PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP
(M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING
DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK
BAHASAN HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Abdus Syakir Ritonga
NIM 4123131001
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Abdus Syakir Ritonga dilahirkan di Sibolga pada tanggal 29 Maret 1994.
Ayah bernama Lias Ritonga dan Ibu bernama Nurhabibah. Penulis merupakan anak
ketiga dari 5 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Kuntum Melati dan
lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD Negeri 112139
Rantauprapat dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di
MTs Negeri Rantauprapat dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Rantau Utara dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN Tertulis dan lulus diterima di
Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN
MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP

(M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING
DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK
BAHASAN HIDROLISIS GARAM
Abdus Syakir Ritonga (NIM 4123131001)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK)
Simson Tarigan, model inkuiri terbimbing dan model direct instruction pada pokok
bahasan hidrolisis garam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian rancangan acak
lengkap (RAL). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPA SMA Negeri
1 Gebang T.A 2015/2016. Sampel dipilih secara cluster random sampling dari 4 kelas
XI MIA yang ada di SMA Negeri 1 Gebang terpilih 3 kelas yaitu kelas XI-MIA 1 sebagai
kelas eksperimen 1, kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen II dan kelas XI MIA 2
sebagai kelas eksperimen III. Sampel penelitian kelas eksperimen I II dan III masingmasing berjumlah 24 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak
30 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas, tingkat kesukaran, daya beda, distruktor.
Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model mengajar menginduksi perubahan
konsep (M3PK) Simson Tarigan, kelas eksperimen II diberikan perlakukan dengan model
Inkuri Terbimbing dan kelas eksperimen III diberikan perlakuan dengan model inkuiri
terbimbing. Hasil belajar pada penelitian ini adalah kognitif,psikomotorik dan afektif.

Pada aspek kognitif dan psikomotorik terlihat bahwa terjadi peningkatan disetiap
pertemuannya baik dikelas eksperimen I II dan III. Data hasil belajar yang diperoleh
dalam penelitian ini dianalisis dengan uji anova satu jalur. Hasil uji annova diperoleh
Fhitung = 6,7738 dan Ftabel = 3,13. Karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak,
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan, model
inkuiri terbimbing dan model direct instruction pada pokok bahasan hidrolisis garam.
Kata Kunci: Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan, Model Inkuri Terbimbing, Model Direct Instruction, Hasil
belajar

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi ini, serta salawat beriring salam untuk Rasulullah Muhammad
SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Skripsi ini disusun untuk melengkapi
salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dengan judul “Perbedaan Hasil

Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct
Instruction Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model
Direct Instruction Pada Pokok Bahasan Hidrolisis.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan, yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan. Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd yang telah

membimbing dan

memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi
ini. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar, M.SI, Ibu Dra. Hafni
Indriati Nasution, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran
dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak dan Ibu staf


v

pengajar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan yang telah mendidik selama perkuliahan dan Bapak Bajoka Nainggolan,
MS, selaku penasehat akademik yang selalu memberikan bimbingan, perhatian dan
motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan, Ibu Nursyam,S.Pd yang telah
memberikan penulis bimbingan dan arahan selama masa PPL dan Penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada
terhingga kepada Ayahanda Lias Ritonga dan Ibunda Nurhabibah, yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun,
pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta doa yang tulus yang tidak pernah
berhenti. Kakakku tercinta Medina Ulfa Ritonga dan Dita Hafsari Ritonga dan adikadikku terkasih, M. Ramadhan Ritonga,M Raihan Ritonga serta seluruh keluarga
yang selalu mendoakan dan memberikan semangat. Sahabat-sahabat terbaikku di
Gerobak Dorong yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan, Grup
Kontra SMA Negeri 3 Rantau Utara, Kimia Dik B 2012, seluruh mahasiswa
bimbingan Dr.Simson Tarigan Stambuk 2012 dan Siswa-siswi SMA Negeri 1
Gebang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2016
Penulis,

Abdus Syakir Ritonga

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi

Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
3
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
4
1.5.

Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
5
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Belajar
8
2.2.
Prinsip Belajar
8
2.3.
Hasil Belajar
9
2.4.
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

10
2.4.1
Pemikiran dan Perspektif Konstruktivisme
10
2.4.2
Langkah-langkah Penerapan Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK)
12
2.5.
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
15
2.5.1
Model Pembelajaran Inkuri
15
2.5.2
Model Pembelajaran Inkuri Terbimbing
16
2.6.
Model Direct Instruction
17

2.7.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
18
2.8.
Materi Hidrolisis Garam
19
2.9.
Kerangka Konseptual
26
2.10.
Hipotesis Penelitian
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
28
3.2.
Populasi dan Sampel
28
3.3.

Variabel Penelitian
28
3.4.
Instumen Penelitian
29
3.4.1
Uji Validitas Isi
30
3.4.2
Uji Validitas Item Tes
31
3.4.3
Reliabilitas Tes
31
3.4.4
Tingkat Kesukaran Soal
32
3.4.5
Daya Pembeda
33
3.4.6
Distrruktor
34
3.5.
Rancangan Penelitian
35

vii

3.6.
Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.7.
Teknik Analisis Data
3.7.1.
Uji Normalitas
3.7.2.
Uji Homogenitas
3.7.3.
Uji Hipotesis
3.7.4.
Persen Gain Hasil Belajar
3.8.
Jadual Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1
Validitas Tes
4.1.2
Reliabilitaas Tes
4.1.3
Tingkat Kesukaran
4.1.4
Daya Beda
4.1.5
Distruktor
4.2
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1
Hasil Belajar Siswa
4.2.2
Uji Normalitas
4.2.3
Uji Homogenitas
4.2.4
Data Gain
4.2.5
Uji Hipotesis
4.2.6
Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotorik
4.3
Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA

36
39
39
39
40
42
43
45
45
46
46
46
47
47
47
49
50
51
52
55
56
59
59
59
60

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri

17

Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas Isi

30

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes

33

Tabel 3.3 Tabel Rancangan Penelitian

35

Tabel 3.4 Tabel Penolong untuk Uji Normalitas

39

Tabel 3.5 Tabel Uji ANAVA Satu Jalur

41

Tabel 3.6 Tabel Jadual Penelitian

43

Tabel 4.1 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa

48

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

49

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas

50

Tabel 4.4 Tabel Uji ANAVA Satu Jalur

54

Tabel 4.5 Tabel Tukey Test

55

Tabel 4.6 Nilai Rata-rata Afektif dan Psikomotorik Siswa

56

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Model Perubahan Konsep

14

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian

38

ix

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia

63

Lampiran 2 Format Penyusunan RPP

68

Lampiran 3 RPP

69

Lampiran 4 Soal Identifikasi Pengetahuan Awal Siswa

111

Lampiran 5 LKS

117

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes (Belum Validasi)

128

Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Tes (Setelah Validasi)

147

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes, Expert Judgement,Tabel
Validasi

162

Lampiran 9 Uji Reliabilitas , Tabel Reliabilitas

170

Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran, Tabel Tingkat Kesukaran

172

Lampiran 11 Perhitungan Daya Pembeda, Tabel Daya Pembeda

175

Lampiran 12 Distruktor, Tabel Distruktor

178

Lampiran 13 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

180

Lampiran 14 Tabel Rekap Nilai Pretest dan Postest

181

Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata, Varians, Standar Deviasi Nilai
Pretest dan Postest

182

Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas

186

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas

193

Lampiran 18 Tabel Homogenitas Pretest

195

Lampiran 19 Tabel Homogenitas Postest

196

Lampiran 20 Uji Hipotesis

197

Lampiran 21 Uji Dengan SPSS Vers.17

201

Lampiran 22 Data Gain Eksperimen I II III

204

Lampiran 23 % Gain Hasil Belajar

209

Lampiran 24 Tabel Penilaian Afektif Siswa

210

Lampiran 25 Tabel Penilaian Psikomotor

211

Lampiran 26 Tabel Chi Kuadrat

212

Lampiran 27 Tabel r-Product Moment

213

xi

Lampiran 28 Daftar Nilai Distribusi F

214

Lampiran 29 Tabel F untuk Annova (0,05)

215

Lampiran 30 Tabel Q Kritis untuk Uji Tukey

216

Lampiran 31 Dokumentasi Penelitian

217

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa. Peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan tidak dapat terlepas dari
berbagai upaya. Salah satunya upaya pemerintah adalah menerapkan dan
mengembangakan kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2004 dan 2006
menjadi

kurikulum

2013.

Kurikulum

2013

ditetapkan

sebagai

bagian

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia diseluruh jenjang yang dinilai dari
tiga ranah kompetensi, yaitu : pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tahap
pelaksanaan kurikulum 2013 berfokus pada kegiatan aktif siswa melalui suatu
proses ilmiah dengan tujuan agar pembelajaran tidak hanya menciptakan peserta
didik yang mempunyai kompetensi pengetahuan saja, tetapi juga mampu
menciptakan peserta didik yang baik dalam sikap dan keterampilan (Ariani,
2014).
Salah satu penyempurnaan pola pikir dari kurikulum 2013 adalah pola
pembelajaran pasif menjadi pola pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
peserta didik aktif mencari semakin diperkuat oleh model pembelajaran dengan
pendekatan sains). Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan
belajar peserta didik secara mandiri, sehingga pengetahuan yang dikuasai adalah
hasil belajar yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu, pendekatan yang
digunakan

dalam

proses

pembelajaran

hendaknya

menciptakan

dan

menumbuhkan rasa dari tidak tahu menjadi tahu, sehingga kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah untuk digunakan dalam proses
pembelajaran (Masykuri, 2014).
Kimia adalah salah satu mata pelajaran ilmu alam mempelajari gejalagejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan,
sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Salah
satu bahasan yang dibahas dalam ilmu kimia adalah hidrolisis garam. Hidrolisis

11

2

garam adalah reaksi anion/kation dari asam lemah atau basa lemah dengan air.
Karakteristik dari materi hidrolisis garam adalah materi yang memadukan konsep
dan percobaan larutan asam basa sehingga dapat dibuktikan dengan perhitungan
pH garam yang terhidrolisis. Dalam mempelajari hidrolisis garam siswa
memerlukan pembuktian melalui observasi secara langsung karena melalui
pengamatan secara langsung siswa dapat menemukan konsep secara mandiri
(Sa’idah, 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pelaksanaan
program pengalaman lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Gebang diperoleh hasil
belajar kimia kelas XI masih rendah, hal ini terlihat pada nilai rata-rata ulangan
tengah semester ganjil (kimia) 2015/2016. Kelas XI MIA 1 rata-rata 56,70, XI
MIA 2 rata-rata 58,43, XI MIA 3 rata-rata 54,74 dan XI MIA 4 rata-rata 55,02.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru namun hasilnya masih jauh dari yang
diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain: (1) Penyampaian materi kimia oleh guru yang kurang menarik karena
bersifat teoritis; (2) Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam
mengamati suatu perubahan kimia, sehingga siswa yang baru memperoleh materi
kimia menganggap materi pelajaran kimia sulit dipahami (3) Metode mengajar
yang digunakan

guru

kurang bervariasi

dan

tidak

inovatif,

sehingga

membosankan, sehingga kebanyakan siswa mengeluhkan bahwa mata pelajaran
kimia sulit dipahami dan kurang menyenangkan.
Disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan masalah yang
dipaparkan. Menurut peneliti ada keterkaitan antara karakteristik materi hidrolisis
garam dengan masalah yang disebutkan. Menurut peneliti disini dibutuhkan suatu
model pembelajaran yang mendorong agar siswa lebih aktif dalam menemukan
konsep dari materi yang diajarkan. Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK) Simson Tarigan dan Model Inkuiri Terbimbing adalah model
pembelajaran yang menganut teori konstruktivisme. Prinsip konstruktivisme
adalah bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri baik secara personal
maupun sosial. Dengan pendekatan konstruktivisme akan digali konsepkonsep yang telah dimiliki siswa (Elvinawati, 2011). Dalam Model Mengajar

3

Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan konsep yang
ditekankan pada tiga aspek utama, intelligiblity, Plausible dan Fruitfull .
Penerapan model inkuiri terbimbing memberi kesempatan kepada siswa untuk
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran guna mengembangkan konsep yang telah
dimiliki sebelumnya sehingga diperoleh pembelajaran yang bermakna (Setyowati
dkk, 2015).
Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang telah dilakukan peneliti.
Ginting (2013) membuktikan bahwa hasil belajar siswa dengan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) lebih tinggi (Rata-rata = 76,00) daripada
hasil belajar siswa dengan metode konvensional dan tanya jawab (Rata-rata =
71,0) . Persadanta (2012) membuktikan bahwa siswa yang diajarkan dengan
M3PK memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi sebanyak 63,55 %
daripada siswa yang diajarkan dengan metode ceramah yaitu 53,5 %. Argandi,
dkk (2013) membutikan model inkuiri terbimbing dapat menaikkan ketuntasan
belajar

siswa

menjadi

85,71%.

Yulianingsih

dan

Hadisaputro

(2013)

membuktikan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar kimia
menjadi 93,94%.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terkait dengan judul, “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan,
Model Inkuri Terbimbing dan Model Direct Instruction Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Penyampaian materi kimia oleh guru yang kurang menarik karena bersifat
teoritis.

4

2. Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu
perubahan kimia, sehingga siswa yang baru memperoleh materi kimia
menganggap materi pelajaran kimia sulit dipahami.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.
1.3 Batasan Masalah
Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct Instruction.
2. Pokok bahasan yang akan diajarkan pada penelitian ini adalah pokok
bahasan hidrolisis garam.
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif, psikomotorik
dan afektif.
4. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Gebang
Tahun Ajar 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1.

Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct Instruction pada
pokok bahasan hidrolisis garam ?

2.

Berapakah persen (%) peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct
Instruction pada pokok bahasan hidrolisis garam ?

5

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan
Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct Instruction pada
pokok bahasan hidrolisis garam
2. Untuk mengetahui persen (%) peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan, Model Inkuiri Terbimbing dan Model Direct
Instruction pada pokok bahasan hidrolisis garam

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi siswa
Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan model
pembelajaran yang berbeda, sehingga siswa dapat mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya.
2. Manfaat bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru mengenai model pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti
Memperoleh pengalaman model pembelajaran, melakukan seleksi materi,
dan mengembangkan seleksi instrumen.
4. Manfaat bagi Sekolah
Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam
proses belajar mengajar.

6

1.7 Definisi Operasional
Berikut ini merupakan uraian penjelasan istilah untuk menghindari
terjadinya penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian,
yaitu :
1. Pembelajaran dengan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan meliputi, (1) Strategi Awal meliputi membangun
konsep awal siswa dengan mengajak siswa untuk membaca dan meringkas
pokok bahasan yang akan dipelajari, (2) Identifikasi Konsep siswa
meliputi guru memberikan serangkaian pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetahui konsep awal siswa, (3) Perubahan Konsep pada tahap akhir
guru akan melakukan perubahan konsep, dimana konsep yang dibangun
ditekankan atas tiga aspek utama, intelligiblity, Plausible dan Fruitfull.
Model M3PK Simson Tarigan diajarkan pada kelas Eksperimen I di SMA
Negeri 1 Gebang pada materi hidrolisis garam.
2. Pembelajaran dengan Model Inkuiri Terbimbing meliputi, (1) Penyajian
masalah oleh guru, (2) Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis,
(3)

Guru

membimbing

siswa

melakukan

percobaan,

(4)

Guru

membimbing siswa untuk memperoleh informasi dari percobaan dan
mengumpulkan data, (5) Guru bersama siswa mengambil kesimpulan.
Model Inkuiri Terbimbing diajarkan pada kelas Eksperimen II di SMA
Negeri 1 Gebang pada materi hidrolisis garam.
3. Pembelajaran dengan model Direct Instruction meliputi kegiatan ceramah
yang dilakukan oleh guru diselingi sesi tanya jawab dan guru
menyimpulkan pembelajaran tersebut. Model Direct Instruction diajarkan
pada kelas Eksperimen III di SMA Negeri 1 Gebang pada materi hidrolisis
garam.
4. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah penguasaan materi siswa dalam
materi hidrolisis garam, yaitu hasil belajar kognitif,psikomotorik dan
afektif. Hasil belajar kognitif melalui post-tes siswa kelas XI IPA SMA

7

Negeri 1 Gebang. Psikomotor dan afektif termasuk dalam pengamatan
peneliti, yang dilakukan oleh observer.
5. Pada materi Hidrolisis garam siswa mempelajari tentang garam yang
terhidrolisis dalam air, sifat garam yang terhidrolisis serta penentuan pH
garam yang terhidrolisis.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang di ajar menggunakan model
Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan dengan
model Inkuiri Terbimbing dan model Direct Instruction pada materi hidrolisis
garam. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa hasil belajar siswa yang
terbaik adalah siswa yang diajarkan dengan model Inkuri Terbimbing.
Selanjutnya Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson
Tarigan dan terakhir Model Direct Instruction.
2. Persen peningkatan hasil belajar peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I
(M3PK) adalah 77 %., peningkatan hasil belajar kelas eksperimen II (Inkuiri
Terbimbing) adalah 85 % dan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen III
(Direct Instruction) adalah74 %.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Untuk memperoleh hasil belajar siswa tinggi, disarankan kepada guru bidang
studi kimia menggunakan model Inkuri Terbimbing dan M3PK Simson
Tarigan.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk materi pelajaran kimia yang berbeda
sehingga dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu
pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.

59

DAFTAR PUSTAKA

Argandi, R., Martini, K.S., dan Saputro, A.N.C., (2013), Pembelajaran Kimia
Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium
Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 44-49
Ariani, S.R.D., Redjeki, T., Wasonowati, R.R.T., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK) 3(3) : 66-75
Arikunto, S., (2002), Dasar – Dasar Evalusi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Bilgin, I., (2009), The Effects Of Guided Inquiry Instruction Incorporating A
Cooperative Learning Approach On University Students’ Achievement Of
Acid And Bases Concepts And Attitude Toward Guided Inquiry Instruction,
Scientific Research and Essay 4(10) : 1038-1046
Dahar, R.W., (2006), Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Elvinawati, (2011), Optimalisasi Pembelajaran Kimia Pemisahan Melalui
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dan Model Peta Konsep, Jurnal
Exacta IX : 23-28
Geban, O., Sen, S., Yilmaz, A., (2015), The Effects Of Process Oriented Guided
Inquiry Learning Environment On Students’ Self-Regulated Learning
Skills, Journal Chemical Education 66 : 54-66
Ginting, S., (2013), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK)Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Santo
Thomas 3 Medan Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi,
FMIPA Unimed, Medan
Khuswatun, (2013), Statistika Pendidikan, http://statistikapendidikan.com/wpcontent/uploads/2013/05/ujivaliditas.khuswatun.pdf (diakses 07/04/2016)
Masykuri, M., Pratiwi, Y., Redjeki, T., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri
5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)
3(3) : 40-48
Minium, E.W., King, B.M., Bear, G., (2010), Statistical Reasoning in Psychology
and Education; Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., Canada

60

61

Persadanta, J., (2012), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Laju Reaksi Di SMA Swasta Masehi GBKP Berastagi Kelas XI,
Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sa’idah, G., (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict,Discuss,
Explain, Observe, Discuss, Explain) untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa
Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam di SMAN 2 Bojonegoro, Prosiding
Seminar Nasional Kimia Unesa, Surabaya, ISBN : 978-979,028-550-7
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses
Pendidikan,Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta
Setyowati, H., Nugroho, A., dan Agustina, W., (2015), Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil
kali Kelarutan Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4): 54 – 60
Sheppard, K., (2006), High School Students’ Understanding Of Titrations And
Related Acidbase Phenomena, Journal Chemistry Education Research and
Practice 7(1) : 32-45
Sibor, J., Trna, J., Trnova, E., (2012), Implementation Of Inquiry-Based Science
Education In Science Teacher Training, Journal Of Educational And
Instructional Studies In The World 2(4) : 199-209
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, Unimed Press , Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
UNIMED, Medan
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sudarmo, U., (2014), KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Surakarta
Sudarnoto,
L.F.N.,
(2016),
Statistika
Pendidikan,
http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Mata%20Kuliah%
20Awal/Statistika%20Pendidikan/BAC/Statistika_Pendidikan_unit_4.pdf
(diakses 07/04/2016)
Sudjana., (2001), Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung

62

Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung
Tarigan, S., (2014), Pengantar Metode dan Strategi Belajar Mengajar Ilmu Kimia,
UNIMED, Medan
Tarigan, S., (2007), Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar
Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Kimia Siswa dalam Pokok Bahasan Termokimia, Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains, 2(2) : 57-62
Thadaka, K.C., (2014), Acids-Bases Theory, International Journal Of Mathematics
and Physical Sciences Research (IJMPSR) 1(1) : 18-24
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Yulianingsih, U., dan Hadisaputro, S., (2013), Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Journal Chemistry In Education 2(2) : 149-155

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERINTEGRASI METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 2 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA MENGGUNAKAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN, INQUIRY TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 3 22

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

1 5 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA EXELEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR, KREATIVITAS DAN TOLERANSI SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA.

1 6 22

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

1 2 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29