29 PT Bank Mestika Dharma
- √ √ -
-
30 PT Bank Metro Express
- √ √ -
-
31 PT Bank Mutiara, Tbk
√ √ - - -
32 PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk
√ - - √ -
33 PT Bank OCBC NISP, Tbk
√ √ √ - -
34 PT Bank Permata, Tbk
√ √ √ √ √
35 PT Bank Pikko, Tbk
√ √ - - -
36 PT Bank Sinarmas
- √ √ -
-
37 PT Bank Swadesi, Tbk
√ √ √ - -
38 PT Bank Universal, Tbk
√ √ - - -
39 PT Bank UOB Buana, Tbk
√ √ √ - -
40 PT Bank Windu Kentjana
- √ - -
-
41 Pan Indonesia Bank, Tbk
√ √ √ √ √
42 Prima Express Bank
- √ - -
-
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data berupa laporan keuangan tahunan dari Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode 2002-2008 yang terdaftar di
direktori Bank Indonesia.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen berupa laporan keuangan Bank Persero dan
Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di direktori Bank Indonesia yang didownload melalui website Bank Indonesia yaitu: www.bi.go.id.
Universitas Sumatera Utara
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional - Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini tediri dari variabel dependen terikat dan variabel independen bebas.
Variabel dependen terikat yaitu: laba. Variabel independen bebas adalah rasio keuangan CAMEL yang
diprosikan dengan: Capital Adequacy Ratio CAR, rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif PPAPAP, Return
on Asstets ROA, rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR.
- Defenisi Operasional
a. Variabel Dependen
Variabel dependen terikat dalam penelitian ini adalah laba Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode 2002-2008.
b. Variabel Independen Bebas
Variabel independen bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan CAMEL, yang terdiri dari:
b.1. CAR Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
b.2. Rasio PPAPAP penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif. Rasio PPAPAP menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam menjaga kualitas aktiva produktif sehingga jumlah PPAPAP dapat dikelola dengan baik.
Semakin besar PPAPAP maka semakin buruk aktiva produktif bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah semakin besar. Cakupan komponen aktiva produktif dan PPAPAP yang telah dibentuk sesuai
denggan ketentuan Kualitas aktiva Produktif yang berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
b.3. Rasio ROA Return on Asstets. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan opersional sebelum pajak sedangkan rata-rata total aset
adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
100 x
ATMR Total
Bank oda
CAR
M l
100 x
produktif dibentuk
Pr aktiva
Total telah
yang PPAP
oduktif Aktiva
terhadap PPAP
Universitas Sumatera Utara
100 x
Aset Bersih
Total Laba
ROA
b.4. Rasio BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan total beban bunga dan total beban operasional
lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
100 tan
x l
Operasiona Pendapa
l Operasiona
Biaya BOPO
b.5. LDR Loan to Deposit Ratio. Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah
kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah kemampuan
likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang
diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain, sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan
Universitas Sumatera Utara
berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
100 x
Ketiga Pihak
Dana Total
Kredit Total
LDR
F. Metode Analisis Data