Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan merupakan institusi penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, lembaga perbankan dapat memainkan peranan untuk menciptakan perekembangan perekonomian makro. Oleh kerena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memperoleh sistem lembaga perbankan yang dapat mewujudkan perannya. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pihak lembaga perbankan menerbitkan laporan keuangannya guna memberi informasi kepada para pengguna laporan keuangan untuk melihat posisi keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai informasi laporan keuangan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan menjadi perhatian bagi penggunanya untuk mengambil keputusan. Informasi keuangan dalam laporan keuangan dapat berupa informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadapnya, informasi mengenai kewajiban dan modal saham perusahaan, pendapatan beserta komponennya, serta aliran kas. Komponen penting dari laporan keuangan yang sering diperhatikan oleh para pengguna laporan keuangan adalah laba yang terdapat di dalam laporan laba rugi. Universitas Sumatera Utara Laba menjadi faktor yang penting bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Penentuan laba atau profit merupakan salah satu fungsi penting dalam akuntansi konvensional, dimana transfer kesejahteraan bagi pihak-pihak yang berkaitan sangat ditentukan. Bonus karyawan dan deviden kepada para investor banyak dibagikan atas dasar besarnya laba yang dapat dihasilkan. Laba juga merupakan ukuran usaha dan prestasi manajemen, dimana mereka diberi imbalan atas dasar kinerja pekerjaannya. Laba juga merupakan penunjuk untuk melakukan investasi. Laba per saham earning per share yang berdasarkan jumlah laba merupakan indikator penting dimana nilai saham tergantung pada pembuatan keputusan investor apakah akan membeli, menjual, atau tetap akan mempertahankan investasinya. Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Untuk menilai kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity. Empat dari lima aspek tersebut masing-masing capital, assets, management, earning, liquidity dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. Tingkat kesehatan bank dapat dilihat dari beberapa indikator .Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan dapat dihitung sejumlah Universitas Sumatera Utara rasio keuangan yang lazim dijadikan tingkat dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Penelitian ini ingin melihat rasio-rasio keuangan yang diukur dengan rasio CAMEL Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity yang mungkin berpengaruh secara signifikan terhadap laba. Laporan keuangan lembaga keuangan dapat dianalisis dengan rasio CAMEL, yaitu rasio keuangan yang ditinjau dari sisi modal, asset, manajemen, earning dan likuiditas. Rasio CAMEL mampu memberikan gambaran kinerja keuangan yang merupakan aspek yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelancaran operasional dan kesehatan lembaga perbankan. Selain itu kinerja keuangan yang dianalisa melalui rasio CAMEL juga dapat dijadikan sebagai alat ekspektasi peramalan bagi kinerja keuangan tahun berikutnya. Rasio CAMEL dapat dianalisis dengan menggunakan laporan perhitungan laba rugi dan neraca. Adapun kompenen dari laporan perhitungan laba rugi yang dilihat untuk menganalisisi rasio CAMEL adalah modal, total asset, aktiva tetap, aktiva tetap beresiko, inventaris, laba sebelum pajak, laba setelah pajak, pendapatan bunga, pendapatan operasional dan biaya operasional. Dari komponen-komponen di atas dapat dihitung rasio CAMEL di antaranya CAR Capital Adequancy Ratio, Rasio PPAPAP Penyisihan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif, ROA Return on Assets, Rasio BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan, dan Rasio LDR Loan to Deposit Ratio. Menganalisis laba dengan menggunakan rasio CAMEL jarang dilakukan oleh peneliti lain. Berdasarkan uraian diatas dan menyadari betapa pentingnya peranan rasio keuangan CAMEL dalam menganalisis laba pada lembaga perbankan Universitas Sumatera Utara sebagai fondasi perekonomian nasional, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul : “Analisis Rasio CAMEL terhadap Laba pada Lembaga Perbankan di Indonesia.”

B. Perumusan Masalah