Perancangan Kampanye Sosial Senam Bayi

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI :

Nama : Rani Rafika Sari Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 28 Desember 1994

Alamat : Jl. Cisitu Lama II No. 82 A / 154 C Bandung, Jawa Barat

Agama : Islam

Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia No Handphone : 089629208139

E-mail : ranirafika94@gmail.com

DATA PENDIDIKAN FORMAL:

SD : SD Negeri Cisitu IV Bandung (2000 – 2006) SMP : SMP Negeri 35 Bandung (2006 – 2009) SMA : SMK Taruna Ganesha Bandung (2009 – 2012)


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL SENAM BAYI

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Rani Rafika Sari NIM. 51912118

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Senam Bayi”. Tugas Akhir ini

disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas.

Bandung, Agustus 2016


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ...

ABSTRACT ...

DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ... I.1 Latar Belakang Masalah ... I.2 Identifikasi Masalah ... I.3 Rumusan Masalah ... I.4 Batasan Masalah ... I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

BAB II PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH

SENAM BAYI ... II.1 Landasan Teori ... II.1.1 Tumbuh Kembang Anak ... II.1.2 Stimulasi dan Tahap Perkembangan Anak ... II.2 Objek Penelitian Baby Gym ... II.2.1 Manfaat dan Aturan Baby Gym ...

II.2.2 Gerakan-gerakan Baby Gym ... II.3 Analisa ... II.4 Keadaan Khalayak saat ini ... II.5 Resume yang Mengarah pada Solusi Perancangan ...

i ii iii iv v vi viii x xi 1 1 3 3 3 4 5 5 5 6 9 10 11 18 21 222


(8)

vii BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan ... III.1.1 Tujuan Komunikasi ... III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... III.1.3 Materi Pesan ... III.1.4 Gaya Bahasa ... III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... III.1.6 Strategi Kreatif ... III.1.7 Strategi Media ... III.1.7 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... III.2 Konsep Visual ... III.2.1 Format Desain ... III.2.2 Tata Letak ... III.2.3 Huruf ... III.2.4 Ilustrasi ... III.2.5 Warna ...

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi Media ... IV.2 Media Utama ... IV.3 Teknis Produksi ... IV.4 Media Pendukung ... IV.4.1 Tahap Informasi ... IV.4.2 Tahap Persuasif ... IV.4.3 Tahap Reminding ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... 23 23 23 25 26 26 27 28 31 31 32 32 33 34 36 37 39 41 42 42 43 46 49 50


(9)

49 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Elizabeth, Hurlock. (1998). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta : Erlangga

Irawati, (2006). Panduan Senam Bayi: Biarkan Ia Berkembang Menjadi Pribadi Yang Aktif, Sehat. Jakarta : Niaga Swadaya

McGrail, Anna. (2005). Anda dan Sang Bayi. Jakarta: Arcan

Meyerhoff, SR. (2011). All About Pediatric. Philadelphia : Williams & Wilkins. Nugroho, Sarwo. (2015). Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta : Andi Riksani, Ria. (2012). Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta : Dunia Sehat

Rustan, Surianto. (2008). Layout, Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Santrock, John W. (2002). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga

Seotjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Suririnah. (2009). Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Internet

devyranggaahdiat. (2012). Senam Bayi Baby Gym Tersedia di:

https://devyranggaahdiat.wordpress.com/2012/03/07/senam-bayi-baby-gym/ (16 Januari 2016)

Harry Ridwan Ramadhan. (2014). Kesehatan Ibu Anak dan Gizi 2013 Tersedia di: http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php/pages/detailparent/2014/150/K esehatan-Ibu-Anak-dan-Gizi-2013


(10)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan adalah fase yang sangat menentukan bagi kehidupan bayi, dimulai dari fase dalam kandungan, apakah ia mengalami perkembangan baik saat ibu hamil sampai dilahirkannya bayi tersebut. Pertumbuhan bayi yang normal adalah dambaan bagi setiap orang tua. Bayi dapat tumbuh dan berkembang secara motorik maupun yang lainnya sesuai dengan usia pertumbuhan dan perkembangan normalnya, sehingga ia dapat melakukan aktifitas bermain dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Namun dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya anak sangat rentan untuk mengalami kelainan atau gangguan yang bermacam – macam dan sangat kompleks sifatnya.

Di Indonesia seperti juga kemungkinan di negara-negara yang sedang berkembang lainnya masih banyak ditemukan praktek pengasuhan balita yang kurang kaya stimulasi. Hal ini dapat dilihat dari gencarnya program-program yang didirikan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tumbuh kembang ini. Masalah tumbuh kembang ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya pola hidup yang tidak sehat, asupan gizi yang kurang, pola pengasuhan yang belum baik, serta kurangnya pemberian stimulus terhadap anak. Beberapa fenomena penyebab belum optimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya karena pengasuhan orang tua. Sebagai contoh anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di Baby Walker dapat mengalami hambatan dalam kemampuan mencapai motoriknya. Selain itu ketika

anaknya terlihat “terlambat” jika dibandingkan dengan anak lain seusianya,

banyak orang tua yang menutup mata dan berfikir bahwa “tiap anak kan berbeda

-beda” padahal hal-hal tersebut harus mulai menjadi perhatian orang tua.

Orang tua memiliki peranan sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak. Tidak sedikit ibu-ibu yang tidak segera mengetahui kelainan anak balitanya, serta masih banyak ditemukan anak-anak yang tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan tahapan usianya. Apakah anak kita masuk ke dalam kategori anak-anak yang mengalami masalah tumbuh kembang atau tidak. Karena, jika memang terdapat indikasi gangguan, semakin dini intervensi dilakukan, maka semakin


(11)

2 besar tingkat efektivitas terapi untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Para orang tua menganggap bahwa perkembangan anak dapat tercapai dengan sendirinya tanpa adanya stimulasi. Namun faktanya saat masih bayi, bayi memiliki sedikit kesempatan untuk bergerak atau mengeksplorasi tubuhnya, sehingga ia tidak belajar bagaimana caranya bergerak dengan baik. Mengingat pentingnya stimulasi pada bayi, maka orang tua khususnya ibu perlu mendapatkan pengetahuan tentang stimulasi perkembangan. Sebaliknya, jika ibu tidak memperhatikan perkembangan anak dan tidak memberikan stimulasi terhadap perkembangannya, maka anak akan mengalami keterlambatan perkembangan. Salah satu stimulasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan senam bayi.

Masyarakat luas lebih mengenal Baby Gym dengan istilah lain yaitu Senam Bayi. Senam yang dilakukan pada bayi pun merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kebugaran tubuh. Menurut Ria Riksani, pada awalnya senam bayi diterapkan sebagai salah satu cara rehabilitasi bagi bayi-bayi yang mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya bayi yang terancam menderita kelumpuhan dapat dicegah dengan latihan senam sejak bayi. Tapi dalam perkembangannya, senam bayi diperluas dan diterapkan sebagai latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan perkembangan sistem syaraf dan motorik bayi-bayi sehat dan normal.

Orang tua terutama ibu sangat berperan penting untuk mengetahui dan membina anak terutama dalam memberikan stimulus untuk mendukung tumbuh kembang sang buah hati. Dalam hal ini penyadaran orang tua tentang pentingnya masalah tumbuh kembang anak sangat dibutuhkan serta pemberian informasi yang lengkap serta akurat tentang senam bayi sangat dibutuhkan baik itu dari tenaga kesehatan, atau dari sumber lainnya. Sehingga kegiatan senam bayi dapat dipandang sebagai kegiatan yang penting dilakukan oleh ibu terhadap bayinya.


(12)

3 I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemui dalam Baby Gym (senam bayi) sebagai berikut :

 Penanganan yang lambat dari orang tua terhadap gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang mungkin terjadi pada bayi mereka.

 Penanggulangan tumbuh kembang anak di masyarakat dinilai masih kurang, dibuktikan dengan dibuatnya beberapa program dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi baik.

 Pengetahuan orang tua yang kurang tentang kebutuhan stimulasi seperti pada bayi dapat mengakibatkan perlambatan perkembangan pada bayi.

I.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian yakni sebagai berikut:

Bagaimana mengajak dan menggugah kesadaran kepada para orang tua tentang masalah tumbuh kembang anak, serta kebutuhan stimulasi yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan serta perkembangan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya menjadi lebih ideal.

I.4 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang terpapar diatas diperoleh gambaran permasalahan yang begitu luas, maka dipandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus.

Objek : Senam Bayi Lingkup :

 Tempat-tempat yang menyediakan kegiatan Baby Gym

 Orang tua yang memiliki anak usia 3-12 bulan Tempat : Kota Bandung, Jawa Barat


(13)

4 I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Perancangan yang dilakukan bertujuan untuk:

 Memperbaiki masalah tumbuh kembang anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi lebih ideal.

 Membuat orang tua sadar akan kebutuhan pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan stimulasi dan senam bayi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

 Membentuk pola pikir orang tua agar lebih peduli dalam merawat anak terutama mengenai masalah pertumbuhan dan perkembangan.

Perancangan yang dilakukan bermanfaat untuk:

 Menjadikan senam bayi sebagai kegiatan yang penting dilakukan oleh orang tua terhadap anak.

 Memudahkan orang tua untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang kegiatan senam bayi sebagai salah satu cara stimulasi yang dapat dilakukan kepada anak.


(14)

5 BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH SENAM BAYI II.1 Landasan Teori

II.1.1 Tumbuh Kembang Anak

Istilah tumbuh kembang menurut Soetjiningsih (1995: 1) yaitu mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Perkembangan (development) adalah kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing -masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Pertumbuhan dan perkembangan adalah fase yang sangat menentukan bagi kehidupan bayi. Sejak di lahirkan, bayi memiliki dua kebutuhan yang harus dipenuhi orang tuanya yaitu, terpenuhinya kebutuhan fisik-biomedis yang berguna untuk pertumbuhan pada sistem otak sensorik dan motoriknya, kebutuhan emosi kasih sayang berguna untuk kecerdasan yang distimulasi untuk merangsang semua kerja sensorik dan motoriknya (Meyerhoff, 2011).

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya bayi dapat beresiko mengalami gangguan yang akan menghambat masa pertumbuhan dan perkembangannya, misalnya jika bayi terserang penyakit demam ataupun diare dapat membuat nafsu makannya menurun sehingga akan berakibat berat badan akan menurun, pertumbuhan dan perkembangan motoriknya juga terganggu. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya yang dapat merangsang bayi untuk meningkatkan nafsu


(15)

6 makannya agar bayi menjadi sehat dan mempunyai berat badan yang ideal sesuai usianya untuk perkembangan motorik dan yang lainnya (Meyerhoff, 2011).

Gambar 2.1 Tumbuh Kembang Anak Sumber:

http://masjamal.com/tindakan-untuk-optimalkan-tumbuh-kembang-anak/.jpg (15 Januari 2016)

II.1.2 Stimulasi dan Tahap Perkembangan Bayi Normal Stimulasi

A. Pengertian Stimulasi

Menurut kamus psikologi, stimulasi=perangsang, pendorong, rangsangan (Kartini Kartono,Dali Gulo, 2000:486). Stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang berasal dari lingkungan luar anak. Stimulasi perkembangan anak ini bertujuan untuk membantu anak agar mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dan lebih optimal. Stimulasi terbaik diberikan pada saat kondisi fisik maupun mental anak telah siap menerima stimulan sesuai dengan umur dan tahapan perkembangannya. (Ria Riksani A.Md.Bid, 2012) B. Jenis Stimulasi

Stimulasi diberikan berdasarkan kemampuan yang akan dikembangkan, yaitu stimulasi terhadap:

1. Kemampuan gerakan kasar/motorik kasar 2. Kemampuan gerakan halus/motorik halus 3. Kemampuan bahasa


(16)

7 C. Prinsip Stimulasi (Ria Riksani A.Md.Bid, 2012)

Berikut ini prinsip-prinsip dalam melakukan stimulasi perkembangan. 1. Sebagai ungkapan rasa kasih sayang.

2. Bertahap dan berkelanjutan, serta mencakup 4 bidang kemampuan dan perkembangan.

3. Dimulai dari kemampuan perkembangan yang telah dimiliki oleh anak, kemudian dilanjutkan pada kemampuan perkembangan yang seharusnya dicapai pada usia tersebut.

4. Dilakukan dengan wajar, santai, tanpa paksaan atau hukuman, tanpa pernah sekalipun melupakan bahwa gaya hidup anak adalah bermain sehingga tercipta suasana yang menyenangkan.

5. Anak harus selalu diberikan pujian atas keberhasilannya mencapai perkembangan-perkembangan selanjutnya.

6. Bila diperlukan alat bantu stimulasi, gunakan alat bantu yang tidak berbahaya, sederhana, dan mudah didapatkan.

7. Stimulasi harus bervariasi agar tidak membosankan.

8. Pemeriksaan sebelum melakukan stimulasi terhadap anak dengan penyimpangan perkembangan.

Kurangnya rangsangan lingkungan pada anak telah diketahui dapat menyebabkan keterlambatan dan gangguan perkembangan pada anak. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan rangsangan sejak awal untuk perkembangannya.

Tahap Perkembangan Bayi Normal

Tahapan perkembangan bayi normal usia 6 – 12 bulan menurut Johannson (2011) yaitu :

Usia 0 – 4 minggu : Didominasi posisi fleksi Usia 1 – 2 bulan :

1) Posisi fleksi sedikit menurun

2) Mampu mengangkat kepala sendiri (15-45 derajat) 3) Mampu melihat pada jarak dekat (10-20cm 4) Reaksi terhadap senyum


(17)

8 Usia 3 bulan :

1) Mengangkat kepala sudah lebih baik (45 derajat) 2) Mampu memegang botol minumnya

3) Menghisap jari 4) Mulai mengoceh Usia 4 bulan :

1) Lebih kuat mengangkat kepala sampai posisi tegak

2) Sudah bisa tengkurap sendiri dan sesekali mampu terlentang kembali 3) Bermain dengan mulut

4) Mengoceh lebih banyak Usia 5 bulan :

1) Mampu tengkurap dan terlentang sendiri

2) Bermain dengan tangannya dan sudah mampu memegang benda atau mainan

3) Mulai mengenal suara orang Usia 6 bulan :

1) Mampu terlentang dan tengkurap sendiri dengan lebih baik 2) Dapat didudukkan dan menumpu dengan kedua tangannya 3) Bermain dengan tangan bergantian

4) Semakin mengenal orang 5) Mengoceh

Usia 7-8 bulan :

1) Mampu merangkak dengan baik

2) Bermain dengan tangan dan mulai bisa melempar-lempar mainan Usia 9-10-11 bulan :

1) Mampu duduk sendiri

2) Mulai belajar berdiri dengan berpegangan meja, kursi, dll 3) Mampu memegang botol sendiri

4) Main tepuk tangan 5) Melempar mainan

6) Mengatakan ma-ma-pa-pa Usia 12 bulan :


(18)

9 1) Mampu berdiri sediri

2) Belajar berjalan dengan di tetah (dipegangi)

3) Bermain dengan menggunakan tangan dengan baik 4) Berbicara huruf vocal lain

Setelah orang tua mengetahui tahapan perkembangan sesuai usia bayinya yang harus dicapai, untuk mencegah gangguan nafsu makan pada bayi yang dapat menghambat pertumbuhan bayi maka orang tua juga harus memberikan stimulasi pada bayinya. Stimulasi merupakan rangsangan dari luar, yang berupa latihan atau bermain. Bayi yang mendapatkan stimulasi dapat berkembang lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat stimulasi dari luar. Stimulasi yang dapat digunakan meliputi: gym, musik, massage, dan sebagainya. Namun, berdasarkan keadaan perkembangan bayi, maka stimulasi yang paling tepat untuk bayi usia 3 sampai 12 bulan adalah baby gym (Rudolph, 2010).

II.2 Objek Penelitian Baby Gym (Senam Bayi)

Menurut Ninik Sutini (2007), Senam bayi adalah latihan fisik yang memiliki ciri dan kaidah khusus yakni gerakan selalu dibuat untuk mencapai tujuan tertentu, gerakan selalu tersusun dan sistematik. Senam bayi juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Dengan kegiatan senam bayi, orang tua dapat mengetahui perkembangan yang salah pada bayi secara dini, sehingga dapat melakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh normal.

Pada awalnya, senam bayi dilakukan sebagai salah satu cara rehabilitasi pada bayi-bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, pada kondisi bayi yang menderita kelumpuhan dapat dicegah dengan melakukan latihan senam sejak bayi. Namun seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang manfaat senam bayi, senam bayi diperluas dan mulai diterapkan kepada bayi-bayi sehat sebagai latihan dan stimulasi yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, mengoptimalisasikan kerja sistem saraf dan motorik bayi.


(19)

10 Bayi yang diberi bekal gerakan senam, memiliki tubuh yang lebih seimbang. Senam juga dapat membuat bayi terampil melakukan berbagai posisi dan gerakan sesuai tahapan tumbuh kembang. Senam yang dilakukan secara rutin dapat memperbaiki dan merangsang perkembangan motorik bayi. Bukan hanya itu, senam juga mampu meninggikan tingkat kewaspadaan bayi sehingga mengecilkan kemungkinan terjadinya kecelakaan karena jatuh, terbentur, kehilangan keseimbangan atau ragu-ragu dalam suatu gerakan atau tindakan. Senam juga bisa membangun rasa percaya diri anak menjadi lebih baik. Hanya saja orang tua harus berhati-hati, karena gerakan senam yang salah justru membahayakan tumbuh-kembang bayi.

II.2.1 Manfaat dan Aturan Baby Gym (Senam Bayi)

A. Manfaat Senam Bayi

1. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi yang lebih optimal.

2. Sebagai salah satu cara deteksi dini terhadap adanya kelainan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Deteksi yang dilakukan lebih dini merupakan tindakan yang tepat untuk penanganan agar bayi tumbuh dengan normal.

3. Menguatkan otot dan persendian pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri dan berjalan kelak.

4. Membuat tubuh bayi lebih bugar dan sehat.

5. Meningkatkan kemampuan intelegensia yang kompleks pada bayi termasuk belajar mengoordinasi.

6. Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.

7. Mengoptimalkan fungsi pendengaran, penglihatan, dan tumbuh kembang bayi.

8. Sentuhan yang diberikan orang tua ketika melakukan gerakan senam ini dapat mempererat ikatan kasih saying antara orang tua dan bayi.

9. Melancarkan peredaran darah, menyehatkan jantung, dan meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan kewaspadaan.

10. Meningkatan perkembangan sensorik dan motorik bayi.


(20)

11 12. Meningkatkan kekebalan tubuh.

B. Waktu yang Dianjurkan

Dilakukan pada pagi hari dan sore hari, bisa setelah mandi ataupun sebelum mandi. Dalam melakukan gerakan senam bayi, cukup 10-15 menit saja. C. Tempat dan Alat yang diperlukan

Tempat yang aman dan lapang, seperti di atas handuk tebal, kasur atau matras yang lembut. Untuk pakaian, cukup dengan pakaian yang biasa dikenakan bayi sehari-hari.

D. Syarat Melakukan Senam Bayi - Bayi berusia minimal 3 bulan. - Anak dalam keadaan sehat

- Otot kepala dan leher bayi sudah kuat

- Anak tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare, atau penyakit lain yang disarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas.

- Bayi tidak dalam keadaan lapar.

- Tidak memaksa anak melakukan posisi dan gerakan tertentu.

II.2.2 Gerakan-gerakan Baby Gym

A. Gerakan Senam untuk Bayi usia 3-5 Bulan Gerakan senam pada posisi terlentang:

1. Peganglah jari-jari tangan bayi, kemudian gerakkan kedua lengannya menyilang di atas dada, lalu kembalikan ke samping tubuhnya secara perlahan.

Gambar 2.2 Gerakan Senam Uusia 3-5 Bulan Posisi Telentang 1 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym1.jpg

(16 Januari 2016)

2. Peganglah jari-jari tangan bayi, kemudian rentangkan lengan kanan kirinya setinggi bahu dan sejauh mungkin kearah atas dan kembali ke samping tubuh.


(21)

12

Gambar 2.3 Gerakan Senam Usia 3-5 Bulan Posisi Telentang 2 Sumber:

https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym2.jpg (16 Januari 2016)

Gerakan senam pada posisi tengkurap:

1. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap, lalu pegang kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan ibu jari pada bagian depan dan keempat jari lainnya di bagian belakang. Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan perut tetap menempel di alas. Lakukan bergantian dengan tungkai kiri.

Gambar 2.4 Gerakan senam usia 3-5 bulan posisi tengkurap 1 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym41.jpg

(16 Januari 2016)

2. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap, lalu angkatlah kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai telapak kakinya menapak.

Gambar 2.5 Gerakan senam usia 3-5 bulan posisi tengkurap 2 Sumber:

https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym51.jpg (16 Januari 2016)


(22)

13 3. Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling menempel, lalu buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam kaki tetap menempel satu sama lain.

Gambar 2.6 Gerakan senam usia 3-5 bulan posisi tengkurap 3 Sumber:

https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym61.jpg (16 Januari 2016) B. Gerakan Senam untuk Bayi usia 6-8 Bulan

1. Baringkanlah tubuh bayi dengan posisi telentang, kemudian pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta lututnya. Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk, lalu turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh alas dengan perlahan.

Gambar 2.7 Gerakan senam usia 6-8 bulan: gerakan 1

Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym7-001.jpg

(16 Januari 2016)

2. Baringkanlah tubuh bayi dengan posisi telentang, lalu pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta lututnya. Tarik perlahan-lahan


(23)

14 kepalanya sampai terangkat dari alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk. Miringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara bergantian.

Gambar 2.8 Gerakan senam usia 6-8 bulan: gerakan 2 Sumber:

https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym82.jpg (16 Januari 2016)

3. Baringkanlah tubuh bayi dengan posisi tengkurap, lalu pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan. Letakan kedua ibu jari di atas punggungnya, di anatara kedua tulang belikat bayi.

Gambar 2.9 Gerakan senam usia 6-8 bulan: gerakan 3 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym91.jpg

(16 Januari 2016)

4. Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas, sehingga posisi bagi menjadi setengah duduk, kemudian miringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara bergantian. Letakkanlah tubuh bayi dengan posisi tengkurap dan pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan, lalu letakkan kedua ibu jari di atas punggung bayi, di antara kedua tulang belakangnya. Aturlah sedemikian rupa sehingga kedua lengan atas bayi lurus dan digunakan untuk menopang tubuh bagian atas, kemudian dorong tubuhnya ke depan dengan


(24)

15 bertumpu pada kedua lengannya, sehingga tubuhnya membebani kedua lengannya. Pertahankan gerakan itu selama 10-20 detik dan kembali ke posisi semula.

Gambar 2.10 Gerakan senam usia 6-8 bulan: gerakan 4 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym10.jpg

(16 Januari 2016)

5. Letakkanlah tubuh bayi dengan posisi tengkurap, lalu pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan. Letakkan kedua tangan di antara dada dan perut bayi, lalu angkat seluruh tubuh bayi dan biarkan bayi menopang berat tubuhnya dengan kedua lengannya. Gerakkan tubuhnya ke depan sehingga berat tubuh bayi benar-benar ditopang kedua lengannya.

Gambar 2.11 Gerakan senam usia 6-8 bulan: gerakan 5 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym11.jpg

(16 Januari 2016) C. Gerakan Senam untuk Bayi usia 9-10 Bulan

1. Letakkan bayi di atas alas dengan posisi jongkok di atas kedua kakinya. Biarkan tubuhnya ditopang dengan cara bertumpu pada kedua lengannya dan posisi sikunya lurus, kemudian angkatlah dan turunkan bokongnya sehingga tumpuan tubuh berganti-ganti ke depan dan belakang.


(25)

16

Gambar 2.12 Gerakan senam usia 9-10 bulan: gerakan 1 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym12.jpg

(16 Januari 2016)

2. Letakkanlah bayi di atas alas dengan posisi duduk bersila, lalu biarkan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kiri. Peganglah bayi pada kedua sisi panggulnya sambil didorong dan ditekan tubuhnya kea rah depan dan lakukan gerakan yang sama dengan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kanan.

Gambar 2.13 Gerakan senam usia 9-10 bulan: gerakan 2 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym91.jpg

(16 Januari 2016)

3. Duduklah di lantai bersama bayi, dan aturlah sedemikian rupa agar bayi dalam posisi jongkok, lalu tekan dan dorong tubuh bagian atas kita ke tubuh bayi kea rah depan. Biarkan bayi menopang tubuhnya dengan menggunakan lengannya yang mengarah ke depan.


(26)

17

Gambar 2.14 Gerakan senam usia 9-10 bulan: gerakan 3 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym14.jpg

(16 Januari 2016) D. Gerakan Senam untuk Bayi usia 11-12 Bulan

1. Duduklah di lantai dengan salah satu kaki ditekuk dan biarkan bayi jongkok di atas paha, lalu naikkan paha secara perlahan-lahan sehingga bayi menjadi berdiri. Doronglah tubuh bayi dengan bagian atas tubuh ke depan dan ke belakang dan biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya secara bergantian.

Gambar 2.15 Gerakan senam usia 11-12 bulan: gerakan 1 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym15.jpg

(16 Januari 2016)

2. Duduklah di lantai dengan alas dan biarkan bayi berdiri. Pegang lututnya dengan satu tangan agar tetap dalam posisi lurus.


(27)

18

Gambar 2.16 Gerakan senam usia 11-12 bulan: gerakan 2 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym17.jpg

(16 Januari 2016)

3. Duduklah di lantai dengan salah satu kaki ditekuk dan biarkan bayi jongkok di atas paha. Kemudian doronglah tubuh bayi dengan bagian atas tubuh ke depan dan ke belakang. Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya secara bergantian.

Gambar 2.17 Gerakan senam usia 11-12 bulan: gerakan 3 Sumber: https://devyranggaahdiat.files.wordpress.com/2012/03/baby-gym18.jpg

(16 Januari 2016)

II.3 Analisa Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan senam bayi tidak hanya ditemukan di tempat khusus yang menawarkan jasa Baby Spa (pijat bayi, senam bayi, dan kegiatan berenang untuk bayi), namun di tempat-tempat lain seperti Rumah Bersalin dan tempat-tempat seperti Daycare dan Preschool juga menyediakan pelayanan jasa senam bayi.


(28)

19 Gambar 2.18 Kegiatan Senam Bayi di tempat Baby Spa

Sumber: Klinik Galenia MCC Bandung

Pengunjung yang datang dapat memilih satu dari beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam Baby Spa tersebut termasuk pijat bayi, senam bayi, atau kegiatan berenang saja tergantung kebutuhan dari bayi itu sendiri dan keinginan orang tua. Namun kebanyakan tempat-tempat tersebut juga menyediakan paket

Baby Spa lengkaptermasuk Pijat Bayi, Senam Bayi, dan kegiatan berenang untuk bayi. Pengunjung yang datang pun ditawari untuk berlangganan menggunakan layanan tersebut mulai dari seminggu sekali hingga sebulan sekali, hal ini dilakukan agar pemberian stimulasi dari luar pada anak menjadi lebih teratur setiap minggu atau setiap bulannya sesuai dengan tahapan perkembangan usianya. Dari hasil observasi, ditemukan fakta bahwa kegiatan senam bayi yang dilakukan di tempat-tempat tersebut belum terfokus pada kegiatan senam dengan berbagai macam gerakan, gerakan yang dilakukan terlihat sederhana dan hanya sebagai pemanasan misalnya ketika bayi hendak melakukan kegiatan berenang maka dilakukan beberapa gerakan senam sebagai peregangan anggota tubuh bayi. Gerakan yang dilakukan yaitu mengangkat kedua kaki dan tangan secara bergantian kemudian menggerakan kedua kaki (posisi kaki mengayun). Tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan senam bayi yaitu tempat yang aman dan lapang, seperti diatas handuk tebal, kasur, atau matras yang lembut. Oleh karena pelaksanaan kegiatan senam bayi di tempat baby spa belum terfokus terhadap kegiatan senam, maka sebaiknya kegiatan senam bayi dilakukan dirumah


(29)

20 oleh orang tua. Selain sebagai cara untuk kebutuhan stimulasi, kegiatan senam bayi juga sebagai salah satu kegiatan olahraga bagi anak serta untuk mendekatkan hubungan emosi kasih sayang antara orang tua dan anak.

Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Ibu Purwantini, AMF selaku ahli fisioterapis dan Okke Evriana Amd. yang merupakan ahli medis. Dengan pertanyaan umum seputar kegiatan Baby Gym.

Sebaiknya, senam dilakukan oleh keluarga, bisa ibu, ayah, atau keluarga yang lain. Namun akan lebih baik jika dilakukan oleh Ibu. Pelaksanaan senam bayi jauh lebih mudah karena bayi sudah terbiasa dengan berbagai sentuhan yang dilakukan oleh ibu kepada anak. Secara psikologis, senam bayi bisa mendekatkan kasih sayang antara Ibu dan anak. Ketika melakukan senam bayi, ibu pun bisa melakukan proses komunikasi dengan sang bayi. Menggerakan tubuh bayi ketika melakukan senam, akan tercipta sebuah hubungan dan interaksi antara ibu dan bayi. Dengan begitu, akan mempererat pola asuh antar ibu dan anak. Selain itu, kepercayaan diri pada anak pun bisa lebih dikembangkan.

Selain dilakukan orang tua atau keluarga, terkadang senam bayi juga bisa dilakukan dengan bantuan ahli fisio-terapi berpengalaman. Namun, ada kendala yang biasa dihadapi karena yang melakukan senam adalah orang asing yang tidak dikenal, bayi biasanya akan terkejut dan rewel. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa pengunjung dari Baby Spa, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua memilih untuk melakukan kegiatan senam pada bayi dengan datang ke tempat-tempat tersebut daripada melakukan dirumah. Alasannya karena ketidaktahuan gerakan-gerakan senam untuk bayi mereka, serta ketakutan apabila terjadi kesalahan dengan gerakan yang dilakukan kepada bayi mereka. Hal ini akibat dari informasi yang kurang tentang kegiatan Baby Gym.


(30)

21

Ibu-ibu yang mengetahui Senam Bayi

Ya

Tidak

Kuisioner

II.4 Keadaan Khalayak Saat Ini

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner terhadap masyarakat terutama ibu-ibu dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:

 Orang tua sudah mengetahui tentang kegiatan senam bayi, namun mereka belum mengetahui jelas bagaimana kegiatan ini karena informasi yang didapatkan yaitu secara langsung berdasarkan pengalaman dari orang lain.  Orang tua yang memiliki kekhawatiran lebih terhadap anaknya sehingga

memilih melakukan kegiatan senam dengan pergi ke tempat-tempat yang menyediakan jasa senam bayi.

 Orang tua masih belum menyadari bahwa pengetahuan tentang masalah tumbuh kembang anak ini sangat penting karena berakibat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

30% 10% 20% 40%

Sumber informasi pertama kali ibu mengetahui kegiatan Senam Bayi

Televisi Internet Media Cetak Informasi Langsung

%

3 %

Gambar 2.19 DiagramPersentase Pengetahuan Ibu tentang Senam

Bayi

Gambar 2.20 DiagramPersentase Sumber Informasi pertama kali

ibu mengetahui Senam Bayi Gambar 2.21 Diagram

Persentase Respon Ibu dalam kecenderungan memperoleh


(31)

22 II.5 Resume yang Mengarah pada Solusi Perancangan

Dari hasil uraian masalah dan penjelasan mengenai kegiatan senam bayi, senam bayi merupakan salah satu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita ini, orang tua berperan penting terutama ibu untuk mengetahui dan membina anak dalam proses tumbuh kembangnya agar tumbuh kembang anak dapat menjadi optimal. Dalam hal ini penyadaran orang tua tentang pentingnya masalah tumbuh kembang anak yang mungkin saja terjadi pada anaknya itu sangat penting, serta memberikan informasi yang lengkap serta akurat tentang kegiatan senam bayi sangat dibutuhkan baik dari tenaga kesehatan, ataupun dari sumber informasi lainnya. Sehingga kegiatan senam bayi dapat dipandang sebagai kegiatan yang penting dilakukan oleh ibu terhadap anaknya. Maka dari itu diperlukan sebuah perancangan berupa kampanye sosial untuk mengajak dan menggugah kesadaran orang tua tentang pentingnya masalah tumbuh kembang.


(32)

23 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Untuk memberikan sosialisasi atau kampanye sosial yang dapat mengatasi masalah, yaitu memberikan informasi tentang kegiatan senam sehat untuk bayi melalui buku yang merupakan buku panduan. Buku-buku tersebut disebarluaskan melalui bentuk kegiatan sosialisasi.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam kampanye sosial senam bayi ini adalah untuk membangun kesadaran (awakeness) bahwa kegiatan senam bayi ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu masalah pertumbuhan dan perkembangan anak agar menjadi lebih optimal. Selain itu, kegiatan senam bayi juga dapat dilakukan dirumah sebagai salah satu cara untuk mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak. Buku panduan ini juga memberikan pengetahuan tentang kegiatan senam untuk bayi mulai dari persiapan sebelum melakukan senam bayi, manfaat dari kegiatan ini, hingga tahapan gerakan-gerakan senam bayi sesuai dengan usia bagi masyarakat khususnya bagi orang tua yaitu Ibu dan Ayah.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Dalam menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat khususnya orang tua dibutuhkan pendekatan komunikasi agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima dan dipahami. Penyampaian komunikasi tersebut dapat berupa bahasa visual maupun bahasa verbal, yang dapat memberikan efek ketertarikan dan rasa ingin tahu target audience terhadap komunikasi yang disajikan.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan media mengenai kegiatan senam sehat untuk bayi terhadap target audience dengan memvisualisasikan isi materinya, sebagai contoh alat yang diperlukan sebelum melakukan kegiatan senam serta berbagai macam gerakan senam sesuai tahapan usia bayi. Media komunikasi yang digunakan adalah buku informasi berbentuk panduan. Pendekatan komunikasi yang digunakan tentang kegiatan senam bayi adalah buku


(33)

24 illustrasi yang berisikan mengenai informasi tentang kegiatan senam sehat untuk bayi yang dikemas menjadi sebuah buku informasi bergambar.

a. Pendekatan Komunikasi Secara Visual

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menampilkan elemen visual yang menarik dan dapat dimengerti dan dipahami, dari segi pewarnaan dan pembawaan suasana. Visual yang digunakan adalah gambar illustrasi, namun denganmenggunakan gaya gambar yang divektorkan bergaya kartun.

Gambar III.1 Referensi Visual Bayi

Sumber: http://sp.depositphotos.com/64734707/stock-illustration-cartoon-happy-child.html

Gambar III.2 Referensi gaya visual

https://www.behance.net/gallery/38465407/EggBunny b. Pendekatan Komunikasi Secara Verbal

Pendekatan secara verbal yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang umum serta bahasa yang digunakan sehari-hari. Serta menghindari kata-kata atau bahasa yang tidak familiar di masyarakat sehingga mudah dipahami dan disampaikan secara menarik.


(34)

25 Keyword :

Satu tahun, tahapan, bayi, bermain, gerakan, kasih sayang, sehat.

Identitas Kampanye  Creative Namming

Nama yang dipilih sebagai nama kampanye adalah One Step.

One Step dipilih sebagai nama kampanye karena kata ‘One’ yang berarti ‘satu’ artinya yaitu tahun pertama bayi merupakan tahun keemasan dimana pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat dan optimal ditentukan di tahun pertama bayi. Sedangkan ‘Step’ berarti langkah atau tahapan, yaitu kegiatan senam bayi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi agar lebih optimal.

 Tagline

‘Love Baby With Your Touch’.

Tagline ini mempunyai arti Mencintai Bayi dengan Sentuhan Anda. Karena kegiatan senam bayi merupakan permainan gerakan bayi yang dibantu oleh orang tua, maka kegiatan ini tidak lepas dari sentuhan orang tua. Cara orang tua untuk mencintai dan menyayangi anaknya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya dengan melakukan kegiatan senam bayi ini.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:  Memberikan informasi tentang tumbuh kembang dan stimulasi.  Memberikan informasi tentang kegiatan senam bayi.

 Menggugah kesadaran orang tua agar lebih memperhatikan masalah tumbuh kembang anak.


(35)

26 III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan adalah menggunakan kata-kata yang sederhana namun mempunyai kesan yang dapat menggugah hati dan perasaan audiens. Bahasa yang digunakan untuk nama kampanye, tagline, dan beberapa headline di media pendukung menggunakan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipilih agar memberikan kesan yang lebih menyentuh hati seperti kata-kata kasih sayang yang terlihat seperti quotes.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan Consumer Insight

Wanita atau pria dewasa, sudah berumah tangga, usia 25-40 tahun seorang pegawai kantor baik negeri maupun swasta dikalangan menengah.

Orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usia perkembangannya sehingga anak-anak mereka dapat aktif bergerak dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Selain itu orang tua juga harus memiliki quality time bersama dengan anak mereka, oleh karena itu kegiatan senam sehat bayi dirumah dapat membangun kebersamaan dan mempererat hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak.

Consumer Journey

Tabel III.1 Consumer Journey

Waktu Kegiatan Point Of Contact

05:00 Bangun Tidur Jam

05:30 Belanja Tote Bag, Banner

06:30 Menyuapi Anak Mangkuk, Gelas Bayi

07:00 Sarapan Piring, Gelas (Mug)

07:30 Bersih-bersih Rumah Jam, Mug, Piring

09:30 Posyandu Jam, Kalender, Banner,

Poster

12:00 Menyuapi Anak Mangkuk, Gelas Bayi

13:00 Makan Siang Mug, Piring


(36)

27

16:00 Menyuapi Anak Mangkuk, Gelas Bayi

20:00 Tidur Jam

III.1.6 Strategi Kreatif

Konsep kreatif untuk promosi media “Perancangan Kampanye Sosial Senam Bayi” ini dengan memperhatikan pendekatan AISAS, yaitu sebagai berikut:

a. Attention

Tahap ini diterapkan melalui komunikasi satu arah yaitu dengan mengaplikasikannya di setiap spot atau titik lokasi area yang dilewati oleh target audiens pada consumer journey. Tahap ini bertujuan sebagai pengenal dan memunculkan rasa ingin tahu para audiens.

Media:

 Poster yang ditempatkan di Posyandu atau kantor kecamatan serta kelurahan.

 X-Banner

 Media iklan di social media (facebook, twitter, instagram).

b. Interest

Pada tahap ini yaitu menyusun dan mengorganisasikan pesan dengan gaya visual dengan informasi yang lebih detail. Tujuannya agar mampu menarik perhatian audiens.

Media :  Poster  Brosur

c. Search

Pada tahap ini disediakan informasi mengenai kegiatan Senam Bayi, mulai dari informasi mengenai pertumbuhan bayi, informasi tentang stimulasi, manfaat kegiatan senam untuk bayi, persiapan sebelum melakukan kegiatan ini, serta berbagai macam gerakan senam sesuai usia dan tahap perkembangan bayi.


(37)

28 Tujuannya agar orang tua dapat mengakses atau mendapatkan informasi mengenai kegiatan Senam Bayi dengan mudah.

Media :  Buku

d. Action

Setelah khalayak sasaran merasa tertarik maka akan muncul perhatian dan minat untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai “Kampanye Sosial Senam Sehat Untuk Bayi”. Maka diadakan acara baby fun healthy gym pada tanggal 23 Juli, dimana tanggal 23 Juli merupakan peringatan Hari Anak Nasional dan tepat pada hari Sabtu sehingga para orang tua dapat ikut serta mengikuti acara ini. Isi acara yang diadakan yaitu antara lain; demo memperagakan gerakan senam pada bayi yang dipandu oleh ahli fisioterapi Ninik Sutini, S.M.Ph agar khalayak sasaran mampu melihat dan memahami untuk kemudian dapat dipraktekan sendiri. Kemudian akan ada penyuluhan tentang stimulasi dan pengaruh senam sehat bayi bagi kesehatan bayi oleh dr. Indriani selaku Ketua Seksi Seminar dan Diseminasi dari Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia (IAIFI). Ditahap ini media produk reminder juga akan dibagikan yang bertujuan agar target dapat terus mengingat pesan yang disampaikan.

e. Share

Tahap ini disediakan berupa ruang untuk berbagi pengalaman serta foto-foto seru yang dirasakan oleh ibu atau ayah ketika melakukan kegiatan senam bayi.

Media :

Media iklan di sosial media (Facebook, Twitter, Instagram)

III.1.7 Strategi Media

Media yang akan digunakan dipilih berdasarkan AISAS (Attention, Interest, Search, Action & Share), karena saat ini sudah terjadi pergeseran perilaku konsumen, yaitu setelah mengetahui keberadaan suatu event atau produk, konsumen atau khalayak sasaran akan terlebih dulu mencari informasi mengenai event atau produk tersebut lebih dulu sebelum mengikuti event atau membeli produknya. Gambaran media yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini


(38)

29 adalah media sosialisasi dan informasi seperti buku, poster, X-Banner, brosur, dan lain-lain yang akan mengajak khalayak sasaran untuk mencari tahu informasi apa yang diberikan tentang kampanye sosial senam bayi ini.

Tabel III.2 AISAS

Attention Interest Search Action Share

Poster X-banner Poster Media Sosial Buku Brosur

Event Media Sosial

a. Media Utama

Media yang akan digunakan adalah buku informasi seperti buku panduan senam sehat untuk bayi, berupa informasi tentang stimulasi, manfaat kegiatan senam untuk bayi, persiapan sebelum melakukan kegiatan ini, serta berbagai macam gerakan senam sesuai usia dan tahap perkembangan bayi. Buku ini berfungsi sebagai media untuk informasi ketika khalayak sasaran sudah tertarik dan mulai mencari informasi tentang kegiatan senam bayi ini. Dengan materi pesan yang sederhana dengan tambahan visual yang menarik, sehingga diharapkan khalayak sasaran dapat dengan mudah memahami dan kemudian langsung mempraktekan kegiatan ini bersama dengan bayi mereka sehingga akan menciptakan momen

quality time dan mempererat hubungan kasih sayang antar anggota keluarga.

b. Media Pendukung  Tahap Informasi

1. Brosur

Media ini merupakan media yang cocok untuk memberikan informasi tentang kegiatan senam bayi. Penyebaran dari media brosur ini bisa sangat luas dan untuk penyebarluasan brosur sendiri dapat dibagikan di posyandu setiap RW di Kota Bandung sehingga dapat langsung menuju khalayak sasaran.


(39)

30  Tahap Persuasif

1. Poster

Poster digunakan sebagai media promosi untuk dapat menarik perhatian khalayak mengenai informasi tentang kegiatan senam bayi serta poster lain yang berisi tentang event yang akan diselenggarakan. Poster dapat ditempel di tempat informasi di tempat Posyandu, Puskesmas, Bidan serta Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terdapat di Kota Bandung serta di kantor-kantor Kecamatan dan Kelurahan.

2. X-Banner

X-Banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk “X” sehingga banner bisa berdiri sendiri. Sama dengan halnya poster, X-Banner juga akan ditempatkan di tempat Posyandu, Puskesmas, Bidan, Rumah sakit Ibu dan Anak, serta di kantor Kecamatan dan Kelurahan.

3. Iklan Media Sosial

Iklan yang dipasang di media sosial seperti facebook, twitter, instagram bertujuan untuk merangkul orang tua yang mempunyai keseharian tidak bisa jauh dari gadget. Akun-akun terkenal seperti infobdg akan membantu menyebarkan informasi tentang kegiatan senam bayi ini.

 Tahap Reminding 1. Kaos

Media ini khusus bagi orang tua yang mengikuti kegiatan event “baby fun healthy gym”. Media ini juga berfungsi sebagai pengingat ketika mereka telah selesai mengikuti event.

2. Tote Bag

Tote bag ini digunakan untuk tempat semua merchandise yang dibagikan panitia kepada para peserta, sehingga pembagiannya dapat dengan mudah diberikan.

3. Gantungan Kunci

Media ini dapat dengan mudah dilihat dan dipakai, sehingga cocok untuk media reminding.


(40)

31 4. Jam

Media ini didapatkan oleh peserta yang memenangkan doorprize di acara

Baby Fun Healthy Gym. Selain sebagai hadiah, media ini dapat diperoleh di Booth Merchandise pada saat event diselenggarakan. Selain itu juga jam ini berikan kepada Posyandu di seluruh Kota Bandung untuk dapat dipasang di tempat mereka.

5. Botol Minum Bayi

Media ini dapat diperoleh di Booth Merchandise pada saat event diselenggarakan. Botol minum ini sangat cocok sebagai reminding karena dapat menjadi penghubung komunikasi antara orangtua dan anak.

6. Sticker

Media sticker juga cocok dijadikan reminding karena sticker bisa tertempel dimana saja sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh audiens.

III.1.8 Strategi Distribusi dan waktu Penyebaran Media

Produksi dan distribusi buku panduan akan bekerja sama dengan Klinik Anak dan Rumah Bersalin Galenia Bandung, buku akan diberikan kepada peserta yang mendapatkan doorprize di event Baby Fun Healthy Gym dan juga diberikan gratis kepada posyandu serta bidan sehingga orang tua yang mengunjungi posyandu atau bidan dapat membaca buku ini. Namun selanjutnya, buku akan dijual belikan di toko-toko buku di seluruh Kota Bandung dengan package box yang berisi buku, kaos bayi, dan jam dinding. Buku yang diperjual belikan dibandrol dengan harga Rp. 250.000,-. Proses pendistribusiannya akan dilakukan sepanjang tahun, hal tersebut bertujuan untuk memenuhi semua orang tua yang memiliki anak dibawah usia satu tahun yang setiap tahunnya bertambah. Poster dan X-Banner didistribusikan di Puskemas, Posyandu, dan di Kantor Pemerintahan seperti Kelurahan dan Kecamatan.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan yaitu illustrasi berupa karakter bayi dengan berbagai macam gerakan senam yang digambarkan menggunakan gaya illustrasi yang divektorkan. Digunakannya gaya gambar seperti ini, agar dapat menarik perhatian orang tua dan dapat memahami isi dari buku dengan melihat karakter


(41)

32 bayi yang lucu. Warna didominasi dengan warna-warna pastel yang soft karena warna pastel yang soft ini identik dengan bayi.

III.2.1 Format Desain

Format desain buku dibuat dengan sisi sisi yang sama (persegi) agar konten tulisan dan visual menjadi seimbang. Dengan ukuran 21 x 21cm, menggunakan

hardcover, dibaca dari arah kiri ke kanan agar memudahkan pembaca memahami dan membaca buku.

Gambar: III.3 Format Desain Sumber: Pribadi III.2.2 Tata Letak (Lay Out)

Lay Out merupakan salah satu unsur yang penting dan berpengaruh dalam mengatur penempatan seperti posisi visual, tipografi, dan sebagainya. Lay Out

pada media ini menggambarkan suasana yang lembut dan tahap perkembangan anak normal serta gerakan-gerakan senam dibantu dengan visual dan tulisan untuk memperjelas pembaca.

Gambar III.4 Layout Cover Buku Sumber: Pribadi


(42)

33 Gambar III.5 Layout Buku

Sumber: Pribadi III.2.3 Huruf

Isi teks font yang digunakan pada bagian isi teks pada halaman-halaman buku adalah adalah jenis font “Dear Baby” untuk bagian teks besar pada cover menggunakan jenis font“Smart Kid”. Jenis fontDear Baby” dipilih karena cocok dengan tema warna yang digunakan yaitu pastel, dengan bentuk huruf yang melingkar dan tidak tajam dapat memberi kesan lembut dan cocok bagi bayi.

Gambar III.6 font Dear Baby

Sumber: Data Pribadi

Jenis font “Smart Kid” untuk judul cover dipilih karena font ini tidak begitu formal serta dengan sisi sisinya yang melingkar dan tidak tajam.


(43)

34 Gambar III.7 font Smart Kid

Sumber: Data Pribadi

Gambar III.8 Penempatan visualisasi font

Sumber: data pribadi III.2.4 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan pada buku panduan ini adalah gaya vektor sederhana yang mempertajam atau memperkuat karakter garis yang membuat karakter menjadi seperti gambar kartun. Gaya gambar ini dinilai cocok bagi orang tua yang tertarik membaca buku tentang bayi, gaya gambar yang sederhana dan masih terlihat jelas serta mudah dimengerti karena tidak bersifat formal dan lebih menyenangkan.

Gambar III.9 Referensi Visual

Sumber: http://sp.depositphotos.com/64734707/stock-illustration-cartoon-happy-child.html https://www.behance.net/gallery/38465407/EggBunny


(44)

35 - Logo Kampanye

(a) (b) (c)

Gambar III.10 Studi Visual Logo Sumber:

(a)http://www.pxleyes.com/images/contests/baby%20foot/fullsize/baby%20foot_ 4a3b998c7b7d3.jpg

(b) Data Pribadi (c) Data Pribadi Studi Karakter bayi dengan berbagai gerakan

(a) (b) Gambar III.11 Gerakan Bayi 1

Sumber: DataPribadi

(a) (b)

Gambar III.12 Gerakan Bayi 2 Sumber: Data Pribadi


(45)

36 (a) (b)

Gambar III.13 Gerakan Bayi 3 Sumber: Data Pribadi III.2.4 Warna

Warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat. Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons dari audiens. Warna akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar.

Dalam perancangan kampanye ini, warna yang dipilih adalah warna soft pastel. Warna ini dipilih karena warna pastel cocok digunakan di zaman modern seperti saat ini karena termasuk kedalam warna posmo (postmodern). Selain itu, warna-warna pastel identik dengan objek yaitu bayi yang dapat memberi kesan lembut dan hangat.

Berikut adalah warna-warna yang digunakan:

Gambar: III.14 Warna Dominan Sumber: Data Pribadi


(46)

37 BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi Media

Teknis pengerjaan media utama buku panduan ini pada awalnya dibuat secara manual dengan menggambar sketsa-sketsa gerakan bayi. Kemudian sketsa-sketsa tersebut di scanning dengan menggunakan media scanner.

Gambar IV.1 Sketsa Gerakan-gerakan Bayi Sumber: Data Pribadi

Selanjutnya dilakukan proses tracing pada sketsa-sketsa tersebut dan dilakukan proses pewarnaan secara digital dengan menggunakan software Adobe Illustrator CS3.

Gambar IV.2 Tahap Tracing di Adobe Illustrator Sumber: Data pribadi


(47)

38 Gambar: IV.3 Tahap Pewarnaan di Adobe Illustrator

Sumber: Data Pribadi

Gambar: IV.4 Tahap Peng-layout-an dan Pemberian Teks Sumber: Data Pribadi


(48)

39 IV.2 Media Utama

Media utama yang dipilih adalah buku panduan senam bayi, berupa informasi tentang tumbuh kembang, stimulasi, tahapan perkembangan anak normal, pengenalan senam bayi, manfaat senam bayi, persiapan sebelum melakukan senam bayi serta gerakan-gerakan senam sesuai tahapan usia dan perkembangan.

Gambar: IV.5 Tampilan Cover Buku Panduan Senam Bayi Sumber: Pribadi


(49)

40 Gambar: IV.6 Tampilan Isi Buku Panduan Senam Bayi


(50)

41 Gambar: IV.7 Tampilan Isi Buku Panduan Senam Bayi

Sumber: Data Pribadi IV.3 Teknis Produksi

Media utama Buku Panduan Senam Bayi tersebut akan dicetak menggunakan material kertas Art Papper, dan di print menggunakan mesin printer. Untuk


(51)

42 halus dan tidak mudah kotor. Sedangkan ukuran cetaknya yaitu ukuran 21 cm x 21 cm dalam keadaan tertutup, teknik produksi menggunakan cetak digital.

IV.4 Media Pendukung

Media pendukung bertujuan sebagai promosi dari media utama dan sebagai pengingat (reminding) bagi target audiens.

IV.4.1 Tahap Informasi a. Brosur

Gambar: IV.8 Brosur Sumber: Pribadi


(52)

43 IV.4.2 Tahap Persuasif

a. Poster

Gambar: IV.9 Poster Sumber: Data Pribadi b. Iklan Media Sosial


(53)

44 Gambar: IV.10 Tampilan iklan di Sosial Media Twitter


(54)

45 c. X-Banner

Gambar: IV.11 X-Banner


(55)

46 IV.4.3 Tahap Reminding

a. Kaos

Gambar: IV.12 Kaos Sumber: Data Pribadi b. Tote Bag

Gambar: IV.13 Tote Bag Sumber: Data pribadi


(56)

47 c. Jam Dinding

Gambar: IV.14 Jam Dinding Sumber: Data Pribadi d. Gantungan Kunci

Gambar: IV.15 Gantungan Kunci Sumber: Data Pribadi


(57)

48 e. Botol Minum Bayi

Gambar: IV.16 Botol Minum Bayi Sumber: Data Pribadi

f. Sticker

Gambar: IV.17 Sticker


(1)

43 IV.4.2 Tahap Persuasif

a. Poster

Gambar: IV.9 Poster Sumber: Data Pribadi b. Iklan Media Sosial


(2)

44 Gambar: IV.10 Tampilan iklan di Sosial Media Twitter


(3)

45

c. X-Banner

Gambar: IV.11 X-Banner Sumber: Data Pribadi


(4)

46 IV.4.3 Tahap Reminding

a. Kaos

Gambar: IV.12 Kaos Sumber: Data Pribadi

b. Tote Bag

Gambar: IV.13 Tote Bag Sumber: Data pribadi


(5)

47 c. Jam Dinding

Gambar: IV.14 Jam Dinding Sumber: Data Pribadi

d. Gantungan Kunci

Gambar: IV.15 Gantungan Kunci Sumber: Data Pribadi


(6)

48 e. Botol Minum Bayi

Gambar: IV.16 Botol Minum Bayi Sumber: Data Pribadi

f. Sticker

Gambar: IV.17 Sticker Sumber: Data Pribadi