TA : Analisis Penerimaan Penerapan Paris (Parking Information System) Dengan Metode Technology Acceptance Model (TAM) Pada Area Parkir Stikom Surabaya.
PADA AREA PARKIR STIKOM SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
DEWI AYU KHUSNUL KHOTIMAH 10.41010.0104
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
ix
ABSTRAK ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR TABEL ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...3
1.3 Batasan Masalah ...4
1.4 Tujuan ...5
1.5 Sistematika Penulisan ...6
BAB II LANDASAN TEORI ...8
2.1 Technology Acceptance Model1 (TAM 1) ...8
2.2 PARIS (Parking Information System) ...12
2.3 Jenis Penelitian (Survey) ...13
2.4 Populasi ...14
2.5 Sampel Penelitian ...15
2.6 Variabel Penelitian ...17
2.7 Operasional Variabel ...18
2.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ...21
(3)
x
3.2 Lokasi Penelitian ...27
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...28
3.3.1 Populasi ... 28
3.3.2 Sampel Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel... 31
3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ...34
3.4.1 Jenis Data ... 34
3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...34
3.5 Variabel Penelitian ...36
3.6 Definisi Operasional Variabel dan Hipotesis Variabel ... 36
3.6.1 Definisi Operasional Variabel ... 36
3.6.2 Hipotesis Variabel ... 39
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ...40
3.8 Analisa Data ...51
3.8.1 Analisa Korelasi dan Regresi... 51
3.8.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...53
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...53
4.2 Gambaran Umum Responden ...53
4.2.1 Jabatan...54
4.2.2 Pengguna Kendaraan...55
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...56 4.3.1 Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use)
(4)
xi
4.3.3 Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) (Y2)...63
4.3.4 Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3) ...66
4.3.5 Perilaku (behavior) (Y4) ...69
4.4 Analisis Korelasi dan Regresi ...72
4.4.1 Analisis Korelasi ...72
4.4.2 Analisis Regresi ...75
4.5 Perhitungan Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total ...93
4.5.1 Perhitungan Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) ...93
4.5.2 Perhitungan Pengaruh Total (Total Effect) ...96
4.6 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ...100
BAB V PENUTUP...107
5.1 Kesimpulan...107
5.2 Saran...111
DAFTAR PUSTAKA ...113
(5)
xii
Gambar 2.1 Model TAM 1 (Technology Acceptance Model) ... 9
Gambar 2.2 Diagram Jalur pada TAM 1 (Technology Acceptance Model) ... 17
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 25
Gambar 3.2 Hipotesis pada TAM 1 (Technology Acceptance Model) ... 40
Gambar 4.1 PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya ... 53
Gambar 4.2 Grafik responden berdasarkan Jabatan ... 54
Gambar 4.3 Grafik responden berdasarkan Pengguna Kendaraan ... 56
Gambar 4.4 Grafik distribusi skor rata-rata variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) ... 59
Gambar 4.5 Grafik distribusi skor rata-rata variabel Manfaat Penggunaan (Y1) ... 62
Gambar 4.6 Grafik distribusi skor rata-rata variabel sikap terhadap perilaku (Y2) ... 65
Gambar 4.7 Grafik distribusi skor rata-rata variabel Minat Perilaku (Y3) ... 68
Gambar 4.8 Grafik distribusi skor rata-rata variabel Perilaku (Y4) ... 70
Gambar 4.9 Diagram jalur TAM 1 (Technology Acceptance Model) berdasarkan hasil uji regresi ... 92
(6)
xiii
Tabel 3.1 Data PenunjangSurvey... 27
Tabel 3.2 Jumlah karyawan atau dosen tetap Stikom Surabaya 2016 ... 28
Tabel 3.3 Jumlah mahasiswa aktif semester 152 Stikom Surabaya ... 30
Tabel 3.4 Jumlah Sampel mahasiswa aktif semester 152 Stikom Surabaya ... 32
Tabel 3.5 SkalaLikert4 Poin ... 35
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Instrumen Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) (X1) ... 41
Tabel 3.7 Taraf Signifikansi Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1)... 42
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Instrumen Variabel Manfaat Penggunaan (Perceived Usefulness) (Y1) ... 43
Tabel 3.9 Taraf Signifikansi Manfaat Penggunaan (Y1)... 44
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Instrumen Variabel Sikap Terhadap Perilaku (Attitude toward behavior) (Y2) ... 44
Tabel 3.11 Taraf Signifikansi Sikap Terhadap Perilaku (Y2)... 46
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Instrumen Variabel Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3) ... 46
Tabel 3.13 Taraf Signifikansi Minat Perilaku (Y3)... 48
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Instrumen Variabel Perilaku (behavior) (Y4) ... 49
Tabel 3.15 Taraf Signifikansi Perilaku (Y4)... 50
Tabel 3.16 Uji Reliabilitas ... 50
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jabatan ... 54
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pengguna Kendaraan ... 55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) (X1) ... 58
(7)
xiv
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Terhadap Perilaku (attitude toward
behavior) (Y2) ... 64
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3) ... 67
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku (behavior) (Y4) ... 70
Tabel 4.8 Kriteria tingkat hubungan atau koefisien korelasi antar variabel .... 73
Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Antar Variabel ... 73
Tabel 4.10 Taraf Signifikasi ... 74
Tabel 4.11Model SummaryX1 dengan Y1 ... 75
Tabel 4.12CoefficientsaX1 dengan Y1... 76
Tabel 4.13Model SummaryX1 dengan Y2... 77
Tabel 4.14CoefficientsaX1 dengan Y2... 78
Tabel 4.15Model SummaryY1 dengan Y2... 80
Tabel 4.16CoefficientsaY1 dengan Y2... 81
Tabel 4.17Model SummaryY1 dengan Y3... 82
Tabel 4.18CoefficientsaY1 dengan Y3... 83
Tabel 4.19Model SummaryY2 dengan Y3... 85
Tabel 4.20CoefficientsaY2 dengan Y3... 85
Tabel 4.21Model SummaryY1 dengan Y4... 87
Tabel 4.22CoefficientsaY1 dengan Y4... 88
Tabel 4.23Model SummaryY3 dengan Y4... 90
Tabel 4.24CoefficientsaY3 dengan Y4... 90
(8)
(9)
xvi
Lampiran 1 Biodata Penulis ... 115
Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ... 117
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas ... 123
Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas ...129
Lampiran 5 Data 95 Koresponden ...132
Lampiran 6 Isi Kuisioner dari 95 Koresponden ... 138
(10)
1 1.1 Latar Belakang
Tempat parkir dan sistem pengaturan perparkiran adalah komponen penting dan tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan sebuah fasilitas umum. Keberadaan sistem perparkiran yang baik akan mendukung fasilitas umum yang digunakan oleh banyak pihak. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sudah menerapkan sistem parkir yang telah menggunakan Parking Information System (PARIS). Solusi Sistem Informasi (SSI) menciptakan Identification Trust Control Privilage Security(ITCoPS) yang merupakan sistem identifikasi, kontrol, dan keamanan valid. PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan kartu dengan chip Radio Frequency Identification (RFID) 13,56 mhz dan sistem informasi pada gerbang masuk dan keluar parkir, dapat dikatakan sebagai sistem dengan komputerisasi yang memberikan dasar operasional interaktif dan berbasis cerdas. Dengan adanya sistem perparkiran ini, maka diharapkan dapat membantu mengelola informasi, dan mendata pengguna kendaraan yang keluar dan masuk diarea parkir Stikom Surabaya, serta berfungsi sebagai sortir setiap kendaraan yang akan menggunakan area parkir seperti jenis kendaraan (motor dan mobil), Status (Dosen, Mahasiswa, dan Tamu), dan jurusan mahasiswa (Sistem Informasi, Desain Komunikasi Visual, Manajemen Informatika, Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan, Komputer Multimedia, Desain Grafis, Sistem Komputer, akutansi, dan manajemen).
(11)
Namun karena merupakan program baru dari Stikom Surabaya, PARIS (Parking Information System) belum pernah diukur sebelumnya dan penulis bertujuan untuk mengukur dan menguji kepraktisan PARIS (Parking Information System), mengukur seberapa besar pengaruh penerimaan dan kemudahan penggunaan PARIS (Parking Information System), serta mengukur tingkat kepuasan pengguna dengan metode TAM (Technology Acceptance Model). TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu model penelitian yang digunakan untuk memprediksi adopsi teknologi informasi. Melalui metode TAM (Technology Acceptance Model), asumsinya pada saat pengguna akan menggunakan sistem informasi yang baru maka ada dua faktor yang mempengaruhinya yakni persepsi kemudahan penggunaan (Ease of Use Perceived) dan manfaat penggunaan (Usefulness Perceived). Model TAM (Technology Acceptance Model) mengkonsepkan bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi baru. Asalnya dari pendekatan teori psikologis untuk menjelaskan pengguna yang mengacu pada kepercayaan, sikap, minat, dan hubungan perilaku pengguna. TAM (Technology Acceptance Model) memiliki 3 konstrak model penggambaran yang berbeda, TAM 1 berisi lima (5) konstruk, sedangkan TAM 2 berisi sebelas (11) konstruk dan untuk TAM 3 berisi tujuh belas (17) konstruk. Penulis menggunakan metode TAM 1 (Technology Acceptance Model) karena variabel yang digunakan dianggap sudah cukup untuk menjawab rumusan masalah yang akan digunakan dalam mengukur PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya. Penulis juga menggunakan metode TAM 1 (Technology Acceptance Model 1) karena dianggap metode ini sudah cukup menunjang dalam penyelesaian masalah yang konteksnya tidak
(12)
terlalu kompleks, serta merupakan model yang paling banyak digunakan dalam adopsi dan penggunaan teknologi informasi yang telah terbukti sangat prediktif dalam adopsi dan penggunaan teknologi informasi. TAM (Technology Acceptance Model) dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku pengguna terhadap sistem teknologi informasi baru. Penelitian-penelitian yang ada juga menunjukkan bahwa kebenaran TAM (Technology Acceptance Model) atas berbagai macam sistem penggunaan teknologi informasi pada berbagai jenis instansi dan perusahaan telah diakui oleh para peneliti di dunia (Vaidyanathan, 2005). Secara teoritis dan praktis, metode TAM merupakan model yang dianggap paling tepat dalam menjelaskan bagaimana pengguna menerima sebuah sistem.
Tujuan pengukuran ini digunakan untuk membantu memodelkan dan memprediksi tingkat penerimaan pengguna sehingga dapat dirancang suatu langkah perbaikan untuk meningkatkan tingkat penerimaan terhadap layanan
Parking Information System (PARIS) dalam membangun citra Stikom Surabaya agar menjadi lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka, dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap manfaat penggunaanParking Information System(PARIS)?
2. Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS)?
(13)
3. Apakah manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan atau sikap terhadap perilaku dalam menggunakan Parking Information System(PARIS)?
4. Apakah manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS)? 5. Apakah sikap penggunaan atau sikap terhadap perilaku berpengaruh
signifikan terhadap minat perilaku dalam menggunakan Parking Information System(PARIS)?
6. Apakah minat perilaku berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS)?
7. Apakah manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS)?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah ini berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas dan memperjelas obyek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah yang digunakan sebagai berikut :
1. Analisis ini dilakukan pada kendaraan roda dua dan roda empat di lahan parkiran Stikom Surabaya dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model1 (TAM 1).
2. Pengguna kendaraan roda dua dan roda empat yang memiliki kartu tanda mahasiswa (KTM) adalah mahasiswa, kartu tanda karyawan dan dosen yang aktifitas tetapnya melalui pintu gerbang masuk dan keluar di Stikom Surabaya.
(14)
3. Metode TAM 1 (Technology Acceptance Model1) ini disesuaikan dengan studi kasus PARIS(Parking Information System)di Stikom Surabaya.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari analisis ini adalah :
1 Menguji persepsi kemudahan penggunaan apakah berpengaruh signifikan terhadap manfaat penggunaanParking Information System(PARIS).
2. Menguji persepsi kemudahan penggunaan apakah berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS). 3. Menguji manfaat penggunaan apakah berpengaruh signifikan terhadap sikap
penggunaan atau sikap terhadap perilaku dalam menggunakan Parking Information System(PARIS).
4. Menguji manfaat penggunaan apakah berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS).
5. Menguji sikap penggunaan atau sikap terhadap perilaku apakah berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku dalam menggunakan Parking Information System(PARIS).
6. Menguji minat perilaku apakah berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS).
7. Menguji manfaat penggunaan apakah berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS).
(15)
1.1 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, permasalahan yang ada, tujuan, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang menjadi landasan informasi untuk mengerjakan Penelitian ini yang meliputi teori tentang Technology Acceptance Model 1 (TAM 1), Parking Information System (PARIS), Jenis Penelitian (survey), Populasi dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Operasional Variabel, Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian, serta Analisa Korelasi dan Regresi.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis yang dilakukan dalam penelitian dan perancangan sistem yang dibuat untuk analisis penyelesaian Penelitian yang terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel, Jenis Data, Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian, Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Hipotesis Variabel, Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian, Analisa Data, Analisa Korelasi dan Regresi, dan Analisis Deskriptif Variabel Penelitian.
(16)
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan dari analisa yang telah dibuat.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan bab sebelumnya serta saran yang membangun. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari analisis yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Penelitian ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan analisis ini sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna untuk Stikom Surabaya.
(17)
8
2.1 Technology Acceptance Model 1 (TAM 1)
TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model penelitian yang pada umumnya digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi. Model penelitian TAM 1 (Technology Acceptance Model) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi semakin membantu meningkatkan efisiensi kerja seseorang sehingga akan menunjang efektifitasnya. TAM (Technology Acceptance Model) menganggap bahwa dua keyakinan individual, yaitu manfaat penggunaan dan persepsi kemudahan penggunaan yang merupakan determinan utama perilaku penerimaan teknologi dan akhirnya menggunakan teknologi. TAM (Technology Acceptance Model) berargumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk. Manfaat penggunaan dan persepsi kemudahan penggunaan keduanya mempunyai pengaruh ke minat perilaku. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Pengaruh kegunaan juga mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan tetapi tidak sebaliknya.
Pengguna sistem akan menggunakan teknologi informasi jika sistem tersebut bermanfaat baik dan sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan. Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika merasa bahwa sistem masih berguna (Jogiyanto, 2007:111). Dalam TAM 1 (Technology
(18)
Acceptance Model) dikenal ada lima (5) konstruk yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.1Model TAM 1 (Technology Acceptance Model) Sumber: Davis,et al, (1989) dalam Jogiyanto (2007:113)
1. Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) Davis, F.D dalam Nasution (2004:5) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use)
sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin dan Silver dalam Nasution (2004:5) menyatakan bahwa intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan teknologi informasi (TI) bekerja lebih mudah dibandingkan
(19)
dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan teknologi informasi (secara manual). Pengguna teknologi informasi mempercayai bahwa teknologi informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik persepsi kemudahan penggunaan.
2. Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Davis Adam dalam Nasution (2004:4) mendefinisikan kegunaan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa manfaat dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya. Menurut Thompson dalam Nasution (2004:4) kegunaan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas atau keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson dalam Nasution (2004:4) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya. Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur diatas dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan teknologi informasi dapat diketahui dari kepercayaan pengguna teknologi informasi dalam memutuskan penerimaan teknologi informasi, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan teknologi informasi tersebut memberikan
(20)
kontribusi positif bagi penggunanya.
3. Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) Wibowo (2006:2) menyatakan bahwa Attitude Toward Using dalam TAM (Technology Acceptance Model) dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Sikap terhadap menggunakan teknologi didefinisikan oleh Davis dalam Jogiyanto (2007:116) sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan (“an individual’s positive or negative feelings aboutperforming the target behavior.”).
4. Minat perilaku (behavioral intention) Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi (Wibowo, 2006:2). Minat perilaku dapat dilihat dari tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang sehingga dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peralatan (peripheral) pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Seseorang akan melakukan sutu perilaku (behavior) jika mempunyai keinginan atau minat (Behavioral Intention)untuk melakukannya.
(21)
2006:3). Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku dikonsepkan dalam penggunaan sesungguhnya(actual use)yang merupakan bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Dengan kata lain, pengukuran penggunaan sesungguhnya (actual use) diukur sebagai jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan besarnya frekuensi penggunaannya. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitasnya, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.
2.2 PARIS (Parking Information System)
PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan kartu dengan chips Radio Frequency Identification (RFID) 13,56 mhz dan sistem informasi pada gerbang masuk dan keluar parkir. PARIS (Parking Information System) dapat dikatakan sebagai sistem dengan komputerisasi yang memberikan dasar operasional interaktif dan berbasis cerdas. Solusi Sistem Informasi (SSI) merupakan pengembang dari Identification Trust Control Privilage Security (ITCoPS) yang merupakan sistem identifikasi, kontrol, dan keamanan valid serta dapat memberikan kemudahan untuk mengontrol parkiran Stikom Surabaya yang memiliki tingkat mobilitas tinggi pada tempat parkir roda empat dan roda dua. Hal ini memungkinkan dalam pengambilan data dengan kartu tanda pengenal mahasiswa (KTM) atau tanda pengenal karyawan dan dosen Stikom Surabaya. Untuk orang yang tidak mempunyai tanda pengenal mahasiswa (KTM) atau tanda pengenal karyawan dan dosen Stikom Surabaya, maka akan mengambil kertas
(22)
tiket cetak dan dikenai biaya tertentu sesuai dengan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk parkir dilahan parkiran Stikom Surabaya. Metode ini berfungsi sebagai sortir setiap kendaraan yang akan menggunakan area parkir seperti jenis kendaraan (motor dan mobil), Status (Dosen, Mahasiswa, dan Tamu), dan jurusan mahasiswa (Sistem Informasi, Desain Komunikasi Visual, Manajemen Informatika, Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan, Komputer Multimedia, Desain Grafis, Sistem Komputer, akutansi, dan manajemen).
Dengan adanya sistem perparkiran ini, maka diharapkan dapat membantu mengelola informasi, dan mendata pengguna kendaraan yang keluar dan masuk diarea parkir Stikom Surabaya serta dapat membantu dalam menyediakan informasi yang lebih akurat, cepat dan mudah diakses. Sistem baru tersebut diharapkan mampu mengontrol seluruh sistem parkiran dengan mengetahui jumlah kendaraan dalam lahan parkir yang dimiliki oleh Stikom Surabaya, dan kapasitas lahan parkir bisa dipantau dengan mudah. Sebelum menggunakan
Parking Information System(PARIS), maka proses yang dilakukan oleh karyawan parkir adalah secara manual seperti melakukan proses pencatatan kendaraan yang masuk dan keluar, maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengelola informasi terhadap data kendaraan tersebut sehingga tidak efisien. Kemungkinan lainnya yang dapat terjadi yaitu data yang dicatat pada lembaran kertas tersebut dapat hilang, kotor, ataupun terbakar.
2.3 Jenis Penelitian (Survey)
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu, yang digunakan untuk
(23)
penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi (Basirun 2009). Dalam penelitian survei, peneliti mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998).
2.4 Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan obyek yang akan diukur dalam penelitian (Cooper dan Schindler, 2003:179). Sedangkan pengertian populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Margono (2004:119-120) pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini:
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.
2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.
(24)
2.5 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika jumlah subjeknya besar
dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu dan sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai alasan. Nawawi dalam Margono (2004:121), mengungkapkan beberapa alasan tersebut, yaitu:
1. Ukuran Populasi
Dalam hal populasi tak terbatas atau tak terhingga berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi terbatas atau terhingga yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi lima puluh (50) juta murid sekolah dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.
2. Masalah Biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu,samplingialah satu cara untuk mengurangi biaya.
(25)
3. Masalah Waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel dalam hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah Ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah Ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? dengan kata lain
(26)
penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.
2.6 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependent dan independent. Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent. Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel-variabel yang ada dalam metode TAM 1 (Technology Acceptance Model) memiliki beberapa indikator yang digunakan untuk meneliti penerimaan penggunaan.(Guritno,Suryo,.dkk.2011).
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausal (sebab-akibat) antar variabel, berdasarkan pada teori TAM 1 (Technology Acceptance Model). Model diagram Jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2: Diagram Jalur pada TAM 1 (Technology Acceptance Model)
(27)
2.7 Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penegasan dari kontrak atau variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya, sehingga dapat menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda (Kerlinger, 1993). Tipe-tipe variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, di antaranya berdasarkan :
1. Fungsi Variabel
Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu :
a. Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel independen atau biasa juga disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat . Variabel dependen atau biasa disebut sebagai variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,1999:33).
b. VariabelModerating (Variable Contingency)
Variabel moderating atau variable contingency adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen (Sugiyono,1999:33).
c. VariabelIntervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono,1999:33).
(28)
d. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono,1999:33).
2. Sifat Variabel
Berdasarkan sifat aslinya, variabel-variabel penelitian diklalsifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Variabel Kontinu
Varibel kontinu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara bersambung (Hasan, 2002:19).
b. Variabel Kategori
Varibel kategori (diskrit) adalah variabel yang dibagi menjadi golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan-golongan atau kategori.
3. Perlakuan terhadap Variabel
Klasifikasi variabel berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel penelitian atau dapat tidaknya dimanipulasi yaitu :
a. Variabel Aktif
Variabel aktif (variabel non subyek) adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan) untuk keperluan penelitian eksperimen. Contohnya, temperatur ruangan dan lain-lain.
(29)
b. Variabel Atribut
Variabel atribut (variabel subyek) adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut variabel pada subjek penelitian. Tidak semua variabel penelitian dapat dimanipulasi, misalnya variabel-variabel yang berkaitan dengan karakteristik manusia seperti: umur, intelegensi, sikap, jenis kelamin, status sosial ekonomi (Hasan, 2002:19).
4. Skala Ukur
Menurut Moh. Nazir (2003:130) skala pengukuran variabel penelitian dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a. Ukuran Nominal
Ukuran nominal adalah ukuran sederhana, di mana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.
b. Ukuran Ordinal
Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan obyek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek, tetapi hanya memberikan urutan (ranking) saja.
c. Ukuran Interval
Ukuran interval adalah pemberian angka kepada set dari obyek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau
(30)
sifat obyek yang diukur. d. Ukuran Rasio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari obyek yang diukur.
2.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur dan menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila data sudah
valid dan reliable, maka penelitian dapat dilanjutkan. Berikut rumus yang digunakan untuk analisis validitas.
Dimana:
r = Koefisien validitas N = Banyaknya subjek X = Nilai pembanding
Y = Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya
Ketentuan validitas instrumen apabila r hitung lebih besar dengan r tabel. Dasar pengambilan keputusan, r hitung > r tabel maka variabel dikatakan valid.r hitung < r table maka variabel tidak valid. Cronbach’s alphadigunakan untuk
(31)
mengukur keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Data dikatakan reliabel jika Nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.5. (Ghozali I. , 2005). Adapun rumus untuk menentukan reliabilitas, yaitu:
Dimana:
k = Jumlah instrumen pertanyaan
∑sj2= Jumlah varians tiap instrumen
sx2 = Varians dari kesuluruhaninstrument
2.9 Analisis Korelasi dan Regresi
Regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas) dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil dari analisis regresi adalah koefisien untuk masing-masing variabel independen. Langkah ini berfungsi untuk menentukan H0dan H1pada suatu penelitian, dengan
tujuan menguji karakteristik populasi berdasarkan informasi dari suatu sampel. Analisis korelasi menyatakan derajat hubungan antara dua variabel tanpa memperhatikan variabel mana yang jadi peubah. Karena itu hubungan korelasi belum diartikan sebagai sebab-akibat. (Prastito, 2000).
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji korelasi adalah
Spearman (Spearman Rank Correlation Coefficient). Metode ini digunakan untuk ... (2.2)
(32)
menguji hipotesis hubungan antara dua variabel. Statistik ini kadang disebut rho
ditulis dengan rsyang merupakan ukuran asosiasi (hubungan atau relasi) dimana kedua variabel yang diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga obyek-obyek atau individu yang dipelajari dapat dirangking dalam dua rangkaian berurut. Pengukuran asosiasi menggunakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel tersebut disebut independen. Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < rs< 1. Bila nilai rs= 0, berarti tidak ada
korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Nilai rs = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel
independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Hal ini berlaku jika tanda “+” dan “-“
menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang dioperasikan. Untuk rumus statistik uji korelasispearmanadalah sebagai berikut:
a. Sampel Kecil: RR = ( p-value≤α) atau,
={ | _ ≤− _( ) _ ≥_ }
= 1 −
∑ ... (2.3)Untuk observasi yang berangka sama maka rumus yang digunakan untuk menentukan _ adalah sebagai berikut:
=
∑ ∑ ∑(33)
Dimana:
∑ = − ∑ ,untuk observasi yang sama di variabel X
∑ = − ∑ , untuk observasi yang sama di variabel Y
=
,
b. Sampel Besar:
= √ − 1 ... (2.5)
= { ≤ − ≥ }
Banyak statistik untuk memakai pendekatan distribusi “t” dengan rumus sebagai berikut :
= − 2
1 −
(34)
25
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode TAM 1 (Technology Acceptance Model) pada area parkir Stikom Surabaya.
(35)
Langkah pertama (1) adalah tahap pendahuluan, terdapat jenis penelitian yang akan digunakan dan data-data penunjang survey untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Langkah kedua (2) terdiri dari beberapa langkah seperti tahap pengumpulan data, peneliti akan menentukan objek yang akan diteliti kemudian peneliti akan menghitung populasi dan sampel yang akan diambil, serta menentukan teknik dan ukuran pada pengambilan sampel. Peneliti juga harus menentukan jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Kemudian peneliti menentukan variabel penelitian berdasarkan metode TAM 1 (Technology Acceptance Model), dan mendefinisikan operasional variabel berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada 95 koresponden. Hasil penyebaran kuisioner tersebut, akan didapatkan data dari 95 koresponden yang akan ditabulasi data menggunakan aplikasi SPSS 23 danExcel2010.
Setelah ditabulasi data, maka peneliti akan menguji kembali menggunakan uji validitas dan reabilitas penelitian. Langkah ke tiga (3), ada pada tahap analisa yang terdiri dari gambaran umum PARIS (Parking Information System), gambaran umum responden seperti pengguna menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Hasil tabulasi data 95 koresponden akan digunakan untuk menguji analisis deskriptif penelitian, menguji untuk mendapatkan korelasi dan regresinya, menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung yang digambarkan menggunakan diagram jalur berdasarkan hasil uji regresinya, serta melakukan pengujian hipotesis yang telah dibuat. Langkah terakhir (4) yaitu tahap pengambilan keputusan yang akan menghasilkan kesimpulan dan saran hasil analisa. Untuk lebih detailnya, penulis akan membahas secara keseluruhan dan terperinci yaitu sebagai berikut:
(36)
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory
(penjelasan).Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih fenomena. Untuk teknik pengumpulan informasi, dilakukan dengan cara menyusun daftar pernyataan yang diajukan pada responden dengan survey secara langsung menggunakan kuesioner. Berikut ini merupakan data penunjang survey
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti, yaitu:
Tabel 3.1Data PenunjangSurvey
No Sumber Data yang di Dapat
1. Bagian PPTI 1. Data mahasiswa Stikom Surabaya aktif semester 152.
2. Data karyawan dan dosen tetap Stikom Surabaya dalam satu (1) tahun terakhir. 2. Kuesioner 1. Data pengguna PARIS (Parking Information
System) yaitu mahasiswa, karyawan dan dosen Stikom Surabaya yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
2. Data hasil dari kuisioner (Mahasiswa, Karyawan dan Dosen) yang dihitung dengan aplikasi SPSS 23.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Stikom Surabaya yaitu pada mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan karyawan pengguna PARIS (Parking Information System), yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dan aktivitas tetapnya berada di pintu masuk dan keluar di parkiran Stikom Surabaya.
(37)
3.3 Populasi dan Sample Penelitian 3.3.1 Populasi
Penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan karyawan pengguna PARIS (Parking Information System), yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dan aktivitas tetapnya berada di pintu masuk dan keluar di parkiran Stikom Surabaya. Berikut adalah tabel 3.2 yang menyajikan data karyawan atau dosen tetap Stikom Surabaya dalam satu tahun terakhir dan Tabel 3.3 menyajikan data mahasiswa aktif semester 152.
Tabel 3.2Jumlah karyawan atau dosen tetap Stikom Surabaya 2016
No Pengguna PARIS (Karyawan) Jumlah
1 Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan 7
2 Administrasi Umum 23
3 Business Development 9
4 DIII Komputer Grafis dan Cetak 3
5 DIII Manajemen Informatika 3
6 DIV Komputer Multimedia 6
7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 3
8 Fakultas Teknologi dan Informatika 3
9 Hubungan Masyarakat 3
10 Kemahasiswaan, Alumni dan Bursa Kerja 5
11 Keuangan 5
12 Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan 5
13 Laboratorium Komputer 7
(38)
No Pengguna PARIS (Karyawan) Jumlah
15 Penerimaan Mahasiswa Baru 8
16 Pengembangan dan Penerapan Teknik Informatika 8
17 Pengembangan Sumber Daya Manusia 4
18 Perpustakaan 7
19 Pimpinan 4
20
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas
Instansi 3
21 Pusat Penjaminan Mutu 3
22 S1 Akuntansi 4
23 S1 Desain Grafis 2
24 S1 Desain Komunikasi Visual 7
25 S1 Manajemen 5
26 S1 Sistem Informasi 24
27 S1 Sistem Komputer 13
28 Sekretaris Lembaga 1
29 Solusi Sistem Informasi 10
30 Staf Ahli 1
31 StikomCareer Center dan Alumni 2
32 StikomDesign and Printing Center 3
Total
194
(39)
Tabel 3.3Jumlah Mahasiswa Aktif semester 152 Stikom Surabaya
No. Jurusan Jumlah
Mahasiswa
1 D3 Manajemen Informatika 84
2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan 40
3 S1 Sistem Informasi 761
4 S1 Komputer Akuntansi 69
5 S1 Sistem Komputer 254
6 S1 Desain Komunikasi Visual 228
7 S1 Desain Grafis 28
8 S1 Manajemen 21
9 S1 Akuntansi 13
10 D4 Komputer Multimedia 147
Total 1.645
Sumber: Data PPTI Stikom Surabaya tahun 2016
Berikut adalah perhitungan untuk menentukan jumlah populasi yang akan digunakan oleh peneliti, dengan rumus Slovin yang mengambil 10% sebagai tingkat kesalahan sehingga dapat dihitung sebagai berikut:
N
n = ... (3.1) N(e)2 + 1
1.839
n = = 95 (A)
1.839 (0,10)2 + 1
Keterangan:
(40)
N = ukuran populasi (didapatkan dari hasil total Jumlah keseluruhan karyawan atau dosen tetap Stikom Surabaya dan Jumlah keseluruhan mahasiswa aktif semester 152 Stikom Surabaya).
e = Persen kesalahan pengambilan sampel yang di tolerir (Agung, 2012).
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika dihitung menggunakan rumus Slovindengan tingkat kesalahan 10% maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 95 orang. Hasil dari populasi tersebut akan digunakan untuk menghitung sampel, sehingga 95 dianggap sebagai variabel A.
3.3.2 Sampel Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel Penentuan jumlah keseluruhan sampel dalam peneltian ini dihitung dengan menggunakan rumusSlovindan persen kesalahan dalam penarikan sampel sebesar 10%. Jumlah sampel penelitian ini mengacu pada perhitungan sampel untuk karyawan atau dosen tetap dan tabel 3.2 yang dapat dihitung sebagai berikut:
a. Sampel untuk karyawan atau dosen tetap N x A
s = ... (3.2) n
Keterangan:
s = ukuran sampel
n = ukuran populasi
(41)
A = hasil perhitungan populasi menggunakan rumusSlovin
194 x 95
s = = 10
1.839
Jadi berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka jumlah sampel untuk karyawan atau dosen tetap dalam penelitian ini adalah 10 orang.
b. Sampel untuk mahasiswa aktif semester 152
Tabel 3.4Jumlah Sampel mahasiswa aktif semester 152 Stikom Surabaya
No. Jurusan Jumlah
Mahasiswa
Jumlah Sampel
1 D3 Manajemen Informatika 84 4
2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan 40 2
3 S1 Sistem Informasi 761 39
4 S1 Komputer Akuntansi 69 4
5 S1 Sistem Komputer 254 13
6 S1 Desain Komunikasi Visual 228 12
7 S1 Desain Grafis 28 1
8 S1 Manajemen 21 1
9 S1 Akuntansi 13 1
10 D4 Komputer Multimedia 147 8
11 Jumlah sampel untuk karyawan atau dosen tetap (tabel 3.2) 10
Total 1.645 95
(42)
N x A s =
n Keterangan:
s = ukuran sampel
n = ukuran populasi
N = jumlah mahasiswa aktif semester 152
A = hasil perhitungan populasi menggunakan rumusSlovin
1645 x 95
s = = 85
1.839
Jadi, berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka, jumlah sampel untuk mahasiswa aktif semester 152 dalam penelitian ini adalah 85 orang.
Jumlah sampel untuk karyawan atau dosen tetap dijumlahkan dengan sampel mahasiswa aktif semester 152 sehingga dalam penelitian ini peneliti membutuhkan keseluruhan sample sebanyak 95 orang. Jumlah populasi mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan pegawai Stikom Surabaya nanti akan ditabulasi menggunakan microsoft excel 2010 sebagai pendukung untuk perhitungan sampel.
(43)
3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Sementara itu, Sumber data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner yang dibagikan dan responden tersebut mengunakan PARIS (Parking Information System).
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, laporan atau rekap data yang telah dibuat Stikom Surabaya. Bentuk data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini data mahasiswa, dosen dan karyawan tetap Stikom Surabaya.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan dengan survei yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada mahasiswa, dosen atau karyawan tetap Stikom Surabaya yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Kuesioner merupakan daftar pernyataan yang disusun berdasarkan variabel yang ada dalam metode penelitian ini, bentuk pernyataan dalam kuesioner ini adalah kuesioner tertutup, selanjutnya kuesioner ini dikirimkan atau disampaikan kepada masing-masing responden. (Kuisioner bisa dilihat pada lampiran 1). Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert empat (4) poin yang dapat dijelaskan pada tabel 3.5 sebagai berikut :
(44)
Tabel 3.5SkalaLikert4 Poin Pernyataan Positif Nilai Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Rensis Likert (1932) dalam Djaali (2008:28)
Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932, yang menurut Djali (2008:28) merupakan skala item yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap positif terhadap suatu objek dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan atau pernyataan dimana pernyataan tersebut dalam bentuk kuisioner yang dapat dihitung melalui skala jawaban dengan bobot dan kategori yang dapat dilihat pada tabel 3.5 diatas. Dengan sejumlah pernyataan tesebut, kemudian diambil suatu kesimpulan yang dilihat dari berbagai prosedur. Pada prosedur ini, dibentuk dengan cara sebagai berikut :
1. Menentukkan variabel pada metode TAM 1 (Technology Acceptance Model) yang akan diteliti.
2. Menyusun penyataan sesuai dengan indikator masing-masing variabel. 3. Setelah menyusun pernyataan, responden diminta untuk menyatakan
setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing-masing responden.
(45)
4. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 4, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang diberikan nilai 1.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependent dan independent. Variabel-variabel yang ada dalam metode TAM 1 (Technology Acceptance Model) memiliki beberapa indikator yang digunakan untuk meneliti penerimaan penggunaan Parking Information System (PARIS) di Parkiran Stikom Surabaya.
Pengelompokan variabel dapat di lihat dibawah ini:
Yang termasuk dalam variabelindependentyaitu :
A. Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) (X1) Yang termasuk dalam variabeldependentyaitu :
B. Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1)
C. Sikap Terhadap Perilaku (attitude toward behavior) (Y2) D. Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3)
E. Perilaku (behavior) (Y4).
3.6 Definisi Operasional Variabel dan Hipotesis Variabel 3.6.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi variabel ini terdiri dari variabel dependent dan independent yang memiliki indikator sebagai berikut :
(46)
Variabel independent:
A. Persepsi Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) (X1)
Persepsi Kemudahan Penggunaan didefinisikan sebagai tingkat kemudahan pengguna dalam menggunakan sistem Parking Information System
(PARIS). indikatornya adalah:
1. Mudah dipelajari (X1.1) 2. Mudah digunakan (X1.2) 3. Mudah dimengerti (X1.3)
4. Mudah mendapat informasi (X1.4)
Variabel dependent:
B. Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1)
Manfaat Penggunaan didefinisikan sebagai tingkat dimana pengguna yakin bahwa penggunaan sistem Parking Information System (PARIS) akan membantunya dalam meningkatkan kinerjanya. indikatornya adalah:
1. Kecepatan (Y1.1) 2. Efektivitas (Y1.2)
3. Kebutuhan informasi (Y1.3)
C. Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) (Y2)
Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai afeksi (perasaan) pengguna untuk menerima atau menolak ketika menggunakan Parking Information System
(47)
skala evaluatif dua (2) kutub misalnya baik atau jelek, setuju atau menolak, dan sebagainya. indikatornya adalah:
1. Sikap menerima (Y2.1) 2. Perasaan senang (Y2.2) 3. Perasaanenjoy(Y2.3)
D. Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3)
Minat Perilaku didefinisikan sebagai tingkatan dimana kecenderungan pengguna sudah memformulasikan rencana untuk tetap menggunakan atau tidak menggunakanParking Information System(PARIS). indikatornya adalah:
1. Kesempatan menggunakan (Y3.1) 2. Motivasi karena pengguna lain (Y3.2) 3. Motivasi tetap menggunakan (Y3.3)
E. Perilaku (behavior) (Y4)
Perilaku didefinisikan sebagai sebuah pengukuran penggunaan yang sesungguhnya (actual use), yang diukur sebagai besarnya frekuensi dalam penggunaannya Parking Information System (PARIS). Seseorang akan puas menggunakan Parking Information System (PARIS) jika, sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitasnya yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. indikatornya adalah:
1. Pemakaian nyata (Y4.1) 2. Frekuensi penggunaan (Y4.2) 3. Kepuasan pengguna (Y4.3)
(48)
Pada definisi operasional variabel TAM 1 (Technology Acceptance Model), penulis menyesuaikan indikator variabel dependent dan independent
berdasarkan studi kasus yang diambil oleh peneliti, sehingga tidak semua indikator variabel dependent dan independent dapat diterapkan pada PARIS
Parking Information Systemdi Stikom Surabaya.
3.6.2 Hipotesis Variabel
Model-model hipotesis penelitian dengan objek Parking Information System (PARIS) ini, diambil dari hubungan antara variabel dependent dan
independentyang telah diuraikan sebagai berikut:
H1 = Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap
manfaat penggunaanParking Information System(PARIS).
H2 = Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap
perilaku dalam menggunakanParking Information System(PARIS).
H3 = Manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap sikap
penggunaan atau sikap terhadap perilaku dalam menggunakan Parking Information System(PARIS).
H4 = Manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku
dalam menggunakanParking Information System(PARIS).
H5 =Sikap penggunaan atau sikap terhadap perilaku berpengaruh signifikan
terhadap minat perilaku dalam menggunakan Parking Information System
(49)
H6 = Minat perilaku berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam
menggunakanParking Information System(PARIS).
H7 =Manfaat penggunaan berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam
menggunakanParking Information System(PARIS).
Model hipotesis pada TAM 1 (Technology Acceptance Model) ini disesuaikan dengan pernyataan yang ada pada TAM 1 (Technology Acceptance Model) dan disesuaikan dengan studi kasus pada PARIS (Parking Information System)di Stikom Surabaya. Model hipotesis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2Hipotesis pada TAM 1 (Technology Acceptance Model)
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Uji reliabilitas dan validitas ini dengan menggunakan SPSS 23 dan menggunakan data 30 responden secara acak. Uji reliabilitas dan validitas ini mengacu pada tabel r dimana hasil perhitungan korelasi item dengan skor yang tidak boleh kurang dari 0,6 dan jika kurang maka akan langsung dihapus serta dianggap sebagai tidak valid dan tidak reliabel. Untuk hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
(50)
A. Uji Validitas
Tabel 3.6Hasil Pengujian Instrumen Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) (X1)
Indikator Pernyataan Korelasi Item
dengan Total Skor Keterangan 1. Mudah Dipelajari (X1.1)
PARIS (Parking Information System) sangat mudah dipelajari.
0,876** Valid
2. Mudah Digunakan (X1.2)
PARIS (Parking Information System) sangat mudah digunakan.
0,898** Valid
3. Mudah Dimengerti (X1.3)
Informasi penggunaan pada PARIS (Parking Information System) mudah untuk dimengerti.
0,891** Valid
4. Mudah mendapat informasi (X1.4)
Terdapat informasi yang berupa panduan menggunakan PARIS (Parking Information System) saat masuk parkir.
0,745** Valid
Sumber :Lampiran 2 (Pengukuran Validitas Instrumen) tahun 2016
Keterangan:
*.Correlation is significant at the0.05level(2-tailed). **.Correlation is significant at the0.01level(2-tailed).
Keterangan diatas memiliki pengertian untuk tanda satu bintang (*) memiliki arti korelasi signifikan pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,05 pada levelatau taraf 5% dan tanda dua bintang (**) memiliki arti korelasi sangat
(51)
signifikan atau signifikan sangat kuat pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,01 padalevelatau taraf 1% . Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan padalevel 1% (Nisfiannoor, 2009). Hubungan pada tabel diatas signifikan karena angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Nisfiannoor, 2009). Korelasi Signifikan atau peluang kesalahan alpha ini diberi lambang huruf p (probability of Alpha Error). Besar peluang kesalahan (tertulis “sig” pada outputprogram SPSS) dapat dilihat pada taraf signifikansi, sebagai berikut:
Tabel 3.7Taraf Signifikansi Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1)
Taraf Signifikasi Tingkat Signifikansi
Jika sig (p) < 0,01 Sangat signifikan (signifikan yang kuat) Jika sig (p) < 0,05 Signifikan
Jika sig (p) > 0,05 Tidak signifikan
Sumber :Data Taraf Signifikasi Berdasarkan Nisfiannoor (2009)
Pada tabel 3.6 dijelaskan bahwa nilai tertinggi untuk uji validitas ini terletak pada indikator X1.2 yaitu mudah digunakan dan nilai terendah ada pada indikator X1.4 yaitu mudah mendapat informasi. Pengguna merasa PARIS (Parking Information System) sangat mudah untuk digunakan saat parkir, sehingga banyak pengguna yang setuju jika PARIS (Parking Information System) dapat mempermudah akses mereka untuk parkir kendaraan di Stikom Surabaya.
(52)
Tabel 3.8Hasil Pengujian Instrumen Variabel Manfaat Penggunaan (Perceived Usefulness) (Y1)
Indikator Pernyataan Korelasi Item
dengan Total Skor
Keterangan
1. Kecepatan (Y1.1)
PARIS (Parking Information System) bekerja sangat cepat.
0,920** Valid
2. Efektivitas (Y1.2)
PARIS (Parking Information System) bekerja dengan efektiv.
0,873** Valid
3. Kebutuhan Informasi (Y1.3)
PARIS (Parking Information System) memenuhi kebutuhan informasi yang diminta oleh pengguna.
0,756** Valid
Sumber :Lampiran 2 (Pengukuran Validitas Instrumen) tahun 2016 Keterangan :
*.Correlation is significant at the0.05level(2-tailed). **.Correlation is significant at the0.01level(2-tailed).
Keterangan diatas memiliki pengertian untuk tanda satu bintang (*) memiliki arti korelasi signifikan pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,05 padalevel atau taraf 5% dan tanda dua bintang (**) memiliki arti korelasi sangat signifikan atau signifikan sangat kuat pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,01 padalevelatau taraf 1% . Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan padalevel1% (Nisfiannoor, 2009). Hubungan pada tabel diatas signifikan karena angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Nisfiannoor, 2009). Korelasi Signifikan
(53)
atau peluang kesalahan alpha ini diberi lambang huruf p (probability of Alpha Error). Besar peluang kesalahan (tertulis “sig” pada outputprogram SPSS) dapat dilihat pada taraf signifikansi, sebagai berikut:
Tabel 3.9Taraf Signifikansi Manfaat Penggunaan (Y1)
Taraf Signifikasi Tingkat Signifikansi
Jika sig (p) < 0,01 Sangat signifikan (signifikan yang kuat) Jika sig (p) < 0,05 Signifikan
Jika sig (p) > 0,05 Tidak signifikan
Sumber :Data Taraf Signifikasi Berdasarkan Nisfiannoor (2009)
Pada tabel 3.8 dijelaskan bahwa nilai tertinggi untuk uji validitas ini terletak pada indikator Y1.1 yaitu kecepatan dan nilai terendah ada pada indikator Y1.3 yaitu kebutuhan informasi. Pengguna merasa PARIS (Parking Information System) sangat cepat untuk digunakan saat parkir, sehingga banyak pengguna yang setuju jika PARIS (Parking Information System) dapat mempercepat akses mereka untuk parkir kendaraan di Stikom Surabaya.
Tabel 3.10Hasil Pengujian Instrumen Variabel Sikap Terhadap Perilaku (Attitude toward behavior) (Y2)
Indikator Pernyataan Korelasi Item
dengan Total Skor
Keterangan
1. Sikap Menerima (Y2.1)
Pengguna menerima keberadaan PARIS (Parking Information System).
(54)
Indikator Pernyataan Korelasi Item dengan Total Skor
Keterangan
2. Perasaan Senang (Y2.2)
Pengguna merasa senang menggunakan PARIS (Parking Information System).
0,935** Valid
3. Perasaan Enjoy (Y2.3)
Pengguna merasa enjoy
saat menggunakan PARIS (Parking Information System).
0,844** Valid
Sumber :Lampiran 2 (Pengukuran Validitas Instrumen) tahun 2016 Keterangan :
**.Correlation is significant at the0.01level(2-tailed).
Keterangan diatas memiliki pengertian untuk tanda dua bintang (**) memiliki arti korelasi sangat signifikan atau signifikan sangat kuat pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,01 pada level atau taraf 1% . Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan pada level 1% (Nisfiannoor, 2009). Hubungan pada tabel diatas signifikan karena angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Nisfiannoor, 2009). Korelasi Signifikan atau peluang kesalahan alpha ini diberi lambang huruf p (probability of Alpha Error). Besar peluang kesalahan
(tertulis “sig” pada output program SPSS) dapat dilihat pada taraf signifikansi, sebagai berikut:
(55)
Tabel 3.11Taraf Signifikansi Sikap Terhadap Perilaku (Y2)
Taraf Signifikasi Tingkat Signifikansi
Jika sig (p) < 0,01 Sangat signifikan (signifikan yang kuat) Jika sig (p) < 0,05 Signifikan
Jika sig (p) > 0,05 Tidak signifikan
Sumber :Data Taraf Signifikasi Berdasarkan Nisfiannoor (2009)
Pada tabel 3.10 dijelaskan bahwa nilai tertinggi untuk uji validitas ini terletak pada indikator Y2.2 yaitu perasaan senang dan nilai terendah ada pada indikator Y2.3 yaitu perasaan enjoy. Pengguna merasa senang saat menggunakan PARIS (Parking Information System), karena pengguna menerima dalam menggunakan teknologi baru yang dapat mengidentifikasi, mengontrol, dan memberikan keamanan yang tinggi untuk kendaraan mereka.
Tabel 3.12Hasil Pengujian Instrumen Variabel Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3)
Indikator Pernyataan Korelasi Item
dengan Total Skor
Keterangan
1. Kesempatan Menggunakan (Y3.1)
Pengguna memiliki kesempatan untuk menggunakan PARIS (Parking Information System).
(56)
Indikator Pernyataan Korelasi Item dengan Total
Skor
Keterangan
2. Motivasi Karena Pengguna Lain (Y3.2)
Pengguna menggunakan PARIS (Parking Information System) karena termotivasi oleh pengguna lain.
0,814** Valid
3. Motivasi Tetap Menggunakan (Y3.3)
Pengguna memiliki motivasi dan memotivasi pengguna lain untuk tetap menggunakan PARIS (Parking Information System).
0,888** Valid
Sumber :Lampiran 2 (Pengukuran Validitas Instrumen) tahun 2016 Keterangan :
*.Correlation is significant at the0.05level(2-tailed). **.Correlation is significant at the0.01level(2-tailed).
Keterangan diatas memiliki pengertian untuk tanda satu bintang (*) memiliki arti korelasi signifikan pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,05 padalevel atau taraf 5% dan tanda dua bintang (**) memiliki arti korelasi sangat signifikan atau signifikan sangat kuat pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,01 padalevelatau taraf 1% . Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan padalevel1% (Nisfiannoor, 2009). Hubungan pada tabel diatas signifikan karena angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Nisfiannoor, 2009). Korelasi Signifikan
(57)
atau peluang kesalahan alpha ini diberi lambang huruf p (probability of Alpha Error). Besar peluang kesalahan (tertulis “sig” pada outputprogram SPSS) dapat dilihat pada taraf signifikansi, sebagai berikut:
Tabel 3.13Taraf Signifikansi Minat Perilaku (Y3)
Taraf Signifikasi Tingkat Signifikansi
Jika sig (p) < 0,01 Sangat signifikan (signifikan yang kuat) Jika sig (p) < 0,05 Signifikan
Jika sig (p) > 0,05 Tidak signifikan
Sumber :Data Taraf Signifikasi Berdasarkan Nisfiannoor (2009)
Pada tabel 3.12 dijelaskan bahwa nilai tertinggi untuk uji validitas ini terletak pada indikator Y3.3 yaitu motivasi tetap menggunakan dan nilai terendah ada pada indikator Y3.1 yaitu kesempatan menggunakan. Pengguna merasa termotivasi dan memotivasi pengguna lain untuk tetap menggunakan PARIS (Parking Information System) karena jika pengguna parkir kendaraan diluar area Stikom Surabaya, maka tidak ada jaminan untuk kendaraan mereka dapat terkontrol serta memberikan keamanan yang baik.
(58)
Tabel 3.14Hasil Pengujian Instrumen Variabel Perilaku (behavior) (Y4)
Indikator Pernyataan Korelasi Item
dengan Total Skor
Keterangan
1. Pemakaian Nyata (Y4.1)
Dalam pemakaian nyata, pengguna selalu menggunakan PARIS (Parking Information System).
0,804** Valid
2. Frekuensi Penggunaan (Y4.2)
Pengguna menggunakan PARIS (Parking Information System) lebih dari dua (2) kali dalam sehari.
0,749** Valid
3. Kepuasan Pengguna (Y4.3)
Pengguna merasa puas menggunakan PARIS (Parking Information System).
0,871** Valid
Sumber :Lampiran 2 (Pengukuran Validitas Instrumen) tahun 2016 Keterangan :
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Keterangan diatas memiliki pengertian untuk tanda dua bintang (**) memiliki arti korelasi sangat signifikan atau signifikan sangat kuat pada angka signifikansi (2-tailed) sebesar 0,01 pada level atau taraf 1% . Jika korelasi signifikan pada 1% maka sudah pasti juga signifikan pada 5%, tetapi jika signifikan pada 5% belum tentu signifikan pada level 1% (Nisfiannoor, 2009). Hubungan pada tabel diatas signifikan karena angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Nisfiannoor, 2009). Korelasi Signifikan atau peluang kesalahan alpha ini diberi lambang huruf p (probability of Alpha Error). Besar peluang kesalahan
(59)
(tertulis “sig” pada output program SPSS) dapat dilihat pada taraf signifikansi, sebagai berikut:
Tabel 3.15Taraf Signifikansi Perilaku (Y4)
Taraf Signifikasi Tingkat Signifikansi
Jika sig (p) < 0,01 Sangat signifikan (signifikan yang kuat) Jika sig (p) < 0,05 Signifikan
Jika sig (p) > 0,05 Tidak signifikan
Sumber :Data Taraf Signifikasi Berdasarkan Nisfiannoor (2009)
Pada tabel 3.14 dijelaskan bahwa nilai tertinggi untuk uji validitas ini terletak pada indikator Y4.3 yaitu kepuasan pengguna dan nilai terendah ada pada indikator Y4.2 yaitu frekuensi penggunaan. Pengguna merasa puas saat menggunakan PARIS (Parking Information System), karena PARIS (Parking Information System) dinilai saat ini sudah dapat membantu kinerja banyak pihak, baik dipihak pengelola parkir maupun pihak dari pengguna parkir.
B. Uji Reliabilitas
Tabel 3.16Uji Reliabilitas
Indikator Jumlah
Item
Cronbach’s Alpha Keterangan
1. Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived
ease of use) (X1)
4 0,874 Reliable
2. Manfaat Penggunaan (Perceived Usefulness) (Y1)
(60)
Indikator Jumlah Item
Cronbach’s Alpha Keterangan
3. Sikap Terhadap Perilaku (Attitude toward behavior) (Y2)
3 0,863 Reliable
4. Minat Perilaku (behavioral
intention) (Y3)
3 0,763 Reliable
5. Perilaku (behavior) (Y4) 3 0,736 Reliable
Sumber :Lampiran 3 (Pengukuran Reliabilitas Instrumen) tahun 2016
3.8 Analisa Data
Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden akan ditabulasi menggunakan perangkat lunakMicrosoft excel2010.
3.8.1 Analisa Korelasi dan Regresi
Pada penelitian ini yang termasuk pada variabelidependent(bebas) adalah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan pada variabel
dependen (terikat) adalah manfaat penggunaan (perceived usefulness), sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), minat perilaku (behavioral intention), dan perilaku (behavior). Analisa korelasi menyatakan derajat hubungan antara dua variabel (terikat dan bebas) tanpa memperhatikan variabel mana yang jadi peubah.
3.8.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), manfaat penggunaan (perceived
(61)
usefulness), sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), minat perilaku (behavioral intention), dan perilaku (behavior).
Pada penelitian ini, memiliki dua (2) parameter diantaranya adalah jumlah responden (mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan karyawan Stikom Surabaya) tiap prodi, serta tahun angkatan dan tanggapan responden (mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan karyawan Stikom Surabaya) tentang variabel penelitian. Dari dua parameter tersebut akan diolah menjadi beberapa perhitungan data yang terdiri dari mean (rata-rata), minimum, dan maksimum. Proses analisis deskriptif ini dilakukan pada masing-masing variabel dan menggunakan aplikasi SPSS 23.
(62)
53 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
PARIS (Parking Information System) merupakan sistem informasi perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification). PARIS (Parking Information System) membantu untuk mengelola informasi dan mendata kendaraan yang keluar dan masuk diarea parkir Stikom Surabaya. Berikut ini adalah gambar dari tampilan PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya:
Gambar 4.1PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya Sumber:Solusi Sistem Informasi (SSI) Stikom Surabaya tahun 2015
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden berasal dari pengguna PARIS (Parking Information System) yang terdiri dari mahasiswa atau mahasiswi, dosen dan seluruh pegawai Stikom
(63)
Surabaya yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Jumlah sampel yang diminta untuk mengisi kuesioner adalah 95 orang. Jumlah tersebut sudah ditentukan dengan menggunakan rumusSlovinpada bab III.
4.2.1 Jabatan
Berdasarkan jabatan dari pengguna PARIS (Parking Information System), dibedakan menjadi mahasiswa atau mahasiswi dan keseluruhan karyawan yang terdiri dari dosen tetap, danstaffyang lainnya. Jumlah responden dalam penelitian ini lebih banyak mahasiswa atau mahasiswi sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah (orang) Persentase
Mahasiswa/Mahasiswi 85 89,5%
Seluruh Karyawan 10 10,5%
Total 95 100.0%
Sumber: Data Kuisioner yang telah diolahexcelpada lampiran 4 tahun 2016
Gambar 4.2Grafik responden berdasarkan Jabatan
Sumber: Data Kuisioner yang telah diolahexcelpada lampiran 4 tahun 2016 89%
11%
Grafik Responden Berdasarkan Jabatan
(64)
Berdasarkan grafik responden jabatan diatas, dijelaskan bahwa responden mahasiswa atau mahasiswi sebesar 89,5% dan responden seluruh karyawan sebesar 10,5%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak populasi mahasiswa atau mahasiswi, daripada populasi seluruh karyawan Stikom Surabaya yang dijadikan sampel penelitian.
4.2.2 Pengguna Kendaraan
Berdasarkan pengguna kendaraan, dibedakan menjadi pengguna kendaraan roda dua dan roda empat, serta pengguna yang menggunakan semua kendaraan roda dua dan roda empat.
Pada tabel 4.2 membahas tentang pengguna yang menggunakan semua kendaraan roda dua dan roda empat, serta pengguna yang hanya menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat saja. Jumlah responden dalam penelitian ini lebih banyak pengguna yang hanya menggunakan kendaraan roda dua saja sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.2Responden Berdasarkan Pengguna Kendaraan
Pengguna Kendaraan
Jumlah
(Orang) Persentase Pengguna Semua Kendaraan (Roda Dua dan
Roda Empat) 10 10,53%
Roda Dua 77 81,05%
Roda Empat 8 8,42%
Total 95 100%
(65)
Gambar 4.3Grafik responden berdasarkan Pengguna Kendaraan Sumber: Data Kuisioner yang telah diolahexcelpada lampiran 4 tahun 2016
Berdasarkan grafik 4.3 dijelaskan bahwa responden yang menggunakan semua kendaraan (roda dua dan roda empat), memiliki persentase nilai sebesar 10,53% atau 11 % dan responden yang menggunakan kendaraan khususnya roda dua memiliki persentase paling besar yaitu 81,05%. Responden pengguna kendaraan roda empat memiliki persentase paling kecil yaitu 8,42%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kendaraan roda dua lebih banyak di Stikom Surabaya dikarenakan roda dua lebih praktis saat digunakan.
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
TAM 1 terdiri dari lima (5) dimensi yaitu: Persepsi Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) (X1), Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1), Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) (Y2), Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3), dan Perilaku (behavior) (Y4).
11%
81% 8%
Pengguna Kendaraan
(66)
Pada analisis deskriptif ini memiliki nilai tertinggi yang didapatkan dari skala likert 4 poin yaitu angka empat (4) sebagai pernyataan sangat setuju (SS), dan memiliki nilai terendah yaitu satu (1) sebagai pernyataan sangat tidak setuju (STS), sehingga jika dihitung menjadi 4-1 = 3 : 4 = 0,75. Sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi dalam melakukan analisis deskriptif ini, peneliti menggunakan satuan angka-angka sebagai berikut:
1. Sangat Buruk/Sangat Rendah : 1-1,75 2. Buruk/Rendah : 1,75-2,5 3. Baik/Tinggi : 2,5-3,25 4. Sangat Baik/Sangat Tinggi : 3,25-4
4.3.1 Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived ease of use) (X1)
Variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dalam penelitian ini mempunyai empat (4) indikator yaitu: Mudah dipelajari (X1.1), Mudah digunakan (X1.2), Mudah dimengerti (X1.3) dan Mudah mendapat informasi (X1.4). Rekapitulasi jawaban responden pada variabel indikator persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) adalah sebagai berikut:
(1)
penggunaan melalui mesin tapping kartu yang dapat mempermudah pengguna yang masih awam atau pengguna yang belum mengenal PARIS (Parking Information System) serta informasi berupa kertas parkir bagi pengguna yang lupa membawa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan Kartu Tanda Pegawai. Pengguna juga menerima keberadaan PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya, serta pengguna merasa senang dan enjoy saat menggunakannya.
Nilai terendah ada pada hubungan indikator Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1) dengan Perilaku (behavior) (Y4), yaitu sebesar 10,1%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, pengguna merasa bahwa PARIS (Parking Information System) tidak bekerja sangat cepat dan efektif, dan dalam penggunaan yang nyata pengguna tidak selalu menggunakan PARIS (Parking Information System) melainkan lebih sering parkir kendaraan diluar area Stikom Surabaya seperti didepan mesin ATM atau di warung-warung terdekat. Pengguna juga tidak terlalu puas saat menggunakan PARIS (Parking Information System) karena masih terjadi kemacetan atau error saat tapping kartu saat mereka akan masuk dan keluar parkiran, sehingga menyebabkan banyak antrian kendaraan pada jam produksi seperti pagi dan sore hari.
3. Berikut ini adalah hasil dari analisis deskriptif variabel penelitian yang diambil dengan nilai yang paling tinggi dan diolah menggunakan exceldan SPSS 23:
(2)
110
Tabel 5.2Hasil dari analisis deskriptif variabel No Distribusi Frekuensi
Variabel
Pernyataan Kuisioner Hasil Uji Distribusi Frekuensi
1
Kemudahan penggunaan (perceived ease of use) (X1).
X1.2 PARIS (Parking Information System) sangat mudah digunakan.
3,14
2 Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1)
Y1.3 PARIS (Parking Information System) memenuhi kebutuhan informasi yang diminta oleh pengguna.
2,74
3
Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) (Y2)
Y2.2 Pengguna merasa senang menggunakan
PARIS (Parking
Information System).
3,04
4 Minat perilaku
(behavioral intention) (Y3)
Y3.1 Pengguna memiliki kesempatan untuk menggunakan PARIS (Parking Information System).
3,24
5 Perilaku (behavior) (Y4)
Y4.1 Dalam pemakaian nyata, pengguna selalu menggunakan PARIS (Parking Information System).
3,17
Sumber: Data Kuisioner yang telah diolahexceldan SPSS 23 tahun 2016
Pada tabel diatas, dijelaskan bahwa nilai dari hasil uji distribusi frekuensi yang paling tinggi adalah pada variabel Minat Perilaku (behavioral intention) (Y3) dan pernyataan Y3.1 Pengguna memiliki kesempatan untuk menggunakan
(3)
PARIS (Parking Information System) dengan nilai sebesar 3,24. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, semua pengguna dapat menggunakan PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya dalam setiap harinya.
Nilai terendah ada pada variabel Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) (Y1) dan pernyataan Y1.3 PARIS (Parking Information System) memenuhi kebutuhan informasi yang diminta oleh pengguna dengan nilai 2,74. Dapat disimpulkan bahwa, pengguna merasa bahwa PARIS (Parking Information System) tidak memenuhi kebutuhan informasi yang diminta oleh pengguna, contohnya adalah informasi tentang kehilangan barang berharga dalam kendaraan, informasi cara penggunaan yang benar secara tertulis dan lain sebagainya.
4. Seluruh variabel independent (bebas) memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap variabel dependent(terikat) pada penelitian ini.
5.2 Saran
1. Saran bagi pembaca dan responden, agar tetap menggunakan PARIS (Parking Information System) di Stikom Surabaya meskipun terkadang diwaktu jam produksi seperti pagi dan sore hari sering mengalami kemacetan saat tapping kartu tanda mahasiswa (KTM), dosen atau karyawan, saat memasuki parkiran yang menyebabkan pengguna harus rela menunggu dengan antrian yang panjang. Disamping itu, pembaca dan responden harus lebih bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan secara gratis oleh Stikom Surabaya dan merasakan fitur-fitur yang ditawarkan oleh PARIS (Parking Information System) sebagai sistem
(4)
112
perparkiran dan pemenuhan kebutuhan dengan fleksibilitas serta mobilitas waktu yang sangat tinggi.
2. Saran bagi pengembang PARIS (Parking Information System), bahwa perlu ditingkatkan lagi dalam hal layanan teknis karena pengguna merasa bahwa PARIS (Parking Information System) tidak bekerja sangat cepat dan efektif, sehingga hal tersebut dapat membuat pengguna khususnya pada mahasiswa atau mahasiswi telat untuk mengikuti perkuliahan. Terlalu sering mengalami kemacetan saat tapping kartu membuat antrian kendaraan yang sangat panjang pada jam produksi seperti pagi dan sore hari. Pengembang juga bisa menambahkan fitur reminder informasi terhadap kehilangan barang berharga pada kendaraan pengguna seperti helm, surat kendaraan atau yang lainnya. Sehingga, jika ada pengguna yang menemukan barang tersebut bisa diberikan kepada pihak yang berwenang seperti petugas parkiran untuk diberikan kepada pemiliknya.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas objek dan tempat penelitian sehingga akan didapatkan keragaman data yang lebih banyak sehingga hasil yang di dapat juga semakin kompleks dan detail.
4. Jika penelitian selanjutnya ingin meneliti tentang metode TAM (Technology Acceptance Model), sebaiknya ditambahkan variabel-variabel eksternal dalam model TAM atau menambahkan variabel-variabel lain yang masih sesuai, sehingga hasil yang didapatkan akan semakin lengkap.
(5)
113
Adji Djojo, Agung. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian, Edisi Ke Dua. Yogyakarta: Gava Media.
Al Ummah, Muhammad Basirun. (2009). Jenis-Jenis Penelitian. Diunduh dari http://basirunjenispel.blogspot.co.id/, diakses terakhir tanggal 15 Maret 2016. Donald R. Cooper & Pamela S. Schindler. (2003). Business Research Method.Eight
Edition. New York: McGraw Hill.
Guritno, Suryo., Sudaryono., Rahardja, Untung. (2011).Theory and Application of IT Research Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi Offset. H. Djaali. 2008.Psikologi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia.
I, Ghozali. (2005). Aplikasi Multivariate dengan Proses SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, H.M. (2007).Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Publisher. Kerlinger, Fred N. (1993). Foundations of Behavior Research, Third Edition, diterjemahkan oleh L.R. Simatupang, Jogjakarta: Gajah Mada University Press. Margono, Drs. S. Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nasution, Fahmi Natigor. (2004). Perceived of Use. Sistem Informasi Manajemen. Sanjaya.
Nazir, Moh. (2003).Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta, Ghalia Indonesia. Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial.
Jakarta : Salemba Humanika.
Prastito, A. (2000). Statistik Menjadi Lebih Mudah Dengan SPSS 17. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo.
(6)
114
Sugiyono. (1999).Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CY Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1998).Metode penelitian survei. LP3ES, Jakarta. Vaidyanathan, G., (2005). “User Acceptance Of Digital Library: An Empirical
Exploration Of Individual And System Components. Issues in nformation System”,Volume VI, No. 2.
Wibowo, Arief. (2006). Kajian tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), Universitas Budi Luhur, Jakarta.