Abu Pembakaran Ampas Tebu .1 Definisi

dengan membakarnya secara berlebihan inefisien. Dengan cara tersebut mereka bisa mengurangi jumlah ampas tebu Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, berupa endapan berbentuk padatan semi basah dengan kadar air 50 – 70, dalam sehari dapat dihasilkan 3,8-4 dari jumlah tebu yang digiling. Blotong yang dihasilkan di angkut dengan truk kemudian ditampung pada lahan berbentuk cekungan di bagian belakang pabrik. Blotong dimanfaatkan sebagai tanah urug dan pengeras jalan. Limbah ini juga sebagian besar diambil petani untuk dipakai sebagai pupuk, sebagian yang lain dibuang di lahan tebuka, dapat menyebabkan polusi udara, pandangan dan bau yang tidak sedap di sekitar lahan tersebut.Abu boiler merupakan sisa pembakaran ampas tebu yang digunakan dalam proses pengolahan tebu.Kebanyakan masyarakat masih memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. 2.2 Abu Pembakaran Ampas Tebu 2.2.1 Definisi Abu pembakaran ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari pembakaran ampas tebu murni.Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler dengan suhu mencapai 550 -600 C dan lama pembakaran setiap 4-8 jam dilakukan pengangkutan atau pengeluaran abu dari dalam boiler,karena jika dibiarkan tanpa dibersihkan akan terjadi penumpukan yang akan mengganggu proses pembakaran ampas tebu berikutnya.Mukmin Batubara,2009. Komposisi kimia dari abu ampas tebu terdiri dari beberapa senyawa yang dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 komposisi Kimia Abu Pembakaran Ampas Tebu Senyawa kimia Persentase SiO 2 71 Al 2 O 3 1,9 Fe 2 O 3 7,8 CaO 3,4 MgO 0,3 KzO 8,2 P 2 O 5 3,0 MnO 0,2 Sumber: http:digilib.petra.ac.idviewer.php?page=1submit.x=0submit.pdf Pada pembuatan keramik dari abu ampas tebu,dimana keramik dipanaskan pada suhu 500 C sampai meningkat menjadi 700 C sampai berat abu menjadi konstan.Komposisi Fe 2 O 3 dapat menyebabkan warna kecoklatan pada abu dan sangat berguna untuk pembuatan keramik. Pasir adalah contoh bahan material butiran . Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter . Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida , tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur .P asir memiliki mineral penyusun utama SiO 2 dan Al 2 O 3 Tabel 2.2 komposisi pasir Komponen penyusun Persentase SiO 2 96 Al 2 O 3 3 Debu 1 http:soil.faperta.ugm.ac.idjitl8.16.20138-145.pdf

2.2.2 Abu Pembakaran Ampas Tebu Sebagai Fly Ash

Fly Ash merupakan abu pembakaran batu bara pada pembangkit tenaga listrik yang berubah bentuk pada cerobong asap.Fly ash terdiri atas partikel yang berdiameter 1 sampai 50µ m dan lolos ayakan 45µ m.ASTM C 618 dan Canadian Standard Asociation Universitas Sumatera Utara CSA A23.5 memberi 2 jenis fly ash yaitu tipe F dan tipe C.Secara umum perbedaan kedua tipe ini terletak pada sumbernya,yaitu batu bara. Tipe F bersumber dari bituminus dan batu bara yang keras,sedangkan tipe C bersumber dari sub bituminus dan batu bara muda.Perbedaan yang nyata dari kedua jenis ini adalah kandungan komposisi kimiannya.Komposisi kimia pada tipe F diberikan yaitu : SiO 2 + Al 2 O 3 + Fe 2 O 3 ≥70, dan untuk kadar CaO rata-rata kurang dari 8 sedangkan tipe C untuk komposisi yang sama yaitu: SiO 2 , Al 2 O 3 , Fe 2 O 3 antara 50 sampai dengan 70.Pada abu ampas tebu komposisi SiO 2+ Al 2 O 3 +Fe 2 O 3 berkisar antara 70-80 dan kadar CaO berada pada kisaran 3-5 sehingga abu ampas tebu dapat dikategorikan sebagai fly ash tipe F karena kandungan silika abu ampas tebu mencapai 71.

2.2.3 Abu Pembakaran Ampas Tebu Sebagai Bottom Ash

Bottom ash dan Fly ash pada abu pembakaran ampas tebu hampir sama unsur dan jumlah yang terkandung di dalamnya.Tetapi perbedaannya adalah bottom ash memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dari fly ash.Pada proses pemanasan boiler di pabrik gula,ampas tebu bagasse digunakan sebagai bahan bakar .Proses pembakaran tersebut menghasilkan abu ampas tebu bagasse ash .Abu ampas tebu yang tertinggal pada tungku pembakaran tersebut disebut bottom ash.Disamping itu ada pula yang terbang ke cerobong asap yang disebut dengan fly ash.

2.3 Batu Bata Merah