Teori Entitas Entity Theory

dalam akuntansi menggunakan pendekatan kontinjensi adalah untuk melihat hubungan variabel-variabel konstekstual seperti ketidakpastian lingkungan Otley, 1980. Pendekatan kontinjensi tersebut memungkinkan adanya variabel yang bertindak sebagai variabel moderating dan variabel intervening. Variabel moderating merupakan variabel yang yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sedangkan variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel independen dan dependen. Indriantoro dan Supomo, 1999:65-66. Keterkaitan interaksi hubungan antara motivasi dengan kompetensi sumber daya manusia dan teknologi informasi dapat dijelaskan oleh pendekatan kontinjensi. Motivasi kerja merupakan dorongan dalam diri pegawai yang menghasilkan suatu sikap untuk mengerahkan seluruh kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, teori kontinjensi dalam penelitian ini mengargumenkan bahwa kompetensi sumber daya manusia dan teknologi informasi dalam mencapai keberhasilan penerapan akuntansi pemerintah berbasis akrual, akan bergantung pada suatu kondisi tertentu, salah satunya adalah adanya motivasi dari staf penyusun laporan keuangan.

2.1.3 Teori Entitas Entity Theory

Teori entitas yang dikemukakan oleh Accounting Principle Board APB dalam Astika 2011:104 dinyatakan bahwa informasi akuntansi menyangkut suatu entitas akuntansi accounting entity yang terpisah dari pemiliknya. Organisasi dianggap suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas nama sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau yang menanamkan dana dalam organisasi dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Dari perspektif ini, akuntansi berkepentingan dengan pelaporan keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik. Kesatuan usaha merupakan pusat pertanggungjawaban dan laporan keuangan merupakan medium pertanggungjawabannya. Teori atau konsep entitas telah diaplikasikan dalam mekanisme keuangan di Indonesia. Ketentuan tersebut dibakukan dan dipertegas antara entitas pelaporan dan entitas akuntansi dalam SAP berbasis berbasis akrual PP No. 71 Tahun 2010, sebagi berikut : a. Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya. b. Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang terdiri dari: i pemerintah pusat, ii pemerintah daerah, iii masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat, iv satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusatdaerah atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Satuan kerja sebagai unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola barang merupakan entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan menurut SAP yang berlaku. Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan. Setiap unit pemerintah dapat ditetapkan menjadi entitas akuntansi apabila unit yang dimaksud mengelola anggaranbarang yang akan ditujukan kepada entitas pelaporan PSAP 11; PP.712010. Kaitan dengan penelitian ini adalah satuan kerja sebagai entitas akuntansi dan faktor-faktor yang ada pada satuan kerja tersebut menjadi obyek penelitian. Faktor-faktor tersebut mulai dari kompetensi SDM, teknologi informasi, dan faktor motivasi. Hal tersebut menarik untuk diteliti, karena diharapkan memberikan gambaran yang lebih nyata terkait dengan keberhasilan dalan penerapan akuntansi pemerintah berbasis akrual.

2.1.4 Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Sistem Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

0 5 8

Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor.

0 0 33

Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor.

0 2 33

Akuntansi berbasis akrual

0 1 102

PROBLEMATIKA PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH ACEH TENGAH

0 0 13

PERSEPSI INTERNAL AUDITOR ATAS PENGARUH PERAN PIMPINAN, KONSULTAN, PELATIHAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PENERAPAN AKUNTANSI AKRUAL Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEJELASAN TUJUAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRUAL, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAP

0 1 33

Pengaruh efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi dan kesesuaian tugas teknologi informasi terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel pemoderasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi J

0 1 18