan menggunakan data dalam rekam medik, bagian keuangan dapat menetapkan besarnya biaya pengobatan seorang penderita Siregar,2004

2.6. Panitia Farmasi dan Terapi PFT

PFT adalah organisasi dibawah komite medik rumah sakit yang di ketuai oleh dokter dan di bantu oleh seorang sekertaris yaitu apotekar dari IFRS. Anggota PFT terdiri dari dokter yang mewakili Staf Medik Fungsional SMF dan apoteker yang mewakili farmasi serta tenaga kesehatan lainya di rumah sakit. PFT rumah sakit bertugas membantu direktur rumah sakit dalam menentukan kebijakan pengobatan dan penggunaan obat. A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP H.Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 Fungsi dan ruang lingkup PFT adalah : Ü Menyusun formularium rumah sakit sebagai pedoman utama bagi para dokter dalam memeberikan terapi kepada pasien. Pemilihan obat untuk dimasukan kedalam formularium harus didasarkan pada evaluasi terhadap efek trapi, keamanan serta harga obat dan harus meminimalkan duplikasi produk obat yang sama. PFT berdasarkan kesepakatan dapat menyetujui atau menolak produk obat atau dosis oabat yang diusulkan oleh SMF. Ü Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit. Ü Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan meneliti rekam medik kemudian di bandingkan dengan diaknosa dan terapi. Ü Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat. Ü Mengembangkan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada stap medis dan perawat. Ü Membantu instalasi farmasi dan mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan- kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat dirumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional Siregar,2004. 2.7. Sistem Formularium Rumah Sakit Sistem formularium rumah sakit suatu metode yang digunakan staf medik di suatu rumah sakit untuk mengevaluasi, menilai dan memilih produk obat dianggap paling berguna dalam perawatan penderita. Obat yang ditetapkan dalam formularium harus harus tersedia di IFRS Siregar,2004. A. Rudi Hartono : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di RSUP H.Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 Sistem formularium merupakan sarana penting dalam memastikan mutu dalam penggunaan obat dan legalisasi harganya. Sistem formularium menetapkan pengadaan, penulisan, dan pemberian obat dengan nama dagang atau obat dengan nama generik apabila obat itu tersedia dalam dua nama tersebut. Kegunaan sistem formularium di rumah sakit : Ü Membantu meyakinkan mutu dan ketetapan penggunaan obat dalam rumah sakit. Ü Sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar. Ü Memberi ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal Siregar,2004.

2.8. Instalasi Farmasi Rumah Sakit IFRS