Struktur organisasi perusahaan CV.Apotik Medan Baru Medan berbentuk baris, struktur organisasi ini dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Managing Director sebagai pimpinan perusahaan memegang langsung seluruh kendali atas perusahaan. Semua pengendalian, perencanaan dan pengambil keputusan
ditangani langsung oleh pimpinan. Tugas didelegasikan kepada setiap bagian memilki peranan yang berbeda, sehingga dapat tercipta suatu spesialisasi pekerjaan, dan
pekerja dapat bekerja sesuai dengan keahliannya the rightman on the right place .
1. Penggolongan Piutang
Berdasarkan penggolongan piutang ada tiga bagian yaitu : a.
Berdasarkan jangka waktu pembayaran yang terbagi atas : 1. Piutang jangka panjang
2. Piutang jangka pendek
b. Berdasarkan sumber atau sebab terjadinya piutang yang terdiri :
1. Piutang dagang dan piutang usaha 2. Piutang non dagang atau piutang lain-lain
c. Berdasarkan bentuk perjanjian yaitu :
1. Piutang wesel
Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan analisis dan pengamatan, piutang yang terdapat pada CV.Apotik Medan Baru Medan terdapat tiga macam yaitu :
a. Piutang jangka panjang yang diperoleh dari dari hasil usaha atau kegiatan
utama perusahaan yaitu dalam bidang penjualan obat-obatan tertentu, pembayaran yang dilakukan secara kredit pada umumnya memerlukan waktu
pelunasan yang lebih dari satu tahun atau dari satu periode akuntansi normal dari perusahaan tersebut adalah sebesar Rp. 1.099.267.500 pada tahun 2006
dan Rp. 1.052.665.000 pada tahun 2007. b.
Piutang jangka pendek dimana piutang ini terjadi karena aktifitas kegiatan lainnya dari perusahaan yaitu kegiatan yang bergerak di sektor dagang umum
yang dilakukan oleh perusahaan seperti halnya penjualan obat-obatan umum atau barang dagang umum lainnya.
c. Piutang wesel yang merupakan piutang yang diperoleh dari penjualan kredit
yang berskala besar dimana dibutuhkan suatu pernyataan tertulis atau perjanjian tertulis yang menandakan adanya suatu hubungan jual beli atau
kerjasama yang dilakukan secara kredit.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Investasi Pada Piutang
Penjualan yang dilakukan secara kredit selalu menimbulkan piutang di dalam perusahaan. Investasi yang dilakukan perusahaan pada piutang tergantung pada
penjualan kredit yang dilakukan. Menurut pembahasan yang telah dilakukan pada bab
Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008
sebelumnya, investasi dalam piutang dapat disebabkan dan dipacu oleh beberapa faktor, dimana faktor tersebut yang dapat menentukan dari jumlah investasi yang
tertanam pada piutang. Menurut pendapat Bambang Riyanto “ Investasi yang terjadi pada piutang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti halnya volume penjualan
kredit, syarat pembayaran penjualan kredit, ketentuan tentang pembatasan kredit, kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang, dan kebiasaan pembayaran dari para
pelanggan ” Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara, Yogyakarta, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, 2001, hal 87
a. Volume Penjualan Kredit
Faktor ini dapat mempengaruhi investasi yang dilakukan pada perusahaan. Apabila volume penjualan kredit yang dilakukan dalam skala yang besar
maka secara otomatis investasi pada piutang juga besar. Hal ini juga terjadi pada CV.Apotik Medan Baru Medan. Volume penjualan yang dilakukan
secara kredit dalam penjualan obat-obatan sangat besar, sehingga mengakibatkan investasi yang dilakukan oleh CV.Apotik Medan Baru Medan
pada piutangnya juga sangat besar. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam
usahanya untuk dapat kembali pada perusahaan membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Syarat Penjualan Kredit
Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008
Syarat pembayaran pada penjualan kredit juga menentukan investasi pada piutang. Apabila syarat yang diterapkan pada perusahaan tidak terlalu ketat
dan tidak terlalu membebani pelanggan, maka pelanggan senantiasa merasa luas dan leluasa melakukan pembelian secara kredit penjualan dari perusahaan
akan meningkat. Peningkatan penjualan secara kredit inilah yang dapat meningkatkan investasi perusahaan pada piutang. Syarat pembayaran
penjualan kredit yang diberikan oleh CV.Apotik Medan Baru Medan tidak terlalu membebani pelanggan, syarat yang diberikan hampir sama dengan
perusahaan lain. Dalam syarat penjualannya CV.Apotik Medan Baru Medan juga memberikan beberapa keistimewaan. Penukaran obat-obat yang dibeli
apabila tidak habis bisa dikembalikan kepada CV.Apotik Medan Baru Medan.
c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Pembatasan kredit sangat perlu dalam menjaga besarnya investasi pada piutang. Pembatasan kredit yang dilakukan perusahaan dapat mengendalikan
investasi baik dalam penentuan batas kreditnya. Ini terlihat dari jarak antara jumlah piutang dengan penjualannya yang cukup besar.
d. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang
Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang yang dilakukan CV.Apotik Medan Baru Medan cenderung pada pengumpulan piutang secara pasif
Mhd Ricky Yamanie : Analisis Manajemen Piutang Pada CV. Apotik Medan Baru Medan, 2008 USU Repository © 2008
dimana perusahaan menunggu pelanggan membayar langsung utangnya kepada perusahaan, karena pada umumnya pelanggan yang dimiliki oleh
CV.Apotik Medan Baru Medan selalu membayar angsuran dari kredit obat- obatannya tepat pada waktunya. Tetapi ada kalanya perusahaan melakukan
pengumpulan piutang secara aktif guna menghindari resiko tidak terkumpulnya piutang yang dianggap penting.
e. Kebiasaan Membayar Dari Para Pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membayar utangnya juga cukup mempengaruhi jumlah investasi pada piutang. Ada kalanya pelanggan membayar secara cepat
guna mendapat suatu potongan karena masih dalam masa cash discount. Kebiasaan pelanggan yang membayar utangnya dengan cepat dan tepat pada
waktunya akan mengurangi investasi yang dilakukan perusahaan pada piutang secara cepat pula. Di lain pihak ada juga kebiasaan dari pelanggan yang
membayar utangnya selalu terlambat dari batas waktu yang ditetapkan, dan bahkan sengaja diundur-undur dengan berbagai alasan tertentu.
3. Pengawasan Piutang