Secara  umum  KNF  ditemukan  pada  populasi  yang  lebih  muda  daripada  kanker kepala dan leher di tempat lain. Pada daerah endemik insiden meningkat sejak usia 20
tahun  dan  mencapai  puncak  pada  dekade  IV  dan  dekade  V  Chan  dan  Felip,  2009. Pada daerah resiko rendah usia terbanyak pada  dekade V dan dekade VI  tapi masih
terdapat angka kejadian yang signifikan pada usia di bawah 30 tahun, dengan puncak awalnya  antara  usia  15-25  tahun.  KNF  lebih  sering  dijumpai  pada  pria  daripada
wanita dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1 Marur  dan Forastiere, 2008. Di Indonesia  perbandingan  penderita  laki-laki  dan  perempuan  berkisar  antara  2-3
berbanding 1, dengan frekuensi terbanyak pada umur 40-60 tahun. Hasil penelitian di dalam  maupun  luar  negeri  melaporkan  bahwa  sebagian  besar  penderita  69-96
datang berobat  ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut  atau  stadium  III dan IV Widiastuti dkk., 2011.
2.2.3 Etiologi
Sampai saat ini penyebab pasti karsinoma nasofaring masih belum jelas. Secara umum etiologi karsinoma nasofaring merupakan hasil interaksi kondisi genetik yang
susceptible,  bahan  karsinogenik  yang  ada  di  lingkungan  atau  environmental carcinogen dan adanya infeksi  EBV Chan dan  Felip, 2009. Penelitian  Her  2001,
menyatakan  sedikitnya  ada  3  faktor  etiologi  yaitu:  infeksi  EBV,  kerentanan  genetik dan faktor lingkungan yang berperan dalam tingginya kejadian KNF di Cina. Etiologi
dari KNF dapat dibagi menjadi faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik.
Faktor ekstrinsik: a.
Infeksi Virus Epstein-Barr KNF  dianggap  memiliki  hubungan  erat  dengan  EBV.  Terutama  antibodi  IgA
terhadap  EBV  dan  DNA  EBV  dalam  kadar  yang  tinggi  pada  serum  penderita  KNF. Dari  berbagai  jenis  KNF  hanya  tipe  undifferentiated  yang  memiliki  hubungan
imunohistologis  dengan  EBV.  Tidak  jelas  bagaimana  DNA  virus  berhubungan dengan  karsinoma  sel  epitel  dan  kapan  sel  epitel  terinfeksi  dengan  EBV,  apakah
sebelum  atau  sesudahnya  berubah  menjadi  keganasan  atau  sebagai  akibat  rusaknya sistem pertahanan tubuh. EBV mampu merubah limfosit B namun tidak cukup bukti
yang  menyatakan  bahwa  dapat  merubah  sel  epitel.  EBV  sendiri  tidak  bereplikasi  di dalam sel tumor karsinoma nasofaring dan antigen virusnya tidak diekspresikan pada
tumor ini Cho, 2007; Jeyakumar dkk., 2006. b.
Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup Ikan yang diasinkan dianggap sebagai faktor etiologi penting pada populasi Cina
bagian  selatan.  Ikan  laut  yang  diasinkan  mengandung  sejumlah  nitrosamine  volatile terutama  N-nitrosodimethylamine  dan  N-nitroso-diethylamine.  Zat  ini  diketahui
merangsang  karsinoma  sel  skuamosa  dan  adenokarsinoma  pada  rongga  hidung  dan paranasal  dari  beberapa  penelitian  terhadap  hewan  Cho,  2007.  Penelitian  Chew
2003,  menghubungkan  kejadian  KNF  dengan  pola  hidup,  faktor  makanan  dan pengaruh  lingkungan  sekitarnya  di  Hongkong  dan  Cina  menunjukkan  adanya
hubungan yang erat terutama dengan konsumsi ikan yang diasinkan pada usia dini.
Sejumlah  faktor  inhalasi  dari  lingkungan  telah  dilaporkan  berhubungan  dengan KNF. Dilaporkan juga adanya hubungan positif antara penggunaan bahan bakar fosil
untuk memasak dan KNF. Di Kenya kejadian KNF cukup  tinggi, di mana penduduk yang  tinggal  di  rumah  dengan  ventilasi  yang  buruk  di  mana  asap  dan  uap  hasil
memasak  tidak  dapat  keluar  dari  atap  yang  sangat  tertutup  rapat.  Orang  merokok selama 10 tahun atau lebih memiliki resiko tinggi terhadap KNF Kumar, 2003.
Faktor intrinsik: Genetik
Ras  mongoloid  terutama  bagian  selatan  merupakan  faktor  dominan  timbulnya KNF,  sehingga  kekerapan  cukup  tinggi  pada  penduduk  Cina  bagian  selatan,
Hongkong,  Vietnam,  Thailand,  Malaysia,  Singapura  dan  Indonesia  Dewi  dkk., 2012.  Pasien  dengan  KNF  pada  populasi  Cina  berasal  dari  sub  populasi  dengan
genetik  yang  khas.  Sampai  saat  ini  HLA  adalah  satu-satunya  sistem  genetik  yang memiliki  hubungan  erat  dengan  kanker  ini.  Lokus  HLA  yang  terlibat  pada  KNF
adalah  lokus  HLA-A  dan  DR  yang  terdapat  pada  rantai  pendek  kromosom  6  Cho, 2007.
2.2.4 Gejala dan tanda klinis