Epidemiologi Karsinoma Nasofaring 2. Anatomi nasofaring

syaraf aksesorius dan bagian depan ke kelompok jugulodigastrik. Nasofaring adalah struktur yang terletak di garis tengah tubuh, kaya akan pembuluh limfe dengan muara yang bersilangan sehingga penyebaran sel tumor bilateral dan kontralateral tidak jarang dijumpai Bailey dkk., 2006. Anatomi nasofaring disajikan pada Gambar 2.1. Gambar 2. 1 Anatomi Nasofaring dikutip dari Bailey dkk., 2006

2.2.2 Epidemiologi

Karsinoma nasofaring KNF adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel yang melapisi nasofaring, tidak termasuk tumor kelenjar atau limfoma. Angka kejadian karsinoma nasofaring cukup tinggi tergantung dari letak geografinya. Daerah endemik karsinoma nasofaring adalah daerah dengan populasi resiko tinggi, terutama di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara, India Barat Daya, Afrika Utara, Eskimo dan Alaska. KNF merupakan kanker yang sering terjadi di Indonesia dan menempati peringkat ke empat setelah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit dan merupakan kanker yang paling sering terjadi di bagian kepala leher. Penyakit ini 100 terkait dengan EBV, terutama tipe undifferentiated carcinoma. Hampir 60 tumor ganas kepala dan leher adalah KNF, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal 18, laring 16, tumor ganas rongga mulut, tonsil, tiroid dan hipofaring dalam prosentase yang lebih rendah Roezin dan Adham, 2007. Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan Departemen Kesehatan, angka kejadian KNF di Indonesia adalah 4,7 per 100.000 penduduk. Roezin dan Adham, 2007. Dari data profil karsinoma nasofaring di Rumah Sakit Hasanudin Makasar, periode Januari 2000 sampai Juni 2001 didapatkan 33 dari keganasan di bidang THT-KL adalah karsinoma nasofaring. Di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2002-2007 ditemukan 684 penderita karsinoma nasofaring Lutan dkk., 2003. Berdasarkan data Internasional Agency for Research on Cancer IARC pada tahun 2002 ditemukan sekitar 80.000 kasus baru karsinoma nasofaring di seluruh dunia dan sekitar 50.000 atau sekitar 40 dari kasus yang meninggal berasal dari Cina Chang dan Adam, 2006. Penderita KNF dapat terjadi pada semua umur, rata- rata penderita karsinoma nasofaring berumur 45-55 tahun dengan 23,3 kasus100.000 laki-laki dan 8,9 kasus100.000 perempuan. Rasio laki-laki : perempuan yaitu 2-3:1 Jeon dkk., 2005. Di negara barat Amerika dan Eropa kejadian KNF termasuk jarang dengan angka kejadian sekitar 0,5100.000 penduduk, dengan angka 1-2 dari seluruh kanker kepala dan leher. Di Cina Selatan dan Hongkong penyakit ini endemik dengan angka kejadian meningkat hingga 50100.000 penduduk Chan dan Felip, 2009. Secara umum KNF ditemukan pada populasi yang lebih muda daripada kanker kepala dan leher di tempat lain. Pada daerah endemik insiden meningkat sejak usia 20 tahun dan mencapai puncak pada dekade IV dan dekade V Chan dan Felip, 2009. Pada daerah resiko rendah usia terbanyak pada dekade V dan dekade VI tapi masih terdapat angka kejadian yang signifikan pada usia di bawah 30 tahun, dengan puncak awalnya antara usia 15-25 tahun. KNF lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1 Marur dan Forastiere, 2008. Di Indonesia perbandingan penderita laki-laki dan perempuan berkisar antara 2-3 berbanding 1, dengan frekuensi terbanyak pada umur 40-60 tahun. Hasil penelitian di dalam maupun luar negeri melaporkan bahwa sebagian besar penderita 69-96 datang berobat ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut atau stadium III dan IV Widiastuti dkk., 2011.

2.2.3 Etiologi