PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL PRIMA MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh:

TRI MURTI HELENA BR BARUS

NIM: 8136192031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

TRI MURTI HELENA BR.BARUS. 8136192031.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima Medan.Tesis. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang dibelajarkan dengan strategi Student Team Achievment Division dan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspository; (2) Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kemampuan menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah; dan (3) Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan menulis naskah drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan yang berjumlah 102 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kelompok secara acak (cluster random sampling) berjumlah 80 siswa. Sampel yang diambil terdiri dari dua kelompok yaitu, satu kelompok kelas diajar dengan strategi Student Team

Achievment dan satu kelompok lagi diajar dengan strategi pembelajaran Ekspository.

Instrumen pengumpulan data digunakan tes penugasan menulis naskah drama dengan memperhatikan tema, latar, penokohan dan dialog. Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir tinggi dan rendah. penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur

dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya

dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD (X = 83,45), lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar tinggi (

X = 76,86) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif belajar rendah (X = 70,03), dengan Fhitung= 64,80 > Ftabel = 3,97, (3) terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir kreatif belajar terhadap hasil belajar menulis naskah drama, dengan Fhitung= 15,13 > Ftabel = 3,97. Perhitungan uji lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran koperatif metode STAD, sedangkan hasil belajar menulis naskah drama siswa yang memiliki Kemampuan berpikir kreatif rendah lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Berpikir Kreatif, Kemampuan Menulis, Naskah Drama


(6)

ii ABSTRACT

TRI MURTI HELENA BR BARUS. 8136192031. The Effect Of Instructional Strategy and The ability Of Thinking on the Students Achievement in

Indonesian Languange Of VIII Class of SMP Global Prima

Medan.Thesis.Educational Indonesian Languange Study Program, Post-Graduate School of State University of Medan, 2016.

The objective of this research were to find out: (1) the difference of the student achievement in indonesian languange that taught with student team achievment division strategy that taught with Ekspository learning strategy; (2) the difference of the student achievement in indonesian who have high creative thinking and low creative thinking and;and (3) interaction between instructional design and the ability of creative thinking on students achievement in biology.The population of this research is all student of VIII SMP Global Prima Medan 102 students. These sample were taken by Random sampling Method accounted for 80 students. Sample taken consisted of two groups, one group conducted by using problem Based Learning Strategy and another group performed Ekspository Learning Strategy.Data collection instrument used the one test writing naskah drama. The ability of creative thinking test performed to classify students who had skill of high creative thinking and low creative thinking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical test conducted were descriptive statistic to present the data and proceed with inferential statictics using ANOVA two way with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of test of normality and homogeneity test.The result showed: (1) the student achievement in biology that taught by Problem Based Learning Strategy ( ̅= 28.73) is higher than the student achievement

The finding of the research showed that : (1) the students’ achievement in writing of drama that taught by STAD method cooperative instructional strategy (

X = 83,45), is higher than the students’ achievement that taught by expository instruction strategy (X = 64,2), dengan Fhitung= 36,26 > Ftabel = 3,97 , (2) the

students’ achievement in writing of drama with high learning ability creative think

(X = 76,86) is higher than low learning ability creative think (X = 70,03), with ratio

F = 64,80 > Ftable = 3,97, (3) be found interaction between instructional strategy and the ability creatif think on the students’ achievement in writing of drama, with Fratio= 15,13 > Ftable = 3,97. The multiple comparation by Scheffe test also showed significant difference of achievement in writing of drama, between STAD method cooperative instructional strategy and expository instructional strategy, similar with achievement in intrinsic elements of drama between high learning motivation and low learning motivation.

Keywords: Learning Strategies, Creative Thinking, Learning Outcomes, indonesia


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul

Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Global Prima Medan”.

Tesis ini membahas tentang kemampuan menulis naskah drama dan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan strategi Student Team Achievment Division dan strategi Ekspository serta kemampuan berpikir kreatif tinggi dan berpikir kreatif rendah. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tesis ini, antara lain:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.,selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.,selaku ketua jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.


(8)

iv

4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Selaku pembimbing I yang teah memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini. 5. Bapak Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Selaku pembimbing II yang telah

banyak sekali membantu memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini.

6. Ibu Maria Linda, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Global Prima Medan dan Bapak Indra Kesuma selaku Kepala Sekolah SMA Global Prima yang telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian Tesis. 7. Teristimewa kepada Ayah tercinta Ramli Barus, SH dan Ibunda

tersayang Ranti Br Tarigan, atas curahan doa, perhatian dan sayang yang tiada henti selalu diberikan kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan sampai selesai.

8. Terima kasih juga kepada kakak tersayang Rumenda Br Barus, SE., Yuniva Br Barus, SE., adik tercinta Jecsen Barus dan abang Stepanus Ginting, untuk segala doa dan perhatian yang diberikan kepada penulis. 9. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada para sahabat khususnya

kelas Eksekutif B-2 stambuk 2012 yang telah bersama menuntut ilmu di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan diperhatikan sebagai bahan masukan demi kesempurnaan Tesis ini.


(9)

v

Akhirnya penulis berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.

Medan, April 2016

Penulis,

Tri Murti Helena Br.Barus


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 8

C.Pembatasan Masalah ... 9

D.Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A.Kerangka Teoretis ... 13

B.Hakikat Belajar... 13

C.Strategi Pembelajaran ... 15

1. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ... 15

2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 17

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21

D.Strategi Pembelajaran Tipe STAD (Student Team Achivement Division ... 21

E.Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 25

F. Menulis Naskah Drama ... 34

G.Kemampuan Berpikir ... 45


(11)

vi

I. Kerangka Berpikir ... 56

J. Hipotesis Penelitian ... 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

B.Populasi dan Sampel ... 65

C.Metode Penelitian ... 65

D.Desain Penelitian ... 66

E. Prosedur Penelitian ... 67

F. Pengontrolan Perlakuan ... 69

G.Instrumen Penelitian ... 71

H.Uji Coba Instrumen ... 73

I. Teknik Analisis Data ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 80

A.Hasil Penelitian ... 80

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

1. Uji Normalitas Data ... 93

2. uji Homogenits Varian Populasi ... 96

C.Pengujian Hipotesis ... 99

D.Keterbatasan Penelitian ... 107

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 118

A.Simpulan ... 118

B.Implikasi ... 119

C.Saran ... 124


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ... 22

Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 23

Tabel 2.3 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24

Tabel 2.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 31

Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Metod Student Team Achievement Division (STAD) Dan Pembelajaran Ekspositori ... 34

Tabel 2.6 Sintesis Karakteristik Orang-Orang Kreatif ... 42

Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas Viii Smp Global Prima Medan ... 56

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Factorial 2x2 ... 57

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 64

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uraian Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 68

Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Menulis Naskah Drama ... 69

Tabel 3.6 Interprestasi Korelasi Product Moment ... 76

Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD ... 79

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Ekspositori ... 81

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 83

Tabel 4.4 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 84

Tabel 4.5 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 86

Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 88


(13)

ix

Tabel 4.7 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi ... 90 Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Ekspositori Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 92 Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 93 Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 94 Tabel 4.11 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Naskah

Drama Yang Dibelajarkan Dengan Strategi STAD Dan Strategi Pembelajaran Ekspository Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah ... 95 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Strategi STAD Dan Strategi Pembelajaran Ekspository ... 96 Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Berpikir

Kreatif Tinggi Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... 97 Table 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi

Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 98 Table 4.15 Data Hasil Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 99 Table 4.16 Rangkuman Anava Factorial 2x2... 100 Table 4.17 Rangkuman Hasil Pengujian Dengan Menggunakan Uji Scheffe 104


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabusdan RPP ... 130

Lampiran 2 Soal Menulis Nskah Drama dan Soal Berpikir Kreatif ... 144

Lampiran 3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 150

Lampiran 4 Instrument Non Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 153

Lampiran 5 Data Deskripsi Penelitian ... 157


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis adalah kegiatan yang menghasilkan satu produk yang dinamakan tulisan yang pada akhirnya akan menjadi konsumsi pembaca. Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Standar Kompetensi Lulusan Pasal 25 ayat (3) dijlaskan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk bahasa Indonesia) menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan.

Kreatifitas dan wawasan yang dimiliki penulis ikut berpengaruh terhadap tulisan. Artar Semi (2007:14) menyatakan bahwa penulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambanag tulisan. Dalam pengertian ini, menulis memiiki tiga aspek utama, yaitu pertama, adanya tujuan atau maksud yang hendak dicapai, kedua, adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan, ketiga, adanya sistempemindahan gagasan itu, yaitu berupa sisem bahasa.Hal ini membawa pemahaman bahwa tulisan tidak hanya menyangkut bahasa yang dikuasai penulis tetapi unsure-unsur lainpun dapat terungkapkan melalui tulisan.

Berdasarkan pengamataan di SMP Global Prima Medan masih menunjukkan berbagai permasalahn yang kurang menyenangkan, khusunya dalam materi menulis naskah drama. Hal itu disebabkan karena kenderungan yang terjadi sering sekali guru bahasa Indonesia mengajarkan semua materi pelajaran bahasa Indonesia dengan strategi yang sama yaitu Ekspositori. Kenyataan yang terjadi,


(16)

2

banyak sekali materi bahasa Indonesia yang tidak dapat tersampaikan secara optimal dengan strategi ekspositori, salah satunya materi menulis naskah drama. Hal ini membuat siswa tidak dapat menyerap materi yang diajarkan dengan baik dan tidak dapat menerapkan materi tersebut secara nyata, sehingga menimbulkan masalah yang signifikan terhadap kompetensi hasil belajar siswa dan nilai siswa setelah melaksanakan tes.

Joyce dalam Priyatni (2009:9) mengemukakan ada beberapa kesulitan dan hambatan siswa dalam belajar secara maksimal antara lain, (1) tingkatan sosial siswa, (2) Keadaan lingkungan siswa dan (3) keadaan sekolah di mana siswa belajar. Hal ini akan memengaruhi proses belajar siswa di kelas serta hasil belajar siswa itu sendiri. Selanjutnya Depoter (2003:13) mengatakan bahwa kesulitan belajar bahasa termasuk kesulitan membaca, kesulitan menulis, kesulitan menyimak dan kesulitan berbicara. Melihat terdapat kesenjangan dengan kenyataan yang sering terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas maka peneliti ingin melakukan suatu penelitian. Strategi yang sering digunakan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan strategi Ekspositori. Guru cenderung lebih sering memberikan penjelasan yang panjang lebar dan kurang memperhatikan keaktifan siswa. Guru pada umumnya menjadi pusat informasi atau dapat dikatakan pembelajaran yang terjadi berorientasi sepenuhnya kepada guru (teacher oriented).

Berdasarkan hasil survey pra-penelitian, yang dilakukan terhadap beberapa siswa di SMP Global Prima Medan, diperoleh informasi adanya kecenderungan siswa yang menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia itu sulit serta dianggap abstrak sehingga kurang bermanfaat dalam pengaplikasiaannya dalam pemecahan


(17)

3

masalah di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemampuan guru untuk menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia terkesan monoton tidak diperkaya dengan hal-hal baru yang ikut melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung dituntut hanya menerima dan menghafal pelajaran tanpa mengetahui hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan aplikasinya dalam kehidupan nyata terutama dalam memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Sehingga pada materi menulis naskah drama, siswa acap kali bingung untuk melakukannya. Kebingungan apa yang ingin dilakukan, juga mengakibatkan rendahnya kompetensi siswa dalam hasil belajar aktif dan kreatif khususnya kompetensi menulis drama.

Data yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menulis naskah drama yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil rata-rata nilai Menulis Naskah Drama SMP Global Prima Medan

No Tahun Ajaran

Nilai rata-rata Nilai

Tertinggi

Nilai Terendah

Nilai Rata-rata

KKM

1 2011/2012 78 50 60 65

2 2012/2013 76 55 65 70

3 2013/2014 80 55 69 70


(18)

4

Melihat kondisi demikian perlu segera dilakukan upaya untuk memperbaiki kemampuan menulis siswa, khususnya menulis naskah drama.banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah seperti, kurikulum yang kurang relevan, metode yang kurang tepat, strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dan faktor internal dalam diri siswa seperti kurangnya pemahaman dan penguasaan materi pelajaran, kesalahan konsep siswa dalam beberapa pokok bahasan dan kurangnya pemahaman akan gaya belajar siswa.

Permasalahan yang berhasil diidentifikasi di SMP Global Prima Medan, setelah ditelusuri ternyata salah satu penyebab rendahnya materi menulis naskah drama di sekolah tersebut, dikarenakan kurangnya pemahaman guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu strategi pembelajaran yang diterapkan juga belum sesuai dengan karakteristik siswa.

Mengatasi permasalahan rendahnya nilai materi menulis naskah drama tersebut, dapat dilakukan beberapa alternatif pemecahan, diantaranya dengan melakukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa diantaranya : (1) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning), (2) Pembelajaran yang menyenangkan (Quantum Teaching), (3) Penataan lingkungan belajar (pengelolaan), (4) Pembelajaran dengan memanfaatkan multi kecerdasan, (5) Pendekatan pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif.Strategi pembelajaran kooperatif yang ingin diterapkan dalam penelitian ini adalah tipeStudent Team Achievment Division (STAD). Secara konseptualnya, pembelajaran menggunakan


(19)

5

strategi ini mewajibkan siswa untuk belajar dalam kelompok, setiap anggota kelompok akan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pula (Depoter,2003:132).

Metode Student Team Achievment Division (STAD) ini banyak diterapkan dalam pembelajaran sains, misalnya Matematika, Biologi dan Fisika.Oleh karena itu penulis ingin menguji penerapannya juga dalam pembelajaran sosial khususnya bahasa Indonesia. Penekanan metode ini adalah pada pokok-pokok bahasan yang mempunyai sub topik. Dalam pembelajaran bahasa juga terdapat pokok-pokok bahasan yang memiliki sub-sub topik, sebagai contoh pada pokok bahasan ‘Kalimat’. Pokok bahasan ini mempunyai subpokok bahasan yaitu kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk setara (koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif-subordinatif). Maka diharapkan dengan metode ini dapat memacu keaktifan siswa, bukan lagi pengajar yang monoton menjelaskan materi tersebut melainkan siswa yang akan lebih banyak bekerja menyelesaikan pokok bahasan tersebut dengan aktif dalam kelompoknya.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa baik menyangkut dirinya sendiri maupun lingkungannya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran. Guru dapat menghubungkan pemasalahan tersebut dengan konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipeStudent Team Achievment Division (STAD).


(20)

6

Menurut teori tersebut peneliti juga melihat adanya keterkaitan bidang pelajaran yang ingin diteliti dengan dua metode gaya belajar yaitu gaya belajar auditorial, dalam hal ini kemampuan belajar yang lebih banyak dari hasil mendengar dan berbicara, dan gaya belajar visual yaitu kemampuan belajar yang lebih banyak dari hasil melihat, memerhatikan dengan saksama lalu mengulanginya.

Penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD) juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tidak hanya pembelajaran sains seperti biologi, fisika, kimia, dan lain sebagainya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Selain stretegi dan gaya belajar, kemampuan berpikir kreatif siswa turut pula membangun kreatifitas siswa dalam menulis naskah drama. Kreatifitas yang tinggi akan menghasilkan ide-ide yang lebih baik pula. Dengan kata lain semakin tinggi kreatifitas semakin baik pula hasil yang diperoleh dalam menulis teks drama. Dengan adanya berpikir kreatif, maka seorang siswa akan mampu menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasi ke dalam sebuah tulisan menulis naskah drama.

Berpikir kreatif belajar yang baik akan membuat siswa mampu melahirkan berbagai gagasan dan mampu menguarikannya secara terperinci. Kemampuan berpikir secara kreatif akan sangat bermanfaat bagi perkembangan intelegensi dan


(21)

7

perkembangan pribadi seorang siswa dalm menghadapi persoalan-persoalan akademik maupun masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Berpikir kreatif akan sangat bermanfaat bagi siswa sebab dengan berpikir kreatif, struktur kognitif akan mampu untuk mencerna pengetahuan yang dipelajarinya pada pembelajaran sebelumnya, kemudian struktur kognitif dan pengalaman belajar yang telah dimiliki tersebut akan berasimilasi dan terakomodai dengan pengetahuan yang baru, sehingga terjadi adaptasi dalam pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi akan termotivasi dalam menulis naskah drama yang diberikan guru. Artinya, siswa akan mampu menggunakan berbagai informasi dan keterampilan yang telah dimilikinya untuk menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah drama. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah, maka diprediksi akan sulit bagi siswa dalam melatih diri untuk menuangkan ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam sebuah tulisan naskah drama. Hal ini dikarenakan anak tidak memiki kemampuan dan keterampilan dalam menemukan ide-ide dan gagasan serta imajinasinya dalam menulis naskah drama.

Pemilihan strategi pembelajaran atau kemampuan mendesain pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan pemahaman siswa.Menulis naskah drama, misalnya dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis STAD harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran itu sendiri.Berdasarkan uraian di atas, peneliti melihat adanya keterkaitan atau hubungan antara Strategi mengajar dan kemampuan berpikir


(22)

8

dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya materi menulis naskah drama.

Berdasarkan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama dengan memperhatikan kemampuan berpikir kreatif yang dapat memepengaruhi hasil belajar menulis naskah drama.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini, identifikasi masalah yang diperoleh di antaranya (a) pembelajaran bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran sehingga pembelajaran ini kurang menarik perhatian siswa (b) cara penyampaian yang kurang variatif, selalu didominasi oleh pembelajaran berfokus pada guru ( teacher centered) bukan berpusat pada siswa (student centered) (c) pembelajaran dilaksanakan dengan model pembeajaran yang masih bersifat konvensional (ekspositori), (d) kurangnya motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa kurang aktif dan tidak produktif dalam berpikir secara kreatif. (e) siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menulis naskah drama karena kurang diberikan bimbingan untuk dapat berpikir secara kreatif. (f) guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik.

C. Pembatasan Masalah

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif.Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan


(23)

9

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.Diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, kegiatan kelompok, kuis (latihan), dan penghargaan kelompok.

Berpikir kreatif adalah berpikir untuk menemukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan system baru, menemukan banyak artistik baru.Adapun aspek indikator dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa adalah meliputi kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi.

Menulis naskah drama bukan hanya sekedar sebuah karangan dalam bentuk drama saja. Sebelum menulis naskah drama, ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa diantarannya: menentukan tema yang akan diangkat ke dalam naskah drama, menentukan tujuan, menentukan latar atau setting yang tepat, menetukan tokoh dan karakter tokoh, menyusun dialog drama dan menulis naskah drama. Adapun indikator dalam penilaian menulis naskah drama meliputi beberap aspek, yaitu kesesuaian isi dengan tema, organisasi urutan konflik, organisasi pemilihan perwatakan dan penggunaan bahasa.

Suatu penelitian hendaklah ada pembatasan masalah untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas atau bahkan menyimpang dari masalah yang ada. Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu yang difokuskan pada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif metode Student Team Achievment Division (STAD) dan Ekspositori serta perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki


(24)

10

daya pikir kreatif yang tinggi dan rendah , khususnya dalam kegiatan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Global Prima Medan.

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti akan dibatasi oleh peneliti, peneliti merumuskan agar lebih jelas pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi fokus penelitian ini. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD) lebih tinggi daripada yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?

2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatifrendah ?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemapuan berpikir kreatif terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division (STAD) dengan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori.


(25)

11

2. Perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan kemapuan berpikir terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara praktis dan teoretis sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis:

a. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi guru maupun calon guru khususnya yang mengajar bahasaIndonesia bahwa untuk mengajar bahasa, strategi pembelajaran yang dapat digunakan dapat divariasikan. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru maupun calon guru

bahasaIndonesia dalam memilih strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk diterapkan pada suatu pokok bahasan yang akan diajarkan, seperti menulis naskah drama.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru maupun calon guru khususnya yang mengajar bahasa Indonesia dan pengembangan wawasan tentang strategi pembelajaran dan memperhatikan kemampuan berpikir dominan siswa, sehingga pembelajaran dapat diorganisasikan dengan baik.

2. Manfaat Teoretis :

a. Untuk menambah informasi dan pengetahuan baru dalam pembelajaran dan pendidikan.


(26)

12

b. Untuk memberikan teori-teori tentang strategi pembelajaran dan gaya belajar yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang pendidikan.


(27)

114

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat simpulankan bawah :

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD memiliki rata-rata 83,37 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan Strategi pembelajaran ekspositori yang memiliki rata-rata 64,2.

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi memiliki rata-rata 76,86 lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki rata-rata 70,03. 3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir

kreatif yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa. Perbedaan pengaruh tersebut adalah:

a. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan Strategi pembelajaran ekspositori.


(28)

115

b. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan Strategi pembelajaran ekspositori.

c. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

d. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode ekspositori lebih rendah daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD.

e. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan trategi pembelajaran ekspositori.

f. Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemampuan kemampuan berpikir kreatif rendah.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan pertama dari hasil penelitian ini, Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar


(29)

116

bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekpositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama untuk menggunakan Strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama pada tingkat SMP. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran koperatif dengan metode STAD menitikberatkan kerja sama antara sesama siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Pada strategi ini siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam materi pelajaran dapat berbagi informasi kepada temannya yang belum memahami topik yang sedang dibahas. Melalui kegiatan yang demikian akan terjadi interaksi yang meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kesempatan ini dapat diperoleh dari siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD. Demikian juga kemampuan berfikir yang berdasarkan pertimbangan logis, rasional, kritis, kreatif, cermat, jujur dan efektif juga dapat dengan sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar (kemampuan intelektual) bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama meningkat dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini, juga dapat meningkatkan kemampuan lain berupa keterampilan dan sikap seorang ilmuan.

Dengan menggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini siswa diberi kesempatan memperbaiki gagasan yang keliru yang


(30)

117

dimilikinya. Kesalahan yang dilakukan seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses pengalaman mereka akan kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan para siswa. Dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan berkeinginan menemukan hal yang baru dalam memecahkan masalah atau ide yang timbul. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD terbukti lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau pendidikan dan latihan. Upaya sosialisasikan hasil temuan penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah pada seminar dan loka karya tentang strategi pembelajaran kooperatif. Memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD melalui pendidikan dan latihan kepada guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama. Termasuk memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD sebagai salah satu pilihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan meode STAD terbukti memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Usaha memperkenalkan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dilakukan lewat simulasi mengajar dengan strategi pembelajaran


(31)

118

kooperatif dengan metode STAD atau praktek langsung di kehidupan sehari-hari dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru dapat mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini, sehingga dapat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa kecenderungan dalam kemampuan berpikir kreatif dengan terbukti memberi pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, lebih tingi dibanding dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama minimal sama dengan cara mengupayakan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama.

Kemampuan berpikir kreatif tinggi maupun kemampuan berpikir kreatif rendah memiliki keunggulan masing-masing. Dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi siswa akan terlatih mencari sumber bacaan, dan sumber infeomasi lainnya sehingga lebih mudah untuk mengaitkan pelajaran yang lama untuk menemukah ide baru.. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah perlu memperhatikan


(32)

119

karakteristik siswa khususnya kemampuan berpikir kreatif siswa pada saat penerimaan siswa baru. Sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan Strategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.

Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan sesamanya dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut. Bagi sekolah-sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli sebagai mitra guru terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah dan pegawas satuan pendidikan perlu dibekali pengetahuan mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran tertentu.

Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Demikian juga hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Dengan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristitik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga


(33)

120

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun, karakteristik materi pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan lagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik siswa dimana siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama akan lebih tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD.

Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran koperatif dengan metode STAD, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain tidak terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah pembelajaran yang direncanakan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal berikut ;

Materi pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang bersifat fleksibel, realistik, logis dan memerlukan daya nalar yang tinggi dan kemampuan berbicara yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran


(34)

121

kooperatif dengan metode STAD ini agar hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa tersebut lebih tinggi, karena strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang mempunyai beberapa sub topik pembahasannya .

Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini sebagai salah satu alternatif yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di samping itu dengan strategi pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD untuk membelajarkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah agar hasil belajarnya lebih tinggi.

Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang


(35)

122

jumlah populasi dan sampelnya lebih besar. Guna penelitian lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran di samping kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini dan apa yang perlu dan yang tidak perlu dilakukan agar saat pembelajaran berlangsung kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan.


(36)

127

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2003. Quantum Learning (Terjemahan Bahasa Indonesia). Bandung: Kaifa.

Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

_________ . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York : Wesley Educational.

Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

DePorter, Hernacki, 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa

Joyce, Bruce, dkk. 2011. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Malang: Gelora Aksara Pratama

Pakpahan, Berkat Johannes. 2006. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Unsur Intrinsik Puisi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Medan. Skripsi

Pakpahan, Roni Violenta. 2004. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi Tubuh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni III Medan. Skripsi

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya Rosmawati. 2011. Seni Drama. Medan: Perdana Mulya Sarana

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


(37)

128

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta : Kencana Paramedia Group.

Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif R&D. Bandung: Alpa Beta.

Yonny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media http://anoa.unhalu.ac.id/aceng/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARA N%20KOOPERATIF%20METODE%20JIGSAW.pdf

[Diakses Tanggal 21 Juli 2015, Pukul 11.15 WIB]

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology : The Defenition and Domain of Field. Washington, DC : AECT.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachussetts : Allyn and Bacon Publisher.

Snelbecker. G. E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and Psychoeducational Design. New York : Mc. Graw-Hill Book Company.

Soekamto. T. 1997. Perancangan dan Pengembangan System Instruksional. Jakarta : Intermedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana. Sudjana, N. & Daeng. A. 1988. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sumantri, M. N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(38)

129

Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yokyakarta: Media Abadi.

Mudhofir, A. 1987. Kamus Istilah Filsafat. Yokyakarta : Usaha Nasional.

Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

_________. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nainggolan, S. 1987. Kontakte Deutsch 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Perlmann-Balme, M. und Schwalb, S. 2007. Hauptkurs ; Deutsch als Fremdsprache Niveaustufe B2. Deutschland : Max Hueber Verlag. Prashnig, B. 1988. The Power of Learning Styles. (Alih Bahasa: Fauziah, N.).

Bandung : Kaifa.

Prawiradilaga, D. S. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Ramly, A. T. 2002. Pumping Talent. Jakarta : Pustaka Inti Jaya.


(1)

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun, karakteristik materi pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan lagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat diaplikasikan dalam merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik siswa dimana siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama akan lebih tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD.

Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran koperatif dengan metode STAD, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain tidak terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah pembelajaran yang direncanakan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal berikut ;

Materi pelajaran bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang bersifat fleksibel, realistik, logis dan memerlukan daya nalar yang tinggi dan kemampuan berbicara yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran


(2)

kooperatif dengan metode STAD ini agar hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa tersebut lebih tinggi, karena strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama yang mempunyai beberapa sub topik pembahasannya .

Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini sebagai salah satu alternatif yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, di samping itu dengan strategi pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahannya demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD untuk membelajarkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah agar hasil belajarnya lebih tinggi.

Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, materi menulis naskah drama siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang


(3)

jumlah populasi dan sampelnya lebih besar. Guna penelitian lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran di samping kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini dan apa yang perlu dan yang tidak perlu dilakukan agar saat pembelajaran berlangsung kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2003. Quantum Learning (Terjemahan Bahasa Indonesia). Bandung: Kaifa.

Arikunto, S. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

_________ . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York : Wesley Educational.

Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

DePorter, Hernacki, 2000. Quantum Learning. Bandung: Kaifa

Joyce, Bruce, dkk. 2011. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Malang: Gelora Aksara Pratama

Pakpahan, Berkat Johannes. 2006. Efektivitas Metode Jigsaw dalam

Pembelajaran Unsur Intrinsik Puisi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Medan. Skripsi

Pakpahan, Roni Violenta. 2004. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Pembelajaran

Sistem Ekskresi Tubuh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni III Medan. Skripsi

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya Rosmawati. 2011. Seni Drama. Medan: Perdana Mulya Sarana

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(5)

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Smaldino, Sharon E, dkk. 2011. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta : Kencana Paramedia Group.

Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif R&D. Bandung: Alpa Beta.

Yonny, Acep. 2014. Mahir Menulis Naskah Drama. Yogyakarta: Suaka Media http://anoa.unhalu.ac.id/aceng/PENERAPAN%20MODEL%20PEMBELAJARA N%20KOOPERATIF%20METODE%20JIGSAW.pdf

[Diakses Tanggal 21 Juli 2015, Pukul 11.15 WIB]

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology : The Defenition and

Domain of Field. Washington, DC : AECT.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachussetts : Allyn and Bacon Publisher.

Snelbecker. G. E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and

Psychoeducational Design. New York : Mc. Graw-Hill Book

Company.

Soekamto. T. 1997. Perancangan dan Pengembangan System Instruksional. Jakarta : Intermedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sudjana, N. 1992. Teori Belajar. IKIP Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana. Sudjana, N. & Daeng. A. 1988. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sumantri, M. N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(6)

Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yokyakarta: Media Abadi.

Mudhofir, A. 1987. Kamus Istilah Filsafat. Yokyakarta : Usaha Nasional.

Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

_________. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nainggolan, S. 1987. Kontakte Deutsch 1. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Perlmann-Balme, M. und Schwalb, S. 2007. Hauptkurs ; Deutsch als

Fremdsprache Niveaustufe B2. Deutschland : Max Hueber Verlag.

Prashnig, B. 1988. The Power of Learning Styles. (Alih Bahasa: Fauziah, N.). Bandung : Kaifa.

Prawiradilaga, D. S. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Ramly, A. T. 2002. Pumping Talent. Jakarta : Pustaka Inti Jaya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA KELAS VIII SMP NEGERI 41 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 42 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PARULIAN 2 MEDAN.

0 4 36

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 1 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT (PEMEROLEHAN KONSEP) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG DIBACA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 13

PENGARUH MODEL BAMBOO DANCING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII SMP YASPEND. MELATI TANDAM HILIR 2 TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 3 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR MASILAM TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 0 18

TAP.COM - STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ...

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JAWAI

0 0 16