PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA PADA POKOK BAHASAN
HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Dina Tri Agustini
NIM 4123131019
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


RIWAYAT HIDUP

Dina Tri Agustini dilahirkan di Medan pada tanggal 09 Agustus 1994.
Ayah bernama Moch. Siddik dan Ibu bernama Maryam. Penulis merupakan anak
ketiga dari 3 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Al-Firdaus
PTP. Nusantara II dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD
Negeri 104204 Sambirejo Timur dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Cerdas Murni dan
lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN
Tertulis dan lulus diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.

iii

PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

SISWA PADA POKOK BAHASAN
HIDROLISIS GARAM

Dina Tri Agustini (NIM 4123131019)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan menggunakan media LKS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional dengan meggunakan
media LKS, serta untuk mengetahui perkembangan aspek afektif dan aspek
psikomotorik siswa pada materi Hidrolisis Garam. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI MIPA T.A 2015/2016. Sampel dipilih secara
cluster random sampling dari 4 kelas XI MIPA yang ada di SMA Negeri 1
Gebang terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas
XI-MIPA 4 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas eksperimen dan
kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan
instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS dan
kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Konvensional
dengan menggunakan media LKS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t diperoleh thitung = 4,992 dan ttabel =
1,672. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, Sehingga ditarik
kesimpulan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan model
pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media LKS.
Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Konvensional, media LKS, Hasil belajar

iv

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Media LKS
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Ibu Junifa Layla
Sihombing, S.Si, M.Sc, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Ratu Evina
Dibyantini, M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis
menjalani perkuliahan di Unimed yang telah banyak membantu penulis dan
banyak memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Gebang
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua penulis
yaitu Ayahanda Moch. Siddik dan Ibunda Maryam untuk segala dukungan, setiap
doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun untuk membesarkan

anaknya, hingga berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan penulis
sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di
UNIMED. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak-kakak penulis

v

yaitu Dewi Rahayu dan Ririn Marina yang telah memberikan dorongan dan
semangat serta doanya untuk penulis.
Untuk yang terkhusus, sahabat termanis yang tak pernah meninggalkan
penulis seorang diri, yang selalu ada untuk penulis dan saling memberikan
dukungan satu sama lain selama 4 (empat) tahun bersama berjuang demi cita-cita
terima kasih Anak Gedong (Dinda, Diah, Ella, Fanny, Ferina, Haryati, Laila,
Mecyana, Rahmi, Sartika, Syakir). Demikian juga teman-teman PPLT SMAN 1
Gebang 2015. Kepada teman satu PS yaitu Nadira, Nila, Rinna Ayu, Siska dan
Primajogi yang merupakan teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi
ini. Terima kasih buat teman-teman pendidikan Kimia Reguler B 2012 yang
sama-sama berjuang selama kuliah serta kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juni 2016

Penulis,

Dina Tri Agustini

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i


Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

ix


Daftar Gambar

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Ruang Lingkup

4


1.3.

Batasan Masalah

4

1.4.

Perumusan Masalah

5

1.5.

Tujuan Penelitian

5

1.6.


Manfaat Penelitian

5

1.7.

Defenisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Kerangka Teoritis

7

2.1.1. Inovasi Pembelajaran Sains


7

2.1.2. Proses Belajar dan Hasil Belajar

8

2.1.3. Model Pembelajaran

10

2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri

11

2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

12

2.1.6. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

13

2.1.6.1 Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

14

2.1.6.2 Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

14

2.1.7. Media Pembelajaran

15

2.1.8. Pembelajaran Menggunakan Media Lembar Kerja Siswa (LKS)

16

2.1.9. Pembelajaran Pada Kurikulum 2013

17

vii

2.1.10. Pembelajaran Menggunakan Metode Konvensional (Ceramah)

17

2.2.

18

Materi Ajar

2.2.1. Sifat Larutan Garam

18

2.2.2. Konsep Hidrolisis Garam

19

2.2.3. Menghitung pH Larutan Garam

21

2.3.

Kerangka Konseptual

25

2.4.

Hipotesis

26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

27

3.2.

Populasi dan Sampel

27

3.2.1. Populasi

27

3.2.2. Sampel

27

3.3.

Variabel Penelitian

28

3.4.

Rancangan Penelitian

28

3.5.

Prosedur Penelitian

31

3.6.

Instrumen Penelitian

32

3.7.

Teknik Pengumpulan Data

32

3.7.1. Alat Pengumpulan data

32

3.7.1.1 Validitas Tes

32

3.7.1.2 Reliabilitas Tes

33

3.7.1.3 Tingkat Kesukaran Tes

35

3.7.1.4 Daya Pembeda Soal

35

3.7.2. Teknik Analisis Data

36

3.7.2.1 Uji Normalitas

36

3.7.2.2 Uji Homogenitas

37

3.7.2.3 Uji Hipotesis

38

3.7.2.4 Peningkatan Hasil Belajar

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian

40

4.1.1

Analisis Data Instrumen Penelitian

40

4.1.1.1 Validitas Tes

40

viii

4.1.1.2 Reliabilitas Tes

41

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran

41

4.1.1.4 Daya Pembeda

41

4.2

Deskripsi Data Hasil Penelitian

42

4.2.1

Hasil Belajar Siswa

42

4.2.2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)

44

4.2.3

Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik

46

4.3

Analisis Data Penelitian

48

4.3.1

Uji Normalitas

48

4.3.2

Uji Homogenitas

49

4.3.3

Uji Hipotesis

50

4.4

Pembahasan

51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

55

5.2

Saran

55

DAFTAR PUSTAKA

56

ix

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Tabel Pembelajaran Inkuiri

13

Tabel 3.1 Disain Penelitian

29

Tabel 3.2 Harga D

36

Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas

37

Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen

42

Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

43

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

45

Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa

46

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

48

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas

49

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis

50

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian

30

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa

44

Gambar 4.2 Gain Hasil Belajar Siswa

45

Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa

47

Gambar 4.4 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Siswa

47

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus

59

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

64

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

88

Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen Test (Sebelum Di Validasi)

99

Lampiran 5. Instrument Test Sebelum Validasi

118

Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Test (Sebelum Di Validasi)

126

Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Test (Sesudah Di Validasi)

127

Lampiran 8. Instrument Test Sesudah Validasi

137

Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen Test (Sesudah Di Validasi)

142

Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas Tes

143

Lampiran 11. Tabel Validasi Instrumen Penelitian

148

Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas

149

Lampiran 13. Tabel Reliabilitas

150

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

151

Lampiran 15. Tabel Tingkat Kesukaran

153

Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes

154

Lampiran 17. Tabel Daya Pembeda

156

Lampiran 18. Tabel Kesimpulan

157

Lampiran 19. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest

158

Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Pretest-Posttest

160

Lampiran 21. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan
Psikomotorik

163

Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Afektif Dan Psikomotorik
Lampiran 23. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain

165
168

Lampiran 24. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi Gain 170
Lampiran 25. Perhitungan Uji Normalitas

172

Lampiran 26. Perhitungan Uji Homogenitas

183

xii

Lampiran 27. Pengujian Hipotesis

186

Lampiran 28. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)

189

Lampiran 29. Persentase Peningkatan Hasil Belajar

193

Lampiran 30. Tabel Penilaian Afektif Siswa

194

Lampiran 31. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa

195

Lampiran 32. Rekapitulasi Data

196

Lampiran 33. Tabel Nilai r-Product Moment

197

Lampiran 34. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)

198

Lampiran 35. Tabel Nilai Distribusi F

199

Lampiran 36. Tabel Distribusi t

200

Lampiran 37. Dokumentasi Penelitian

201

Lampiran 38. Jadwal Kegiatan Penelitian

205

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

sebagai

proses

belajar

mengajar

bertujuan

untuk

mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal.
Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena selalu menuntut
adanya perbaikan yang terus menerus. Pendidikan yang baik adalah pendidikan
yang tidak hanya mempersiapkan peserta didiknya untuk suatu profesi atau jabatan,
tetapi juga dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari (Trianto,
2009).
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mendapatkan hasil belajar yang
optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. Sebagai
contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang diterapkan, media
yang digunakan, dan lain-lain (Sardiman, 2011). Serta pemilihan media yang tepat
dalam pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu
mengajar yang diciptakan oleh guru seperti media pembelajaran menggunakan
lembar kerja siswa (LKS). Oleh karena itu, tantangan bagi seorang guru untuk dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dengan guru kimia SMA
Negeri 1 Gebang diperoleh hasil belajar kimia siswa kelas XI yang masih rendah,
hal ini dapat dilihat pada nilai hasil ulangan siswa yang masih banyak yang di
bawah KKM (70). Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru namun hasilnya masih
jauh dari yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain: (1) Penyampaian materi kimia oleh guru yang kurang

1

2

menarik karena bersifat teoritis; (2) Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung
dalam mengamati suatu perubahan kimia, sehingga siswa yang baru memperoleh
materi kimia menganggap materi pelajaran kimia sulit dipahami (3) Metode
mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga
membosankan, sehingga kebanyakan siswa mengeluhkan bahwa mata pelajaran
kimia sulit dipahami dan kurang menyenangkan. Dari faktor – faktor penyebab
kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha untuk
peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi strategi pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan.
Kurikulum 2013 merupakan usaha yang terpadu antara (1) rekontruksi
kompetensi lulusan, (2) kesesuaian dan kecukupan, kedalaman dan keluasan materi,
(3) revolusi pembelajaran dan, (4) reformasi penilaian. Salah satu penyempurnaan
pola pikir dari Kurikulum 2013 adalah pola pembelajaran pasif menjadi pola
pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin
diperkuat oleh model pembelajaran dengan pendekatan sains) sehingga peserta
didik memiliki kemampuan yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Assriyanto, dkk, 2014).
Karakteristik dari konsep-konsep ilmu kimia yang abstrak menyebabkan
kimia sulit untuk dipelajari dan membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk
memahaminya. Salah satu materi kimia yang dipelajari pada siswa kelas XI SMA
adalah materi hidrolisis garam. Pada materi ini dibahas tentang reaksi ionisasi
garam yang terlarut dalam air. Reaksi ini tentu saja tidak dapat dilihat secara kasat
mata oleh siswa atau bersifat abstrak. Gejala atau fakta yang dapat diamati siswa
adalah nilai pH larutan garam tersebut yang mengindikasikan konsentrasi [H+] dan
[OH] dalam larutan. Penentuan nilai pH dapat dilakukan melalui kegiatan
percobaan. Dengan mengamati fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
diharapkan siswa dapat menemukan konsep tentang hidrolisis garam secara mandiri
menggunakan keterampilan proses sains yang dimiliki.
Pada pembelajaran hidrolisis garam siswa tidak hanya dituntut untuk
mengetahui sifat larutan garam, siswa juga dituntut untuk menjelaskan mengapa
larutan garam tesebut dapat bersifat asam, basa, netral serta perhitungan pH larutan

3

berdasarkan hubungan Ka, Kb, Kh dan K. Hasil penelitian Gabel (2006)
menyatakan bahwa mayoritas siswa dapat mengerjakan soal dan terlatih dalam
perhitungan matematika saja, tetapi kurang memahami konsep kimia yang
mendasari soal tersebut.
Oleh karena itu, pembelajaran hidrolisis garam sebaiknya lebih menekankan
pada proses perolehan konsep, sehingga siswa tidak hanya dapat menghitung pH
tetapi juga dapat mengetahi konsep yang mendasari soal tersebut. Dalam
melakukan pembelajaran materi tersebut sebaiknya mempertimbangkan beberapa
hal diantaranya kreativitas karena pembelajaran dilakukan melalui eksperimen di
laboratorium maka diperlukan kemampuan menggunakan alat laboratorium. Maka
perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang terkait dengan kreativitas siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing (Yuniyanti, 2012).
Strategi pembelajaran ini telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: Mintania, 2012
dengan judul: “Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang
Pada Materi Pokok Koloid” dimana terdapat peningkatan hasil belajar dari 59%
menjadi 80%. Yulianingsih, 2013 dengan judul: “Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Pokok Hidrokarbon” dapat meningkatkan hasil belajar kimia menjadi
93,94%. Argandi, 2013 dengan judul: “Pembelajaran Kimia Dengan Metode
Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real Dan Virtual Pada
Pokok Bahasan Pemisahan Campuran” dapat menaikkan ketuntasan belajar siswa
menjadi 85,71%. Riza, 2012 dengan judul: “Studi Komparasi Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Dengan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI Semester 1 SMA Negeri
1 Mojolaban” dapat menaikkan ketuntasan belajar siswa dari 62,50% menjadi
84,38%.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan suatu
penelitian

yang

berjudul

“PENERAPAN

MODEL

PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS

4

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA
POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM”.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan menggunakan media LKS pada materi hidrolisis garam.
Cakupan penelitian ini adalah melihat peningkatan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan media LKS pada
materi hidrolisis garam di SMA Negeri 1 Gebang. Penelitian dilakukan
di lingkungan SMA Negeri 1 Gebang yang melibatkan guru yang mengajar kimia
di sekolah tersebut beserta murid yang mengikuti mata pelajaran kimia “hidrolisis
garam” pada semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai tujuan yang jelas, maka perlu adanya batasan
masalah. Batasan masalah penelitian ini adalah:
1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Hidrolisis di Kelas XI SMA Negeri 1
Gebang Tahun Ajaran 2015/2016 pada semester Genap.
2. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaraan Inkuiri
Terbimbing dengan menggunakan media LKS pada kelas eksperimen dan
metode pembelajaran konvensional dengan menggunakan media LKS pada
kelas kontrol.
3. Target yang diharapkan adalah adanya perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan
media LKS dan metode pembelajaran konvensional (ceramah) dengan
menggunakan media LKS.
4. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA semester Genap di SMA
Negeri 1 Gebang.

5

1.4. Perumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah pembelajaran Hidrolisis Garam dengan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa pada kelas XI SMA Negeri 1 Gebang?”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam dengan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, khususnya bagi guru
kimia tentang bagaimana cara memperbaiki metode pembelajaran melalui model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS untuk
pengajaran kimia di SMA. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara
umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Mendapatkan model dan media pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS
yang secara efektif dapat meningkatkan prestasi siswa pada pengajaran
hidrolisis garam di SMA.
2. Sebagai masukan serta bahan pertimbangan bagi guru kimia dalam memilih
pendekatan yang tepat dan menerapkan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dengan menggunakan media LKS pada pengajaran hidrolisis
garam.
3. Menambah wawasan para siswa untuk belajar kreatif, aktif dan efektif dalam
penggunaan pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media
LKS pada pokok bahasan hidrolisis garam.

6

4. Dengan diterapkannya metode Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media
LKS melalui praktikum menggunakan bahan yang ada di lingkungan siswa
akan menjadi lebih tertarik pada pembalajaran kimia, sehingga aktivitas dan
minatnya terhadap pembelajaran kimia dapat ditingkatkan.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) adalah strategi yang
berpusat pada siswa, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan
peran individu untuk memastikan bahwa semua siswa terlibat penuh dalam
proses pembelajaran.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan siswa setelah
dilakukannya proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut
diasumsikan sebagai perubahan pengetahuan (kognitif), pemahaman sikap
(afektif) dan kecakapan (psikomotor) yang ada pada diri siswa.
3. Hidrolisis Garam adalah salah satu materi di kelas XI SMA Semester Genap
yang membahas sifat larutan garam (asam, basa, dan netral) serta perhitungan
pH larutan berdasarkan hubungan Ka, Kb, Kh dan K pada larutan garam.
4. Lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah dalam bentuk
panduan eksperimen.
5. Metode pembelajaran konvensional (ceramah) adalah pembelajaran yang
bersifat cenderung hanya berjalan satu arah, yaitu pembelajaran yang berpusat
pada guru, di mana guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada
siswa dan guru lebih banyak melakukan pengajaran dengan menggunakan
metode ceramah sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen pembelajar yang
pasif.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar kimia siswa yang ditinjau dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai
thitung = 4,992 dan harga ttabel = 1,672, sehingga thitung > ttabel (4,992 > 1,672), maka
Ha diterima artinya hasil belajar kimia (pencapaian kognitif, afektif dan
psikomotorik) yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan menggunakan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model
pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media LKS. Pada kelas
Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 81% sedangkan pada kelas kontrol
peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu 72%.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan
kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS sebagai model dan media
alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia
siswa.
2. Perlunya

para guru dan calon guru dapat memilih model dan media

pembelajaran yang sesuai untuk melihat perkembangan yang terjadi guna
meningkatkan hasil belajar dalam mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melanjutkan bentuk penelitian ini
agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan semoga penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan penelitian berikutnya
dengan mengukur tidak hanya aspek kognitif saja tetapi aspek afektif dan
psikomotorik siswa.

55

56

DAFTAR PUSTAKA

Argandi, R., Martini, K.S., dan Saputro, A.N.C., (2013), Pembelajaran Kimia
Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium
Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 2 (2) : 44-49
Ariesta, N., Ariani, S.R.D., dan Haryono, (2013), Pengaruh Pembelajaran Kimia
Dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Melalui
Metode Guided Inquiry Dan Proyek Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kemampuan Matematik Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan Kelas XI IPA SMA N 1 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 2 (3) : 59-67
Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan
Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 3 (3) : 89-97
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Dahar, R.W., (2006), Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Gabel, D.L. 2006. Problem-solving Skills of High School Chemistry Students
(Online),(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/tea.3660210212/abstr
act), diakses 11 Desember 2015
Hamalik, O., (1994), Media Pendidikan, Penerbit PT Citra Aditya Bakti,
Bandung
Hamdani, Dr.,M.A., (2011), Strategi Belajar dan Mengajar, Penerbit Pustaka
Setia, Bandung
Ihsan, F., (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Joyce, B. Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model – Model Pengajaran,
Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Mintania, F., Su’aidy, M., dan Dasna, I.W., (2012) Penerapan Metode Inkuiri
Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa
Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang Pada Materi Pokok
Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 1 (3) : 543-554

57

Riza, D., (2012), Studi Komparasi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan
Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1
Mojolaban Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi FKIP UNS, Surakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Setyowati, H., Nugroho, A., dan Agustina, W., (2015), Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil
kali Kelarutan Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4): 54 – 60
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum
2013, Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Siregar, E., (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Ghalia Indonesia,
Bogor
Situmorang, M., (2014), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sains
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Penerbit Prosiding
Konapsi V, Surabaya
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
Sudjana, N., (2005), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Penerbit Sinar
Baru Algesindo, Bandung
Sunarya, Y., dan Setiabudi, A., (2009), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Penerbit
PT. Setia Purna Inves, Jakarta

58

Suwardi, Soebiyanto, dan Widiasih, T.E., (2009), Panduan Pembelajaran
Kimia, Penerbit CV. Karya Mandiri Nusantara, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Yulianingsih, U., dan Hadisaputro, S., (2013), Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Journal Chemistry In Education 2 (2) : 149-155
Yuniyanti, E., D., Sunarno, W., dan Haryono (2012), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul Dan E – Learning
Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan Kemampuan
Berpikir Abstrak, Jurnal Inkuiri, 1 (2) : 112-120

Dokumen yang terkait

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Hidrolisis Garam

4 21 343

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERINTEGRASI METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

2 13 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUTION DENGAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN HIDROLIS GARAM.

0 6 15

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

2 7 176