commit to user Dari gambar IV. 2 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas
dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
3 Uji Heterokedastisitas Model Ketiga
Sumber : Hasil olahan data lampiran 5 Gambar IV.3
Hasil Statistik Uji Heterokedastisitas
Dari gambar IV. 3 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
C. Analisis Regresi Berganda
Setelah melalui proses uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, maka model persamaan regresi layak
untuk diuji lebih lanjut, untuk menguji hipotesis diantara variabel-variabelnya. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier
commit to user berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. 1. Analisis Regresi Berganda Model Pertama
Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan pada kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:
Y = -2,493 + 0,054SKM - 0,423SKE Y = Kinerja perusahaan,
SKM = Struktur Kepemilikan Manajerial persentase saham biasa yang dimiliki semua direktur eksekutif terhadap total saham, dan
SKE = Struktur Kepemilikan Eksternal persentase pemegang saham publik
terhadap pemegang saham selain publik. Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.8 Hasil Analisis Regresi
Variabel Koefisien
Std.Error T
Sig. konstanta
-2,493 0,664
-3,755 0,000
LNSKE -0,423
0,246 -1,715
0,090 LNSKM
0,054 0,874
0,061 0,951
R Square 0,171
Adjusted R Square 0,150
Std. Error of The Estimate 1,206142
F 8,230
F Sig. 0,001
Variabel Dependen : LNROE
Sumber : Hasil olahan data lampiran 3
commit to user a. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi
dari tabel IV.8 diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,230 dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka
disimpulkan model ini layak memprediksi Kinerja Perusahaan. Artinya ada pengaruh simultan antara variabel SKM dan SKE terhadap ROE.
b. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui variabel independen secara
parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau tidak Gujarati, 2003.
Variabel SKM memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,951. Dengan tingkat signifikansi 0,951 yang lebih besar dari 0,05
disimpulkan bahwa secara parsial struktur Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
Variabel SKE memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,090. Dengan tingkat signifikansi 0,090 yang lebih besar dari 0,05
disimpulkan bahwa secara parsial struktur Kepemilikan Eksternal tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
c. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji ini digunakan untuk mengetahui persentasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R
2
besarnya antara 0
commit to user dan 1. R
2
dikatakan baik jika mendekati 1, sedangkan jika R-square 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna pada variabel dependen,
sedangkan jika R-square 0, maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil uji regresi dari tabel IV.8 diperoleh nilai Adj. R
2
sebesar 0,150 atau 15. Hal ini menunjukan bahwa 15 dari nilai variabel dependen
yaitu Kinerja Perusahaan dapat dijelaskan oleh Struktur Kepemilikan Manajerial, dan Struktur Kepemilikan Eksternal sedangkan sisa nilai
variabel dependen yaitu sebesar 85 tidak dapat dijelaskan oleh persamaan regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model
analisis. 2. Analisis Regresi Moderasi Model Kedua
Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan terhadap kinerja
perusahaan adalah sebagai berikut: Y = -3,145 + 1,998 SKM + 0,294 SM + 0,004 SKM
SM Y = Kinerja perusahaan,
SKM = Struktur Kepemilikan Manajerial persentasi saham biasa yang dimiliki semua direktur eksekutif terhadap total saham,
SM = Memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi moderasi
SKM SM, dan
commit to user SKM
SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja
perusahaan. Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.9 Hasil Analisis Regresi
Variabel Koefisien
Std.Error T
Sig. konstanta
-3,145 0,466
-6,744 0,000
SKM 1,998
0,564 3,542
0,001 LNSM
0,294 0,078
3,790 0,000
MODERAT 0,004
0,002 2,014
0,047 R Square
: 0,400 Adjusted R Square
: 0,377 Std. Error of The Estimate
: 1,032786 F
: 17,520 F Sig.
: 0,000 Variabel Dependen
: LNROE Sumber : Hasil olahan data lampiran 4
Hasil uji regresi dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa dari 3 variabel bebas memberikan nilai koefisien regresi positif. Dalam hal ini nilai koefisien
dari masing-masing variabel tidak dapat diinterpretasi sebagai elastisitas mengingat variabel persamaan regresinya bukan dalam bentuk logaritma
Gujarati, 2003. Uji parsial dalam penelitian ini hanya dilihat dari tandanya saja. Secara parsial uji t semua variabel bebas signifikan mempengaruhi
variabel dependennya Kinerja Perusahaan. Secara keseluruhan model ini nampak sudah baik karena nilai uji F nya adalah signifikan dengan probabilitas
0,000.
commit to user Hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi
atau nilai yang menunjukan proporsi pengaruh variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 0,150 atau 15, yang berarti bahwa
variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh variabel Struktur Kepemilikan Manajerial hanya sebesar 15, sedangkan setelah moderasi nilai
koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,377 atau 37,7, yang berarti setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh
Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Variabel Pemoderasi SKM
SM sebesar 37,7. Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan
antara variabel moderasi interaksi SKM SM pada kinerja perusahaan pada
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel IV.9,
diketahui bahwa interaksi antara variabel struktur kepemilikan manajerial dan
struktur modal memberikan nilai probabilitas sig. sebesar 0,047 0,5 signifikan pada
α=5 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur modal merupakan variabel pemoderasi, yang memperkuat pengaruh antara struktur
kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Menurut Ghozali 2003 variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperlemah atau
memperkuat hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependennya.
Dengan demikian penggunaan hutang dalam perusahaan akan memperkuat pengaruh antara kepemilikan saham oleh manajerial terhadap
kinerja perusahaan, yang berarti bahwa penggunaan hutang akan menimbulkan biaya hutang dan biaya keagenan yang muncul karena adanya problem keagenan
commit to user yang terjadi antara pemegang saham dan kreditur, sehingga pihak manajerial
memiliki tanggung jawab yang lebih untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Struktur kepemilikan manajerial menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk
menyelamatkan perusahaan. 3. Analisis Regresi Moderasi Model III
Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh struktur modal memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan terhadap Kinerja
perusahaan adalah sebagai berikut: Y = -1,349 -0,625 SKE + 0,280 SM + 0,138 SKE
SM Y = Kinerja perusahaan,
SKE = Struktur Kepemilikan Eksternal persentasi pemegang saham publik
terhadap pemegang saham selain publik, SM = Memoderasi hubungan antara struktur kepemilikan manajerial
terhadap kinerja perusahaan yang terlihat dalam interaksi moderasi SKM
SM, dan SKM
SM = Bentuk interaksi moderasi dari struktur modal terhadap pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja
perusahaan.
commit to user Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.10 Hasil Analisis Regresi
Variabel Koefisien
Std.Error T
Sig. konstanta
-1,349 0,157
-8,596 0,000
SKE -0,625
0,163 -3,831
0,000 LNSM
0,280 0,081
3,458 0,001
MODERAT 0,138
0,065 2,107
0,038 R Square
: 0,402 Adjusted R Square
: 0,379 Std. Error of The Estimate
: 1,030668 F
: 17,700 F Sig.
: 0,000 Variabel Dependen
: LNROE Sumber : Hasil olahan data lampiran 5
Hasil uji regresi dari tabel IV.10 menunjukkan bahwa dari 3 variabel bebas terdapat 1 varibel yang memberikan nilai koefisien regresi negatif yaitu
variabel Struktur Kepemilikan Eksternal. Sedangkan variabel Struktur Modal dan Variabel Moderate memberikan tanda yang positif. Uji parsial dalam
penelitian ini hanya dilihat dari tandanya saja. Secara parsial uji t semua variabel bebas signifikan mempengaruhi variabel dependennya Kinerja
Perusahaan. Secara keseluruhan model ini nampak sudah baik karena nilai uji F nya adalah signifikan dengan probabilitas 0,000.
Hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi atau nilai yang menunjukan proporsi pengaruh variabel independen yang dapat
menjelaskan variabel dependen sebesar 0,150 atau 15, yang berarti bahwa variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh variabel Struktur
Kepemilikan Manajerial hanya sebesar 15, sedangkan setelah moderasi nilai
commit to user koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,379 atau 37,9, yang berarti
setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur Modal, dan Variabel Pemoderasi
SKE SM sebesar 37,9.
Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan antara variabel moderasi interaksi SKE
SM terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel IV.10
model ketiga, diketahui bahwa interaksi antara variabel struktur kepemilikan eksternal dan struktur modal memberikan nilai probabilitas sig. sebesar 0,038
0,5 signifikan pada α=5 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur
modal merupakan variabel pemoderasi, yang memperlemah pengaruh antara struktur kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian
penggunaan hutang dalam perusahaan akan memperlemah pengaruh antara kepemilikan saham oleh publik terhadap kinerja perusahaan, yang berarti bahwa
penggunaan hutang akan menimbulkan biaya hutang dan biaya keagenan yang muncul karena adanya problem keagenan yang terjadi antara pemegang saham
dan kreditur, selain itu pihak publik berbeda dengan manajer karena kecil kemungkinannya pemilik dari pihak publik terlibat dalam urusan bisnis
perusahaan sehari-hari.
D. Pengujian Hipotesis