Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
sistematis sampai pada laporan keuangan seperti siklus akuntansi yang umum. Suatu piutang yang timbul dari penjualan barang akan dapat dicatat dengan
mendebitkan piutang dan mengkreditkan perkiraan penjualan. Tetapi seandainya piutang tersebut telah dibayar, maka perkiraan piutang akan dikreditkan dan
mendebitkan perkiraan kas.
1. Prosedur pencatatan piutang
Pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang yang terjadi pada perusahaan atas setiap debitur. Mutasi piutang terjadi disebabkan oleh
adanya penjualan secara kredit, penerimaan kas atau pelunasan piutang oleh debitur, adanya retur penjualan dan adanya penghapusan. Dasar yang digunakan
untuk mencatatan piutang adalah faktur aktivitas usaha secara kredit. Faktur yang diterima oleh bagian pembukuan yang akan dicatat ke buku jurnal pendapatan.
Setiap hari jurnal pendapatan diposting ke buku pembantu piutang. Dokumen pokok yang di pergunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam
kartu piutang adalah : a.
Faktur penjualan Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya
piutang dari transaksi penjualan secara kredit. b.
Bukti kas masuk Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. c.
Memo kredit Dokumen ini digunakan sebagai pencatatan retur penjualan.
d. Bukt i memorial
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
Dokumen ini digunakan sebagai pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum.
Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang dapat berupa :
a. Jurnal penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan
b. Jurnal retur penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan
c. Jurnal umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak dapat di tagih lagi.
d. Jurnal penerimaan kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
e. Kartu piutang
Catatan ini digunakan untuk mencatat untuk mutasi dan saldo piutang pada setiap debitur.
2. Prosedur penagihan piutang
Adapun prosedur penagihan piutang adalah : a.
Membuat nota piutang atau faktur penjualan.
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
b. Bagian administrasi menyerahkan faktur penjualan kebagian
pemasaran, agar bagian penjualan segera melakukan penagihan piutang kepada setiap langganan.
c. Setelah piutang dapat ditagih, bagian pemasaran segera
menyetorkan semua uang yang diterimanya ke bank dan menerima bukti setoran atau kwitansi sebagai bukti bahwa uang hasil tagihan
telah benar-benar disetor. d.
Bagian pemasaran menyerahkan bukti setoran atau kwitansi kepada bagian administrasi untuk diperiksa sehingga faktur penjualan dan
bukti setoran atau kwitansi bersama-sama difilekan. Adapun teknik untuk menagih piutang adalah :
a. Melalui surat
Bila mana waktu pembayaran utang dari pelanggan sudah lewat beberapa hari tetapi pelanggan belum juga melakukan pembayaran
maka perusahaan dapat mengirimkan surat dengan nada “mengingatkan” menegur pelanggan yang belum membayar bahwa
utangnya sudah jatuh tempo. Apbila utang tersebut belum juga dibayar maka dikirimkan lagi surat dengan nada yang “keras”.
b. Melalui telephone
Apabila surat yang dikirimkan kepada pelanggan tidak juga dibalas maka dilakukan dengan cara menelepon kepada pelanggan agar
membayar dengan segera utangnya seandainya dari pembicaraan tersebut ternyata pelanggan mempunyai alasan tertentu yang dapat
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
diterima maka mungkin perusahaan akan memberikan perpanjangan sampai jangka waktu tertentu.
c. Dengan mendatangi langsung
Dengan datang langsung ke tempat pelanggan yang belum membayar utangnya cara ini dianggap paling efektif dalam penagihan piutang
kepada pelanggan. d.
Tindakan secara hukum Jika pelanggan tidak mau membayar juga maka cara yang digunakan
dengan memperkarakan dengan kasus perdata. Dalam akuntansi untuk mencatat piutang dapat dilakukan. Dengan dua
metode yaitu: a.
Metode konvensional. Dalam metode ini, pencatatan ke dalam kartu piutang dilakukan atas
dasar data yang terdapat dalam jurnal. b.
Metode posting langsung ke dalam kartu piutang Pencatatan dengan menggunakan metode ini akan meyambungkan
pekerjaan posting ke buku pembantu piutang dan membuat surat pernyataan piutang. Posting langsung seperti ini dapat dilakukan setiap
harisetiap periode. Jika posting dilakukan setiap hari, maka faktur yang diperoleh setiap harinya diposting ke surat pernyataan dan buku
pembantu.
3.Prosedur pencatatan piutang tak tertagih
Bagaimanapun baiknya kriteria dan prosedur yang digunakan dalam pemberian kredit penagihannya, biasanya dari penjualan kredit tetap mengandung
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
resiko tidak akan tertagih. Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang dinamakan beban piutang tak tertagih.
Jika seorang debitur gagal untuk membayar utangnya sesuai kontrak penjualan ataupun weselnya belum dibayar saat jatuh tempo, tidak berarti bahwa
utang – utang tersebut tidak akan dapat tertagih. Bangkrutnya debitur adalah salah satu petunjuk yang paling signifikan mengenai tidak tertagihnya sebagian atau
seluruh piutang. Petunjuk lainnya meliputi penutupan bisnis pelanggan atau gagalnya upaya penagihan setelah dilakukan beberapa kali usaha.
Dalam akuntansi, metode pencatatan piutang tak tertagih ada dua yaitu : a.
Metode Penyisihan Allowance Method b.
Metode Penghapusan Langsung Direct Write Off Method Ad.a. Metode penyisihan allowance method
Dalam mengantisipasi jumlah piutang yang tidak dapat tertagih perusahaan melakukan estimasi atau taksiran piutang yang tidak dapat ditagih
setiap akhir periode. Metode penyisian menghindari pengakuan atas beban piutang tak tertagih
dilakukan di muka dengan membuat akun beban penyisihan piutang tak tertagih sebelum piutang dihapus. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat estimasi ini
pada akhir periode : Beban piutang tak tertagih ……………………xxx
Penyisihan piutang tak tertagih ………………….xxx
Apabila piutang dagang dari pelanggan dapat dipastikan tak tertagih sama sekali, maka piutang tersebut dihapuskan dari akun penyisihan sebagai berikut :
Penyisihan piutang tak tertagih ……………….xxx Piutang usaha …………………………………….xxx
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
Jika piutang yang telah dihapus ternyata dapat ditagih, maka ayat jurnal untuk menimbulkan kembali piutang adalah:
Piutang dagang ……………………………….xxx Penyisihan piutang tak tertagih …………………..xxx
Kas ………………………………………..xxx
Piutang usaha …………………………………….xxx Ad.b. Metode penghapusan langsung direct write off method
Apabila piutang dagang dari pelanggan dapat dipastikan tak tertagih sama sekali, maka piutang tersebut dihapuskan dari akun penyisihan sebagai berikut :
Beban piutang tak tertagih ……………………xxx Piutang dagang ……………………………………xxx
Jika piutang yang telah dihapus ternyata dapat ditagih, maka ayat jurnal untuk menimbulkan kembali piutang adalah:
Piutang dagang ……………………………….xxx Beban piutang tak tertagih ………………………..xxx
Kas ………………………………………..xxx
Piutang usaha …………………………………….xxx
D. Sistem Manajemen Piutang
Perkiraan piutang atau account receivable dalam neraca menunjukkan adanya kebijaksanaan kredit oleh perusahaan kepada langganan. Piutang dan
inventori umumnya merupakan elemen-elemen current assets. Piutang dan inventors berhubungan erat karena pada saat penjualan kredit dilakukan, maka
inventori akan berkurang bersamaan dengan bertambahnya saldo piutang.
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
Sistem manajemen piutang dapat dilakukan dengan standard kredit dan syarat kredit. Untuk standard kredit yang optimal, maka perusahaan perlu
membandingkannya antara biaya marginal pemberian kredit dengan laba marginal dari peningkatan penjualan. Biaya marginal adalah biaya produksi, biaya
penjualan dan biaya kualitas kredit. Biaya kualitas kredit adalah biaya – biaya yang berkaitan dengan kualitas
para pelanggan. Biaya kualitas kredit tersebut antara lain : 1.
Kerugian karena piutang ragu – ragu 2.
Biaya pemeriksaan dan penagihan yang lebih tinggi. 3.
Dana yang lebih besar yang terkait dan tertanam dalam piutang dagang, mengakibatkan biaya modal yang lebih tinggi, karena
pelanggan yang kurang layak menerima kredit, menunda pembayaran .
Syarat kredit merupakan syarat yang dibuat oleh suatu perusahaan sebelum perusahaan tersebut memberikan piutang pada pembeli. Oleh karena itu syarat
kredit menjelaskan kewajiban pembeli dalam melakukan pembayaran piutang. Ada empat faktor yang mempengaruhi jangka waktu syarat kredit, yaitu :
1. Sifat ekonomi dari produk
Barang – barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual dengan syarat kredit yang relatif pendek, pembeli menjual dengan
cepat, menghasilkan uang tunai sehingga mampu membayar kepada pemasok.
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Kondisi penjualan
Penjualan yang kurang membutuhkan uang tunai atau syarat kredit yang ditawarkan berjangka pendek.
3. Kondisi pembeli
Kelompok pengecer yang penjualannya tergolong bidang yang mengandung resiko menerima syarat kredit yang lebih longgar
tetapi diberikan potongan yang cukup besar untuk merangsang membayar lebih awal.
4. Potongan tunai
Potongan tunai adalah reduksi yang didasarkan atas pembayaran yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit. Dalam manajemen piutang, PT. Surya
Meubel Medan mencakup beberapa kegiatan - kegiatan piutang yaitu: 1.
Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang Perencanaan jumlah piutang pada waktu yang akan datang disusun
berdasarkan budget penjualan dengan memperhatikan persyaratan pembayaran yang ditawarkan perusahaan dan kebiasaan para
pelanggan membayar hutangnya. Besarnya rencana piutang dipengaruhi oleh sejumlah resiko piutang yang berupa piutang tak
tertagih piutang ragu – ragu yang diestimasikan oleh perusahaan. 2.
Pengendalian piutang Untuk melaksanakan akan pengendalian piutang secara ketat, perlu
dilaksanakan hal-hal sebagai berikut :
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
a. Penyaringan pelanggan
Untuk menekan serendah mungkin resiko piutang piutang tak tertagih maka perlu diadakan penyaringan kepada pelanggan atas
piutang. Adapun cara yang dilakukan oleh PT. Surya Meubel Medan adalah memperhatikan hal-hal berikut ini :
Adanya kejujuran pelanggan dalam membayar hutang - hutangnya. 1
Adanya kemampuan pelanggan untuk melunasi hutangnya. 2
Adanya jaminan piutang baik berupa surat-surat penting maupun benda lainnya.
b. Penentuan resiko kredit
Penentuan resiko kredit biasanya dari pengalaman tahun - tahun yang lalu dapat ditentukan besarya piutang tak tertagih, sehingga
merupakan informasi bagi manajemen keuangan untuk merencanakan penyediaan cadangan, penghapusan piutang dan
pengumpulan piutang pada setiap saat dalam satu periode. c.
Penentuan potongan-potongan return Dalam memberikan rangsangan bagi pelanggan, agar membayar
pada waktu yang ditetapkan, maka perlu memberikan potongan- potongan bagi pelanggan yang membayar tepat waktu.
d. Pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan penarikan
piutang, yaitu dengan menyerahkan faktur penjualan dan Surat pernyataan piutang kepada pelanggan.
e. Penetapan ketentuan dalam menghadapi penunggak dengan tujuan
untuk mempercepat pelunasan piutang adalah :
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
1 Penyampaian surat-surat tagihan kepada pelanggan yang
rnenunggak. 2
Melakukan penagihan secara langsung. 3
Penarikan jaminan baik berupa surat-surat penting maupun benda-benda yang berharga.
3. Penggunaan ratio
Penggunaan ratio yaitu membandingkan tingkat perputaran piutang dengan rata-rata waktu pengumpulan piutang dari perusahaan tertentu
dengan perusahaan lain yang sejenis atau dalam kelompok industri. Apabila terdapat perbedaan yang menyolok terhadap kedua ratio
tersebut, maka perlu diteliti lebih mendalam kebijaksanaan yang telah dilakukan.
Piutang merupakan bagian dari modal kerja, maka keadaannya akan selalu berputar, dengan kata lain piutang yang akan tertagih pada waktu tertentu akan
timbul kembali akibat adanya penjualan kredit dan seterusnya. Perputaran pada piutang tergantung pada panjang pendeknya waktu yang ditentukan dalam, syarat
pembayaran kredit. Dimana semakin lama syarat pembayaran kredit, maka semakin lama pula terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang yang akibatnya
tingkat perputaran piutang dalam satu periode semakin kecil. Sebaliknya, semakin singkat syarat pembayaran kredit maka semakin cepat pula terikatnya modal kerja
dalam piutang, yang akibatnya tingkat perputaran piutang dalam satu periode semakin besar pula.
Tingkat perputaran. piutang = Penjualan kredit bersih Rata-rata piutang
Rudy Kuswandi : Analisa Manajemen Piutang Pada PT Surya Meubel Medan, 2008. USU Repository © 2009
Dimana :
- Penjualan kredit bersih
adalah semua penjualan
sesudah dikurangi potongan-potongan. - Rata-rata piutang adalah awal tahun ditambah piutang akhir
tahun dan bagi dua. Rata-rata pengumpulan piutang = 360 hari dalam I tahun
receivable turn over Tingkat perputaran piutang
E. Pengawasan Intern Perusahaan