Kelebihan Kelemahan PERBANDINGAN ANTARA PERDA NOMOR 19 TAHUN 2001 DENGAN PERDA NOMOR 13 TAHUN 2010 DAN DAMPAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PARKIR DI KABUPATEN KARANGANYAR

commit to user 1. Dengan dibukanya lapangan usaha baru namun masih ada Wajib Pajak yang belum mendaftarkan objek pajak parkir, hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar. 2. Masih rendahnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak dan pembayaran pajak tidak tepat waktu, sehingga petugas dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang harus mendatangi Wajib Pajak yang bersangkutan dan menagih pajak yang terutang. 3. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah belum menindak lanjuti secara tegas bagi para Wajib Pajak yang telat membayar dan melakukan penunggakan pajak karena tidak adanya sanksidenda bagi mereka, dan hal itu mengakibatkan masyarakat kurang peduli dengan pajak. commit to user BAB IV PENUTUP Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya yang berhubungan dengan perbandingan Peratuan Daerah tentang pajak parkir dan dampak terhadap penerimaan pajak parkir di Kabupaten Karanganyar, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

A. Simpulan

1. Dalam Perda Nomor 19 Tahun 2001 terdiri dari 37 pasal sedangkan dalam Perda Nomor 13 Tahun 2010 terdiri dari 44 pasal. Perubahan yang terjadi antara kedua Perda tersebut yaitu pada pasal 1 sampai dengan pasal 15 dan pasal 25 sampai dengan pasal 44. Pada pasal 16 sampai pasal 24 tidak terjadi perubahan antara Perda Nomor 19 Tahun 2001 dengan Perda Nomor 13 Tahun 2010. 2. Pajak Parkir merupakan salah satu sumber penerimaan daerah di Kabupaten Karanganyar yang pelaksanaannya dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang sistem pemungutan pajak di lapangan atau praktiknya berbeda dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Parkir, karena ada ketentuan dalam Perda yang tidak dilaksanakan. 3. Berlakunya Perda Nomor 13 Tahun 2010 sangat berpengaruh terhadap penerimaan pajak parkir, sehingga dalam tahun 2011 pemungutan pajak parkir sudah efektif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah karena realisasi penerimaan pajak per bulan selalu meningkat jauh melebihi commit to user target anggaran yang telah ditetapkan yaitu pada bulan Januari sampai bulan April persentase penerimaan pajak parkir sebesar 345,45, 160,44, 251,49, dan 373,54. 4. Kendala yang dihadapi dalam sistem pemungutan pajak parkir yaitu petugas dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang harus mendatangi para Wajib Pajak untuk melakukan pendataan dan menagih pajak yang terutang karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak dalam meningkatkan Pendapatn Asli Daerah Kabupaten Karanganyar.

B. Rekomendasi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah harus lebih mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Parkir agar para Wajib Pajak mengetahui apa dan bagaimana prosedur- prosedur pemungutan pajak parkir. Dalam Perda tersebut penjelasan per pasal lebih jelas sehingga akan memudahkan Wajib Pajak untuk memahaminya. Dengan hal tersebut dimungkinkan para Wajib Pajak dapat mendaftarkan objek pajaknya dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tidak perlu menugaskan petugas untuk mendata Wajib Pajak.