MEDAN PUTAR MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008. USU Repository © 2009 a Rotor Sangkar b Motor induksi rotor sangkar Sementara itu pada rotor belitan, rotornya dibentuk dari satu set belitan tiga phasa yang merupakan bayangan dari belitan statornya. Biasanya belitan tiga phasa dari rotor ini terhubung Y dan kemudian tiap - tiap ujung dari tiga kawat rotor tersebut diikatkan pada slip ring yang berada pada poros rotor. Pada motor induksi rotor belitan, rangkaian rotornya dirancang untuk dapat disisipkan dengan tahanan eksternal, yang mana hal ini akan memberikan keuntungan dalam memodifikasi karakteristik torsi – kecepatan dari motor. Gambar 2.3 a Rotor belitan b motor induksi rotor belitan

2.3 MEDAN PUTAR

Ketika belitan tiga phasa dari motor induksi diberi suplai maka medan magnet yang berputar akan dihasilkan. Medan magnet ini dibentuk oleh kutub – kutubnya yang berada pada posisi yang tidak tetap pada stator tetapi berubah – ubah mengelilingi stator. Adapun magnitud dari medan putar ini selalu tetap yaitu sebesar 1.5 m dimana m adalah fluks yang diebabkan suatu phasa. Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008. USU Repository © 2009 Untuk melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat diambil contoh pada motor induksi tiga phasa dengan jumlah kutub dua. Dimana ke-tiga phasanya R,S,T disuplai dengan sumber tegangan tiga phasa, dan arus pada phasa ini ditunjukkan sebagai I R , I S , dan I T , maka fluks yang dihasilkan oleh arus – arus ini adalah : R = m sin t ............................. 2.1a S = m sin t – 120 o ...................... 2.1b T = m sin t – 240 o ...................... 2.1c Gambar 2.5 Gambar 2.4 Arus tiga phasa setimbang diagram phasor fluksi tiga phasa setimbang i ii Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008. USU Repository © 2009 iii iv Gambar 2.6 Medan putar pada motor induksi tiga phasa i Pada keadaan 1 gambar2. 6 , t = 0 ; arus dalam phasa R bernilai nol sedangkan besarnya arus pada phasa S dan phasa T memiliki nilai yang sama dan arahnya berlawanan. Dalam keadaan seperti ini arus sedang mengalir ke luar dari konduktor sebelah atas dan memasuki konduktor sebelah bawah. Sementara resultan fluks yang dihasilkan memiliki besar yang konstan yaitu sebesar 1,5 m dan dibuktikan sebagai berikut : R = 0 ; S = m sin -120 o = 2 3 − m ; T = m sin -240 o = 2 3 m Oleh karena itu resultan fluks, r adalah jumlah phasor dari T dan – S Sehinngga resultan fluks, r = 2 x 2 3 m cos 30 o = 1,5 m ii Pada keadaan 2, arus bernilai maksimum negatif pada phasa S, sedangkan pada R dan phasa T bernilai 0,5 maksimum pada phasa R dan phasa T, dan pada saat ini t = 30 o , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa : R = m sin -120 o = 0,5 m S = m sin -90 o = - m T = m sin -210 o = 0,5 m Maka jumlah phasor R dan - T adalah = r ’ = 2 x 0,5 m cos 60 = 0,5 m. Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008. USU Repository © 2009 Sehingga resultan fluks r = 0,5 m + m = 1,5 m. Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 30 o dari posisi pertama. iii Pada keadaan ini t = 60 o , arus pada phasa R dan phasa T memiliki besar yang sama dan arahnya berlawanan 0,866 m , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa : R = m sin 60 o = 2 3 m S = m sin -60 o = 2 3 − m T = m sin -180 o = 0 Maka magnitud dari fluks resultan : f r = 2 x 2 3 f m cos 30 o = 1,5 m Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 60 o dari posisi pertama. iv Pada keadaan ini t = 90 o , arus pada phasa R maksimum positif, dan arus p ad a p hasa S d an phasa T = 0 ,5 m , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa R = m sin 90 o = m S = m sin -30 o = - 0,5 m T = m sin -150 o = - 0,5 m Maka jumlah phasor - T dan – S adalah = r ’ = 2 x 0,5 m cos 60 = 0,5 m. Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008. USU Repository © 2009 Sehingga res ultan fluks r = 0,5 m + m = 1,5 m. Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 90 o dari posisi pertama.

2.4 PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA