Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
12 0,709
0,301 Valid
13 0,564
0,301 Valid
14 0,425
0,301 Valid
15 0,374
0,301 Valid
16 0,575
0,301 Valid
17 0,530
0,301 Valid
18 0,317
0,301 Valid
19 0,694
0,301 Valid
20 0,368
0,301 Valid
21 0,166
0,301 Tidak Valid
22 0,392
0,301 Valid
23 0,653
0,301 Valid
24 0,411
0,301 Valid
25 0,582
0,301 Valid
Sumber diolah peneliti menggunakan Ms.Word, 2015 Berdasarkan beberapa pertimbangan, karena pertanyaan tersebut penting
untuk ditanyakan, pertanyaan yang tidak valid tersebut kemudian diganti dan diperbaiki sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data
menjadi sebanyak 50 item pertanyaan.
b. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan suatu pertanyaan atau pernyataan yang telah dianggap valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil
pengukuran tetap konsisten jika dilakukan kembali terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan rumus Alpha. Arikunto 2010,
hlm.239 menyatakan “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.
” Rumus alpha
� = �
� − −
∑ �
�
�
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
keterangan
r
11
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σσ
b
² = jumlah varians butir
σ
²
t
= varians total Hasil perhitungan reliabilitas di konsultasikan ke tabel interpretasi nilai r
xy
.
Tabel 3.7 Tabel Interpretasi Nilai r
xy
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 -1,00 Tinggi
Antara 0,600 – 0,800
Cukup Antara 0,400
– 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 – 0,400
Rendah Antara 0,000
– 0,200 Sangat rendah
sumber Arikunto 2010,hlm.319 Pengujian reliabilitas dengan rumus-rumus tersebut menggunakan fasilitas
Software IBM SPSS 22 yang hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner X
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
,856 25
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
,768 25
Yoni Oktaviani, 2015 PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Maka, dilihat dari hasil penghitungan sebesar 0,856, pada kuisioner X maka kuesioner termasuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya tinggi.
Sedangkan pada kuesioner Y hasil perhitungan sebesar 0,768, kuesioner masuk kedalam kuesioner yang reliabilitasnya cukup. Maksud dari ukuran tersebut
adalah untuk mengetaui sejauh mana kuesioner - kuesioner pertanyaan tersebut
akan tetap sama dan konsisten jika dilakukan lagi terhadap suatu gejala ataupun permaslahan yang sama.
E. PROSEDUR PENELITIAN
1. Prosedur Penelitian
Ilmu pengetahuan memerlukan pengembangan dan pertambahan dalam rangka memenuhi kebutuhan masa yang akan datang. Penelitian juga haruslah up
to date agar apat sesuai dengan kejadian saat ini. Penelitian merupakan salah satu cara suatu pengetahuan untuk maju dan berkembang. Ada 3 syarat penting alam
mengadakan suatu penelitan, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah.
Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya di butuhkan tahapan- tahapan yang harus dilakukan agar memenuhi syarat-syarat penelitian. Tahapan-
tahapan dalam kegiatan penelitian ini disebut prosedur penelitian. Dibawah ini dipaparkan tahapan-tahapanlangkah-langkah penelitian menurut Arikunto 2010,
hlm.61 adalah sebagai berikut : a.
Memilih masalah Setiap orang pastinya memiliki suatu masalah, namun ada beberapa
masalah yang mudah diatasi dan ada beberapa masalah yang membutuhkan telaah lebih dalam. Memilih suatu masalah yang akan diteliti bukanlah hal yang mudah,
dibutuhkan kepekaan dari peneliti tersebut. Disini penyusun memilih masalah yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah
slum. Penyusun melihat bahwasannya di kota-kota besar selalu terdapat gap, dimana terdapat banyak perbedaan antar masyarakatnya, salah satunya adalah
perbedaan di bidang ekonomi. Kedua masyarakat yang memiliki tingkatan ekonomi yang berbeda ini tentu akan memiliki gaya hidup serta memiliki proses
sosial yang berbeda. Maka, penulis melihat masalah yang ada, antara kedua