Yuvenalis Anggi Aditya, 2013 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Cigugur-Kuningan Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup
Sebagai Sumber Belajar Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
H. Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dilakukan untuk mengetahui kredibilitas dari data tersebut. Kredibilitas data tersebut menunjukkan kebenaran dari
penelitian tersebut. Hal ini penting karena penelitian kualitatif sering diragukan kebenarannya, yang disebabkan oleh beberapa hal : 1 adanya
subjektifitas peneliti dalam penelitian tersebut; 2 teknik pengumpulan data melalaui wawancara dan observasi; 3 sumber data yang kurang kredibel
akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakanlah uji keabsahan data yang tujuannya untuk mengetahui
kredibilitas dari data tersebut. Pada penelitian ini untuk mengetahui kredibilitas data maka dilakukan teknik-teknik perpanjangan keikutsertaan
peneliti di lapangan, ketekunan pengamatan, triangulasi sumber data, metode, teori dan peneliti, pengecekan melalui diskusi, kecukupan referensi,
kajian kasus negatif, pengecekan anggota. Setelah itu dilanjutkan dengan pengecekan, hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui transfernability, dependability, dan confirmability. Untuk menajamkan pengecekan data, peneliti berusaha meningkatkan
ketelitian dari data yang sudah diperoleh, kemudian melakukan reduksi data dengan menggunakan metode triangulasi, mendiskusikannya dengan orang
yang faham mengenai penelitian ini. Transfernability dilakukan untuk mengetahui kebermanfaatan dari hasil penelitian ini pada situasi lainnya.
Harapannya hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pengguna penelitian, penelitian ini memberikan gambaran dan pemahaman yang luas mengenai
fokus penelitian. Dependability bertujuan untuk meninjau hasil penelitian yang berdasarkan konsistensi pengumpulan data, penerapan konsep-konsep,
memaknai data yang ada, dan akhirnya sampai pada pengambilan kesimpulan. Sedangkan confirmability bertujuan untuk mengkonfirmasikan
data yang ada kepada sumbernya sehingga data yang didapatkan menjadi valid dan penelitian ini teruji kebenarannya. Langkah-langkah diatas
bertujuan untuk mengetahui kredibilitas data sehingga penelitian ini teruji kebenarannya.
Yuvenalis Anggi Aditya, 2013 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Cigugur-Kuningan Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup
Sebagai Sumber Belajar Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tatali paranti
karuhun warisan budaya leluhur yang merupakan tradisi masyarakat AKUR
Adat Karuhun Urang Cigugur dalam mengelola lahan sawahnya dan Upacara
Seren Taun mengandung nilai-nilai kearifan dalam menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya, sehingga dapat
mewujudkan kelestarian lingkungan. Nilai yang masih dipegang teguh oleh masyarakat AKUR Cigugur
merupakan suatu kearifan lokal local wisdom yang merupakan tuntunan dalam kehidupan mereka. Masyarakat AKUR memiliki tradisi dalam mengelola lahan
terutama sawah. diawali pada waktu tandur menanam padi mereka selalu menyiapkan paramodana sesajian dan mendasarkan pada palintangan
perhitungan-perhitungan. Hal serupa juga dilakukan pada waktu mipitdibuat panen, mereka selalu menyiapkan paramodana sesajian dan palintangan
perhitungan-perhitungan dan masyarakat AKUR tidak memusnahkan hama yang ada, tetapi menempatkan hama pada tempat yang semestinya dengan
menggunakan sanduk-sanduk papalaku Doa yang merupakan bentuk saling menghormati antara makhluk yang satu dengan yang lainnya. Pada masyarakat
AKUR ada sebuah ungkapan yang mendasari tentang hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya. Ungkapan tersebut adalah gumulung sabudeur awun,
gumanti sabumi manik, gelar patarema rasa, sampurna jatining sunda . Ungkapan
tersebut mengadung makna tentang adanya keselarasan antara manusia dengan makhluk lainnya dan alam lingkungannya, sehingga setiap tindakan yang
dilakukan oleh masyarakat AKUR selalu didasarkan pada keselarasan dan keserasian untuk mewujudkan keseimbangan hidup. Tradisi yang dilakukan dalam
kegiatan mengolah sawah diaktulisasikan dalam Upacara Seren Taun. Kegiatan ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang