Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Satuan kerja sebagai unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola barang merupakan entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan menurut SAP yang berlaku. Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan. Setiap unit pemerintah dapat ditetapkan menjadi entitas akuntansi apabila unit yang dimaksud mengelola anggaranbarang yang akan ditujukan kepada entitas pelaporan PSAP 11; PP.712010. Kaitan dengan penelitian ini adalah satuan kerja sebagai entitas akuntansi dan faktor-faktor yang ada pada satuan kerja tersebut menjadi obyek penelitian. Faktor-faktor tersebut mulai dari kompetensi SDM, teknologi informasi, dan faktor motivasi. Hal tersebut menarik untuk diteliti, karena diharapkan memberikan gambaran yang lebih nyata terkait dengan keberhasilan dalan penerapan akuntansi pemerintah berbasis akrual.

2.1.4 Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun di daerah. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo 2002:67. Akuntansi berbasis akrual dalam wacana akuntansi, secara konseptual dipercaya dapat menghasilkan informasi yang lebih akuntabel dan transparan dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Akuntansi berbasis akrual mampu mendukung terlaksananya perhitungan biaya pelayanan publik dengan lebih wajar. Nilai yang dihasilkan mencakup seluruh beban yang terjadi, tidak hanya jumlah yang telah dibayarkan. Dengan memasukkan seluruh beban, baik yang sudah dibayar maupun yang belum dibayar, akuntansi berbasis akrual dapat menyediakan pengukuran yang lebih baik, pengakuan yang tepat waktu, dan pengungkapan kewajiban di masa mendatang. Perubahan basis akuntansi kas menuju akrual menjadi akrual membawa dampak terhadap perubahan pencatatan dan jenis laporan keuangan yang dihasilkan. Seiring dengan penerapan basis akrual untuk pelaporan keuangan, penyusunan anggaran tetap dilakukan menggunakan basis kas. Hal ini berarti proses pelaporan penganggaran akan menghasilkan laporan realisasi anggaran yang tetap menggunakan basis kas, sedangkan untuk pelaporan keuangan lainnya menggunakan basis akrual. Struktur standar akuntansi pemerintah SAP berbasis akrual berdasar peraturan pemerintah PP Nomor 71 tahun 2010 terdapat tambahan pernyataan standar akuntansi pemerintah PSAP yaitu PSAP nomor 12 tentang laporan operasional LO. Adapun PSAP dalam lampiran I PP no. 71 Tahun 2010 adalah: 1 PSAP nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan 2 PSAP nomor 02 tentang Laporan Realisasi berbasis Kas 3 PSAP nomor 03 tentang Laporan Arus Kas 4 PSAP nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan 5 PSAP nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan 6 PSAP nomor 06 tentang Akuntansi Investasi 7 PSAP nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap 8 PSAP nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan 9 PSAP nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban 10 PSAP nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa 11 PSAP nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian 12 PSAP nomor 12 tentang Laporan Operasional Komponen laporan keuangan pada SAP berbasis akrual berdasarkan PP 71 Tahun 2010 dan SAP berbasis kas menuju akrual berdasarkan PP 24 Tahun 2005 juga mengalami perubahan. Perbedaan tersebut disajikan pada Tabel 2.1 : Tabel 2.1 Perbedaan Komponen Laporan Keuangan PP 242005 PP 712010 Komponen Laporan Keuangan 1. Neraca 2. Laporan Realisasi Anggaran 3. Laporan Arus Kas Komponen Laporan Keuangan Pokok A. Laporan Anggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran LRA 4. Catatan atas laporan keuangan 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih SAL Laporan Keuangan yang bersifat Optional 1. Laporan Kinerja Keuangan 2. Laporan Perubahan Ekuitas B. Laporan Finansial 1. Neraca 2. Laporan Operasional LO 3. Laporan Arus Kas LAK 4. Laporan Perubahan Ekuitas LPE C. Catatan atas Laporan Keuangan Sumber : PP No. 71 Tahun 2010 1. Laporan Realisasi Anggaran LRA a. Pengertian dan Tujuan Laporan Realisasi Anggaran merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode tertentu. b. Manfaat Menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplusdefisit-LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran. Selain itu LRA menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. LRA dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi bahwa telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat; telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya APBNAPBD; dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. c. Struktur dan isi LRA sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut : i pendapatan-LRA, ii belanja, iii transfer, iv surplusdefisit-LRA, v penerimaan pembiayaan, vi pengeluaran pembiayaan, vii pembiayaan neto, viii sisa lebih kurang pembiayaan SiLPASiKPA 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih SAL a. Pengertian dan tujuan Laporan perubahan Saldo Anggaran Lebih SAL menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan perubahan SAL hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi b. Manfaat Menyajikan kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya c. Struktur dan isi Laporan perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: i SAL awal, ii penggunaan SAL, iii sisa lebihkurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, iv koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, dan v SAL akhir 3. Neraca a. Pengertian dan tujuan Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. b. Manfaat Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah pada tanggal tertentu. c. Struktur dan isi Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. 4. Laporan Operasional LO a. Pengertian dan tujuan Laporan operasional LO disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual, sehingga penyusunan LO, laporan perubahan ekuitas LPE, dan neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. b. Manfaat Menyediakan mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplusdefisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya dibandingkan dengan periode sebelumnya. c. Struktur dan isi Struktur LO mencakup pos-pos sebagai berikut: i pendapatan LO, ii beban, iii surplusdefisit dari operasi, iv kegiatan non operasional, v surplusdefisit sebelum pos luar biasa, v pos luar biasa, vi surplus defisit-LO. 5. Laporan arus kas LAK a. Pengertian dan tujuan Laporan arus kas adalah bagian laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. LAK wajib disusun dan disajikan hanya oleh unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. b. Manfaat Informasi dalam LAK mempunyai manfaat sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu LAK merupakan alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersihekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah termasuk likuiditas dan solvabilitas. c. Struktur dan isi LAK menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan berikut : i aktivitas operasi, ii aktivitas investasi, iii aktivitas pendanaan, iv aktivitas transitoris. 6. Laporan Perubahan Ekuitas LPE a. Pengertian dan tujuan Laporan perubahan ekuitas LPE menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. b. Manfaat Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. c. Struktur dan isi LPE menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos : i ekuitas awal, ii surplus defisit-LO pada periode bersangkutan, iii koreksi-koreksi yang langsung menambahmengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, iv ekuitas akhir. 7. Catatan atas Laporan Keuangan CaLK a. Pengertian dan tujuan Catatan atas laporan keuangan CaLK merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan dan karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan menyajikan CaLK. CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis yang disajikan dalam LRA, Laporan perubahan SAL, Neraca, LO, LAK dan LPE. Termasuk pula dalam penyajian CaLK laporan keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh PSAP serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan seperti: kewajiban kontijensi dan komitmen-komitmen lainnya. CaLK bertujuan untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang baik atas informasi keuangan pemerintah. b. Manfaat Memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan. c. Struktur dan isi CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: i informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi, ii informasi tentang kebijakan fiskalkeuangan dan ekonomi makro, iii ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target, iv informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya, v rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan, vi informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan dalam lembar muka keuangan, vii informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

2.1.5 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Sistem Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

0 5 8

Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor.

0 0 33

Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor.

0 2 33

Akuntansi berbasis akrual

0 1 102

PROBLEMATIKA PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH ACEH TENGAH

0 0 13

PERSEPSI INTERNAL AUDITOR ATAS PENGARUH PERAN PIMPINAN, KONSULTAN, PELATIHAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PENERAPAN AKUNTANSI AKRUAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEJELASAN TUJUAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRUAL, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAP

0 1 33

Pengaruh efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi dan kesesuaian tugas teknologi informasi terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel pemoderasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi J

0 1 18