Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
G. Instrumen Penelitian
Instrumen  penelitian  yang  digunakan  terdiri  dari  instrumen  lembar  angket, instrumen  tes  hasil  belajar  berupa  soal-soal  pretest-posttest  dan  instrumen
lembar  observasi.  Instrumen  lembar  angket  terdiri  dari  dua,  yaitu  angket  studi pendahuluan  dan  angket  kepuasan  media.  Instrument  tes  hasil  belajar  digunakan
untuk  pengambilan  data  primer  hasil  belajar  ranah  kognitif  dan  instrumen lembar observasi digunakan untuk pengambilan data sekunder hasil belajar ranah
afektif dan psikomotor.
1. Instrumen Angket
Angket  studi  pendahuluan  digunakan  untuk  pengambilan  data-data  tentang penggunaan media pembelajaran  yang selama ini dilakukan di sekolah, yang
kemudian  data-data  tersebut  akan  menjadi  dasar  dalam  penelitian  ini. Sedangkan angket kepuasan media dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
media  pembelajaran  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  Lectora  Inspire dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  yang  diharapkan  dapat
meningkatkan hasil belajar. Pengukuran  angket  yang  dilakukan  menggunakan  skala  Likert.  Menurut
Sugiyono 2012: 134 “dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai  titik  tolak  untuk  menyusun  item-item  instrumen  yang  dapat  berupa
pernyataan atau pertanyaan”. Acuan pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Penggunaan Media Pembelajaran
No. Pernyataan
Jawaban SS
S R
TS STS
Sugiyono, 2012: 135 Keterangan:
SS : Sangat Setuju
diberi skor 5
S : Setuju
diberi skor 4
R : Ragu-Ragu
diberi skor 3
TS : Tidak Setuju
diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1
2. Instrumen Tes
Sebelum  instrumen  tes  digunakan,  terlebih  dahulu  dilakukan  uji  coba terhadap  instrumen  tes.  Uji  coba  instrumen  tes  dilakukan  untuk  mengetahui
validitas,  reliabilitas,  tingkat  kesukaran  dan  daya  pembeda  soal.  Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalah sebagai berikut:
a. Validitas
Sebuah  instrumen  dikatakan  valid  apabila  dapat  mengungkapkan  data dari  variabel  yang  diteliti  secara  tepat  Arikunto,  2010:  211.  Dengan
kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang  diinginkannya  dan  dapat  mengungkap  data  dari  variabel  yang diteliti  secara  tepat.  Untuk  mengetahui  tingkat  validitas  dari  butir  soal,
digunakan  rumus  korelasi  point  biserial
���
,  yang  rumus  lengkapnya sebagai berikut
���
= � − �
� √
Arikunto, 2010: 326 Keterangan:
���
:
koefisien korelasi biserial
� :
rerata  skor  dari  subjek  yang  menjawab  betul  bagi  item yang dicari validitasnya
� : rerata skor total
� : standar deviasi dari skor total proporsi
: proporsi siswa yang menjawab benar =
�  � �
ℎ  � ℎ
�
: proporsi siswa yang menjawab salah = −
Kemudian  hasil  perolehan  r
pbis
dibandingkan  dengan  r
tabel
pada  n  =  34 dan  taraf  signifikansi  =  5.  Apabila  r
hitung
r
tabel
,  maka  item  soal dinyatakan valid. Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang
menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal
Interval Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80  r ≤ 1,00
0,60  r ≤ 0,80
0,40  r ≤ 0,60
Validitas Sangat Tinggi Validitas Tinggi
Validitas Cukup
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
0,20  r ≤ 0,40
0,00  r ≤ 0,20
Validitas Rendah Validitas Sangat Rendah
Arikunto, 2010: 319 b.
Reliabilitas Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat  dipercaya  untuk  digunakan  sebagai  alat  pengumpul  data  karena instrumen  tersebut  sudah  baik.  Instrumen  yang  sudah  sudah  dapat
dipercaya,  yang  realibel  akan  menghasilkan  data  yang  dapat  dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa  kali  pun  diambil,  tetap  akan  sama  Arikunto,  2010:  221. Reliabilitas  dalam  penelitian  ini  diuji  dengan  menggunakan  rumus
Kuder-Richardson 21 K-R.20 sebagai berikut: =
− � − ∑
� Arikunto, 2010: 231
Keterangan: : reliabilitas tes secara keseluruhan
: banyaknya butir tes �   : standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians
: proporsi subyek yang menjawab item dengan benar : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah q = 1
– p Σpq  : jumlah hasil perkalian antara p dan q
Selanjutnya harga r
11
dibandingkan dengan r
tabel
. Apabila r
11
r
tabel
, maka instrumen  dinyatakan  reliabel.  Dan  sebaliknya  apabila  r
11
r
tabel
, instrumen  dinyatakan  tidak  reliabel.  Adapun  interpretasi  derajat
reliabilitas instrumen ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,80  r ≤ 1,00
0,60  r ≤ 0,80
0,40  r ≤ 0,60
0,20  r ≤ 0,40
0,00  r ≤ 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah Arikunto, 2010: 75
c. Tingkat Kesukaran
Analisis  tingkat  kesukaran  dimaksudkan  untuk  mengetahui  apakah  soal tersebut  mudah  atau  sukar.  Indeks  kesukaran  difficulty  index  adalah
bilangan  yang  menunjukkan  sukar  dan  mudahnya  suatu  soal  Arikunto, 2010:  207.  Untuk  menghitung  tingkat  kesukaran  tiap  butir  soal
digunakan persamaan: P =
B JS
Arikunto, 2010: 208 Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan, yang ditunjukan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00  P ≤ 0,30
0,30  P ≤ 0,70
0,70  P ≤ 1,00
Soal Sukar Soal Sedang
Soal Mudah Arikunto, 2010: 210
d. Daya Pembeda
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Daya  pembeda  soal  adalah  kemampuan  suatu  soal  untuk  membedakan siswa  yang  pandai  berkemampuan  tinggi  dengan  siswa  bodoh
berkemampuan  rendah  Arikunto,  2010:  211.  Angka  yang menunjukkan  besarnya  daya  pembeda  disebut  dengan  indeks
diskriminasi.  Untuk  mengetahui  daya  pembeda  soal  perlu  dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Mengurutkan  skor  total  masing-masing  siswa  dari  yang  tertinggi
sampai yang terendah. 2
Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. 3
Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
4 Mencari  daya  pembeda  D  dengan  menggunakan  rumus  sebagai
berikut: � =
� � −
� � = � − �
Arikunto, 2010: 213 Keterangan:
�
: daya pembeda
�
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
�
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
�
: banyaknya peserta tes kelompok atas
�
: banyaknya peserta tes kelompok bawah �   : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai
indek kesukaran �   : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Ganjar Mulyadi, 2015 PENGGUNAAN LECTORA INSPIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
D  0,00 0,00  D
≤ 0,20 0,20  D
≤ 0,40 0,40  D
≤ 0,70 0,70  D
≤ 1,00 Tidak Baik, Harus Dibuang
Tidak Baik, Harus Dibuang Cukup
Baik Baik Sekali
Arikunto, 2010: 218
3. Instrumen Observasi