Analisis Data METODE PENELITIAN

Pathiyyah, 2014 Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54 dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapadiceriterakan kepada orang lain. Senada dengan itu, Sugiyono 2013, hlm. 244 menyebutkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun beberapa langkah yang ditempuh dalam mengadakan kegiatan analisis data peneliti menggunakan model Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2013, hlm. 246, yaitu sebagai berikut: 1. Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dan diperoleh dari lapangan kemudian dirangkum dan disusun secara sistematis dalam bentuk uraian atau laporan agar mudah dipahami. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermuah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan Satori Komariah, 2011, hlm. 202. Seluruh data yang telah peneliti peroleh melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kemudian diklasifikasi berdasarkan kategori-kategori yang relevan dengan permasalah penelitian, kategorisasi ini menggunakan tehnik koding pengkodean data. Koding adalah memberi kode tanda terhadap data-data untuk kepentingan klasifikasi. Berguna untuk Pathiyyah, 2014 Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55 memudahkan peneliti dalam membandingkan semua temuan dalam satu kategori atau silang kategori. Adapun kategorisasi dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah seperti: Kesiapan Mental KM, Perencanaan Pembelajaran PP, Pelaksanaan Pembelajaran PB, dan Evaluasi Hasil Belajar EB. 2. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Menurut Alwasilah 2008, hlm. 164 melalui display, gagasan dan interpretasi peneliti menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan berpikir. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Pada penelitian ini data disajikan dengan teks yang bersifat naratif. Untuk menganalisis transkips interviu atau catatan lapangan perlu diberi kode secara konsiten untuk fenomena yang sama Alwasilah, A. Chaedar, 2012, hlm. 159. Koding digunakan terhadap data yang telah diperoleh: 1 untuk sumber data: Observasi = O, Wawancara = W, Dokumentasi = D; 2 untuk jenis responden: Wakasek Kurikulum = K, Guru PAI dan Budi Pekerti = G, Peserta Didik = P; dan 3 untuk waktu observasi: Pembelajaran Pertemuan Pertama = P1, Pembelajaran Pertemuan Kedua = P2, Pembelajaran Pertemuan Ketiga = P3, dan Pelaksanaan Ulangan Harian = P4. 3. Conclusion DrawingVerification Penarikan KesimpulanVerifikasi Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengambilan kesimpulan terhadap data yang telah direduksi dan dianalisis Pathiyyah, 2014 Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56 dalam penelitian ini sifatnya sementara. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kesimpulan yang relevan dengan kenyataan, peneliti melakukan verifikasi yaitu mempelajari kembali data-data yang telah direduksi dan disajikan dengan cara meminta pertimbangan, pendapat dan masukan dari para responden. Kemudian dapat diambil kesimpulan akhir. Pathiyyah, 2014 Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seluruh tahapan penelitian ini, penulis menarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang belum memadai sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat dari kesiapan mental guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar. Secara lebih khusus, kesimpulan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang sudah memiliki kesiapan mental untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, hal ini terlihat dari pengetahuan guru PAI dan Budi Pekerti terhadap kurikulum 2013, pengetahuan guru terhadap perbedaan-perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, berpikir positif terhadap kurikulum 2013, serta telah mengimplementasikannya dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. 2. Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam bentuk RPP di SMA Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan RPP yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 karena ada beberapa bagian yang tidak relevan yaitu pada bagian materi RPP yang tidak memuat materi secara lengkap dan tidak melampirkannya, guru hanya mencantumkan judul dan sub judul materi yang akan dibahas; bagian metode pembelajaran, pada bagian ini guru tidak menggunakan pendekatan saintifik telah yang ditentukan pada kurikulum 2013 akan tetapi guru masih menggunakan pendekatan deduktif-induktif, selain itu juga pada bagian ini tidak dicantumkan model dan teknik pembelajaran; bagian media dan sumber belajar yang mana guru tidak mencantumkan Pathiyyah, 2014 Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 104 identitas buku judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan tahun terbit buku yang digunakan secara lengkap; dan bagian penilaian, pada bagian ini guru telah menuliskan jenis penilaian yang akan digunakan dan menuliskan instrumen penilaian, akan tetapi guru tidak menuliskan kunci jawaban dari soal yang akan diberikan. 3. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru sudah melaksanakan semua kegiatan yang harus ada pada kegiatan pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik dengan cara berdo’a dan mengecek kehadiran, melakukan apersepsi, memberi motivasi, menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti harus ada kegiatan yang merupakan ciri khas pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi pada pelaksanaannya kegiatan-kegiatan tersebut belum seluruhnya muncul. Pada kegiatan penutup guru sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harus ada dalam kegiatan penutup yaitu menyimpulkan materi bersama- sama, memberikan evaluasi, memberikan tindak lanjut, dan menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Jadi pelaksanaan proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena masih ada beberapa keterampilan yang belum muncul pada kegiatan inti, yang mana keterampilan tersebut merupakan ciri khas dari pendekatan saintifik yang digunakan pada pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013, keterampilan tersebut ialah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. 4. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, evaluasi sudah sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian otentik, yang mana