Konsumsi Protein Konsumsi Vitamin A

11 Zat gizi merupakan makanan yang diserap tubuh. Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi makanan dan pemanfaatannya didalam tubuh sebagai keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi. Penyerapan absorpsi makanan dan penggunaan utilization zat gizi makan yang ditentukan berdasarkan ukuran tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi. Energi yang masuk kedalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari tubuh mempengaruhi status gizi balita. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak, dan zat gizi lainya Nix, 2005. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa, secara nasional penduduk Indonesia yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal kurang dari dari 70 dari angka kecukupan energi bagi orang Indonesia yaitu sebanyak 40,7. Keseimbangan energi dicapai apabila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Tubuh akan mengalami ketidakseimbangan apabila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan. Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya atau tidak ideal Almatsier, 2009.

F. Konsumsi Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh Almatsier, 2009. Protein diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Angka kecukupan protein tergantung dari macam dan jumlah bahan makanan nabati dan hewani yang dikonsumsi manusia setiap harinya. Ada dua jenis protein, yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein hewani 12 mengandung lemak jenuh, sedangkan protein nabati mengandung lemak tak jenuh Kartasapoetra, 2005. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, tetapi hanya 18,4 rata-rata penduduk Indonesia mengkonsumsi protein hewani. Sedangkan bahan makanan nabati yang kaya akan protein adalah kacang-kacangan, dengan kontribusi konsumsi protein nabati hanya 9,9 rata-rata penduduk Indonesia Almatsier, 2009. Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun Almatsier, 2009.

G. Konsumsi Vitamin A

Vitamin adalah zat –zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh, oleh karenanya harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik bagi kesehatan didalam tubuh. Dasar kesehatan seumur hidup dimulai dari masa balita. Komponen penting yang yang menunjang kesehatan seumur hidup pada balita salah satu vitamin adalah vitamin A Long. et al, 2006. Kurang Vitamin A KVA masih merupakan masalah yang terbesar di seluruh dunia, terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur, terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang termasuk “Nutrition Related Diseases ”, yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitalisme sel-sel kulit. Salah satu dampak KVA adalah kelainan pada mata, 13 yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 4 tahun, yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang Depkes RI, 2004.

H. Keluarga Sadar Gizi KADARZI

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, VITAMIN A DAN PERILAKU KADARZI PADA ANAK BALITA STUNTING DAN NON STUNTING Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecam

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 6

METODE PENELITIAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 3 13

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 20

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 5 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, VITAMIN A DAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Vitamin A Dan Perilaku Kadarzi ada Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Desa Kopen Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 2 16

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN DAN ZAT GIZI MIKRO ANTARA ANAK BALITA STUNTING DAN NON Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupa

0 0 17

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 5

NASKAH PUBLIKASI Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Protein Dan Zat Gizi Mikro Antara Anak Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16