19 Gambar 3.2 FFT Properties
– Signal Recorder
Kemudian perekaman dianalisis dengan spektrum analyzer BK PULSE 3560-B-140.
Gambar 3.3 Pulse LabShop Version 13.1.0
1. Perekaman
Dalam perekaman alat yang digunakan adalah notebook yang akan diuji, kabel audio, multimeter digital, dan yang paling terpenting adalah Multifunction
Accoustic Calibrator Bruel Kjaer Type 4226 yang berfungsi selain sebagai
20
sound generator pembangkit sinyal sekaligus sebagai pembanding atau acuan bagi notebook.
Kabel audio, kabel BNC, dan kabel audio ¼ inch dan ½ inch digunakan sebagai jalur transmisi antara notebook, multimeter, dan accoustic calibrator.
Multimeter sendiri digunakan sebagai mengukur tegangan Vac dan membaca frekuensi.
Software perekam yang digunakan adalah FFT Properties 64 v5 dan menghasilkan hasil rekaman dalam bentuk .wav . Perekaman dilakukan dalam
waktu 100 sekon untuk setiap laptop dan setiap bit depth 8 dan 16 bit untuk sampling rate 44100 Hz dan 96000 Hz yang dapat sudah tersedia dalam
recording-setting. Hasil perekaman dapat dilihat ulang dengan FFT properties –
Signal Analyzer dalam pilihan tampilan time signal and frequency spectrum.
Gambar 3.4 hasil perekaman dalam time signal and frequency spectrum properties –
Signal Analyzer
21
2. Pengolahan Hasil Perekaman
Hasil perekaman dianalisis dengan menggunakan analyzer Pulse Bruel Kjaer 3560-B-140. Yang harus diketahui bahwa hasil analisisnya adalah berupa
autospektrum spectrum averaging dengan pengaturan resolusi
Gambar 3.5 Contoh Pengaturan Resolusi df Pada Pulse LabShop Version 13.1.0
yang kemudian hasil difokuskan dan dianalisis serta dibandingkan hasil analisa sinyal FFT pada notebook dengan sinyal FFT sound generator.
Resolusi awal yang digunakan untuk melihat spektrum keseluruhan adalah df = 6.25Hz dengan frekuensi lines 3200 dan frekuensi span 20KHz yang
kemudian dipersempit menajadi df = 1 Hz dengan mengatur span rentangjangkauan per linesnyabentuk yang dapat diatur pada FFT-Set Up
software Pulse LabShop Version 13.1.0. Akan tetapi dari frekuensi 4KHz, resolusi yang digunakan adalah 6.25, hal ini dikarenakan resolusi df = 1 tidak dapat
digunakan. Resolusi bertujuan untuk membatasi panjang rentang spektrum yang
22
ditampilkan dan agar bentuk peak dan spektrumnya dapat terlihat jelas atau lebih teliti.
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
[Hz] 100n
1u 10u
100u 1m
10m 0.1
1 [V]
C X
Y
Autospectrumsinyal generator - Input Real \ FFT
Gambar 3.6 Contoh Hasil Spektrum Sinyal Generator Setelah Diresolusi Dengan df = 1
Akan tetapi puncak tidak terlalu terlihat pada domain ini, sehingga dilakukan pen- zoom-an yang bertujuan agar puncak frekuensi dapat terlihat jelas, sehingga
diketahui besarnya frekuensi tersebut. Dengan kata lain, zoom berfungsi sebagai “kaca pembesar” dan pen-zoom-an ini tidak mempengaruhi resolusi.
Gambar 3.7 Contoh Hasil Peak Setelah di Zoom
23
TIDAK 3.5
Tahapan Penelitian
YA
Gambar 3.8 Alur penelitian
HP Compaq Toshiba Portege
M900 Acer Aspire
4736 G
Acer aspire 4732Z
Jika bentuk sinyal sinusoidal
Mulai recording Atur volume
recording pada notebook
File disimpan dalam format .WAV
Analisa dalam bentuk autospektrum dengan spektrum analyzer BK Pulse 3506B
Dibandingkan dengan sinyal generator Dibangkitkan sinyal
Oktaf Band dari SG Install software properties FFT64
pada notebook yang diuji
Sinyal Sinusoidal Sinyal Clipp
Kesimpulan
24
3.6 Kondisi