motor stepper, maka motor stepper akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya.
Untuk memutar dengan arah yang berlawanan dengan arah yang sebelumnya, maka logika high 1 pada input driver motor stepper harus diberikan secara bergantian dengan arah
yang berlawanan dengan sebelumnya.
3.6. Rangkaian LED Indikator
Rangkaian ini berfungsi sebagai indikator ketika lokasi perparkiran telah penuh ataupun masih dalam keadaan kosong. Rangkaian LED indikator datunjukkan oleh gambar 3.7 berikut
ini :
Gambar 3.7. Rangkaian LED Indikator
Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari salah satu pin
mikrokontroler. Pada saat logika pada salah satu pin yang terhubung ke rangkaian di atas adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya
tegangan bias ini maka transistor akan aktip saturation sehingga LED akan menyala. Demikian juga sebaliknya, Pada saat logika pada salah satu pin yang terhubung ke rangkaian
di atas adalah rendah low, maka transistor tidak mendapat tegangan bias dari kaki basis.
Universitas Sumatera Utara
Tanpa adanya tegangan bias ini maka transistor tidak akan aktip saturation sehingga LED akan mati.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51
Pengujian pada rangkaian mikrokontroler AT89S51 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian minimum mikrokontroler AT89S51 dengan power suplay sebagai
sumber tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 Volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan ground. Rangkaian pengujian mikrokontroller AT89S51 dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut ini :
Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51
Universitas Sumatera Utara
Dari rangkaian, tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,9 Volt. Langkah selanjutnya
adalah dengan cara menghubungkan pin 39 P0.0 dan pin 37 P0.2 dengan sebuah LED indikator. Tujuan pemasangan LED disini hanya bertujuan sebagai pengujian pada
mikrokontroller saja. Dan tidak ada hubungannya dengan rangkaian utama. LED indikator pada rangkaian berfungsi sebagai output dari program yang diisikan ke dalam
mikrokontroller AT89S51. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa mikrokontroller AT89S51 dapat mengesekusi program dengan baik.
Selanjutnya program sederhana diisikan pada mikrokontroler AT89S51. Program yang diisikan adalah sebagai berikut :
Loop: Setb P0.0
Clr P0.2 Call delay
Clr P0.0 setb P0.2
Call delay Jmp loop
Delay: Mov r7,255
Dly: Mov r6,255
Djnz r6, Djnz r7,dly
Ret end
Universitas Sumatera Utara
Program di atas bertujuan untuk menyalakan mematikan LED yang terhubung ke P0.0 dan P0.2 Secara bergantian flip - flop. Perintah Setb P0.0 akan menjadikan P0.0
berlogika high yang menyebabkan LED tidak mendapat hubungan dengan ground sehingga LED akan mati. Perintah Clr P0.2 akan menjadikan P0.2 berlogika low yang menyebabkan
LED terhubung dengan ground sehingga LED akan menyala.
Call delay akan menyebabkan LED ini menyala dna mati selama beberapa saat. Perintah jmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED
tersebut menyala secara bergantian flip - flop.
Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller AT89S51, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian
minimum mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik.
4.2. Pengujian Rangkaian Display Seven Segmen