Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit Pengawasan Penagihan

1. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit

Pengawasan terhadap pemberian piutang bertujuan supaya setiap yang mendapatkan kredit telah memenuhi syarat pemberian kredit yang telah ditetapkan. Syarat pemberian kredit yang dilakukan perusahaan pada umumnya menggunakan criteria 5C. Dengan adanya pengawasan terhadap pemberian kredit, resiko yang timbul karena kesalahan pemberian piutang dapat dicegah. Pembeli yang datang ke perusahaan yang inginn melakukan pembelian terutama secara kredit maka perusahaan akan melakukan pengawasan kredit dengan memperhatikan kriteria 5 lima C seperti yang dikatakan Arthur J Keown, David F. Scott Jr, John Day. Martin, J. William Petty yaitu karakter, kemampuan, capital, kolateral, kondisi. Namun perusahaan tidak terlalu memperhatikan pengawasn kredit apabila pembeli adalah orang yang telah dipercaya sebelumnya atau merupakan pelanggan tetap dari perusahaan Arthur J. Keown, David F Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta, Buku Dua, Salemba Empat, 2000, hal 75.

2. Pengawasan Penagihan

Menurut Munawir dalam bukunya praktikum manajemen keuangan, informasi yang perlu diperhatikan dalam manajemen piutang adalah buku Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 piutang yang berisikan informasi mengenai nama pelanggan, tanggal penjualan, syarat pembayaran, tanggal dan jumlah pelunasan piutang. Berdasarkan informasi tersebut kita dapat melakukan pengawasan penagihan piutang Munawir S, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta, Penerbit Liberty, 2002, hal 25. Kebijaksanaan pengawasan penagihan atau pengumpulan piutang merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha mengumpulkan semua piutang atas penjualan yang telah terjadi. Menurut Syahyunan sejumlah teknik penagihan piutang yang biasanya dilakukan oleh perusahaan bilamana waktu yang ditentukan telah jatuh tempo, diantaranya adalah Syahyunan, Manajemen Keuangan 1, Medan, USU PRESS, Edisi Pertama, 2004, hal 66 : a Melalui Surat Bilamana waktu pembayaran hutang dari pelanggan sudah lewat dari beberapa hari tetapi belum juga dilakukan pembayaran, maka perusahaan dapat mengirimkan surat dengan nada “mengingatkan” atau menegur langganan yang belum membayar. Apabila hutang tersebut belum juga dibayar setelah surat peringatan dikirimkan, maka dapat dikirimkan surat peringatan kedua yang berisikan nada lebih tegas. Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 b Melalui Telepon Apabila telah dikirimkan surat teguran ternyata hutang – hutang tersebut belum juga dibayar, maka bagian kredit dapat menelepon langganan dan secara pribadi dapat memintanya untuk melakukan pembayaran. Bila dari hasil pembicaraan tersebut ternyata langganan memiliki alasan yang dapat diterima, maka mungkin perusahaan dapat memberikan perpanjangan sampai jangka waktu tertentu. c Kunjungan Personal Teknik penagihan piutang melalui kunjungan personal atau pribadi ketempat langganan sering kali dilakukan karena dirasakan lebih efektif dalam usaha penagihan piutang. d Tindakan Yuridis Bila mana langganan tidak mau membayar hutang – hutangnya maka perusahaan dapat menggunakan tindakan hukum dengan mengajukan gugatan perdata melalui pengadilan. Dengan menggunakan beberapa cara penagihan piutang tersebut, perusahaan mengharapkan hasil pelunasan piutang oleh para pelanggan. Hasil dari penagihan ini akan menunjukkan berhasil atau tidaknya bagian penagihan dalam melaksanakan tugasnya. Teknik yang biasanya digunakan CV. Apotik Medan Baru Medan dalam mengumpulkan atau menagih piutang – piutangnya kepada pelanggan Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 yang belum juga melunasi kewajibannya sampai pada batas waktu yang ditetapkan adalah dengan mengirimkan surat teguran dimana isinya sekedar mengingatkan pelanggan bahwa pembayaran piutang yang harus dilakukan telah sampai pada waktunya. Surat teguran tersebut akan dikirim seminggu sebelum batas waktu pembayaran tiap angsuran berakhir. Apabila surat teguran belum juga ditanggapi oleh pelanggan maka bagian pengumpulan piutang akan mencoba menghubungi secara langsung pelanggan tersebut. Jika upaya penagihan dengan menghubungi langsung pelanggan melalui telepon belum juga berhasil dan pelanggan belum juga membayarkan hutangnya maka bagian penagihan akan mengadakan kunjungan pribadi kepada pelanggan. Dan apabila pelanggan tidak dapat memberikan alasan yang jelas dan tidak sanggup membayar angsuran atas hutangnya, maka pihak perusahaan akan menyita dan menahan bukti kepemilikan atas bangunan atau barang-barang perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan peringatan bahwa bukti kepemilikan tidak akan diserahkan sampai semua angsuran hutang pelanggan dapat dipenuhi, dan perusahaan akan memberikan batas waktu tertentu kepada pelanggan untuk membayar angsuran yang telah jatuh tempo sebelum perusahaan benar – benar meminta kembali bangunan tersebut apabila pelanggan belum juga membayar angsurannya hingga waktu atau toleransi yang diberikan perusahaan berakhir. Apabila bangunan telah diminta kembali Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 oleh perusahaaan maka angsuran yang sebelumnya telah dilunasi oleh pelanggan tidak akan dikembalikan oleh sepenuhnya.

3. Pengawasan Interen