Rika Nurjanah, 2013 Penerapan Paikem Gembrot Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains di Kelas II Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
berlangsung. Pertimbangan lain mengapa peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas, yaitu:
1. Penelitan tindakan kelas tidak membebankan guru karena kesehariannya
berada dalam kelas yang bermasalah tersebut sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.
2. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dapat dengan pembuktian
suatu teori belajar mengajar yang dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa untuk diterapkan dengan baik di kelas.
3. PTK berkaitan dengan permasalahan yang muncul dikelas dirasakan oleh
guru yang diahadapi dalam proses pembelajaran sehari-harinya. Penelitian ini bermanfaat sebagai upaya untuk memperbaiki hasil belajar siswa
dikelas. 4.
Penelitian tindakan kelas merupkan suatu penelitian untuk mencari obat dari permasalahan yang ada dikelas sehingga dari hasil refleksi guru terus
meningkatkan pembelajarannya yang menjdikan guru tersebut profesional dalam mengajar dikelas.
B. Model PTK yang Dikembangkan
Model desain pelaksanaan PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggrat. Dalam model
Kemmis dan Mc Taggart komponen acting tindakan dengan observing pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Di satuan kedua komponen
tersebut disebabkan adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting tindakan dengan observing pengamatan merupan kedua kegiatan yang tidak terpisahkan.
Maksudnya dara kegiatan itu harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.
Siklus penelitian ini berlangsung dalam beberapa kali sampai tujuan yang diinginkan tercapai yaitu penerapan PAIKEM Gembrot untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II pada pembelajaran Sains. Setiap siklus dilakukan setelah adanya perubahan yang sudah dicapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Secara
umum, prosedur tindakan dilakukan melalui kegiatan perencanaan, tindakan,
Rika Nurjanah, 2013 Penerapan Paikem Gembrot Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains di Kelas II Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
observasi, dan refleksi. Pada siklus berikutnya jenis tindakan yang dilakukan peneliti dan mitra yaitu memperbaiki pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan
sebelumnya. Langkah tersebut biasanya dinyatakan dalam sebuah desain atau model penlitian seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Adopsi Desain Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart Sumber : Wiriaatmadja, 2008:66
Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart pada hakekatnya merupakan perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan suatu perangkat
yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
Rencana Tindakan I
Observasi I
SIKLUS II Rencana
Tindakan II
Observasi II
Refleksi I
Refleksi II Pelaksanaan
Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan II
? SIKLUS I
Rika Nurjanah, 2013 Penerapan Paikem Gembrot Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains di Kelas II Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
reflesi. Keempat komponen yang berupa untaian yang diapandang sebagai satu siklus.
Dari gambar tersebut, dari setiap siklusnya selalu ada perbaikan dalam segi pengajaran dan mempelajari akibat pada perubaha-perubahan tersebut. Seperti
pada siklus I dilaksanakan tindakan yang berbarengan dengan pengamatan dari hasil pengamatan tersebut dilakukanlah refleksi yang harus diperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dari tindakan yang telah dilaksanakan. Dari hasil refleksi mendapatkan gambaran permasalahan dan
hambatan yang dihadapi pada siklus I, maka selanjutnya peneliti menyusun kembali perencanaan kegiatan yang mengacu pada kekurangan yang didapatkan
pada saat melakukan refleksi, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik untuk siklus ke-2 dan siklus selanjutnya.
C. Subjek Penelitian