Perancangan Kampanye Pelestarian Telur Penyu Hijau Di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi

(1)

(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PELESTARIAN TELUR

PENYU HIJAU DI PANTAI PANGUMBAHAN

UJUNG GENTENG SUKABUMI

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2011 / 2012

Oleh :

Riandi Putra Pratama 51908801

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

Abstrak

PERANCANGAN KAMPANYE PELESTARIAN TELUR PENYU HIJAU DI PANTAI PANGUMBAHAN UJUNG GENTENG SUKABUMI

Oleh:

Riandi Putra Pratama

51908801

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Indonesia kaya akan keanekaragaman satwa, terutama biota laut baik flora maupun fauna. Banyak flora dan fauna yang hidup di kepulauan dan lautan Indonesia yang kini keberadaannya sudah mulai berkurang secara signifikan.

Namun, masih banyak terjadinya pencurian-pencurian telur penyu yang mengakibatkan berkurangnya populasi penyu di Indonesia khususnya di pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan populasi penyu hijau.

Oleh karena itu dibutuhkan usaha untuk menjaga populasi penyu hijau tersebut. Salah satu caranya yaitu melalui sebuah sosialisasi terhadap masyarakat pesisir pantai Pangumbahan untuk melestarikan dan menjaga telur-telur penyu hijau agar populasi penyu hijau tidak punah.


(5)

Abstract

THE DESIGN OF A GREEN TURTLE EGGS CONSERVATION CAMPAIGN AT PANGUMBAHAN BEACH UJUNG GENTENG SUKABUMI

By :

Riandi Putra Pratama

51908801

Study Programme Visual Communication Design

Indonesia have a lot of diversity of animal wildlife, especially flora and fauna of marine life. Many of these were living on the islands and seas of Indonesia, and now it started to decrease significantly.

But, there are still many thefts of turtle eggs that leading to a reduction turtle populations in Indonesia, especially at the Pangumbahan beach Ujung Genteng Sukabumi. Therefore, it takes effort to anticipate a decrease in green turtle populations.

Therefore, it takes effort to keep the green turtle population by a socialization to Pangumbahan coastal communities to preserving and guard the green turtle eggs for not to become extinction.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu di dalamnya. Maka dari, itu penulis sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun laporan tugas akhir "Kampanye Larangan Pencurian Telur Penyu Di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi"

. Dalam penulisan laporan pengantar proyek tugas akhir ini, penulis telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, karena tanpa bantuan dan dukungan mereka penulis bukanlah siapa-siapa.

Besar harapan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh sebab itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, sekaligus tak henti-henti menunggu kritik dan saran agar lebih baik lagi.

Bandung, 17 Juli 2012


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 2

1.3 Fokus masalah ... 3

1.4 Tujuan perancangan ... 3

BAB II LARANGAN PENCURIAN TELUR PENYU HIJAU DI PANTAI PANGUMBAHAN UJUNG GENTENG SUKABUMI... 4

2.1 Penyu ... 4

2.1.1 Taksonomi penyu... 5

2.1.2 Morfologi penyu ... 6

2.1.3 Penyu hijau ... 7

2.2 Telur penyu ... 8

2.3 Pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi ... 9

2.4 pengertian kampanye ... 11

2.4.1 Jenis-jenis kampanye ... 11

2.4.2 Tujuan kampanye... 13

2.5 Target audiens ... 13

2.6.1 Demografis ... 14

2.6.2 Geografis... 14

2.6.3 Psikografis ... 14


(8)

3.1 Strategi perancangan ... 16

3.1.1 Strategi komunikasi ... 16

3.1.2 Strategi kreatif ... 16

3.1.3 Strategi media ... 17

3.2 Konsep visual ... 17

3.2.1 Format desain... 17

3.2.2 Tata letak / Layout ... 17

3.2.3 Tipografi ... 18

3.2.4 Ilustrasi ... 19

3.2.5 Warna ... 21

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 22

4.1 Pra produksi ... 22

4.2 Media ... 23

4.2.1 Media Utama ... 23

4.2.1.1 Poster ... 24

4.2.2 Media pendukung ... 25

4.2.2.1 Kalender ... 25

4.2.2.2 T-shirt ... 25

4.2.2.3 Mug... 27

4.2.2.4 Sticker ... 27

4.2.2.5 Pin... 28

4.2.2.6 Gantungan kunci ... 28

4.2.2.7 Asbak ... 29

4.2.2.8 Goody bag ... 30

4.2.2.9 Spanduk ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Penyu Hijau ... 4

Gambar II.2 Kunci Identifikasi Penyu ... 6

Gambar II.4 Penyu Hijau ... 7

Gambar II.5 Gapura Selamat datang di pantai Pangumbahan ... 10

Gambar II.6 Pantai Pangumbahan Tempat Pelepasan Tukik ... 10

Gambar II.7 Media Kampanye Produk ... 12

Gambar II.8 Media Kampanye Kandidat ... 12

Gambar II.9 Media Kampanye Sosial ... 13

Gambar III.1 Format Desain Pada Media Poster ... 17

Gambar III.2 Format Layout ... 18

Gambar III.3 Font Hecubus... 18

Gambar III.4 Font Myriad Pro ... 18

Gambar III.5 Font Throw My Hands Up In The Air ... 19

Gambar III.6 Pengaplikasian jenis huruf ... 19

Gambar III.7 Contoh Poster Kampanye Penyu ... 20

Gambar III.8 Studi ilustrasi ... 20

Gambar III.9 Warna ... 21

Gambar IV.1 Sketsa awal ... 22

Gambar IV.2 Proses digital ... 23

Gambar IV.3 Poster Kampanye ... 24

Gambar IV.4 Kalender ... 25

Gambar IV.5 Baju Penyuluhan tampak depan ... 26

Gambar IV.6 Baju Penyuluhan tampak belakang ... 26

Gambar IV.7 Mug ... 27

Gambar IV.8 Sticker... 28

Gambar IV.9 Pin ... 28

Gambar IV.10 Gantungan Kunci ... 29

Gambar IV.11 Asbak ... 30

Gambar IV.12 Goody Bag... 30


(10)

DAFTAR TABEL


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia kaya akan keanekaragaman satwa, terutama biota laut baik flora maupun fauna. Banyak flora dan fauna yang hidup di kepulauan dan lautan Indonesia yang kini keberadaannya sudah mulai berkurang secara signifikan.

Penyu adalah kura laut yang memiliki perbedaan fisik dengan kura-kura yang ada di daratan. Perbedaan ini terdapat pada bentuk tempurungnya serta kaki. Penyu merupakan satwa liar sisa peninggalan jaman purba yang dilindungi baik secara nasional maupun internasional. Penyu hidup di alam samudra selama 150 juta tahun lebih. Namun, sekarang reptil kuno ini sudah terancam punah di seluruh dunia.

Penyu hijau adalah salah satu dari enam jenis penyu lain di Indonesia atau dari delapan jenis penyu di dunia. Penyu lain yang ditemukan di Indonesia adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricate ), penyu lekang (Lepidochelys Olivaces), penyu tempayan (Caretta Caretta), penyu belimbing (Dermochelys Coriacea), dan penyu pipih (Natator Depressus).

Ironisnya, di sebagian masyarakat Indonesia, daging dan telur penyu dimanfaatkan untuk dikonsumsi, karena memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Selain dagingnya yang diolah untuk makanan, kerapas penyu digunakan untuk bahan souvenir yang dijual dengan harga yang sangat tinggi. Nilai materi yang tinggi yang bisa didapat dari pengolahan penyu ini menyebabkan penyu terus diburu dan dieksploitasi.

Telur penyu dipercaya memiliki protein yang lebih baik dibanding telur yang lain. Telur penyu ini dipercaya berkhasiat untuk kesehatan tubuh agar tampil prima, sehingga banyak telur penyu yang diselundupkan ke Jepang, Korea, dan Cina.

Segala bentuk pemanfaatan penyu untuk perdagangan adalah pelanggaran peraturan itu dan diancam hukuman penjara maksimum lima tahun. Namun hingga kini praktik perdagangan penyu terus berlangsung.


(12)

Pembantaian penyu dan pengambilan telur penyu di Indonesia telah mendorong ke arah kepunahan penyu laut sebab secara alamiah keberhasilan hidup penyu hanya 1% dari seluruh telur yang dihasilkan. Kondisi inilah yang menyebabkan semua jenis penyu di Indonesia diberikan status dilindungi oleh negara. Akan tetapi status saja tidak cukup untuk memulihkan atau menjaga populasi penyu di Indonesia.

Dengan banyaknya gangguan-gangguan yang dialami penyu hijau apabila dibiarkan terus menerus suatu saat akan punah, oleh karenanya perlu dilakukan suatu usaha pencegahannya. Usaha-usaha mencegah penyu hijau agar tidak punah ialah dengan melakukan perlindungan baik terhadap habitatnya maupun juga melakukan upaya penangkaran, penangkaran ini dilakukan sebagai salah satu cara pelestarian penyu terhadap keseimbangan habitat penyu hijau di alam.

Semua permasalahan itu terjadi dan dialami penyu hijau di pantai pendaratan dan peneluran di Sukabumi. Karena di Sukabumi, hampir sepanjang pantai yang masih alami dapat dijadikan sebagai tempat penyu mendarat untuk membuat sarang dan bertelur. Namun hanya di Pantai Pangumbahan Desa Gunung Batu Kecamatan Ciracap (Ujung Genteng) inilah yang termasuk pantai pendaratan penyu terbaik se-Pulau Jawa bahkan diakui secara internasional. Pantai Pangumbahan memiliki garis pantai sepanjang sekitar 3.000 meter dengan butiran pasir yang halus dan tebal itu dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya untuk menginformasikan betapa pentingnya menjaga kelestarian penyu beserta telurnya kepada masyarakat sekitar pantai Pangumbahan Sukabumi pada khususnya untuk turut menjaga kelestarian penyu hijau yang sudah menjadi salah satu hewan langka di Indonesia dan di dunia.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang sudah diutarakan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah berupa :


(13)

 Penyu hijau merupakan salah satu hewan langka yang terancam punah. Oleh karena itu dibutuhkan cara untuk melestarikan keberadaan telur penyu hijau di daerah pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi.  Hal tersebut disebabkan kurang pahamnya pengetahuan masyarakat

tentang pentingnya menjaga telur penyu, agar populasi penyu tidak punah

1.3 Fokus Permasalahan

Kurang pahamnya pengetahuan masyarakat akan manfaat penyu hijau terhadap ekosistem serta biota laut serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat tentang penyu hijau yang masuk dalam daftar hewan yang dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka fokus masalah di titik beratkan kepada bagaimana caranya menjaga kelestarian telu penyu hijau di pantai Pangumbahan Sukabumi agar populasi penyu hijau itu meningkat.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjaga kelangsungan populasi penyu hijau yang ada di pantai Pangumbahan Ujung Genteng. Namun, untuk lebih spesifiknya tujuan peneluitian ini adalah :

 Melestarikan populasi penyu hijau yang terancam punah melalui pelestarian telur penyu hijau itu sendiri.

 Menginformasikan kepada masyarakat tentang melestarikan telur penyu hijau sebagai salah satu cara untuk menjaga populasinya agar tetap ada di masa yang akan datang.


(14)

BAB II

MENJAGA KEBERADAAN TELUR PENYU HIJAU DI

PANTAI PANGUMBAHAN UJUNG GENTENG SUKABUMI

2.1 Penyu

Penyu adalah kura laut yang memiliki perbedaan fisik dengan kura-kura yang ada di daratan. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini. Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.

Gambar II.1 Penyu Hijau

(sumber : http://rucitoys.com/blog/wp-content/uploads/2011/02/penyu-hijau.jpg , 26 April 2012)

Penyu merupakan penjaga keseimbangan ekosistem laut karena dimana ada habitat penyu pasti disana terdapat kekayaan laut yang melimpah. Penyu terdapat di semua samudra yang ada di dunia. Sejak jaman dahulu, nenek moyang penyu Archelon dan Cimochelys sudah berenang di laut purba. Penyu dapat


(15)

berenang didasar laut karena mempunyai flipper pendayung untuk mengontrol gerakan dan kecepatan dan juga mempunyai flipper belakang sebagai penyeimbang gerakan. Penyu setiap 20 - 30 menit harus naik ke permukaan air untuk mengambil nafas karena penyu bernafas dengan paru-paru. Tubuh penyu lunak dan termasuk berdarah dingin, serta dilindungi cangkang yang kuat, telinga penyu tidak terlihat tapi penyu mempunyai 11 gendang telinga yang terlindungi oleh kulit. (sumber : supriyanto khafid/ http://lomboknews.com).

2.1.1 Taksonomi Penyu

Menurut Jatu dalam sebuah Blog milik Reno, taksonomi penyu digolongkan dalam:

Kingdom : Animalia Phylum : Chordata

Class : Sauropsida Order : Testudines Suborder : Cryptodira

Superfamily : Chelonioidea (Bauer, 1893) Family : Cheloniidae (Oppel, 1811)

Species :

Chelonia mydas (Penyu hijau)

Eretmochelys imbricate (Penyu sisik)  Lepidochelys kempi (Penyu lekang kempii)  Lepidochelys olivacea (Penyu lekang)  Natator depressus (Penyu pipih)  Caretta caretta (Penyu tempayan) Family : Dermochelyidae


(16)

Gambar II.2 Kunci Identifikasi Penyu

(sumber : Queensland Department Of Environment And Heritage, 9 Januari 2012)

2.1.2 Morfologi Penyu

Secara morfologi, penyu mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dibandingkan hewan-hewan lainnya. Tubuh penyu terbungkus oleh tempurung atau karapas keras yang berbentuk pipih serta dilapisi oleh zat tanduk. karapas tersebut mempunyai fungsi sebagai pelindung alami dari predator. Penutup pada bagian dada dan perutdisebut dengan plastron.Ciri khas penyu secara morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal (sisik yang menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak berupa flipper. Flipper pada bagian depan berfungsi sebagai alat dayung dan flipper pada bagian belakang befungsi sebagai alat kemudi. Pada penyu-penyu yang ada di Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus yang dapat dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan


(17)

posisi sisik pada badan dan kepala penyu. Penyu mempunyai alat pecernaan luar yang keras, untuk mempermudah menghancurkan, memotong dan mengunyah makanan. (Rifqi, dikutip oleh Khazim, 2011).

Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itupun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan predator alaminya seperti kepiting, burung dan tikus dipantai, serta ikan-ikan besar begitu tukik (anak penyu) tersebut menyentuh perairandalam. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jurassic (145- 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Penyu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, atau juga penyu cimochelys, yang berenang dilaut purba seperti penyu masa kini.

2.1.3 Penyu Hijau

Gambar II.4 Penyu Hijau (Chelonia mydas) (sumber : IUCN, 9 Januari 2012)

Penyu hijau merupakan jenis penyu yang paling sering ditemukan dan hidup di laut tropis. Dapat dikenali dari bentuk kepalanya yang kecil dan paruhnya yang tumpul.

Dinamai penyu hijau bukan karena sisiknya berwarna hijau, tapi warna lemak yang terdapat di bawah sisiknya berwarna hijau. Tubuhnya bisa berwarna abu-abu,kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan. Daging jenis penyu inilah yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia terutama di Bali. Mungkin karena orang memburu dagingnya maka penyu ini kadang-kadang pula disebut penyu daging.


(18)

Penyu hijau dewasa hidup di hamparan padang rumput dan ganggang. Berat penyu hijau dapat mencapai 400 kg, namun di Asia Tenggara yang tumbuh paling besar sekitar separuh ukuran ini.Penyu hijau di Barat Daya kepulauan Hawai kadang kala ditemukan mendarat pada waktu siang untuk berjemur panas. Anak-anak penyu hijau (tukik), setelah menetas, akan menghabiskan waktu di pantai untuk mencari makanan.Tukik penyu hijau yang berada di sekitar Teluk California hanya memakan algamerah. Penyu hijau akan kembali ke pantai asal ia dilahirkan untuk bertelur setiap 3 hingga 4 tahun sekali. Ketika penyu hijau masih muda mereka makan berbagai jenis biota laut seperti cacing laut, udang remis, rumput laut juga alga. Ketika tubuhnya mencapai ukuran sekitar 20-30 cm, mereka berubah menjadi herbivora dan makanan utamanya adalah rumput laut.

Klasifikasi penyu hijau sebagai berikut: Kingdom : Animalia

Sub Kingdom : Metazoa Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata Class : Reptilia Sub Class : Anapsida Ordo : Testudinata Sub Ordo : Cryptodira Family : Cheloniidae Spesies : Chelonia mydas Nama lokal : Penyu hijau

2.2 Telur Penyu

Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu dan tempe. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan


(19)

sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.

Penyu berkembang biak dengan cara bertelur dan telur mereka pun banyak mengandung berbagai macam vitamin dan protein. Namun, kandungan yang ada pada telur penyu tidaklah sebanyak vitamin atau protein yang ada pada telur ayam.

Berikut ini adalah tabel kandungan gizi dari telur ayam, telur bebek, dan telur penyu

Tabel II.1 Tabel Kandungan gizi yang terdapat pada telur

(sumber : http://mietha.wordpress.com/2008/11/26/telur-makanan-berlimpah-gizi/feed/ . 3 April 2012)

2.3 Pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi

Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan.

Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera


(20)

Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pengunjung yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.

Gambar II.5 Gapura Selamat datang di pantai Pangumbahan (sumber : Dokumentasi Pribadi)

Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Ada juga lokasi di mana Anda bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan sebutan ”ombak tujuh”. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar. Untuk yang suka memancing, di Ujung Genteng merupakan tempat yang cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.


(21)

Gambar II.6 Pantai Pangumbahan tempat pelepasan tukik (sumber : Dokumentasi Pribadi)

2.4 Pengertian Kampanye

Kampanye merupakan suatu suatu proses kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan bertujuan untuk menciptakan suatu efek dan dampak tertentu.

Menurut Rosady Ruslan (seperti dikutip Sumiati, 2011) peran utama kampanye yaitu sebagai penghubung antara lembaga dan target sasaran, dapat membina hubungan yang positif antara lembaga dan target sasaran, serta menciptakan suatu citra yang baik dimata publik.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kampanye secara garis besar Adalah sebuah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau instansi tertentu yang ditujukan kepada khalayak/sasaran tertentu dengan strategi dan media tertentu serta tujuan tertentu dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

2.4.1 Jenis-jenis Kampanye

Kampanye berkaitan dengan akvifitas berkomunikasi antara suatu lembaga terhadap objek tertentu demi tercapainya tujuan dari lembaga tersebut. Menurut (Charles U.Larson dalam Rosady Ruslan, 2008: 25) jenis kampanye terbagi menjadi:

1. Product Oriented Campaigns

Kegiatan kampanye yang berorientasi pada produk. Biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran atau peluncuran produk baru. Berikut salah satu peluncuran produk provider kartu selular di Indonesia.


(22)

Gambar II.7 Media Kampanye Produk

(sumber: http://www.mascipul.com/wp-content/uploads/2011/05/Poster-40cmx60cm-lores.jpg . 24 Mei 2012)

2. Candidate - Oriented Campaigns

Kegiatan kampanye yang berorientasi pada pencalonan (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik. Poster digunakan sebagai alat untuk mencari simpati dari calon pemilih pada pemilihan umum. Hingga kini poster kampanye sering muncul pada setiap kesempatan saat dilakukan pemilihan kepala daerah atau negara. Berikut ini merupakan salah satu contoh kampanye politik:

Gambar II.9 Media Kampanye Kandidat

(sumber:http://3.bp.blogspot.com/_nxOMLf2KJwU/SYjz0qAyCBI/AAAAAAAA BEI/4v1Y4Un3VTg/s1600/supercaleg.jpg . 24 Mei 2012)


(23)

3. Ideological or Cause - Oriented Campaigns

Jenis kampanye ini berorientasi pada masalah sosial, sering disebut juga kampanye sosial. Informasi yang diberikan tidak dikenakan biaya, dibuat untuk menyampaikan informasi, aktivitas maupun program yang telah dibuat oleh pemerintah maupun organisasi non-profit. Sebagai contoh berikut ini merupakan contoh kampanye bagi orang tua untuk mengawasi anak mereka ketika menonton tayangan televisi.

Gambar II.10 Media Kampanye Sosial (sumber :

http://3.bp.blogspot.com/_uxLsTsmMEPw/S_lSjaLiHdI/AAAAAAAAADA/vewJPmw-oxY/s1600/Poster+A3+02.jpg . 24 Mei 2012)

2.4.2 Tujuan Kampanye

Tujuan dirancangnya suatu kampanye adalah menyampaikan suatu pesan tertentu dari suatu lembaga atau instansi atau individu kepada target sasaran dalam yang dalam jumlah besar atau kecil. Pesan tersebut biasanya berisi suatu informasi yang tujuannya untuk mengubah sikap, perilaku, atau pemikiran dari sasaran mengenai suatu masalah. Sehingga target kampanye dapat berperilaku atau bersikap sesuai dengan pesan atau informasi dari lembaga atau instansi tersebut.

2.5 Target Audiens

Target audiens untuk permasalahan ini adalah masyarakat sekitar pantai Pangumbahan sebagai target utama dan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Ujung genteng itu sendiri sebagai target sekunder.


(24)

Pada umumnya masyarakat sekitar pantai dan para wisatawan masih banyak yang kurang paham akan manfaat untuk menjaga populasi penyu beserta telurnya yang sudah terancam punah ini.

Target audiens bertujuan untuk membagi dasar-dasar informasi yang kemudian dibagi kedalam segmentasi audiens menjadi beberapa bagian, yaitu :

2.5.1 Demografis

Ditujukan kepada masyarakat yang berada di sekitar pantai Pangumbahan Ujung Genteng :

 Warga pantai Pangumbahan itu sendiri yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan, wirausaha kecil, dan sebagai penjaga villa. Kebanyakan masyarakat pesisir pantai ini memiliki tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Tingkat penghasilan warga Pangumbahan bervariasi mulai dari 500.000 - 1.000.000 rupiah perbulan. Namun, pendapatan tersebut tidak tetap, tergantung ramai-tidaknya pengunjung yang datang ke pantai Pangumbahan.

 Wisatawan domestik maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke pantai Pangumbahan yang tingkat pendidikan serta pendapatan para wisatawan disini lebih tinggi dibandingkan dengan warga sekitar pantai Pangumbahan.

2.5.2 Geografis

Masyarakat sekitar pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi. Dalam hal ini para wisatawan pun masuk kedalam segmentasi secara geografis.

2.5.3 Psikografis

Dengan membagi kelompok yang berbeda dengan berdasarkan karakteristik dan gaya hidup. Dalam hal ini yaitu kalangan masyarakat menengah yang berada di sekitar pantai Pangumbahan Ujung Genteng.

Karakteristik masyarakat pesisir pantai Pangumbahan Ujung Genteng ini sangat bervariasi, mulai dari kebiasaan warganya yang suka berkumpul di warung-warung kopi sambil bercengkrama, ada pula yang menjual jasa ojeg menuju penangkaran kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke pantai Pangumbahan. Gaya hidup masyarakat sekitar pantai sangat sederhana, tidak


(25)

terlalu mewah, hal ini dapat dilihat dari beberapa rumah warga yang tidak memiliki televisi dan hanya mengandalkan radio sebagai salah satu sumber informasi. Masyarakat pesisir pantai sering berkumpul apabila ada suatu event atau acara setempat.


(26)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan dalam pembuatan konsep kampanye pelestarian telur penyu hijau, digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat dapat dimengerti dan diterima dengan baik. Strategi perancangan yang dilakukan dalam kampanye pelestarian telur penyu hijau ini yaitu bersifat meyadarkan dan menghimbau terutama kepada para masyarakat sekitar pantai yang kebanyakannya berprofesi sebagai nelayan ini dengan menggunakan media yang informatif dan media pendukung yang dipilih.

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang akan dipakai dalam kampanye ini adalah komunikasi yang dilakukan secara persuasif kepada masyarakat sekitar pantai. Hal ini dilakukan agar pesan komunikasi dari kampanye ini dapat dipahami oleh masyarakat sekitar pantai yang menjadi target audiens.

Media informasi berupa poster atau pun papan informasi himbauan yang akan dipakai untuk menginformasikan kepada masyarakat yang ada di kawasan pantai Pangumbahan ini haruslah informatif, menarik, komunikatif, dan sederhana. Dan dari informasi yang diberikan ini dapat memberikan pengetahuan dan kepedulian lebih akan penyu hijau beserta telurnya di pantai Pangumbahan.

3.1.2 Strategi Kreatif

Dalam perancangan media informasi ini, strategi yang digunakan adalah dengan menggabungkan antara gambar/foto telur penyu dengan tipografi yang berisikan himbauan. Tampilan dari media informasi ini haruslah menarik, kreatif dan sederhana agar terciptanya nilai ketertarikan kepada masyarakat sekitar pantai Pangumbahan.


(27)

3.1.3 Strategi Media

Strategi media yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan dan informasi tentang telur penyu berupa poster sebagai media utama dan media lainnya sebagai penunjang. Karena dengan menggunakan 2 media utama ini, informasi tentang pentingnya menjaga dan melestarikan telur penyu dapat diterima dengan baik oleh para target audiens.

Dengan adanya ilustrasi pada poster yang disampaikan nantinya diharapkan akan mempunyai kekuatan dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk disampaikan kepada audiens.

3.2 Konsep Visual 3.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan dalam perancangan poster himbauan ini dibuat dengan format potrait sesuai dengan kebutuhan layout pada nantinya.

Gambar III.1 Format desain pada media poster

3.2.2 Tata Letak / Layout

Tata letak dalam perancangan media informasi ini memberikan kesan seimbang antara gambar/foto dengan tipografi yang ada dalam desain poster maupun papan informasi. Elemen berupa tipografi dan foto-foto/gambar ini disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan satu kesatuan komposisi yang nyaman dan enak dilihat.


(28)

Gambar III.2 Format layout

3.2.3 Tipografi

Menurut Lazlo Moholy (seperti dikutip Adi Kusrianto, 2007) berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi, Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuk yang paling kuat, jelas, dan terbaca.

Tipografi yang di pilih adalah jenis huruf Hecubus, jenis huruf Myriad Pro, dan jenis huruf Throw My Hands Up In The Air ini yang digunakan karena mempunyai karakter tulisan yang kuat namun simpel dan terlihat tidak kaku serta mudah dibaca.

Gambar III.3 Font Hecubus

Gambar III.4 Font Myriad Pro HEADLINE

dan Bodycopy

Visual


(29)

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890, . ; ' [ ]

Gambar III.5 Font Throw My Hands Up In The Air

Gambar III.6 Pengaplikasian jenis huruf

3.2.4 Ilustrasi

" Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual." (Adi Kusrianto, 2007)

Ilustrasi sangat menunjang bagi penampilan/layout poster atau papan informasi. Ilustrasi yang ingin diperlihatkan disini dapat berupa gambar asli dari telur penyu hijau itu sendiri dengan menggunakan teknik fotografi, ada pula yang dibuat menggunakan sketsa tangan dan teknik editing menggunakan komputer.


(30)

Gambar III.7 Contoh Poster Kampanye Penyu (sumber :

http://2.bp.blogspot.com/_sDctVPxMjP0/THvVZQ17aJI/AAAAAAAAAEQ/ICLc179FY Sc/s1600/2.jpg . 27 April 2012)


(31)

3.2.5 Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi seseorang yang melihatnya, serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai. Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihanya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai Komposisi warna yang merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi ketertarikan audiens untuk melihat isi dari poster atau papan pengumuman.

Komposisi warna CMYK dipilih dikarenakan semua media yang digunakan menggunakan teknik cetak, dimana mesin-mesin cetak tersebut memakai warna berdasarkan CMYK dan bukan RGB yang biasanya digunakan di media website maupun televisi.


(32)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Pra Produksi

Sebelum memasuki tahapan produksi media yang sebenarnya, tahap yang harus dilalui yaitu perancangan produksi yang meliputi:

 Sketsa

Sketsa merupakan tahapan awal setelah konsep dibuat. Sketsa merupakan gambaran sederhana tampilan visual yang akan dibuat. Dibuat secara manual yang selanjutnya akan dibuat dan diolah melalui teknis komputerisasi.

Gambar IV.1 Sketsa awal

 Pengolahan Gambar

Setelah desain dibuat secara manual maka langkah selanjutnya yaitu gambar diolah di komputer. Dalam pembuatan visual kampanye larangan pencurian telur penyu hijau ini penulis menggunakan 3 software desain, diantaranya Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator, dan CorelDraw. Pengolahan


(33)

gambar secara keseluruhan meliputi penempatan logo, visual, headline, dan tagline kampanye.

Gambar IV.2 Proses digital

 Pemilihan Alternatif

Pengolahan gambar dibuat dalam beberapa alternatif, untuk memilih mana yang paling cocok untuk digunakan. Setelah alternatif terpilih, tampilan akan diperbaiki, dan dimaksimalkan hasilnya.

 Tahap Produksi

Desain yang telah terpilih dipersiapkan untuk proses cetak, teknis cetak disesuaikan dengan kebutuhan media yang akan dibuat.

4.2 Media

Media dibuat berdasarkan pengelompokan tahapan perancangan media kampanye sebagai berikut:

4.2.1 Media Utama

Media utama yang digunakan dalam kampanye menjaga keberadaan telur penyu hijau ini adalah poster.


(34)

4.2.1.1 Poster

Poster termasuk kedalam media luar ruangan, poster dapat ditempatkan di tempat umum dan dilalui oleh banyak orang. Sehingga pesan akan dapat mudah tersebar. Penggunaan poster sebagai media utama karena mempunyai jangkauan dan penempatan yang luas dan tingkat keterbacaan tinggi. Poster dibuat secara masal melalui teknik cetak. Dengan menggunakan art paper 150GSM berukuran A3.

Penekanan yang dilakukan pada poster ini adalah visual telur penyu yang bersebelahan foto telur penyu yang terdapat di hamparan pasir pantai dengan tulisan "saat ini..." pada telur penyu dan " Dan mungkin nanti... " pada foto telur penyu. Hal ini menjelaskan bahwa pada saat ini kita masih bisa melihat secara langsung bagaimana rupa telur penyu karena masih adanya penyu-penyu yang hidup. Namun apabila telur-telur penyu itu tidak dijaga keberadaannya, mungkin saja anak ataupun cucu kita hanya bisa melihat bentuk telur penyu dari foto atau pun buku-buku sejarah tentang penyu.

Selain visual yang ada di poster ini, body copy yang ada di poster ini pun memberikan penjelasan dari visual itu sendiri serta beberapa peringatan tentang pentingnya menjaga keberadaan telur penyu.


(35)

4.2.2 Media Pendukung 4.2.2.1 Kalender

Kalender merupakan media informasi yang sering dilihat oleh setiap orang. Sehingga media ini digunakan, karena selain berisi tanggal atau hari kalender ini juga berisi mengenai informasi tentang kampanye menjaga keberadaan telur penyu yang menggunakan visual yang sama dengan visual yang terdapat pada poster. Hal ini memberikan efek audiens agar dapat mengingat terus menerus isi dari kampanye ini. Teknik pembuatan kalender ini sendiri adalah cetak offset dengan ukuran kertas A3 dengan jenis kertas Art paper 310GSM ( 29,7 cm x 42 cm ).

Gambar IV. 4 Kalender

4.2.2.2 T-shirt

T-shirt ini menggunakan bahan katun dengan ukuran all size. Desainnya sederhana dan minimalis, dapat terlihat gambar telur penyu dan foto telur penyu yang menjadi ciri visual dar penyuluhan itu sendiri untuk desain depan T-shirt dan logo sponsor serta bodycopy dari isi penyuluhan dibagian atas belakang T-shirt. Teknik pengerjaan T-shirt ini dilakukan dengan cara sablon separasi, hal ini


(36)

dilakukan karena adanya warna gradasi serta sulit dilakukannya pemecahan warna terhadap gambar ini.

T-shirt ini diberikan kepada para nelayan ataupun masyarakat sekitar pantai Pangumbahan Ujung Genteng yang mengikuti kampanye agar dapat terus mengingat pesan dari kampanye ini.

Gambar IV. 5 T-Shirt kampanye tampak depan


(37)

4.2.2.3 Mug

Mug ini menggunakan bahan keramik dengan visual seperti media penyuluhan yang lainnya. Mug ini menjadi buah tangan untuk nelayan ataupun masyarakat sekitar pantai Pangumbahan yang mengikuti acara penyuluhan tentang larangan pencurian telur penyu hijau. Mug ini secara tidak langsung menjadi media informasi karena dapat digunakan oleh target audiens.

Teknik pembuatan mug ini adalah dengan cara transfer gambar dari kertas khusus kepada mug lalu di pres dengan alat khusus. Ukuran mug ini adalah 12 cm x 8.5 cm.

Gambar IV. 7 Mug

4.2.2.4 Sticker

Media ini merupakan media pendukung yang akan dibagikan kepada target sasaran secara gratis. Media ini menjadi media pengingat walaupun masa penyuluhan berakhir. Teknik pembuatan sticker ini melalui teknik cetak offset dengan menggunakan bahan Sticker Chromo dan ukuran 5 cm x 7 cm serta 10 cm x 14 cm.


(38)

Gambar IV. 8 Sticker 4.2.2.5 Pin

Pin menjadi salah satu media dikarenakan fungsinya yang dapat dipakai serta menarik perhatian bagi target audien. Untuk ukuran, pin ini memiliki diameter 4.4cm serta 5.8cm dibuat dengan teknik cetak printing serta press.

Gambar IV. 9 Pin

4.2.2.6 Gantungan Kunci

Gantungan kunci digunakan agar kunci yang kecil tidak hilang biasanya audiens akan menyertakan hiasan tambahan pada kunci yaitu berupa gantungan. Oleh sebab itu media gantungan kunci digunakan. Selain berguna juga sebagai


(39)

media pengingat. Ukuran gantungan kunci ini berdiameter 5.8cm dengan menggunakan bahan plastik dan dengan teknik printing serta press.

Gambar IV. 10 Gantungan Kunci

4.2.2.7 Asbak

Asbak dijadikan sebagai salah satu media dimana asbak dapat dengan mudah dijumpai di setiap rumah dan salah satu benda yang sering digunakan oleh perokok dan kebanyakan dari target audiens ini adalah perokok. Asbak ini dibuat dengan menggunakan material gelas kaca yang ditengah-tengah asbak ini terdapat logo atau visual dari kampanye ini. Ukuran asbak ini berdiameter 11cm dengan teknik sablon separasi.


(40)

Gambar IV. 11 Asbak 4.2.2.8 Goody Bag

Goody Bag ini dibuat untuk menampung seluruh media pendukung yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh target audiens yang mengikuti penyuluhan tentang larangan mencuri telur penyu hijau ini. Goody bag ini dibuat menggunakan kertas art paper dengan ukuran 28 cm x 21 cm dengan teknik cetak offset.


(41)

4.2.2.9 Spanduk

Spanduk merupakan salah satu media informasi sama pentingnya untuk mengingatkan dimana tempat penyuluhan akan dilaksanakan. Bahan untuk pembuatan spanduk ini menggunakan FL matte 340GSM ( Super Hires ) yang secara khusus digunakan untuk outdoor dengan ukuran 3 m x 1 m dengan menggunakan teknik Printing Outdoor.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Oei, Yulita. (2010). Rahasia Penyu. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Poernama A, dkk. (2003). Ikan Hias Air Laut. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ruslan, Rosady. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rustan, Surianto.(2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Santosa, A. (Ed). (2008). Konservasi Indonesia, Sebuah Potret Pengeloaan & Kebijakan. pokja kebijakan konservasi. Jakarta

Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Dokumen

Departemen Kelautan dan Perikanan.(2009). Pedoman Teknis pengelolaan konservasi Penyu. Departemen Kelautan dan Perikana Indonesia. Jakarta

Departemen Hukum dan Perundang-undangan.(1990). Undang-undang republik indonesia

Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jakarta

Internet

Bagus, Sihnu. 2010 (19 Maret). All About Theory-Pengertian Kampanye. Tersedia

di: Http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html [24 Mei 2012]

Khafid, Supriyanto. 2009 (12 Februari). Garuda Bangun Penangkaran Penyu di Gili Trawangan. Tersedia di: Http://lomboknews.com/?p=1696


(43)

Mietha. 2008 (16 November). Kandungan Gizi Telur. Tersedia di: Http://mietha.wordpress.com/2008/11/26/telur-makanan-berlimpah-gizi/

[3 April 2012]

Setiawan, Agus. 2008 (Juni). Kajian Pengeloalaan Penangkaran Penyu. Tersedia di:

Http://www.scribd.com/doc/6932481/Kajian-Pengelolaan-Penangkaran-Penyu-Sukamaju-Lampung-Barat [23 April 2012].

Laporan Tugas Akhir/ Karya Ilmiah

Sumiati, Santi (2011). Perancangan Media Kampanye Penggunaan Helm SNI. Desain Komunikasi visual, UNIKOM. Bandung

Purnomo, Khazim (2011). Penangkaran Penyu di Pulau Pramuka. Desain Komunikasi visual, UNIKOM. Bandung


(44)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Riandi Putra Pratama

Tempat tanggal lahir : Jayapura, Irian Jaya 9 juni 1988 Pendidikan :

- TK Karya Putra (1993-1994) - SD Negeri Ciujung (1994-2000)

- SMP Islam Salman Al-Farisi (2000-2003) - SMA Negeri 10 Bandung (2003-2006) - DKV ITENAS (2006-2008)

- DKV UNIKOM (2008-Sekarang)

Pengalaman Kerja :

- Freelance Fotografi Fatra Design

- Freelance Fotografi PT.Telkom Indonesia - Kerja Praktek PT. Telkom Indonesia


(45)

Riandi Putra Pratama

51908801


(46)

Penyu adalah kura-kura laut yang memiliki perbedaan fisik dengan kura-kura

yang ada di daratan. Perbedaan ini terdapat pada bentuk tempurungnya serta

kaki

Penyu hijau adalah salah satu dari enam jenis penyu lain di Indonesia atau dari

delapan jenis penyu di dunia. Penyu lain yang ditemukan di Indonesia adalah

penyu sisik (

Eretmochelys imbricate

), penyu lekang (

Lepidochelys Olivaces

),

penyu tempayan (

Caretta Caretta

), penyu belimbing (

Dermochelys Coriacea

),

dan penyu pipih (

Natator Depressus

).

Dengan banyaknya gangguan-gangguan yang dialami penyu hijau apabila

dibiarkan terus menerus dikhawatirkan suatu saat akan punah, oleh karenanya

perlu dilakukan suatu usaha pencegahannya

Telur penyu dipercaya memiliki protein yang lebih baik dibanding telur yang

lain. Telur penyu ini dipercaya berkhasiat untuk kesehatan tubuh agar tampil

prima, sehingga banyak telur penyu yang diselundupkan ke Jepang, Korea, dan

Cina.


(47)

Dari latar belakang masalah yang sudah diutarakan diatas,

maka dapat diidentifikasi beberapa masalah berupa :

Penyu hijau merupakan salah satu hewan langka yang

terancam punah.

Pembantaian serta pencurian telur-telur penyu hijau

yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan

punahnya penyu.

Kurangnya informasi kepada masyarakat tentang


(48)

1.

Kurang sadarnya pemahaman masyarakat akan manfaat

penyu hijau terhadap ekosistem serta biota laut

2.

minimnya pengetahuan masyarakat akan penyu hijau yang

masuk dalam daftar hewan yang dilindungi oleh

undang-undang nasional maupun internasional.

3.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka fokus masalah di

titik beratkan kepada bagaimana caranya menjaga

kelangsungan hidup penyu hijau di pantai Pangumbahan

Sukabumi agar terbebas dari pencurian telur-telur penyu

yang sering dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak


(49)

1.

Melestarikan populasi penyu hijau yang terancam punah

2.

Menginformasikan kepada masyarakat tentang

melestarikan telur penyu hijau sebagai salah satu cara

untuk menjaga populasinya agar tetap ada di masa yang

akan datang.

3.

Mengurangi eksploitasi penyu hijau secara besar-besaran


(50)

Terdapat 3 perbedaan antara penyu dan kura-kura, yaitu :

1.

Dilihat dari bentuk kakinya, penyu memiliki struktur kaki seperti dayung

yang sangat diperlukan oleh penyu untuk bergerak didalam air. Sedangkan

kura-kura, memiliki bentuk kaki seperti berjari yang digunakan untuk di

darat.

2.

Kepala dan kaki kura-kura dapat dimasukkan kedalam tempurung mereka

untuk melakukan perlindungan diri dari mangsanya, sedangkan penyu

tidak dapat memasukkan kepala serta kakinya ke dalam tempurung.

3.

Perbedaan yang sangat mencolok antara penyu dan kura-kura adalah

habitat tempat mereka tinggal, kura-kura hidup di darat sedangkan penyu

hidup di air walaupun sesekali mereka naik ke permukaan untuk

mengambil udara untuk pernapasan.


(51)

(52)

Dinamai penyu hijau bukan karena sisiknya berwarna hijau,

tapi warna lemak yang terdapat di bawah sisiknya berwarna

hijau. Tubuhnya bisa berwarna abu-abu,kehitam-hitaman atau

kecoklat-coklatan. Daging jenis penyu inilah yang paling

banyak dikonsumsi di seluruh dunia terutama di Bali. Mungkin

karena orang memburu dagingnya maka penyu ini


(53)

Penyu berkembang biak dengan cara bertelur dan telur mereka pun banyak

mengandung berbagai macam vitamin dan protein. Namun, kandungan yang

ada pada telur penyu tidaklah sebanyak vitamin atau protein yang ada pada

telur ayam.


(54)

Target audiens untuk permasalahan ini adalah masyarakat sekitar

pantai Pangumbahan sebagai target utama dan kepada para

wisatawan yang berkunjung ke Ujung genteng itu sendiri sebagai

target sekunder.

Pada umumnya masyarakat sekitar pantai dan para wisatawan masih

banyak yang kurang paham akan undang-undang yang melarang

mengambil dan memperjual-belikan penyu beserta telurnya yang

sudah terancam punah ini.


(55)

Warga pantai Pangumbahan itu sendiri yang rata-rata

berprofesi sebagai nelayan, wirausaha kecil, dan sebagai penjaga villa.

Kebanyakan para nelayan adalah pria dengan tingkat pendidikan pada

audiens ini kebanyakan hanya menempuh pendidikan tingkat

menengah (SMP) dan tidak banyak juga yang hanya mencapai tingkat

pendidikan dasar (SD). Tingkat penghasilan warga Pangumbahan

bervariasi mulai dari 100.000 - 200.000 rupiah per hari.

Wisatawan domestik maupun mancanegara yang sedang

berkunjung ke pantai Pangumbahan yang menjadi objek dari pada

penjualan ilegal telur-telur penyu. Tingkat pendidikan serta

pendapatan para wisatawan disini lebih tinggi dibandingkan dengan

warga sekitar pantai Pangumbahan


(56)

Membagi target audiens menjadi beberapa bagian secara

geografis. Dalam hal ini khususnya para nelayan yang ada di

sekitar pantai Pangumbahan Ujung genteng Sukabumi dan

masyarakat pada umumnya


(57)

Dengan membagi kelompok yang berbeda dengan berdasarkan

karakteristik gaya hidup atau kepribadian. Dalam hal ini yaitu

kalangan masyarakat menengah kebawah dengan berprofesi

sebagai nelayan.

Target audiens ditujukan agar perancangan larangan pencurian

telur penyu hijau di pantai Pangumbahan Ujung genteng


(58)

Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang dilakukan dalam kampanye pelestarian telur penyu

hijau ini yaitu bersifat meyadarkan dan menghimbau terutama kepada para

masyarakat sekitar pantai yang kebanyakannya berprofesi sebagai nelayan

Strategi Komunikasi

Media informasi berupa poster himbauan yang akan dipakai untuk

menginformasikan kepada masyarakat yang ada di kawasan pantai

Pangumbahan ini haruslah informatif, menarik, komunikatif, dan sederhana

Strategi Kreatif

Strategi media yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan dan

informasi tentang telur penyu berupa poster dan papan informasi sebagai

media utama dan media lainnya sebagai penunjang


(59)

(60)

(61)

(1)

Membagi target audiens menjadi beberapa bagian secara

geografis. Dalam hal ini khususnya para nelayan yang ada di

sekitar pantai Pangumbahan Ujung genteng Sukabumi dan

masyarakat pada umumnya


(2)

Dengan membagi kelompok yang berbeda dengan berdasarkan

karakteristik gaya hidup atau kepribadian. Dalam hal ini yaitu

kalangan masyarakat menengah kebawah dengan berprofesi

sebagai nelayan.

Target audiens ditujukan agar perancangan larangan pencurian

telur penyu hijau di pantai Pangumbahan Ujung genteng


(3)

Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang dilakukan dalam kampanye pelestarian telur penyu hijau ini yaitu bersifat meyadarkan dan menghimbau terutama kepada para masyarakat sekitar pantai yang kebanyakannya berprofesi sebagai nelayan

Strategi Komunikasi

Media informasi berupa poster himbauan yang akan dipakai untuk menginformasikan kepada masyarakat yang ada di kawasan pantai

Pangumbahan ini haruslah informatif, menarik, komunikatif, dan sederhana

Strategi Kreatif

Strategi media yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan dan informasi tentang telur penyu berupa poster dan papan informasi sebagai media utama dan media lainnya sebagai penunjang


(4)

(5)

(6)