Pengukuran Kepuasan Tinjauan tentang Kepuasan

20 d. Fasilitas – fasilitas yang disediakan rumah sakit yaitu fasilitas ruang inap, kualitas makanan atau kios-kios penjual makanan yang terjamin kesehatannya, privasi dan waktu kunjungan pasien.

2.4 Pengukuran Kepuasan

Mengukur kepuasan pasien adalah hal yang paling penting, karena pasien adalah orang yang merasakan bagaimana pelayanan yang telah diberikan dari suatu pelayanan keperawatan Wijono 1999. Selain itu pengukuran kepuasan pasien dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan implementasi strategi peningkatan kepuasan pasien. Salah satu alat yang digunakan dalam mengukur kepuasan pasien yaitu kuisioner, yang mengukur persepsi pasien melalui penilaian tingkat harapan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Meningkatkan kepuasan pasien antara lain : Tangible Berwujud, Reliability Kehandalan, Responsiveness Ketanggapan, Assurance Jaminan dan Empaty Empati. Tangible adalah penampilan dan kemampuan langsung, sarana dan prasarana, fisik meliputi fasilitas fisik, karyawan dan sarana komunikasi yang dimaksud adalah tersedianya gedung yang baik, yang meliputi : ruang tunggu pasien, tempat pendaftaran, petugas yang dapat menjelaskan mengenai biaya perawatan dan tindakan selanjutnya, penampilan dokter yang baik dan bersahabat, kondisi lingkungan aman dan WC umum, ada perawat yang jaga setiap waktu, ada sarana komunikasi, dan tersedianya apotik. 21 Reliability adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, tepat waktu dan akurat, serta terpercaya. Sedangkan Responsiveness adalah kemauan atau kesediaan membantu para pelanggan dalam memberikan pelayanan yang tanggap. Sementara itu yang dimaksud Assurance adalah mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan respek terhadap pelanggan serta kemampuan melaksanakan tugas secara spontan yang dapat menjamin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atas kemauan pelayanan keperawatan, keramahan, sopan santun. Empaty adalah perhatian yang bersifat individual secara tulus kepada pelanggan dan kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi serta berupaya untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan. Penggunaan 5 aspek ini mengukur kepuasan pasien. Metode ini sering digunakan untuk mengukur pasien terhadap pelayanan kesehatan Tjiptono, 2008 : 26. 22 Tabel 1.1 Contoh Cara Konsumen Menilai Dimensi Kualitas Jasa Kesehatan Bidang Jasa Keandalan Daya Tanggap Jaminan Empati Bukti langsung Kesehatan Pasar Konsumen Janji ditepati sesuai jadwal: diagnosisnya terbukti akurat Mudah diakses : tidak lama menunggu, bersedia mendengar keluh kesah pasien Pengetahuan: keterampilan, kepercayaan, dan reputasi Mengenal pasien dengan baik: mengingat masalah penyakit, keluhan, dll sebelumnya : pendengar yang baik, sabar Ruang tunggu: ruang operasi, peralatan, bahan – bahan tertulis Sumber : Tijptono 2008 : 27 Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan selain pelayanan medis juga pelayanan non medis berupa perilaku melayani atau cara berkomunikasi petugas rumah sakit yang dapat mengoptimalkan pelayanan di rumah sakit , yaitu: 1. Sikap dan pendekatan petugas rumah sakit kepada pasien pertama kali datang di rumah sakit 2. Keramahan yang ditunjukkan petugas rumah sakit 3. Kualitas pelayanan perawatan yang diterima oleh pasien yaitu apa saja yang telah dilakukan oleh pemberi layanan kepada pasien berupa pelayanan perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang diderita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada di rumah sakit. 23

2.5 Teori Pengembangan Hubungan Teori Self Disclosure