Kesesuaian Perda Nomor 13 Tahun 2010 Terhadap Praktik
commit to user
`jelas, benar, dan lengkap serta ditanda tangani oleh wajib pajak atau kuasanya. Petugas menelitimemverifikasi dan mencatat ke
dalam kartu data serta menerbitkan SPTPD yang kemudian disampaikan kepada Bupati.
2 Berdasarkan SPTPD tersebut, kemudian menetapkan besarnya pajak yang terutang dengan menerbitkan SKPD. Setelah wajib
pajak menerima SKPD, kemudian wajib pajak membayarkan pajak berdasarkan SKPD pada waktu yang telah ditentukan dan
memperoleh SSPD sebagai bukti pembayaran. 3 Apabila dalam SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai
akibat salah tulis maupun salah hitung dan pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar setelah jangka waktu 30 tiga
puluh hari sejak SKPD diterima, Bupati menerbitkan STPD dan wajib pajak akan dikenakan sanksi berupa denda administratif
sebesar 2 dua persen setiap bulan. 4 Surat Teguran atau Surat Peringatan lain yang sejenis sebagai
awal tindakan pelaksaan penagihan pajak dikeluarkan 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayaran. Dalam jangka waktu 7
tujuh hari setelah Surat Teguran atau Surat Peringatan lain yang sejenis, wajib pajak harus melunasi pajak yang terutang.
5 Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Surat Teguran
atau Surat Peringatan lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus
commit to user
dibayar ditagih dengan Surat Paksa. Surat Paksa diterbitkan setelah lewat 21 dua puluh satu hari sejak tanggal Surat
Teguran atau Surat Peringatan lain yang sejenis. 6 Setelah Surat Paksa diterbitkan dan wajib pajak tidak melunasi
pajak yang terutang dalam jangka waktu 2 x 24 jam, maka Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan. 7 Apabila setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum juga
melunasi hutang pajaknya setelah jangka waktu 10 sepuluh hari sejak tanggal pelaksaan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara.
8 Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan
tempat pelaksanaan
lelang, Juru
Sita segera
memberitahukan secara tertulis kepada wajib pajak. b. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Parkir di Lapangan
Pelaksaan pemungutan pajak parkir di Kabupaten Karanganyar menurut praktek atau lapangan yaitu:
1 Petugas dari Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mendatangi Wajib Pajak untuk mendata dan
mendaftar objek pajak yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Kegiatan pendataan dan pendaftaran dilakukan
dengan pengisian formulir berupa SPTPD oleh Wajib Pajak
commit to user
dengan jelas, lengkap, dan benar serta ditanda tangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya.
2 Petugas kemudian kembali ke Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah untuk memproses dan merinci
data Wajib Pajak. 3 SPTPD disampaikan kepada Bupati selambat-lambatnya 15
lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak. Semua data yang diperoleh dari SPTPD dicatat dalam berkas dan digunakan
untuk memperhitungkan dan menetapkan besarnya pajak yang terutang dengan menerbitkan SKPD. Besarnya pajak parkir
terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaannya.
4 Dalam pembayaran pajak, Wajib Pajak tidak tepat waktu dalam membayar pajak yang terutang sehingga petugas dari Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang harus mendatangi dan menagih ke tempat Wajib Pajak yang
bersangkutan. Setelah pembayaran dilakukan kemudian Wajib Pajak memperoleh SSPD sebagai bukti pembayaran.
5 Sanksi pembayaran dalam pelaksanaan di lapangan tidak pernah dikenakan walaupun STPD tetap diterbitkan. Petugas melakukan
pendekatan kepada wajib pajak dengan memberikan tenggang waktu atau kelonggaran dalam pelunasan pajak yang terutang.
Dengan cara ini diharapkan wajib pajak leluasa dalam melunasi
commit to user
hutang pajaknya. Apabila sanksi administratif tetap dilakukan dikhawatirkan wajib pajak tidak mau membayar pajaknya,
sehingga penerimaan pendapatan dari pajak parkir akan berkurang dan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah PAD.
c. Dokumen atau formulir yang digunakan dalam pelaksanaan pemungutan pajak parkir:
1 Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan
dan pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang–undangan perpajakan daerah. 2 Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.
3 Surat Setoran Pajak Daerah SSPD adalah bukti pembayaran atau
penyetoran pajak
yang telah
dilakukan dengan
menggunakan formulir atau yang telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk
oleh Bupati. 4 Surat Tagihan Pajak STPD adalah surat untuk melakukan
tagihan pajak danatau sanksi administratif berupa bunga danatau denda.
commit to user
5 Surat Perintah adalah surat yang diberikan kepada wajib pajak dari Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karanganyar 6 Surat Teguran adalah surat yang diberikan kepada wajib pajak
atas keterlambatan pembayaran pajak. 7 Surat Paksa adalah surat perintah membayar hutang dan biaya
penagihan pajak. 8 Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan adalah surat terakhir
yang diberikan wajib pajak yang berisi tentang perintah penyitaan akibat mengabaikan surat teguran dan surat paksa.
d. Perbandingan Antara Pemungutan Pajak Parkir Menurut Perda dengan Praktik Lapangan
Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, dapat diketahui hasil evaluasi yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Peraturan Daerah dalam kegiatan pendataan dan pendaftaran, wajib pajak datang ke Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mengisi formulir pendaftaran, namun dalam pelaksanaannya petugas dari Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang harus mendatangi para wajib pajak.
2. Dalam Peraturan Daerah sistem pemungutan pajak yang digunakan adalah Self Assesment System yaitu wajib pajak yang
commit to user
dituntut lebih aktif, namun dalam pelaksanaannya sistem yang digunakan adalah Official Assesment System.
3. Dalam pembayaran pajak, wajib pajak tidak datang sendiri ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
melainkan petugas dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang mendatangi para wajib pajak
untuk menagih pajak yang terutang. 4. Dalam pelaksanaan pemungutan di lapangan, sanksi administrasi
tidak benar-benar dikenakan. Petugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah lebih memilih dengan
cara melakukan pendekatan kepada wajib pajak dengan memberikan tenggang waktu pelunasan pajak yang terutang.
Dari hasil evaluasi di atas dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Karanganyar pelaksanaan pemungutan pajak parkir di lapangan belum
sesuai dengan Peraturan Daerah yang berlaku. Hal ini dikarenakan adanya ketentuan dalam Peraturan Daerah yang tidak dilakukan di
lapangan.