Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1 Karakteristik operasi motor induksi
3.1.1 Kecepatan
Dalam keadaan tanpa beban, kecepatan rotor mendekati kecepatan sinkron, oleh karena itu slip beban nol bernilai sangat kecil. Hal ini menyebabkan torsi beban nol
yang dihasilkan hanya cukup untuk mengatasi torsi yang dibutuhkan rugi – rugi gesek dan angin. Apabila torsi beban ditingkatkan, torsi elektromagnetik akan
meningkat dengan seketika. Dalam keadaan ini kecepatan rotor harus turun karena torsi beban ditingkatkan.
3.1.2 Faktor Daya
Dalam keadaan tanpa beban, arus stator I
o
terdiri dari komponen arus magnetisasi I dan komponen arus rugi –
rugi beban nol. Arus magnetisasi I tertinggal dari tegangan stator 90
o
dan komponen rugi – rugi beban nol sephasa dengan V
1
. Karena arus magnetisasi I merupakan komponen yang dominan membentuk I
o
, maka arus beban nol akan tertinggal dari tegangan stator
dengan sudut
o
yang bernilai antara 80
o
– 85
o
. Sebagai akibatnya faktor daya stator pada beban nol sangat rendah, yang mungkin saja akan bernilai 0.1 – 0.3, dan akan bernilai lebih rendah lagi, jika ukuran
motornya lebih besar lagi. Dalam keadaan berbeban, dua buah komponen di atas akan mendapat tambahan dari arus stator untuk mengimbangi mmf yang
dibangkitkan arus rotor.
Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008.
USU Repository © 2009
Karena motor dibebani maka arus rotor I
2
akan terbentuk sedemikian untuk menyuplai torsi beban. Komponen arus beban I
1 ’
jika dijumlahkan dengan I
o
, memberikan arus stator OA pada faktor daya cos
1
. Dengan adanya penambahan beban pada motor, maka arus rotor meningkat dan komponen arus beban I
1
’ akan dijumlahkan dengan I
o
, yang akan memberikan harga arus stator OB pada faktor daya cos
1
. dari gambar diagram vektor tersebut dapat dilihat, bahwa faktor daya stator akan meningkat apabila beban pada motor meningkat. Faktor daya stator
bernilai antara 0,85 hingga 0,88 yang diperoleh pada kondisi 80 hingga 90 persen dari output beban penuhnya.
Gambar 3.2 Perbaikan faktor daya dengan adanya pertambahan beban
3.1.3 Effisiensi
Sama halnya dengan mesin – mesin listrik yang lain, pada motor induksi rugi – rugi terdiri dari rugi – rugi tetap dan rugi – rugi variabel. Pada kondisi beban nol, daya
Henry A. Siregar : Pengaruh Tegangan Tidak Setimbang Terhadap Torsi Dan Effisiensi Motor Induksi Tiga Phasa, 2008.
USU Repository © 2009
outputnya sama dengan nol, sehingga effisiensinya bernilai nol. Apabila motor induksi berbeban ringan, maka rugi – rugi tetap akan lebih besar jika dibandingkan
terhadap outputnya, sehingga effisiensinya rendah. Jika beban meningkat, maka effisiensinya juga akan meningkat dan akan menjadi maksimum sewaktu rugi – rugi
variabel sama dengan rugi – rugi inti. Effisiensi maksimum terjadi saat 80 hingga 95 persen dari rated output. Jika beban ditingkatkan secara terus – menerus hingga
melampaui effisiensi maksimumnya, rugi – rugi beban akan meningkat dengan sangat cepat daripada outputnya, sehingga effisiensinya menurun.
3.1.4 Arus Stator