Pemberian Tepung Daun Sirih (Piper Betle L.) Dalam Waktu Lama Untuk Mengatasi Mastitis Subklinis Dan Meningkatkan Produksi Susu Sapi Perah
PEMBERIAN TEPUNG DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM
WAKTU LAMA UNTUK MENGATASI MASTITIS SUBKLINIS
DAN MENINGKATKAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH
DEDY SUPRIADIN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul pengaruh pemberian
tepung daun sirih (Piper betle L.) dalam waktu lama untuk mengatasi mastitis
subklinis dan produksi susu sapi perah adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Dedy Supriadin
NIM D251120251
RINGKASAN
DEDY SUPRIADIN. Pemberian Tepung Daun Sirih (Piper betle L.) Dalam
Waktu Lama Untuk Mengatasi Mastitis Subklinis dan Meningkatkan Produksi
Susu Sapi Perah. Dibimbing oleh ASEP SUDARMAN dan ANURAGA
JAYANEGARA.
Mastitis merupakan salah satu penyakit yang membahayakan pada sapi
perah. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan jumlah sel somatis, radang pada
ambing (kelenjar mamae), rendahnya kualitas susu dan penurunan produksi susu
pada sapi perah. Penggunaan antibiotik dalam mencegah dan mengobati mastitis
subklinis memiliki kontribusi sebagai penyebab resistensi bakteri dan perpindahan
residu dari ternak ke manusia. Antibakteri yang aman dibutuhkan untuk
menggantikan penggunaan antibiotik sebagai feed aditif pada ternak ruminansia
diantaranya daun sirih (Piper betle L.), tetapi kajian dalam alat pencernaan
ruminansia belum banyak dilakukan menggunakan daun sirih. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji dan mencari metode terbaik dari pemberian tepung
daun sirih dalam jangka waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis dan
produksi susu sapi perah.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu : 1) Kajian in vivo pemberian tepung
daun sirih (Piper betle L.) dalam waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis
dan meningkatkan produksi susu sapi perah 2) Kajian in vivo pengaruh
pemberian tepung daun sirih sejak awal laktasi terhadap produksi dan kualitas
susu sapi perah. Kajian in vivo yang pertama digunakan 12 ekor sapi perah laktasi
ke-2 sampai laktasi ke-4 dengan bulan laktasi normal (bulan ke-3 sampai ke-5)
yang menderita mastitis subklinis berdasarkan identifikasi menggunakan reagen
IPB-1. Ternak tersebut dikelompokkan kedalam 4 perlakuan dan masing-masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan masa penelitian 15 minggu. Perlakuan
yang diterapkan yaitu : P0 : Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1 :
Tepung daun sirih 2% pemberian setiap hari; P2 : Tepung daun sirih 2%
pemberian selang seminggu; P3 : Tepung daun sirih 2% pemberian selang tiga
minggu. Parameter yang diukur adalah produksi susu, komposisi susu, jumlah sel
somatis, kadar immunoglobulinG (IgG) didalam susu, kadar glukosa dan kadar
trigliserida di dalam plasma darah. Pada kajian in vivo ke-2 ternak yang digunakan
adalah sapi perah Fries Holland laktasi ke-2 sampai ke-4 sebanyak 9 ekor yang
dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diteliti
yaitu: P0: Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1: Pemberian tepung daun
sirih setiap hari dengan taraf 2% dari konsentrat; P2: Pemberian tepung daun sirih
berselang satu hari dengan taraf 2% dari konsentrat. Parameter yang diukur adalah
jumlah sel somatis, produksi susu, kadar lemak, padatan tanpa lemak (solid non
fat) dan kadar protein susu. Data produksi susu, komposisi susu, jumlah sel
somatis, kadar immunoglobulinG didalam susu, kadar glukosa dan kadar
trigliserida dianalisis berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan
3 ulangan. Sedangkan data produksi susu, jumlah sel somatis dan kadar lemak,
padatan tanpa lemak (solid non fat) dan kadar protein susu dianalisis berdasarkan
rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan.
Hasil penelitian in vivo tahap 1 menunjukkan bahwa penambahan tepung
daun sirih 2% nyata (P
WAKTU LAMA UNTUK MENGATASI MASTITIS SUBKLINIS
DAN MENINGKATKAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH
DEDY SUPRIADIN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul pengaruh pemberian
tepung daun sirih (Piper betle L.) dalam waktu lama untuk mengatasi mastitis
subklinis dan produksi susu sapi perah adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Dedy Supriadin
NIM D251120251
RINGKASAN
DEDY SUPRIADIN. Pemberian Tepung Daun Sirih (Piper betle L.) Dalam
Waktu Lama Untuk Mengatasi Mastitis Subklinis dan Meningkatkan Produksi
Susu Sapi Perah. Dibimbing oleh ASEP SUDARMAN dan ANURAGA
JAYANEGARA.
Mastitis merupakan salah satu penyakit yang membahayakan pada sapi
perah. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan jumlah sel somatis, radang pada
ambing (kelenjar mamae), rendahnya kualitas susu dan penurunan produksi susu
pada sapi perah. Penggunaan antibiotik dalam mencegah dan mengobati mastitis
subklinis memiliki kontribusi sebagai penyebab resistensi bakteri dan perpindahan
residu dari ternak ke manusia. Antibakteri yang aman dibutuhkan untuk
menggantikan penggunaan antibiotik sebagai feed aditif pada ternak ruminansia
diantaranya daun sirih (Piper betle L.), tetapi kajian dalam alat pencernaan
ruminansia belum banyak dilakukan menggunakan daun sirih. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji dan mencari metode terbaik dari pemberian tepung
daun sirih dalam jangka waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis dan
produksi susu sapi perah.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu : 1) Kajian in vivo pemberian tepung
daun sirih (Piper betle L.) dalam waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis
dan meningkatkan produksi susu sapi perah 2) Kajian in vivo pengaruh
pemberian tepung daun sirih sejak awal laktasi terhadap produksi dan kualitas
susu sapi perah. Kajian in vivo yang pertama digunakan 12 ekor sapi perah laktasi
ke-2 sampai laktasi ke-4 dengan bulan laktasi normal (bulan ke-3 sampai ke-5)
yang menderita mastitis subklinis berdasarkan identifikasi menggunakan reagen
IPB-1. Ternak tersebut dikelompokkan kedalam 4 perlakuan dan masing-masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan masa penelitian 15 minggu. Perlakuan
yang diterapkan yaitu : P0 : Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1 :
Tepung daun sirih 2% pemberian setiap hari; P2 : Tepung daun sirih 2%
pemberian selang seminggu; P3 : Tepung daun sirih 2% pemberian selang tiga
minggu. Parameter yang diukur adalah produksi susu, komposisi susu, jumlah sel
somatis, kadar immunoglobulinG (IgG) didalam susu, kadar glukosa dan kadar
trigliserida di dalam plasma darah. Pada kajian in vivo ke-2 ternak yang digunakan
adalah sapi perah Fries Holland laktasi ke-2 sampai ke-4 sebanyak 9 ekor yang
dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diteliti
yaitu: P0: Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1: Pemberian tepung daun
sirih setiap hari dengan taraf 2% dari konsentrat; P2: Pemberian tepung daun sirih
berselang satu hari dengan taraf 2% dari konsentrat. Parameter yang diukur adalah
jumlah sel somatis, produksi susu, kadar lemak, padatan tanpa lemak (solid non
fat) dan kadar protein susu. Data produksi susu, komposisi susu, jumlah sel
somatis, kadar immunoglobulinG didalam susu, kadar glukosa dan kadar
trigliserida dianalisis berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan
3 ulangan. Sedangkan data produksi susu, jumlah sel somatis dan kadar lemak,
padatan tanpa lemak (solid non fat) dan kadar protein susu dianalisis berdasarkan
rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan.
Hasil penelitian in vivo tahap 1 menunjukkan bahwa penambahan tepung
daun sirih 2% nyata (P