Sampling Rate Frekuensi dan Amplitudo Audio Mono Transformasi Fourier dan FFT Fast Fourier Transform

9 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar. Dalam audio digital, kedalaman bit menggambarkan jumlah bit informasi yang direkam untuk setiap sampel. Kedalaman bit secara langsung sesuai dengan resolusi tiap sampel dalam satu set data audio digital.

2.6 Sampling Rate

Sampling rate atau sampling frekuensi adalah nilai sinyal audio yang diambil dalam satu detik ketika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik. Agar diperoleh suara digital yang bagus maka suara analog harus di-sampling sekitar 2 kali lipat frekuensi-nya. Karena frekuensi tertinggi suara sekitar 20 KHz, maka sampling yang terbaik haruslah minimal 44.100 sampledetik kualitas CD. Tabel 2.1 Perbandingan Tingkat Kualitas Suara Berdasarkan Sample Rate nya

2.7 Frekuensi dan Amplitudo

Ada dua elemen yang terukur dalam gelombang suara, yaitu frekuensi dan amplitudo. Frekuensi adalah jumlah tingkat gerakan keatas dan kebawah siklus atau jumlah panjang gelombang yang terjadi per detik. 10 Gambar 2.2 Frekuensi Pada Sinyal Amplitudo mendefinisikan keras lemahnya atau tinggi rendahnya suatu gelombang. Amplitudo dibatasi oleh volume dan sound pressure level SPL. Semakin tinggi suatu tekanan maka akan semakin halus keras suaranya. Level ini diibatasi oleh pengukuran logaritmik yang disebut decibel dB 4 . Gambar 2.3. Amplitudo pada sinyal sinusoidal

2.8 Audio Mono

Mono adalah satu kanal. Audio mono hanya menghasilkan 1 suara yang didengar oleh kedua telinga kita. sehingga suara yang diterima oleh kedua telinga kita selalu sama. signal mono adalah R+L right and Left, dimana R dan L digabungkan, sehingga jadi satu signal R+L. ini dibuat agar bisa mendengar kedua sinyal dalam satu sumber suara. 4 Ben Harris. Home Studio Setup: everything you need to know from equipment to acoustics. United. Focal Press. 2009. h. 5 11 Contoh : sebuah rekaman audio dengan durasi 10 detik pada 22.05 kHz dengan resolusi 8 bit akan mempunyai ukuran file : 2205010881 = 220.500 byte

2.9 Transformasi Fourier dan FFT Fast Fourier Transform

Bentuk gelombang sinyal pada dasarnya merupakan fungsi waktu dimana analisis yang digunakan adalah analisis Fourier, yang dikembangkan menjadi deret Fourier. Bentuk-bentuk sinyalnya pun bermacam-macam, ada yang berupa gelombang sinus atau kosinus, maupun bentuk gelombang yang lainnya. Setiap bentuk gelombang yang bukan berupa gelombang sinus atau kosinus, yang berulang pada setiap selang waktu yang teratur regular interval, dinamakan satu gelombang periodik kompleks dengan periode T, dimana gelombang berulang setiap selang waktu tersebut dinamakan waktu periodik untuk sinyal xt yang periodik Hampir semua analisa sinyal dilakukan dalam domain waktu dan frekuensi, karena itulah disebut time-frequency analysis. Dalam domain waktu, sinyal digambarkan dengan bentuk gelombang dimana sumbu-x horizontal menunjukkan time dan sumbu-y vertikal menunjukkan besarnya amplitude tiap waktu. Bentuk ini kadang kurang informatif karena kita tidak bisa mengetahui besarnya magnitude tiap waktu. Untuk itu diperlukan sebuah transformasi yang mampu mengubah bentuk gelombang menjadi spektrum, dimana tiap komponen frekuensi akan terlihat jelas. Fourier Transform merupakan tranformasi yang dapat melakukan hal ini. Apalagi ditambah dengan adanya FFT atau Fast Fourier 12 Transform, maka waktu komputasi akan menjadi lebih cepat sehingga memudahkan analisa sinyal suara. Output dari FFT berupa spektrum yang menggambarkan grafik frekuensi dengan magnitudo. Fast fourier transform dilakukan untuk mentranformasikan sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi. Untuk melakukan analisa frekuensi pada suatu sinyal diskrit {xn}, kita mengkonversi deret domain waktu ke suatu tampilan domain frekuensi ekivalen. � �−� � ��� �� 2. 1 Kita mengetahui bahwa penggambaran seperti itu diberikan dengan transformasi Fourier X � dari deret xn. Penggambaran domain frekuensi mengarahkan ke transformasi Fourier diskrit, yang merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan analisa frekuensi sinyal waktu diskrit. Pencuplikan sinyal energi berhingga aperiodik mempunyai spektrum kontinu. Suatu sinyal waktu diskrit aperiodik xn disimpulkan dengan transformasi Fourier : � � = � − � ∞ = −∞ 2. 2 Secara fisis, X � digunakan untuk frekuansi sinyal xn. Dengan kata lain, X� adalah suatu dekomposi xn menjadi komponen-komponen frekuensinya. Persamaan ini merupakan bentuk transformasi Fourier yang siap dikomputasi secara langsung dari bentuk sinyal xt. Sehingga pemrosesan sinyal digital diubah menjadi diskrit. Analisis frekuensi dari sinyal waktu diskrit xn dapat menggunakan transformasi fourier diskrit DFT. 13 Untuk mendapatkan persamaan 2.3 dengan mengalikan kedua ruas dengan e jωm dan mengintegralkan melalui selang - ,  jadi persamaan tersebut menjadi � � � = � − � ∞ = −∞ � � � −� � −� 2. 3 Integral pada ruas kanan persamaan 2.4 dapat dievaluasi jika dapat mempertukarkan orde penjumlahan dan integrasi. Pertukaran ini dapat dibuat jika deret � � � = � � � = −� 2. 4 Secara merata konvergen untuk Xω dengan N→. konvergen secara merata berarti bahwa, untuk setiap , X N  →X, dengan X→. Dapat disimpulkan bahwa deret konvergen seragam sehingga dapat mempertukarkan orde penjumlahan dan integrasi. Maka, � − � = 2 �, = 0, ≠ � −� 2. 5 Konsekuensi, � � − � −� ∞ −∞ � = 2 �� , = 0, ≠ 2. 6 Dengan mengkombinasikan 2.10.3 dan 2.10.4, didapatkan hasil � = 1 2 � � � � � −� � 2. 7 14 Gambar 2.4 Sinyal Sinus dalam domain waktu dan domain frekuensi

2.10 Pencuplikan Data