Tinjauan Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

dasar negara kesejahteraan beranjak dari abad ke-18 ketika Jeremy Bentham 1748-1832 mempromosikan gagasan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin the greatest happiness atau welfare of the greatest number of their citizens. Bentham menggunakan istilah utility kegunaan untuk menjelaskan konsep kebahagiaan atau kesejahteraan. Berdasarkan prinsip utilitarianisme yang ia kembangkan, Bentham berpendapat bahwa sesuatu yang dapat menimbulkan kebahagiaan ekstra adalah Edi SuhartoWelfare State2006 5 sesuatu yang baik. Sebaliknya, sesuatu yang menimbulkan sakit adalah buruk. Menurutnya, aksi-aksi pemerintah harus selalu diarahkan untuk meningkatkan kebahagian sebanyak mungkin orang. Gagasan Bentham mengenai reformasi hukum, peranan konstitusi dan penelitian sosial bagi pengembangan kebijakan sosial membuat ia dikenal sebagai bapak kesejahteraan negara father of welfare states.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kinerja keuangan daerah dengan tingkat kesejahteraan telah dilakukan sebelumnya. Halim 2001 dalam penelitiannya tentang fiscal stress, disebutkan bahwa PAD masih berperan terhadap total penerimaan daerahpropinsi. Retribusi sebagai komponen utama PAD, berpengaruh secara signifikan daripada pajak. Sedangkan proporsi pajak daerah relatif tidak berpengaruh terhadap PAD. Analisis berdasarkan data realisasi anggaran propinsi sebelum fiscal stress 19961997 dan sesudahnya 19981999. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan Paired Sample T Test, yaitu membandingkan dua sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda. Penelitian tersebut hanya terfokus pada angka rata-rata seluruh propinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan PAD, proporsi pajak daerah dan retribusi sebelum fiscal stress 19961997 dan sesudahnya 19981999. Yuliati 2001 pada penelitiannya tentang kemampuan keuangan daerah dalam menghadapi otonomi daerah di Kabupaten Malang menyebutkan bahwa untuk mencapai kemandirian dangan mengandalkan PAD + bagi hasil, efeknya relatif lebih cepat daripada hanya mengandalkan PAD saja. Sementara penghitungan rasio PAD terhadap PDRB dengan menggunakan harga berlaku, menunjukkan hasil yang kurang baik. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu 19951996-19992000, dengan pengelompokan beberapa alat analisis, yaitu - derajat desentralisasi fiskal, yaitu : rasio PAD dengan total pendapatan; rasio PAD + bagi hasil dengan total pendapatan; rasio PAD dengan pengeluaran rutin; dan rasio PAD + bagi hasil dengan pengeluaran rutin. Kebutuhan fiskal, dihitung dari total antara pengeluaran daerah dibagi jumlah penduduk, kemudian dibagi dengan jumlah kabupatenkota. Kapasitas fiskal diperoleh dari jumlah antara PDRB dibagi jumlah penduduk, lalu dibagi dengan jumlah kabupatenkota. Metode analisis data menggunakan Azwar dan Subektan 2012 meneliti tentang kinerja keuangan daerah dan kesejahteraan rakyat di era desentralisasi fiskal Studi empiris pada KabupatenKota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012. Penelitian ini menggunakan variabel efektivitas keuangan, efisiensi dan kemandirian keuangan serta kesejahteraan dengan IPM. Populasi penelitian adalah seluruh KabupatenKota Sulawesi Selatan yang terdiri dari 23 kabupatenkota dan hanya 14 kabupatenkota. Metode analisis data menggunakan regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian keuangan daerah berada di pola tata hubungan instruktif yang mengarah pada kemandirian pemerintah daerah. Tingkat efektivitas keuangan daerah berada di posisi yang sangat efektif dan tingkat efisiensi keuangan daerah berada di posisi yang kurang efisien. Simanjuntak dan Muklis 2015 meneliti tentang interaksi antara dana perimbangan, keuangan daerah dan IPM pada ekonomi daerah di Propinsi Jawa Timur untuk tahun 2008-2011. Metode analisis data menggunakan Partial Least Square PLS. Variabel dependen antara lain dana perimbangan diproxikan pada kemandirian keuangan sementara variabel interviening adalah kapasitas modal sedangkan variabel dependen adalah struktur keuangan daerah dan IPM sebagai indeks kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana perimbangan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kapasitas keuangan, kapasitas keuangan berpengaruh positif terhadap kemadirian keuangan, kapasitas keuangan berpengaruh negatif terhadap struktur keuangan pemerintah dan kemandirian keuangan berpengaruh positif terhadap IPM.. Ringkasan penelitian sebelumnya dijelaskan Tabel 2.5 berikut. Tabel 2.5 Ringkasan Penelitian Sebelumnya Peneliti Tahun Variabel Metode Analisis Data Hasil Penelitian Halim 2001 PAD, proporsi pajak daerah dan Retribusi Paired Sample T Test, Ada perbedaan PAD, proporsi pajak daerah dan retribusi sebelum fiscal stress 19961997 dan sesudahnya 19981999 Yuliati 2001 Rasio PAD dengan total pendapatan; rasio PAD + bagi hasil dengan total pendapatan; rasio PAD dengan pengeluaran rutin; dan rasio PAD + bagi hasil dengan pengeluaran rutin Paired Sample T Test Kemandirian dangan mengandalkan PAD + bagi hasil, efeknya relatif lebih cepat daripada hanya mengandalkan PAD saja Azwar dan Subektan 2012 Efektivitas keuangan, efisiensi dan kemandirian keuangan serta kesejahteraan dengan IPM Regresi panel Tingkat kemandirian keuangan daerah berada di pola tata hubungan instruktif yang mengarah pada kemandirian pemerintah daerah. Tingkat efektivitas keuangan daerah berada di posisi yang sangat efektif dan tingkat efisiensi keuangan daerah berada di posisi yang kurang efisien Simanjuntak dan Muklis 2015 Dana perimbangan kemandirian keuangan kapasitas modal struktur keuangan daerah dan IMP Partial Least Square PLS Dana perimbangan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kapasitas keuangan, kapasitas keuangan berpengaruh positif terhadap kemadirian keuangan, kapasitas keuangan berpengaruh negatif terhadap struktur keuangan pemerintah dan kemandirian keuangan berpengaruh positif terhadap IPM.. Sumber: Berbagai Penelitian Berdasarkan penelitian sebelumnya maka dapat persamaan penelitian ini sama-sama meneliti tentang pengelolaan keuangan daerah dan perbedaan terdapat pada objek, variabel yang digunakan dan alat analisis data yang digunakan penelitian.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian