Pengaruh Jumlah Pembiayaan yang DIsalurkan Terhadap TIngkat Rasio Non Performing Financing (NPF) (Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syariah)

PENGARUH .JUIVILAH PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN
TERHADAP TINGKAi' RASIO NON PERFORMING
FINANCING (NPF)
(Srndi Kasus Pacla PT.Bank DJ(] Syariah)

Skrpsi
Diajukan untuk lvlemcnuhi Persyaratan Mcmperoleh
Gelar Sm:jana Ekonomi Islam (SE!)

Oleh:
Mocharnmacl lrfansyah
Nllv! : I 03046128271

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
.JAKARTA

1428 H / 2007 M


LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya rnenyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islan1 Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan j i plakan dari karya orang lain, maka say a bersedia menerirna
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Pengaruh Jmnlah Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat
Rasio Non Performing Financing (NPF)
(Stu di Kasus Pada Bank DIG Syariah)

SI(RIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Smjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:
MOCHAMMAD JRFANSY AH
NIM. 103046128271

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing l

Pembimbing II

セカ[@
SJill.:riyono, SE. Ml\1

Dr.Ir. Murnsa Sarkaniputra

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI'AH
PROGRAIVI STUDI JVIUAMALAT (EKONOIVII ISLAM)

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUlVI
UIN SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2007 !VI/ 1427 H

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

.
Skripsi yang be1judul "Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurlrnn' 'cd:ad:ip

Tinglrnt Rasio Non Pe1for111i11g Fi11a11ci11g (NPF)" telah diujikan dalam Sid rng
Munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum UIN SyarifHidayatullah hkarta,
pada tanggal 2'1 September 2007 Skripsi ini tclab clitcrima sebagai

snla!i satu syarut uniuk n1cn1pcrolch Gelar Sa1jana Progran1
Strata I (SI) Pac!a Program Stuc!i Muarnalat
Konsentrasi Perbankan Syariah
Jakarta, 24 September 2007
Mengesahkan


Kctua

: Euis Arnali'). M.A&

N!P. 150 289 264
Sekrctaris

: f\h. A;:;haruddin LathiC M.Ag.
N!P. 150 318 308

Pcmbimbing I : 1)1:,_[1:,,Mt,rr;is,1 SmJrn'liputrq

NIP,, 080 030 109
Pcmbimbi ng l l: St11?Ll)'.QLl_tl.,_,';m. MM

Penguji l

: Drs, H,

z。ゥョセャ⦅Vイ@


YusuC M.Pd

N!P. 150 204 484

Pcnguji fl

,,

ABSTRAKSI

Tingkat rasio NPF Perbankan Syariah, dari tahun ketahun terns meningkat.
Hal ini bukan pertancla baik, melainkan harus segera ditangani. Apabila tidak segera
ditqngani ak Tingkat NPF

11

7. Yerifikasi variabel
Untuk
operasionalnya


lebih jclas
セ[」「。ァゥ@

dan

fokus

variabel

penelitian

ini,

maka

beikut:

X : Jumlah Pcmbiayaan yang disalurkan oleh pihak bank kepada nasabah


(Unit usaha)
Y : Tingkat Rasio Non Pcrlorming Financing (NPF)
8. I-lipotesa

Formulasi Hipotesa dari penelitian ini adalah : 10

X

1' (naik)

I-lo : p

____..,_ Y '1Aturun)

= 0, tidak ada hubungan antara jumlah pernbiayaan yang disalurkan

tcrhadap tingkat rasio NPF
l-11 : p· /c , acla hubungan yang signifikan antara jurnlah pernbiayaan yang
disalurkan tcrhaclap tingkat rasio NPF
Uji Signillkasi


9.

Uji signifikansi adalah sebuah uji untuk rnengetahui nyata dan tidak
nyala atau yakin clan tidak menyakinkan nilai hubungan antara dua (2)
variabcl atau lcbih. 11
Uji signifikansi digunakan untuk rnenggeneralisasi populasi, artinya
apa yang tcrdapat pada sampcl akan diberlakukan pula pada populasi.
l'vlnkoudnyn apabila pada sa111pel terdapat hubungan pooitif (+), maka setelah
1" lqlrnl llntnll, J'olwl:"J!Habel, berarti menolak Ho, ada hubungan Positif
b. Apabila t-hitung < l-tabel, berarti menolak Ho, ada hubungan Negatif
c. Apabila (-) t-hitung < t < (+) t-hitung, bermti 1m:nerima I-Io, tidak ada
hubungan
E. Studi Kcpustakaan

Pembiayaan atau clengan kata lain kredit, tehtl1 banyak menarik perhatian para
ahli. Terutama oleh para ekonom yang bergerak dalam bidang perbankan, baik
konvensional maupun syariah. Khususnya dalam upaya penanganan pembiayaan
bermasalah, baik sccara kcseluruhan maupun hanya dalarn satu bab tertentu. Hal ini
clapat clibuktikan dengan clitemukannya sejumlah pene!itian yang telah clilakukan oleh

peneliti sebelurnnya, baik rnelalui buku-buku, skripsi, makalah serta literatur-literatur
lainnya. Adapun yang bcrkaitan clcngan topik penelitian ini, sebagui bel'ikut:
Buku dengan judul "S!ralegi lvfanajemen Kredit Bank Umum, Kansep, Teknik
dan Ka.ms" yang dikarang o!ch Siswanto Sutojo 12 • Buku ini membahas

pcmbiayaan

(kreclit) secara lengkap, baik pengertian, jenis, prosedur serta

upaya penanganan kredit berrnasalah. Namun, rnasih dalarn lingkup bank
urnum konvensional

12

Sutojo Sis\vanto,Strategi 1\fanaje111e11 Kredit bank Unuon, hal.72

14

Buku dengan juclul " 1\1anajemen Pembiayaan Bank Syariah", yang dikarang
oleh Muhammadu Buku ini membahas pembiayaan dari segi manajemennya,

yang beruang lingkup pada bank syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Yunawati 14 (2004), dimana dalam
penelitian ini mernbahas tentang pengaruh !G"edit yang disalurkan, penyisihan
kerugian pcmberian kredit clan ukuran perusahaan terhadap tingkat rasio
profitabilitas bank umum swasta nasional.
Mablah yang ditulis oleh Pracljoto 15 , clengan judul "Slralegi Penyelesaian
Kredil Bermasa!ah, Khusunya di Bank BUlvfN".

Makalah yang ditulis oleh Herbudhi S.Tomo 16 , dengan judul "Pencegahan
NPF dan Strateginya Bank Syariah (Wtdi kasus pada Bank Muamlat)".

Makalah yang ditulis oleh Hazairin Achmad 17 , dengan judul "Prob!ematika
Kredit Macct clan Krcclit Bermasalah Serta Upaya Mengatasinya, Ditinjau
Dari Sudut Perusahaan (Debitur) Maupun Bank".

13
ivluhatninad, 1\,fa11ajeu1en Pen1biayaa11 Bank Syariah,(Yogyakarla, UPP 1\IvHvt Yl(PN, 2002),
1'1 Tri \ru1H1\vati, "Pcngaruh Ju1nlah Kredit yang Disalurkan, Penyisihan l(erugian Peinberian

I(redit dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Rasio Profitabi!itas Bank lJ1nun1 Swasta Nasional",

(Skripsi fakultas ekonoini dan Ilinu Sosial UIN Jakarta, 2004).
15
Pradjoto, "Strategi penyelesaian kredit bermasalah khusunya di Bank Billv1N". 1\lakalah
sen1inar Indonesian 1Yon Pe1:for1ning Loan: 1\lanage111ent and Strategis. (Jakarta,2006)
16
I-Icrbudhi S.'fo1no, " Pcncegahan Npf dan strateginya bank syariah (studi kasus Bank
lv1uninnlnt)'). 1\lakalah se111i11ar Indonesian 1Von Pe1for111ing Loan: 1\/lanagen1enl and Strategis.
(.I nknrrn,2006)
17

I-lazairin Aclunnd, "Problcn1atika krcdit niaect dan krcdit bcnnnsalah scrta upaya
1ncngatasinya ditinjnu dnri sudut perusnhnail (dcbitur) 1naupun Bank' 1• Alakalah 1-Vorkshop 1'anggunH
Jawab Pfdana /}engurus nank dan Pengurus Perusahaan (Nasabtth j^・「ゥエuiセL@
(Jakarta,2006)

ka1·ena kredlt IJl(/(J(!/,

15

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yang telah
disebutkan diatas. Peneliti lerlarik untuk mclakukan penelitian selanjutnya dengan
judul "Pengaruh Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan Terhadap Tingkat Rasio Non
Performing Financing (NPF), Pada Bank DK! Syariah.
F. Kerangka Pemikiran

Kegiatan penyaluran kredit atau pembiayaan, mempunyai pcranan penting
bagi kegiatan perbankan. Karena kredit (pembiayaan) merupakan bagian terbesar
sumber penghasilan bank. Namun, penyaluran pembiayaan tersebut harus melalui
proses analisa pembiayaan terlcbih dahulu. Apabila penyaluran pembiayaan
dilakukan tanpa dianalisis terlebih dahulu, akan sangat membahayakan bank.
Terlebih halnya akan rnenyebabkan pembiayaan bermasalah atau biasa diukur dengan
lingkat rasio Non Performing financing (NPF).
Tingkat rasio NPF perbankan syariah, dari tahun ketahun terus meningkat.
Hal ini bukan pertanda baik, melainkan harus segera ditangani. Apabila tidak segera
ditanga11i aka11 berclampak ncgatiC pada kesehatan operasi bisnis bank, baik dari scgi
pr.llilabililas usaha, bcban biaya opcrnsional clan tingkat Capital Adequacy Ratio
(CAR).

Pcnanganan pcmbiayaan bermasalah dengan menurunkan rasio NPF dapat
dilakukan dcngan berbagai cara, salah satunya dengan rnenyalurkan lebih banyak
jumlah pcmbiayaan. Pcrsoalan awal yang muncul ialah harus diketahui terlebih
dnhulu lilklor pcnycbab pcmbiayaan bcrmasalah, kemudian mcnentukkan strategi apa

16

yang digunakan untuk menangani pembiayaan bermasalah tersebut dan adakah
hubungan antara jurnlah pcmbiayaan yang clisalurkan terhaclap tingkat rasio NPF, jika
ada sebcrapa besar pengarulmya.
G. Pedoman Dan Sistematika Penulisan

Pada penulisan ini berpedoman pada buku Pcdoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syariah dan I lukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Jakarta
Tahun 2007. Adapun sistematika Penulisan dalam karaya ilmiah skripsi ini, penulis
rnembaginya rnenjadi lirna bab. Yakni:
Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang rneliputi latar bclakang masalah,
pembatasan clan pcrumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi
penelitian, studi kcpustakaan, Kerangka pemikiran, pedoman dan sisitematika
penulisan.
Bab II : Tinjauan teoritis pcmbiayaan yang terdiri dari definisi pembiayaan
dan pembiayaan bermaslah, Prosedur pemberian pembiayaan, .Jenis-jenis produk
pembiayaan, serta penyebab dan upaya penanganan pembiayaan bermasalah.
Bab fil : Berisi lcntang sejarah berdirinya Bank OKI Syariah, visi dan misi,
struktur organisasi, produk clan jasa Bank OKI Syariah.
Bab IV: Oipaparkan mcngenai deskripsi Pembiayaan yang disalurkan,
cleskripsi Pembiayaan bermasalah clan memaparkan pengaruh jumlah pembiayaan
yang disalurlrnn terhadap tinglrnt rasio

11011

performing financing (NPF) serta faktor

ponycbr1b dnn upnya pcnanganan pernbinyaan bcrmasaluh.

17

Bab V : Merupakan Penutup, yang memuat tentang kesimpulan dari basil
penelitian serta saran-saran yang sekiranya berguna bagi perkembangan Bank OKI
Syariah.

18

BABII
Tinjauan Tcorits Terhadap Jumlah Pembiayaan Yang Disalurkan
Dan Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF)

lvlenurut Undang-Undang No. I 0 tahun 1998 tencang perbankan, "Bank
diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalarn bentuk
simpanan clan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak".
Dengan demikian bank adalah lembaga perantara yang menjembatani antara pihak
kdebihan dana dengan pihak yang memcrlukan dana, dari pengertian terscbut dapat
disimpulkan bahwa bank dalam menghimpun dana dari masyarakat berbentuk
simpanan dan selanjutnya disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana
dalam bcntuk penyaluran kredit atau pcmbiayaan. Pada bank konvensional, perolehan
pendapatan bank dari penggunaan dana dan juga pembayaran pendapatan dari bank
kepada pemilik dana diberikan clalam bentuk bunga, sedangkan pada bank syariah
dalam bcntuk bagi basil.
Peranan lcmbaga bank dalam pembangunan perekonomian begitu besar,
tcrutama clalam ha! pendistibusian modal usaha kepada sektor-sektor produktif.
Kebcradaan lernbaga bank sangat diperlukan dan telah diterirna secara luas oleh
masyarakat, tidak saja tcrbatas sebagai jcrnbatan antara pengguna dana clan pernilik
clana, tclapi juga untuk tcrjadinya lalu lintas uang pada bcrbagai keperluan kchidupan,

19

baik bersifat transaksi bisnis yang dijalankan oleh para usahawan ataupun yang
bersifat pribadi bagi individu rnaupun keluarga. Bank juga diyakini sebagai tempat
yang aman untuk rnenyirnpan uang scmentara waktu sampai dengan tiba masanya
uang tersebut dipergunakan oleh pemiliknya.
Penyaluran pernbiayaan yang disalurkan oleh bank harus rnelalui proses
analisa pernbiayaan terlebih dahulu. Apabila penyaluran pembiayaan dilakukan tanpa
dianalisis terlebih dahulu, maka akan sangat rnembahayakan bank. Terlebih halnya
akan menyebabkan pembiayaan bermasalah atau biasa diukur clengan tingkat rasio
Non Performing financing (NPF). Apabila tingkat rasio NPF suatu bank tinggi, maka
dapat dikatakan bahwa kine1ja bank tersebut dalam melakukan pembiayaan kurang
baik. Hal ini tentunya clapat berpengaruh terhadap kreclibilitas bank lersebul dimata
nasabah atau investor.
A. Definisi, Proscdur Pembcrian dan Produk Pembiayaan
1. Dcfinisi Pcmbiayaan

Sistcm perbankan yang bcrlaku di ncgara kita lerdapat dua macam (dual
sys/em),

yaitu konvensional (yang masih menerapkan system bunga) dan syariah

(yang menitikbcratkan pada bagi basil), sebagai padanan krcdit pada bank
konvensional, maka pada bank syariah dikenal dengan adanya aktivitas pembiayaan.
Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk menclukung investasi yang tclllh direncanakan, baik

20

dilakukan sencliri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah penclanaan
yang dikeluarknn untuk mendukung investasi yang direneanakan. 1
Scdunglrnn pcml:liayaan berclasarkan prinsip symiah adulnh pcnycdimm unng
alau tagihan yang clipersamakan dengan itu berdasarkan perselujuan atau kesepakatan
anlara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu clengan
imbalan atau bagi hasil. 2
Dari

pengcrlian

tcrsebut diatas, dapat diketabui

bahwa pembiayaan

merupakan pinjam meminjam uang antara bank sebagai pemberi pinjaman dengan
nasabah sebagai dcbitur. Dalam hal ini bank sebagai pemberi pinjaman percaya
kcpada nasabahnya dalam jangka waktu yang telah disepakati, akan dibayar lwrns.
Dan jika clihubungkan dengan kredit yang disalurkan pcrbankan, rnaka tugas pokok
bank mengaclakan pembiayaan atau kredit sebenarnya adalah untuk meningkatkan
keuntungan dan pendapatan bank.
Yang rnenjadi perbcdaan antara kreclit yang diberikan oleh bank berdasarkan
konvensional dcngan pcrnbiayaan yang diberikan oleh b1mk berdasarkan prinsip
syariah adalah Lerlctak pada kcuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan
prinsip konvensional, kcuntungan diperolch mclalui bunga, sedangkan bagi bank

1

Muhmninad, Alanr1ien1e11 l\Nnl>iayaan /Jank セI Q QO。ィL@

h. I 7.
1

UU.NO.I0 Tahun I 998

(Yogyaknrln, UPP .AMIVI '1'l(f>N 2002),
1

21

berdasarkan prinsip syariah berupa imbalan atau bagi hasil. Perbedaan lainnya terdiri
clari analisis pemberian pembiayaan (kreclit) beserta persyaratannya. 3
2. Proscdur Pcmberian Pcmbiayaan

Dalam setiap pcmberian pembiayaan cliperlukan adanya pertimbangan serta
kehati-hatian agar kepcrcayaan yang merupakan unsur utama dalam pembiayaan
benar-benar terwujud, sehingga pembiayaan yang diberikan dapat mengenai
sasarannya dan te1:jaminnya pengembalian pembiayaan tersebut tepat pada waktunya
scsuai dcngan pc1:janjian.
Tidak kernbalinya pembiayaan yang telah diberikan oleh suatu Jembaga
keuangan (bank), berarti secara Jangsung mengancam kelangsungan hidup bagi
lembaga keuangan (bank) itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pembiayaan
mcrupakan sumber pendapatan tcrbesar, namun sekaligus merupakan sumber resiko
operasi bisnis perbankan yang terbesar yang dapat berakibat pada pembiayaan
bcrmasalah bahkan macct, schingga tentunyan akan mengganggu operasional dan
likuiditas bank.
Rcsiko pcmbiayaan bcrmasalah/macct dapat diperkecil dengan melakukan
annlisa

pe111biayaan,

yang

tujuan

utan1anya

ada!ah

111enilai

seberapa

besar

kcmampuan clan kcscdiaan clcbitur dalam mengcndalikan pembiayaan yang mereka
pinjarn dan 111c111bayar margin keuntungan dan bagi hasil sesuai denga11 isi pe1janjian
pcrnbiayaan. Analisa pcmbiayaan merupakan salah satu tahapan dalam pembcrian
pcmbiayaan.
1

K_ash111ir, セ|ャ。Qェ・ョ@

Perbankan, (Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2003), ィNWRセS@

22

Adapun tahapan-tahapan dalam pemberian pembiayaan'\ adalah:
I,

Pcrsiapan pembiayaan (Financing preparation)

2,

Analisis pembiayaan (Financing analysis)

3,

Kcputusan pembiayaan (Financing decision)

4.

Pelaksanaan dan administrasi pembiayaan (Financing realization dan
financing administration)

5.

Supervisi pcmbiayaan dan pembinaan debitur (Financing supervision dan
fiJl/oiv up)
1. Pcrsiapan Pcmbiayaan

Adalah kegiatan tahap pennulaan dcngan 1110.ksud untuk snling
11wngetnhui informasi dasar antal'a calon debitur dengun bnnk, tenrtamti cnlnn
dcbitur yang baru pertama kali akan mengajukan pe111bit1ynan, biasanya
dilakukan rnelalni wawaneara atau cara-cara lain. lnformasi global atau umtm1
yang dikernukakan oleh pihak bank antara lain tentang prosedur dan tata cara
penga.1uan

pernbiayaan serta syarat-syarat untuk mernperoleh fasilitas

pembiayaan clan sektor-sektor usaha yang clapat dibiayai. Sedangkan clari
pihak calon debitur diharapkan adanya informasi - informasi secara garis
besar tentang hal-hal yang diperlukan pihak bank tentang keadaan usaha calon
debitur, surat-surat essensial perusahaan (antara lain sura< izin usaha, surat

1


Rachtnat Firdaus Jan fvlaya 1\riyanti, A-lanaje111en Perkreditan Bank Unnun, (Bandung,

ALFABETA, 2004), h. 91.

23

izin tern pat usaha clan surat-surat lain yang diperlukan), jaminan/agunan yang
akan diberikan se1ta surat-suratnya dan sebagainya.
2. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan merupakan langkah pe:nting untuk realisasi
pembiayaan, baik di bank syariah maupun di bank konvensional. Analisis
pernbiayaan yang clilakukan oleh pelaksana (pejabat) pembiayaan di bank
syariah, dimaksuclkan untuk menilai kelayakan calon pemiltjam, rnenekan
resiko akibal lidak tcrbayarnya pe1nbiayaan clan mc:nghitung kebutuhan
pembiayaan yang layak.
Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan clan disepakati oleh
pelaksana pcrnbiayaan, malrn untuk selanjutnya dapat diwmukan pendclrntan·
pcndekatan yang digunakan untuk analisis pembiayaan.
/\da beberapa pendckatan analisis pembiuymm yang dapat ditcrnpkan
oleh para pengelola bank syariah, yaitu: 5
a. Penclekatan jaminan, artinya bank dalam mernberikan pembiayaan selalu
mempcrhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang climiliki oleh
pcminjam.
b. Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secan1 sc.ngguh-sungguh
terkait dengan karakter nasabah.

5

ivtuhan1n1ad, Afanajen1en [>e111biayaan bank ,i,yariah, h. 60.

24

c. Pcndekatan

kemampuan

pelunasan,

artinya

bank

menganalisis

kcmampuan nasabah untuk melunasi jumlah pernbiayaan yang telah
diarnbil.
d. Pendekatan

dengan studi

kelayakan,

artinya

bank memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah perninjam.
e. Pendekatan fungsi-fungsi bank, artinya bank mernperhatikan fungsinya
sebagai lcmbaga intermediary keuangan, yaitu rnengatur mekanisme dana
yang dikurnpulkan dengan dana yang disalurkan.
Selain pendckatan analisis pembiayaan, para pengelola bank syariah,
khususnya pejabat pembiayaan harus memperhatikan pedoman-pedoman
dalam mclakukan analisis pembiayaan, pcdoman ini biasa disebut dengan
prinsip analisis pcmbiayaan. Secara umum, prinsip analisis pembiayaan
didasarkan pada rurnus 5 C, yaitu:
a. Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pinjaman
b. Capacity, arlinya kcmampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan
111cnge111balikan pinjaman yang diambil
c. Capital, arti11ya besarnya modal yang dipcrlukan peminjam
d. Collateral, arlinya jaminan yang telah dimiliki oleh peminjam dan
selerusnya diberikan kepada bank
Q.

Condition of economy, artinya kondisi peroko110111i1111 dnlmn lrnlrnniinnnyn
dcngan scktor 11saha calon peminjam

25

L Constraint, artinya harnbatan-harnbatan yang rnungkin mengganggu
proses usaha 6
Selanjutnya penilaian suatu pernbiayaan dapat pula dilakukan dengan
analisa 7 P, dengan unsur penelitian sebagai berikut: 7
a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari rnaupun masa lalunya. Personality juga mencakup
sikap, crnosi, tingkah laku dan tindakan nasabah clalarn rncnghadapi suatu
rnasalah.
b. !'arty, yaitu rncngklasifikasikan nasabah ke dalarn ldasifikasi teltentu atau
golongan-golongan

tertcntu

berdasarkan

modal,

loyalitas

serta

karaktcrnya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu
dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
c. Pcrpose, yaitu untuk rnengetahui tujuan nasabab dalarn mengambil
pembiayaan, tcrrnasukjenis kredit yang diinginkan nasabuh.
cl. Prospect, yaitu untuk rnenilai usaha nasabah dimasa yang akan datang,

rnenguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting 111cngingat jika suatu fasilitas pembiayaan
yang dibiayai lanpa rnempunyai prospck, bukan hanya bank yang rugi
akan tetapi juga nasabah.

6

7

Ibid., h. 60.
l(ashinir, Bank dan Len1baga Keuangan Lainnya, 」・エセV@

2002 ), h. I 06

(Jakarta : P'f. R.ajaGrafindo Pcrsada,

26

e. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber rnana saja dana untuk
pen gembal iar. pemb iayaan.
f.

Profilab il itas, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan
tetap sama atau akan meningkat, apalagi clengan tambahan kreclit yang
d iperolehnya.

g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

menclapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang
atau orang atau jan1inan asuransi.

Untuk bank syariah, dasar analisis 5 c belumlah cukup, sehingga perlu
mcmperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan dari masingmasing nasabah. B
Berclasarkan prinsip-prinsip analisis pernbiayaan i:ersebut diatas, maka
cliperlukan adanya penilaian yang mendalarn tentang keadaan usaha atau
proyek pemohon pembiayaan. Penilaian tersebut melipmi aspek, yang terdiri
dari :
a. lovaluasi pasar clan pemasaran basil produksi
Kcrnampuan perusahaan mcciptakan dana untuk mengcmbalikan
pc111biaym111 sangat dipengaruhi oleh kob.:lrlrnsilan penrnsaran hnsil
prmlubi. Sernakin mnJu clan bcrl\asil pe111iwi1i"llli ャュセゥ@
8

tv1uhan1111ad, Alanaje111en J1e111biayaan bank Syariah, h. 60

jinidliklll, ulm11

27

sernakin besar kernampuan perusahaan meningatkan jumlah penjualan dan
keuntungannya.

b

Evaluasi rnanajernen perusahaan debitur
Manajernen merupakan faktor produksi yang paling rnenentukkan,
dalarn memelihara kelangsungan dan perkembangan hidup perusahaan.
Dan pacla dasarnya calon clebitur hendaknya merupakan seorang beijiwa
wiraswasta clan

rnernpunyai keahlian yang cukup tentang bidang

usahanya.

c

Analisis kondisi keuangan
Seorang analisis pembiayaan rnengevalua;:i kondisi keuangan
calon debitur dengan tujuan, untuk rnengetahui:
I.

Kcmampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

2. Struktur pendanaan operasi pernsahaan

cl

3.

Kemarnpuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo

4.

Efisiensi pengelolaan harta perusahaan untuk rnasa yang akan datang.

Aspek tcknis (lechnical/
Peralatan atau teknologi yang digunalrnn baik kapasitas maupun
jcnisnya se1·ta proses produksinya, hendaknya efektif dan efisien dalam
arti

rnasih mcmberikan kcuntungnn yang cukup bagi pcn1sahaun.

Disumping i1:1 foktor tcnnga kct;ja dan llahan bulw y1111g diJlel'llll•tllll hnru>1
c:c1kup wrscdin untukjangku waktu yang t'cll1tivo lnnrn
9

H. richn1at Pirdaus clan iv1aya Ariyanti, Aianajernen Perkreditan Bank (J1J1un1, h. 94

28

e. Aspek yuric\is/ hukum (legal) 10
Usaha yang akan c\iberi bantuan pembiayaan harus rnemenuhi
kctcnluan-ketentuan hukum yang berlaku termasuk bentuk hukum debitur,
lengkapnya surat-surat izin dan surat-surat bukti jarninan yang diperlukan
scrta cara-cara pengikatan jaminan/agunan
I'.

Aspck social ckonomi (social and economic)
Usaha yang akan c\ibiayai oleh pembiaya

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

Pengaruh penyaluran pembiayaan sektor UMKM ( Usaha mikro, kecil,dan menengah ) terhadap tingkat rasio non performing financing ( NPF) Bank Syariah: Studi kasus pada bank muamalat indonesia

0 3 164

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh Non Performing Finance (NPF) Pembiayaan Mudharabah dan Non Performing Finance (NPF) Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT.Bank Syariah Mandiri Tahun 1999-2013)

1 56 60

Analisis besarnya pengaruh pembiayaan, financing to deposit ratio (FDR), rasio non performing financing (NPF) terhadap laba bank syariah studi kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

0 6 70

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indon

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Di Indone

1 5 14