Penggolongan Piutang Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan

2. Penggolongan Piutang

Berdasarkan perbedaan-perbedaan karakeristik yang dimiliki, piutang dapat di golongkan berdasarkan Faisal Abdullah Abdullah Faisal Abdullah, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Malang, Cetakan Pertama, UMM Press, 2001, hal 88 : 1 Berdasarkan Jangka Waktu Pembayaran Piutang berdasarkan jangka waktu pembayaran dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : a. Piutang Jangka Pendek Yaitu bentuk piutang yang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus operasi perusahaan. b. Piutang Jangka Panjang Yaitu meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu yang lebih dari satu periode akuntansi. Biasanya satu periode akuntansi itu dinyatakan dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca. Piutang jangka panjang akan disajikan didalam neraca sebagai elemen investasi jangka panjang atau dalam harta lain-lain jangka panjang. 2 Berdasarkan Sumber Atau Sebab Terjadinya Utang Piutang berdasarkan sumber atau sebab terjadinya piutang dapat di klasifikasikan menjadi : a. Piutang Dagang atau Piutang Usaha Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 Piutang dagang trade receivable adalah hak menagih yang di timbulkan oleh transaksi-transaksi eksteren perusahaan. Pada umumnya piutang dagang memilih jumlah yang lebih besar dibanding dengan piutang yang lain. Disamping jumlahnya yang besar, piutang ini memiliki banyak kemungkinan untuk diselewengkan. Oleh karena itu, pelunasan piutang akan diterima dalam jangka waktu yang relative singkat, biayanya dalam jangka waktu satu periode akuntansi. Karena itu piutang dagang dapat dikelompokkan sebagai harta lancar. b. Piutang Non Dagang Atau Piutang Lain-Lain Piutang non dagang adalah piutang yang timbul karena transaksi- transaksi selain penjualan barang dan jasa. Yang termasuk kedalam piutang non dagang adalah segala macam piutang dari transaksi- transaksi yang tidak secara langsung berhubungan dengan penjualan barang dan jasa, yang meliputi : 1. Piutang yang timbul dari transaksi pemberian pinjaman 2. Piutang kepada perusahaan asuransi 3. Pembayaran pajak yang terlalu besar 4. Pembayaran di muka untuk segala pembelian 5. Dividen dan piutang bunga 6. Uang iuran untuk modal saham 7. Penjualan saham-saham Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 8. Tuntutan atas potongan harga 3 Berdasarkan Bentuk Perjanjian Piutang berdasarkan bentuk perjanjian dapat diklasifikasikan menjadi : a. Piutang Wesel Yaitu meliputi seluruh piutang yang didukung dengan surat perjanjian piutang wesel untuk membayar piutang tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan di dalam wesel tersebut. Jenis dari piutang ini dinegosiasikan, dapat ditransfer dengan sah melalui endosemen dan penyerahan. Ini berarti bahwa wesel tersebut setelah adanya endosemen di saat wesel jatuh tempo. Biasanya wesel tersebut ini dapat didiskontokan ke bank sehingga dianggap lebih likuid lancar dari jenis piutang lancar lainnya. 1. Berdasarkan bunganya • Piutang wesel dengan bunga, yaitu piutang wesel yang mencantumkan tingkat bunga yang akan diperoleh oleh kreditur dalam surat perjanjiannya. • Piutang wesel tanpa bunga, yaitu piutang wesel yang secara explisit tidak mencantumkan tingkat bunga atas wesel tersebut. Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 2. Berdasarkan apakah wesel tertentu sudah dijual dengan jaminan untuk dibeli kembali apabila debitur tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. • Piutang wesel biasa, yaitu yang belum dijual. • Piutang wesel yang belum didiskontokan, yaitu piutang wesel yang lebih dijual dengan perjanjian perusahaan akan membeli kembali apabila pada saat jatuh tempo, debitur tidak membayar utangnya. b. Piutang Non Wesel Piutang non wesel adalah seluruh piutang yang tidak didukung dengan adanya surat perjanjian tertulis bukti tertulis untuk membayar piutang tersebut pada waktu yang ditentukan. Jenis piutang yang terdapat pada CV. Apotik Medan Baru Medan adalah : 1. Piutang jangka pendek, piutang jenis ini terjadi pada bagian usaha kecil lainnya yang dimiliki oleh CV. Apotik Medan Baru Medan selain usaha yang dijalankan oleh perusahaan. 2. Piutang Wesel, yang timbul dari kegiatan utama perusahaan yang berskala besar dan memiliki tingkat nominal biaya yang besar. Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR

KECILNYA INVESTASI PADA PIUTANG Sudah merupakan hal yang biasa dalam dunia usaha bahwa untuk memperlancar operasi dan perkembangan perusahaan, maka perusahaan tersebut melakukan transaksi penjualan secara kredit, dimana pemberian piutang tersebut adalah juga untuk memenuhi keinginan para pelanggan. Menurut Bambang Riyanto Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara, Yogyakarta, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, 2001, hal 85, faktor yang dapat mempengaruhi besarnya investasi pada piutang adalah : 1. Volume penjualan kredit 2. Syarat pembayaran penjualan kredit 3. Ketentuan tentang pembatasan kredit 4. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang 5. Kebiasaan pembayaran dari para pelanggan 1. Volume Kredit Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan maka memperbesar jumlah investasi dalam piutang, yang berarti perusahaan harus menyediakan investasi yang lebih besar dalam piutang disamping semakin besar resikonya, tetapi dengan itu memperbesar profitabilitinya. Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 2. Syarat Pembayaran Kredit Syarat penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada pertimbangan profibilitasnya. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat. Umumnya syarat pembayaran penjualan kredit biasanya dinyatakan dengan term tertentu, misalnya 210 net 30. ini berarti bahwa apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah waktu penyerahan barang, pembeli akan mendapat potongan tunai sebesar 2 dari harga penjualan, dan pembayaran selambat - lambatnya dilakukan dalam 30 hari sesudah waktu penyerahan barang, dengan kata lain bahwa batas waktu pembayarannya adalah 30 hari. Makin panjang waktu pembayaran maka semakin besar jumlah investasi dalam piutang. 3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau Plafond bagi kredit yang diberikan pada pelanggannya. Makin tinggi Plafond yang diberikan bagi masing – masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Demikian pula ketentuan siapa Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 yang diberikan kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian, pembatasan kredit disini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 4. Kebijaksanaan Dalam Pengumpulan Piutang Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang dapat dilakukan secara aktif atau pasif oleh perusahaan. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif pada pengumpulan piutangnya membutuhkan pengeluaran dana yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut, tetapi sekaligus memperkecil resiko tidak tertagihnya piutang. Diharapkan juga agar langganan akan menyetor pembayaran hutang tepat pada waktunya dan jangan diberikan menunggu pembayaran sampai lewat waktu. Kebijaksanaan ini antara lain : a Memungut secara langsung b Memperingati dengan mengirim surat pada langganan 5. Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan Sebagian dari para langganan mempunyai kebiasaan dengan membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount, dan ada yang tidak menggunakan atau terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008 Perbedaan dari cara pembayaran ini tergantung dari penilaian dan keinginan pelanggan itu sendiri, mana yang lebih disenangi dan menguntungkan diantara kedua alternatif tersebut apakah dengan mendapatkan cash discount atau tidak sama sekali. Kebiasaan pelanggan dalam membayar pada cash discount period atau sesudahnya akan mempunyai pengaruh terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian besar langganan membayar dalam waktu discount period, maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas atau kembali, ini berarti akan memperkecil investasi dalam piutang.

D. PENGAWASAN PIUTANG

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang mengadakan penilaian sekaligus pengoreksian terhadap aktivitas yang sedang berlangsung untuk diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pengawasan piutang merupakan hal yang cukup penting, karena bila tidak dilakukan pengawasan maka dapat menimbulkan resiko yang tidak diharapkan. Guna menghindari atau memperkecil resiko yang mungkin timbul, maka diperlukan pengawasan terhadap piutang. Pengawasan piutang dapat dilakukan dengan beberapa cara : Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008

1. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit