Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
5. Kriteria Pemberian Kredit Modal Kerja
Adapun kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh pihak Panin Bank yang harus dipenuhi oleh calon debitur dalam hal pengajuan permohonan kredit modal kerja
kepada pihak bank, antara lain : 1.
Usaha nasabah telah sesuai dengan Pasar Sasaran yang telah ditetapkan oleh pihak Panin Bank, Tbk, Cabang Medan.
2. Usaha nasabah termasuk dalam daftar Kriteria Resiko yang dapat Diterima
KRD, yaitu : a.
Tidak termasuk dalam daftar hitam giro Bank Indonesia b.
Tidak termasuk dalam debitur pinjamanmacet sesuai dengan informasi dari Bank Indonesia BI
c. Tidak termasuk dalam negative list BKPM
3. Jenis usaha nasabah tidak termasuk dalam jenis usaha yang dilarang atau
dihindari untu dibiayai. 4.
Jenis usaha nasabah tidak termasuk dalam jenis usaha atau pemberian kredit yang perlu dihindari karena bersifat spekulatif atau mempunyai resiko yang
tinggi. 5.
Jumlah kredit modal kerja yang diminta tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit.
6. Prosedur Pemberian Kerdit Modal Kerja
Seiring dengan usaha untuk memelihara dan meningkatkan probability dan safety pada saat melepaskan dananya, Panin Bank cabang Medan menerapkan
serangkaian peraturan dan prosedur dalam mengelola dananya dibidang perkreditan
Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
yang diharapkan, disamping merupakan pedoman kerja, juga menjadi motivator bagi pegawainya dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Langkah-langkah yang diambil dalam pengajuan permohonan kredit modal kerja yang diterapkan oleh Panin Bank Cabang Medan adalah, sebagai berkut :
1. Permohonan Kredit
Nasabah mengajukan permohonan kredit secara tertulis. Dimana setiap berkas permohonan kredit yang diajukan calon debitur biasanya berisikan hal-hal
berikut ini : a.
Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara lengkap dan sah oleh calon debitur yang bersangkutan.
b. Daftar isian yang disediakan oleh bank yang diisi dengan data-data yang
sebenarnya dan lengkap oleh calon debitur yang bersngkutan. c.
Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis daripada fasilitas kredit yang akan diberikan.
2. Penyelidikan dan Analisa Kredit
Sebagai tindak lanjut dari permohonan kredit tersebut, Pimpinan Cabang akan menginstruksikan bawahannya untuk checking lapangan guna mengetahui
bagaimana keadaan calon debitur yang sebenarnya. Kegiatan penyelidikan mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
a. Wawancara dengan pemohon kredit atau calon debitur
b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang
diajukan oleh calon debitur, baik data intern maupun data ekstern. c.
Pemeriksaan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan calon debitur dan informasi laba yang diperoleh.
Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil-hasil pemeriksaan yang telah
dilaksanakan. 3.
Keputusan atas Permohonan Kredit Setelah dilakukan penyelidikan dan analisa kredit dan dianggap telah
memenuhi semua criteria, maka akan segera dilaporkan kepada Pimpinan Cabang apakah permohonan kredit tersebut akan disetujui, namun keputusan
tetap berada di tangan Pimpinan cabang. Keputusan yang dimaksud adalah setiap tindakan dari pimpinan cabang berdasrkan wewenangnya berhak
mengambil keputusan, berupa menolak, menyetujui ataupun mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.
Dalam hal ini pejabat yang berwenang akan memberikan tiga keputusan atas permohonan kredit yang sedang diajukan oleh calon debitur, yaitu :
a. Disetujui oleh bank, dimana dalam hal ini, bank mengabulkan sebagian atau
keseluruhan dari permohonan kredit calon debitur. b.
Dipertimbangkan lebih lanjut oleh pihak bank, dalam hal ini bank nelum dapat memberikan jawaban yang pasti atas keputusan pimpinan dalam
mempertimbangkan kredit yang diajukan oleh calon debitur. c.
Ditolak oleh bank, dimana dalam hal ini bank menolak permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur karena mungkin tidak memenuhi criteria-
kriteria yang ditentukan oleh bank setelah dilakukan penyelidikan dan analisis kredit oleh pihak bank.
4. Negosiasi Apabila Pimpinan cabang telah menyetujui permohonan kredit calon
debitur, maka akan dilakukan negosiasi antara calon debitur dan pihak bank.
Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Negosiasi adalah : diskusi tentang permasalahan kredit yang terjadi antara pihak bank dengan pemohon kredit, dalam rangka mencapai kesepakatan
mengenai penyusunan arus kas nasabah, kelengkapan dokumen, struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur.
5. Dokumentasi Tahap berikutnya adalah tahap dokumentasi, dimana calon debitur harus
menyerahkan beberapa formulir atau paket kredit kepada pihak bank. Adapun formulir atau paket yang diperlukan adalah :
a. Surat Keterangan Permohonan Pinjaman
b. Laporan Keuangan Nasabah LKN
c. Memorandum Analisa Tahunan MAT
d. Rencana Marketing Tahunan RMT
e. Laporan Informasi Dasar Bisnis LIDB
f. Keputusan Kredit PTK
Seluruh formulir ini akan diserahkan kepada bagian administrasi kredit. 6. Instruksi Realisasi Permohonan Kredit
Persetujuan pemberian kredit meliputi : a.
Jumlah maksimum pemberian kredit, b.
Jangka waktu kredit, c.
Suku bunga, provisi, commitment fee, d.
Sifat Kredit, e.
Skedul penarikan dan pelunasan kredit, f.
Syarat-syarat disposisi, g.
Jumlah yang disyaratkan, dll.
Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
7. Pencairan Fasilitas Kredit Setelah semua syarat-syarat dipenuhi dan dilaksanakan, selanjutnya
dilakukan pencairan kredit oleh pihak bank kepada calon debitur. Pencairan kredit yang telah disetujui dapat dilakukan dengan cara menarik cek atau giro
bilyet, dengan kwitansi, dengan dokumen-dokumen lainnya yang oleh bank dapat diterima sebagaimana perintah pembayaran atau pemindahbukuan atas
beban rekening pinjaman debitur.
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
Ellysa Nyowita : Pengawasan Kredit Modal Kerja dengan Menggunakan metode Pasif pada PT. Panin Bank, tbk, Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Gambar 4.1 : Skema Prosedur Pemberian Fasilitas Kredit pada Panin Bank Cabang Medan
Sumber : PT. Panin Bank, Tbk, Cabang Medan
7. Pengawasan Setelah Kredit Diberikan