IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI :Studi Deskriptif Pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014:.

(1)

No. Daftar FPIPS : 2166/UN.40.2.6.1/PL/2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Studi Deskriptif Pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh Pathiyyah

1001276

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Pathiyyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©PATHIYYAH

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)

0leh

Pathiyyah (1001276)

Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi. Sudah sepatutnya kurikulum itu terus diperbaharui seiring dengan realitas, perubahan dan tantangan dunia pendidikan dalam membekali peserta didik menjadi manusia yang siap hidup dalam berbagai keadaan. Diberlakukannya kurikulum 2013 menuntut para pelaksana pendidikan untuk dapat diimplementasikan dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana pengimplementasian kurikulum baru terutama pada pembelajran PAI dan Budi Pekerti perlu adanya penelitian mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014, yang meliputi 1) kesiapan mental guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam mengimplementasikan kurikulum 2013; 2) implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 3) implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran; dan 4) implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah untuk mengungkap bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang. Adapun dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas X SMA Negeri 2 Sumedang belum memadai sebagaimana mestinya. Kesiapan mental guru sudah menunjukkan siap dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Sedangkan dalam pengembangan RPP, RPP yang dikembangkan belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena ada beberapa bagian RPP yang tidak relevan seperti pendekatan yang digunakan tidak menggunakan pendekatan saintifik yang dikehendaki dalam kurikulum 2013, tidak dicantumkannya model dan teknik pembelajaran, dan tidak mencantumkan materi pembelajaran dalam RPP secara rinci. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran yang dilaksanakan belum menunjukkan adanya kegiatan-kegiatan yang menjadi ciri khas pendekatan saintifik (ilmiah) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pada evaluasi hasil belajar, evaluasi yang diberikan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 karena


(5)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasinya sudah mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif peserta didik.

Kata Kunci : Kurikulum 2013, Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. ABSTRACK

CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION IN ISLAMIC EDUCATION LEARNING & CHARACTER

(Descriptive Study On X Grade Sumedang Senior High School 2 Academic Year 2013/2014)

By

Pathiyyah (1001276)

The curriculum should be able to answer the needs of the wider community in the face of life issues faced. It is fitting the curriculum is constantly updated in line with reality, changes and challenges of education in equipping students to becoming people who are ready to live in a variety of circumstances. Enactment of curriculum 2013 requires the executive education to be able to implemented it properly. To determine the extent to which the implementation of the new curriculum, especially the Islamic education (PAI) and character learning and the need for research on the implementation of the curriculum in 2013 on character learning. This research aims to describe the implementation of curriculum 2013 at the Islamic Education and learning manners in grade X in SMA 2 Sumedang academic year 2013/2014, which includes 1) a mental readiness PAI subject teachers and Budi character in implementing the curriculum, 2013; 2) the implementation of the curriculum in 2013 in the form of Lesson Plan (RPP); 3) the implementation of the curriculum in 2013 in the implementation of learning; and 4) the implementation of the curriculum in 2013 to implement the evaluation of learning. This study used a qualitative approach with descriptive method. The reason of authors using this method is to reveal how the implementation of curriculum 2013 on the PAI and Budi learning Character at SMAN 2 Sumedang. As for the data collection researchers used three data collection techniques, namely, interviews, observation, and study documentation. Based on the results we can see that the implementation of curriculum 2013 on the PAI and moral learning in class X SMA Negeri 2 Sumedang is inadequate as it should. Mental readiness of teachers has shown ready to implement the new curriculum. While the development of the RPP, RPP has not developed in accordance with the curriculum of 2013 as there are some parts that are not relevant lesson plans such as the approach used is not the desired scientific approach in the curriculum in 2013, it does not include models and learning techniques, and does not include learning material in the lesson plan detail. In the implementation of learning, learning implemented yet demonstrated a pattern of activities that characterizes the scientific approach (scientific) that observe, inquire, gather data, associate, and communicate. In the evaluation of learning


(6)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

outcomes, the evaluation given are in accordance with the curriculum of 2013 as its evaluation has included the affective, psychomotor, and cognitive learners. Keyword: Curriculum 2013, PAI learning & Character education.


(7)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………... i

UCAPAN TERIMA KASIH ………...… ii

ABSTRAK ………... iv

ABSTRACK ………. v

DAFTAR ISI ……….... vi

PEDOMAN TRENSLITERASI ARAB-LATIN ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi masalah ...5

C. Rumusan masalah Penelitian ...5

D. Tujuan Penelitian ...6

E. Manfaat Penelitian ...7

F. Struktur Organisasi Skripsi ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

A. Kurikulum 2013 ...9

1. Pengertian Kurikulum ...9

2. Pengertian Kurikulum 2013 ...9

3. Tujuan Kurikulum 2013 ...10

4. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ...11

5. Karakteristik Kurikulum 2013 ...13

6. Perubahan yang Ada pada Kurikulum 2013 ...14

7. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP ...17

B. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...19

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...19

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...20


(8)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...22

5. Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...23

C. Prosedur Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...25

1. Perencanaan Pembelajaran ...25

2. Pelaksanaan Pembelajaran ...32

3. Metode Pembelajaran ...36

4. Evaluasi Hasil Belajar ...38

BAB III METODE PENELITIAN ...43

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...43

B. Desain Penelitian ...44

C. Metode Penelitian ...45

D. Definisi Operasional ...47

E. Instrumen Penelitian ...48

F. Teknik Pengumpulan Data ...49

G. Tahapan Penelitian ...51

H. Analisis data ...53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...56

A. Hasil Penelitian ……….56

1. Kesiapan Mental Guru PAI dan Budi Pekerti dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 ………...……....56

2. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………..…………....59

3. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ………..………...72

4. Implemantasi Kurikulum 2013 dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar ………...…..………...82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………..………..………...…….86

1. Kesiapan Mental Guru PAI dan Budi Pekerti dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 ………...…...….86


(9)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Bentuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………..………....89

3. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ………...94

4. Implemantasi Kurikulum 2013 dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Belajar ………...………..………...97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………....103

A. Kesimpulan ………...…….………..…...103

B. Saran ………105


(10)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menyadari peran strategis pendidikan tersebut, pemerintah Indonesia senantiasa mendukung ide yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan nasional. Dalam hal ini, UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 33) memaparkan pengertian pendidikan sebagai:

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan proses belajar dan pengembangan peserta didik untuk menggali potensi dirinya, sehingga bukan hanya kecerdasan secara intelektual saja yang didapatkan oleh peserta didik namun kecerdasan spiritual peserta didik pun mampu tertanam dengan baik.

Meski kita tahu dengan pendidikan kita bisa mengubah semuanya, tetapi perlu diingat juga bahwasannya tahun demi tahun perkembangan zaman selalu berkembang terus-menerus, oleh karena itu diperlukan perubahan dan perkembangan dalam hal pendidikan, karena jika kita tetap saja pada apa yang ada dan tidak melakukan perubahan dan perkembangan maka sama saja kita mengalami keterbelakangan peradaban dan kita akan tertinggal dengan semua yang ada di dunia ini yang serba menuntut perkembangan. Hal ini sesuai dengan firman Allāh dalam Al-Qur‟ānsurat Al-Ra‟d ayat 11 yang berbunyi:


(11)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

฀฀฀฀

฀฀฀฀

฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

Artinya: “Sesungguhnya Allāh tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.S. Al-Ra‟d [13] ayat 11)*

Tampak jelas dari ayat di atas bahwasannya Allāh tidak akan mengubah

keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut berusaha mengubah keadaan mereka sendiri. Perubahan atau inovasi dalam pendidikan juga diperlukan agar out-put

(lulusan) yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan pendidikan sebagaimana mestinya. Adapun tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 (dalam Majid, 2012, hlm 16) yaitu:

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah suatu mata pelajaran yang memberikan pengetahuan agama dan membentuk sikap, kepribadian, serta keterampilan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam hal pembentukan karakter, sikap, moral, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam.

Tujuan dari pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti sebagaimana yang

*Seluruh teks dan terjemah Al-Qur’ān dalam skripsi ini dikutip dari menu Qur’ān in Word dalam Microsoft Word, yang disesuaikan dengan Al-Qur’ān dan Terjemahnya. Penerjemah: Tim Penerjemah Departemen Agama RI. Bandung: PT Syigma Examedia Arkanleema. 2009


(12)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

dikutip dari Abdul Fattah Jalal (dalam Syahidin, 2009, hlm. 10) adalah

„menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allāh SWT‟.

Sedangkan dalam kurikulum PAI (dalam Majid, 2012, hlm. 16) tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah:

Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Belakangan ini banyak orang beranggapan bahwa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti belum mampu menjadikan peserta didik menguasai pengetahuan tentang ajaran agama Islam secara utuh, lebih-lebih dalam hal pembangunan moralitas peserta didik. Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana caranya agar implementasi pendidikan agama Islam itu bisa seiring dan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan Islam, yaitu menjadikan peserta didik yang memiliki pengetahuan agama Islam serta dapat terealisasi dalam sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Guna tercapainya tujuan tersebut diperlukan adanya komponen-komponen pendidikan yang saling berkaitan satu sama lain dalam pelaksanaan pendidikan. Salah satu komponen tersebut adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap pelaksana pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sejalan dengan itu, kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19

(dalam Majid, 2012, hlm. 38) adalah „seperangkat rencana dan pengaturan


(13)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu‟.

Pendapat lain menyatakan bahwa kurikulum digambarkan sebagai “bahan

tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk para peserta didiknya” (Hidayat, 2013, hlm. 20).

Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat memegang kedudukan penting. Kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan khususnya pendidikan formal di sekolah. Dengan adanya kurikulum maka guru maupun peserta didik memiliki arah dan pedoman untuk melakukan kegiatan pendidikan, pengajaran dan pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah, mulai dari materi pelajaran yang harus diberikan, program dan rencana pembelajaran yang harus dibuat, kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilakukan dan penilaian terhadap pendidikan yang telah dilaksanakan dalam bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.

Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi. Sudah sepatutnya kalau kurikulum itu terus diperbaharui seiring dengan realitas, perubahan dan tantangan dunia pendidikan dalam membekali peserta didik menjadi manusia yang siap hidup dalam berbagai keadaan.

Menurut Hidayat (2013, hlm. 1) kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 2004, 2006, dan tahun 2013. Tujuan dari adanya perubahan kurikulum adalah mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


(14)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Mulyasa, 2013, hlm 68).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, (dalam Kurniasih dan Sani, 2014, hlm. 22) mengatakan bahwa kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dari pemerintah yang diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia melalui kegiatan pembelajaran.

Pada tahun ajaran 2013/2014 sejumlah sekolah sudah mulai menerapkan kurikulum 2013. Salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Sumedang yang sudah menerapkan kurikulum 2013 adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sumedang. Hal ini berdasarkan pada pra penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Februari 2014. SMA Negeri 2 Sumedang adalah sekolah yang dutunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai sekolah piloting untuk mengimplementasikan kurikulum 2013. Sebagai kurikulum yang masih terbilang baru, maka tidak heran jika pada pengimplementasiannya ditemukan masalah yang dialami khususnya pada kegiatan pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Studi Deskriptif pada Kelas X SMA Negeri 2 Sumedang Tahun Ajaran 2013/2014)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(15)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1. Guru belum memahami kurikulum 2013 secara menyeluruh baik secara penyusunan maupun prakteknya.

2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan kurikulum 2013.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi

kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang”.

Dari rumusan masalah di atas dapat dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013?

2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang?

3. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang?

4. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang?


(16)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kesiapan mental guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

2. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

3. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

4. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Adapun kegunaan dari penelitian ini secara teoritis antara lain:

a. Memberikan kontribusi berupa penyajian informasi ilmiah untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. b. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.


(17)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Penyusun berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama orang-orang yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti:

a. Bagi bidang pendidikan, memberikan gambaran tentang problematika pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

b. Bagi pengelola SMA Negeri 2 Sumedang, memberi masukan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 yang tepat.

c. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukkan perluasan bagi peneliti lainnya tentang implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

d. Bagi peneliti, memberikan pengalaman, wawasan, dan pemahaman pribadi tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013. e. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi sumber literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.


(18)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Bab II kajian pustaka, yang berisi konsep-konsep, teori-teori mengenai judul skripsi yang penulis ambil yaitu tentang kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan prosedur pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Bab III metode penelitian, yang berisi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, dan analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri atas pengolahan dan analisis data dari temuan peneliti mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

Bab V penutup, yang berisi kesimpulan dan saran peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.


(19)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sumedang yang berlokasi di jalan terusan 11 April km. 03 Sumedang.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber dari : Google maps.

Peneliti memilih lokasi tersebut karena SMA Negeri 2 Sumedang merupakan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Sumedang yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai sekolah Piloting untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.


(20)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sumber informasi bagi peneliti dalam mengumpulkan materi dan data guna mempermudah dalam menyusun hasil penelitian dengan responden yang sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti guna tercapai suatu tujuan yang diharapkan. Sebagaimana menurut Arikunto (2006, hlm. 145) bahwa subjek penelitian adalah:

Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang dan tempat di mana data yang dipermasalahkan melekat, selanjutnya dijelaskan perbedaan antara responden penelitian dan sumber data responden penelitian adalah orang yang dapat merespon memberikan informasi tentang data penelitian. Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah wakil kepala sekolah/pengembang kurikulum SMA Negeri 2 Sumedang, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri 2 Sumedang, dan siswa kelas X SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau strategi bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Sukmadinata (2009, hlm. 287) mengemukakan bahwa desain penelitian merupakan “rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Desain penelitian Kualitatif bersifat berubah, dan berkembang, disesuaikan dan disempurnakan”.

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus

(case study). Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (guru, suku Minangkabau), lingkungan hidup manusia (desa, sektor kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya pengaruh didirikannya pabrik di daerah pedesaan) dapat pula memberikan gambaran tentang keadaan


(21)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

yang ada. Bahan untuk case study dapat diperoleh dari sumber seperti laporan hasil pengamatan, catatan pribadi, kitab harian atau biografi orang yang diselidiki, laporan atau keterangan dari orang yang banyak tahu tentang hal itu (Nasution, 2003, hlm. 28).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain case study yang bersifat deskriptif, karena bertujuan memaparkan sebuah proses yang terjadi di dalam sekelompok individu, yang di dalamnya membahas implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang, mulai dari kesiapan mental guru PAI dan Budi Pekerti dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk RPP, implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran, dan implementasi kurikulum 2013 dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Sugiyono (2013, hlm. 2) pada dasarnya metode penelitian diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan Sukmadinata (2009, hlm. 52) menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan “rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Dengan demikian dalam sebuah penelitian perlu ditentukan metode yang akan digunakan oleh peneliti, sebab keberhasilan suatu penelitian tergantung kepada metode yang digunakan.

Berdasarkan fokus penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yang nantinya berupaya untuk menggambarkan bagaimana kesiapan mental guru, perencanaan pembelajaran,


(22)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam rangka mengimplementasikan kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Sumedang.

Sukmadinata (2009, hlm. 72) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif

adalah “suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”.

Sedangkan Mardalis (2003, hlm.26) menyebutkan metode penelitian deskriptif sebagai:

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi yang ada saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.

Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dihadapi. Dalam hal ini, penulis akan mendeskripsikan bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.

Berkaitan dengan hal di atas, Moleong (2010, hlm. 11) mengatakan “metode

deskriptif akan menghasilkan laporan penelitian yang berisi kutipan-kutipan data (berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka) untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut”.

Dengan menggunakan metode ini, penulis berharap hasil penelitiannya bisa mengungkap keingintahuan penulis mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pekerti kelas X di SMA


(23)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Negeri 2 Sumedang serta dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca karena tidak terdiri dari angka-angka melainkan berisi informasi deskriptif yang terdiri dari kata-kata sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena dengan menggunakan pendekatan ini akan mempermudah penulis dalam mengungkap hal-hal yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Selain itu, hasil yang didapat dari penelitian ini akan lebih akurat dan tepat sasaran. Seperti yang telah diungkapkan oleh Nasution (1991, hlm. 18)

“pada hakikatnya penelitian kualitatif ialah mengamati orang dalam lingkungan

hidupnya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar”.

Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2010, hlm. 174) menyebutkan beberapa keuntungan menggunakan metode kualitatif deskriptif, di antaranya adalah didasarkan pada pengalaman secara langsung, memungkinkan peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data, menghindari terjadinya keraguan pada peneliti akan kemungkinan adanya data yang bias, memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, dan dalam kasus kasus tertentu dimana teknik komunikasi yang lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kerancuan dalam pemahaman dan menghindari pemaknaan ganda, maka perlu diberikan penegasan akan maksud dari judul yang dikemukakan penulis yaitu sebagai berikut:


(24)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 529) implementasi

adalah “pelaksanaan; penerapan”. Kata “Implementasi” yang dimaksud oleh

penulis ialah penerapan kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.

2. Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013, hlm. 68) kurikulum 2013 adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

3. Pembelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti

Pembelajaran agama Islam dan Budi Pekerti yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala upaya yang dilakukan guru dalam rangka memberikan pengetahuan agama dan membentuk sikap, kepribadian, serta keterampilan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.

4. SMA (Sekolah Menengah Atas)

Sekolah tempat memperoleh pendidikan sebagai lanjutan tingkat atas untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun maksud Sekolah Menengah Atas dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Sumedang.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 223) menyatakan:


(25)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkann sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu,, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013, hlm. 222).

Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti memiliki kedudukan sebagai instrumen penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Pada penelitian mengenai implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik/cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Menurut Arikunto (2006, hlm. 156) observasi adalah “sebuah

pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra”.

Mengenai hal ini, Creswell (2010, hlm. 267) memaparkan bawa observasi adalah:

Observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat, baik dengan cara


(26)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti), aktivitas-aktivitas dalam penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan atau partisipan utuh.

Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga peneliti memperoleh data dari informasi yang dikumpulkan mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Pihak yang mewawancarai disebut interviewer

dan yang diwawancarai disebut responden. Adapun interviewer pada penelitian ini adalah penulis itu sendiri, sedangkan yang memiliki kedudukan sebagai responden adalah wakil kepala sekolah/pengembang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , serta siswa kelas X SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang terstruktur dan terbuka dengan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dari wawancara tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih mendalam tentang kesiapan mental guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang.


(27)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari dokumen yang bersifat pribadi dan resmi sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk diuji, ditafsirkan, dan diramalkan.

Arikunto (2006, hlm. 236) mengatakan bahwa studi dokumentasi adalah

“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”.

Studi dokumentasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang. Dalam hal ini, studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan dan melengkapi beberapa data tidak dapat diperoleh dari teknik penelitian yang sebelumnya telah dipilih. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Sugiyono (2013, hlm. 240) bahwa “studi dokumentasi merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.

G. Tahapan Penelitian

Sebuah penelitian akan berjalan dengan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan apabila penelitian itu dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. Oleh karena itu, supaya penelitian yang penulis lakukan dapat berjalan dengan baik guna untuk mencapai hasil yang maksimal, maka dalam melakukan penelitian ini penulis menyusun langkah-langkah secara sistematis sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan penulis sebelum mengumpulkan data. Langkah awal yang dilakukan oleh penulis yaitu menyusun rancangan penelitian, penulis melakukan studi pendahuluan


(28)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

atau pra penelitian ke SMA Negeri 2 Sumedang untuk mendapatkan data dan informasi awal bahwasannya sekolah tersebut sudah mengimplementasikan kurikulum 2013.

Setelah itu, penulis membuat proposal penelitian yang di dalamnya mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori yang sesuai dengan judul penelitian, metode dan teknik penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber data penelitian. Adapun yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, wakil kepala sekolah/pengembang kurikulum, dan siswa kelas X SMA Negeri 2 Sumedang tahun ajaran 2013/2014.

Langkah yang terakhir pada tahap ini adalah mengurus surat perijinan penelitian sesuai aturan dan memiliki kekuatan hukum untuk mencari data dan informasi yang diperlukan dalam menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Adapun prosedur perijinan yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan permohonan ijin mengadakan penelitian kepada ketua Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam untuk mendapatkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pembantu Dekan 1 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan diteruskan kepada Kepala BAAK UPI, yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif akademis.

b. Pembantu Rektor Bidang Akademik atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan ijin penelitian kepada SMA Negeri 2 Sumedang.


(29)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

Setelah selesai tahap persiapan penelitian dan persiapan-persiapan yang menunjang telah lengkap, maka penulis terjun ke lapangan untuk memulai mengadakan pelaksanaan penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dibagi atas tiga bagian yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpulan data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

Bagian kedua yaitu memasuki lapangan, pada bagian ini penulis berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah dengan penulis.

Bagian terakhir, penulis mengumpulkan semua data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan melakukan observasi (pengamatan) terhadap proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, wawancara kepada guru mata pelejaran PAI dan Budi Pekerti dan kepala sekolah/pengembang kurikulum, serta melakukan studi dokumentasi sehingga penulis mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data merupakan analisis yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data. Analisis data dilakukan terhadap keseluruhan data yang diperoleh dari sumber data melalui proses pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

H. Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 244) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah


(30)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapadiceriterakan kepada orang lain.

Senada dengan itu, Sugiyono (2013, hlm. 244) menyebutkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Adapun beberapa langkah yang ditempuh dalam mengadakan kegiatan analisis data peneliti menggunakan model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 246), yaitu sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dan diperoleh dari lapangan kemudian dirangkum dan disusun secara sistematis dalam bentuk uraian atau laporan agar mudah dipahami. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermuah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Satori & Komariah, 2011, hlm. 202).

Seluruh data yang telah peneliti peroleh melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kemudian diklasifikasi berdasarkan kategori-kategori yang relevan dengan permasalah penelitian, kategorisasi ini menggunakan tehnik koding (pengkodean data). Koding adalah memberi kode tanda terhadap data-data untuk kepentingan klasifikasi. Berguna untuk


(31)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

memudahkan peneliti dalam membandingkan semua temuan dalam satu kategori atau silang kategori. Adapun kategorisasi dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah seperti: Kesiapan Mental (KM), Perencanaan Pembelajaran (PP), Pelaksanaan Pembelajaran (PB), dan Evaluasi Hasil Belajar (EB).

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Menurut Alwasilah (2008, hlm. 164) melalui display, gagasan dan interpretasi peneliti menjadi lebih jelas dan permanen sehingga memudahkan berpikir. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Pada penelitian ini data disajikan dengan teks yang bersifat naratif.

Untuk menganalisis transkips interviu atau catatan lapangan perlu diberi kode secara konsiten untuk fenomena yang sama (Alwasilah, A. Chaedar, 2012, hlm. 159). Koding digunakan terhadap data yang telah diperoleh: 1) untuk sumber data: Observasi = O, Wawancara = W, Dokumentasi = D; 2) untuk jenis responden: Wakasek Kurikulum = K, Guru PAI dan Budi Pekerti = G, Peserta Didik = P; dan 3) untuk waktu observasi: Pembelajaran Pertemuan Pertama = P1, Pembelajaran Pertemuan Kedua = P2, Pembelajaran Pertemuan Ketiga = P3, dan Pelaksanaan Ulangan Harian = P4.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi) Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengambilan kesimpulan terhadap data yang telah direduksi dan dianalisis


(32)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

dalam penelitian ini sifatnya sementara. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kesimpulan yang relevan dengan kenyataan, peneliti melakukan verifikasi yaitu mempelajari kembali data-data yang telah direduksi dan disajikan dengan cara meminta pertimbangan, pendapat dan masukan dari para responden. Kemudian dapat diambil kesimpulan akhir.


(33)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seluruh tahapan penelitian ini, penulis menarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas X di SMA Negeri 2 Sumedang belum memadai sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat dari kesiapan mental guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar. Secara lebih khusus, kesimpulan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang sudah memiliki kesiapan mental untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, hal ini terlihat dari pengetahuan guru PAI dan Budi Pekerti terhadap kurikulum 2013, pengetahuan guru terhadap perbedaan-perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, berpikir positif terhadap kurikulum 2013, serta telah mengimplementasikannya dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. 2. Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti dalam bentuk RPP di SMA Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan RPP yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 karena ada beberapa bagian yang tidak relevan yaitu pada bagian materi RPP yang tidak memuat materi secara lengkap dan tidak melampirkannya, guru hanya mencantumkan judul dan sub judul materi yang akan dibahas; bagian metode pembelajaran, pada bagian ini guru tidak menggunakan pendekatan saintifik telah yang ditentukan pada kurikulum 2013 akan tetapi guru masih menggunakan pendekatan deduktif-induktif, selain itu juga pada bagian ini tidak dicantumkan model dan teknik pembelajaran; bagian media dan sumber belajar yang mana guru tidak mencantumkan


(34)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

104 identitas buku (judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan tahun terbit buku) yang digunakan secara lengkap; dan bagian penilaian, pada bagian ini guru telah menuliskan jenis penilaian yang akan digunakan dan menuliskan instrumen penilaian, akan tetapi guru tidak menuliskan kunci jawaban dari soal yang akan diberikan.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru sudah melaksanakan semua kegiatan yang harus ada pada kegiatan

pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik dengan cara berdo’a dan

mengecek kehadiran, melakukan apersepsi, memberi motivasi, menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti harus ada kegiatan yang merupakan ciri khas pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi pada pelaksanaannya kegiatan-kegiatan tersebut belum seluruhnya muncul. Pada kegiatan penutup guru sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harus ada dalam kegiatan penutup yaitu menyimpulkan materi bersama-sama, memberikan evaluasi, memberikan tindak lanjut, dan menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Jadi pelaksanaan proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena masih ada beberapa keterampilan yang belum muncul pada kegiatan inti, yang mana keterampilan tersebut merupakan ciri khas dari pendekatan saintifik yang digunakan pada pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013, keterampilan tersebut ialah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

4. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, evaluasi sudah sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian otentik, yang mana


(35)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105 penilaiannya dilakukan pada proses dan hasil belajar yang mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah yang bersangkutan diharapkan lebih mengoptimalkan implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pengembangan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Bagi civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk bahan ajar perkuliahan serta dapat dijadikan pandangan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. 3. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi salah satu literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

4. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini merupakan bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.

5. Bagi para pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan rujukan dalam memahami implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

6. Bagi peneliti pribadi, penelitian ini merupakan bahan latihan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.


(36)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

106

DAFTAR PUSTAKA

... (2009). Al-Qur'an dan Terjemahnya. (T. P. RI, Trans.) Bandung: Syigma Examedia.

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: Refika Aditama.

Ahmad, M. A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Putra.

Alwasilah, A. Chaedar. (2008). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya. Creswell, J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djuandi. (2013, may 16). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Retrieved July 18, 2014, from BNSP: http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content

Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Rosdakarya. Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Agama Islam. Bandung: Rosdakarya.

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. bandung: Rosdakarya.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(37)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

107

Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.


(38)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

107

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya.

Nasih, A. M., & Kholidah, L. N. (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.

Nasution. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito. Nuh, M. (2013, March 18). Kurikulum 2013. Retrieved April 2014, 2014, from

kompas.com

http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/08/08205286/kurikulum.2013 Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sudrajat, A. (2013, June 08). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 . Retrieved March 20, 2014, from Wordpress: http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmaditana, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, D. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Gaung Persada Pers.

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Zuriah, N. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.


(39)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108


(1)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

identitas buku (judul, pengarang, penerbit, kota terbit, dan tahun terbit buku) yang digunakan secara lengkap; dan bagian penilaian, pada bagian ini guru telah menuliskan jenis penilaian yang akan digunakan dan menuliskan instrumen penilaian, akan tetapi guru tidak menuliskan kunci jawaban dari soal yang akan diberikan.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru sudah melaksanakan semua kegiatan yang harus ada pada kegiatan pendahuluan yaitu menyiapkan peserta didik dengan cara berdo’a dan mengecek kehadiran, melakukan apersepsi, memberi motivasi, menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti harus ada kegiatan yang merupakan ciri khas pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Akan tetapi pada pelaksanaannya kegiatan-kegiatan tersebut belum seluruhnya muncul. Pada kegiatan penutup guru sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harus ada dalam kegiatan penutup yaitu menyimpulkan materi bersama-sama, memberikan evaluasi, memberikan tindak lanjut, dan menyebutkan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Jadi pelaksanaan proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang belum sesuai dengan kurikulum 2013 karena masih ada beberapa keterampilan yang belum muncul pada kegiatan inti, yang mana keterampilan tersebut merupakan ciri khas dari pendekatan saintifik yang digunakan pada pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013, keterampilan tersebut ialah yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

4. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, evaluasi sudah sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian otentik, yang mana


(2)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penilaiannya dilakukan pada proses dan hasil belajar yang mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 2 Sumedang. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah yang bersangkutan diharapkan lebih mengoptimalkan implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pengembangan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Bagi civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk bahan ajar perkuliahan serta dapat dijadikan pandangan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. 3. Bagi mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi salah satu literatur untuk penelitian selanjutnya yang masih terkait dengan implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

4. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini merupakan bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.

5. Bagi para pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan rujukan dalam memahami implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

6. Bagi peneliti pribadi, penelitian ini merupakan bahan latihan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.


(3)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

... (2009). Al-Qur'an dan Terjemahnya. (T. P. RI, Trans.) Bandung: Syigma Examedia.

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Ahmad, M. A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Putra.

Alwasilah, A. Chaedar. (2008). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya. Creswell, J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djuandi. (2013, may 16). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Retrieved July 18, 2014, from BNSP: http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content

Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Rosdakarya. Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Agama Islam. Bandung: Rosdakarya.

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. bandung: Rosdakarya.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(4)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.


(5)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya.

Nasih, A. M., & Kholidah, L. N. (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.

Nasution. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito. Nuh, M. (2013, March 18). Kurikulum 2013. Retrieved April 2014, 2014, from

kompas.com

http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/08/08205286/kurikulum.2013 Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sudrajat, A. (2013, June 08). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 70 . Retrieved March 20, 2014, from Wordpress:

http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmaditana, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, D. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Zuriah, N. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Pathiyyah, 2014

Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu