Astri srigustini, 2014 Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap
Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Menghitung Reliabilitas Instrumen
3.7
Keterangan: r
11
= Nilai Reliabilitas instrumen k
= Jumlah item ΣSi
= Jumlah Varians skor tiap-tiap item St
= Varians total
Data hasil uji coba kedua kemudian diuji realibilitasnya. Tabel 3.6 menunjukkan hasil perhitungan realibilitas seluruh variabel.
Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan Reliabilitas
No Variabel
Koefisien Alpha
1 Efikasi Diri
0,7 2
Pengetahuan Kewirausahaan 0,7
3 Kecakapan Vokasional
0,8 4
Sikap Wirausaha 0,8
5 Minat Berwirausaha
0,7 Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan perhitungan di atas, seluruh variabel memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0,7. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel penelitian dinyatakan reliabel. Laporan hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat kelima variabel dengan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara
variabel efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan, kecakapan vokasional sebagai
[ ] [
∑
]
Astri srigustini, 2014 Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap
Wirausaha Serta Implikasinya Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk Berdasarkan Bidang Studi Keahlian
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
variabel eksogen, terhadap variabel endogen dengan variabel antara yaitu sikap wirausaha maka digunakan pengujian path analysis analisis jalur. Model path
analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dalam upaya untuk menjawab semua masalah penelitian, maka analisis
data dilakukan secara bertahap. Pertama adalah mentransformasikan data skala ordinal menjadi skala interval. Hal ini perlu dilakukan mengingat statistika
parametrik mensyaratkan data minimal berskala interval. Sementara data yang diperoleh semuanya berskala ordinal kecuali variabel pengetahuan kewirausahaan.
Langkah ini dilakukan dengan manggunakan Measurment Succesive Interval MSI. Hasil dari analisis tahap pertama adalah diperolehnya panel data dengan
skala interval, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 3. Tahap kedua adalah menguji asumsi-asumsi statistik yang dipersyaratkan
untuk analisis data selanjutnya. Uji asumsi yang harus dilakukan adalah pertama uji normalitas untuk mengetahui pola distribusi skor data hasil penelitian. Kedua,
uji multikolinearitas yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya multikolinearitas sempurna antar variabel penelitian. Dan yang ketiga berkaitan
dengan identifikasi kasus multivariate outliers, yaitu munculnya variabel-variabel yang tidak lazim dalam bentuk nilai-nilai yang sangat ekstrim.
Tahapan ketiga, analisis data difokuskan untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan. Untuk maksud tersebut, analisis data tahap
ketiga ini digunakan analisis jalur Path Analysis untuk menguji hubungan kausalitas antar variabel dan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung.
Dalam penelitian ini analisis jalur dilakukan dengan bantuan aplikasi program Amos ver 5.
3.8.1. Method of Succeesive Interval MSI
Menurut Hidayat sedarmayanti 2011:55, ”Metode Successive Interval adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala
pengukuran interval”. MSI digunakan, karena skala data yang diperoleh dalam