publik dalam pengambilan keputusan secara efektif dan efisien Organisation for Economic Co-operation and Development, 2002:11. Perubahan akuntansi
berbasis akrual mendapatkan tantangan dalam proses adopsinya, sehingga diperlukan pendekatan bertahap Treasury, 2005:40. Tidak ada perubahan
mendadak dari basis kas ke basis akrual. Perubahan akuntansi dilakukan bertahap melalui basis kas, basis kas yang dimodifikasi cash toward accrual, dan basis
akrual. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor yang berpotensi pada adopsi reformasi akrual.
2.1.2 Teori Kontinjensi
Teori kontinjensi merupakan alat pertama dan paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Manfaat dari rumusan
teori kontinjensi yang dapat dirasakan adalah dalam mendesain suatu organisasi berdasarkan ketidakpastian lingkungan dan ukuran organisasi Lubis, 2011:358.
Pendekatan kontinjensi yang digunakan oleh para peneliti dalam penelitian seperti ini adalah dalam rangka memberikan masukan faktor-faktor yang sebaiknya
dipertimbangkan dalam perancangan penelitian. Govindarajan 1986 dalam Sukardi 2002 mengemukakan bahwa untuk menyelesaikan perbedaan dari
berbagai hasil penelitian, dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontinjensi contingency approach. Berdasarkan pada pendekatan kontinjensi
maka ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainnya yang mungkin akan saling berinteraksi didalam mempengaruhi situasi tertentu. Beberapa penelitian
dalam akuntansi menggunakan pendekatan kontinjensi adalah untuk melihat hubungan variabel-variabel konstekstual seperti ketidakpastian lingkungan Otley,
1980. Pendekatan kontinjensi tersebut memungkinkan adanya variabel yang bertindak sebagai variabel moderating dan variabel intervening. Variabel
moderating merupakan variabel yang yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sedangkan
variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel independen dan dependen. Indriantoro dan Supomo, 1999:65-66.
Keterkaitan interaksi hubungan antara motivasi dengan kompetensi sumber daya manusia dan teknologi informasi dapat dijelaskan oleh pendekatan
kontinjensi. Motivasi kerja merupakan dorongan dalam diri pegawai yang menghasilkan suatu sikap untuk mengerahkan seluruh kemampuan dalam
mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, teori kontinjensi dalam penelitian ini mengargumenkan bahwa kompetensi sumber daya manusia dan teknologi
informasi dalam mencapai keberhasilan penerapan akuntansi pemerintah berbasis akrual, akan bergantung pada suatu kondisi tertentu, salah satunya adalah adanya
motivasi dari staf penyusun laporan keuangan.
2.1.3 Teori Entitas Entity Theory