Perancangan Kampanye Sosial Ayah ASI

(1)

(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Data Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Shafira Aprodhita Tempat, Tanggal, Lahir : Bandung, 13 Juni 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Gandasari Indah Blok G no3/4

No HP : 083822030744

Email : saprodhita@gmail.com

Riwayat Pendidikan

2011-2016 : Universitas Komputer Indonesia 2008-2011 : SMA Mathla`ul Anwar

2005-2008 : SMPN 1 Soreang


(5)

(6)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL AYAH ASI

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Shafira Aprodhita NIM. 51911139

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Ayah ASI” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu banyak mengucapkan terima kasih kepada :

Allah SWT, Bapak Agus Rakhmat M.Ds selaku pembimbing, Orang tua tercinta yang mendukung secara moril dan materil yang sangat penulis butuhkan, Teman-teman seperjuangan yang saling support sampai laporan selesai di tulis

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum sempurna masih terdapat kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak juga bisa membantu bagi pembaca yang ingin mengetahui penyusunan Laporan Kolokium

dengan judul “Ayah ASI”

Bandung, Januari 2016

Shafira Aprodhita


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBARPERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 4

I.3 Rumusan Masalah ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 5

I.6 Manfaat Perancangan ... 5

BAB II PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL AYAH ASI II.1 Landasan Teori ... 6

II.1.1 Sejarah Ayah ASI ... 7

II.1.2 Peran Ayah ... 8

II.1.3 Definisi ... 9

II.1.4 Manfaat ASI ... 11

II.1.5 Fungsi Ayah ASI ... 13

II.1.6 Tumbuh Kembang Anak ASI ... 13

II.1.7 Perlindungan Hukum Bagi Ibu Menyusui ... 15

II.1.8 Analisis Objek ... 16


(9)

II.1.10 Hasil Kuisioner Mengenai Ayah ASI... 17

II.1.11 Hasil Studi Literatur ... 21

II.1.12 Hasil Observasi Mengenai Ayah ASI ... 23

II.1.13 Pandangan Masyarakat Mengenai Ayah ASI ... 24

II.1.14 Ikhtisar Penelitian ... 24

II.1.15Analisi Masalah dan Solusi ... 25

BAB III STRATEGI PERANCAN III.1 Strategi Perancangan ... 26

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 26

III.1.2 Pendekatan Komunikasi... 27

III.1.3 Pendekatan Verbal ... 27

III.1.4 Pendekatan Visual ... 28

III.1.5 Gaya Bahasa... 28

III.1.6 Khalayak Sasaran Perancangan ... 28

III.1.7 Consumer Insight ... 30

III.1.8 Strategi Kreatif ... 32

III.1.9 Strategi Media ... 34

III.1.10 Konsep Visual ... 38

III.1.11 Identitas Visual ... 39

III.1.12 Format Desain ... 39

III.1.13 Tata Letak ... 40

III.1.14 Pemilihan Huruf ... 41

III.1.15 Illustrasi ... 41

III.1.16 Warna ... 42

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA IV.1 Teknis Produksi ... 45


(10)

IV.1.1 Tampilan Media ... 48

IV.1.2 Media Utama ... 48

IV.1.3 X-banner ... 52

IV.1.4 Sticker ... 53

IV.1.5 Mug ... 57

IV.1.6 Pin ... 58

IV.1.7 T-Shirt ... 59

IV.1.8 Bendera ... 60

IV.1.9 Sertifikat ... 61

IV.1.10 Facebook ... 62

IV.1.11 Twitter... 63

IV.1.12 Youtbe... 64

IV.1.13 Instagram ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(11)

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

ASI merupakan sumber nutrisi bayi. Komposisi yang terkandung di dalam ASI menunjang tumbuh kembang bayi juga terdapat kandungan antibody alami yang dapat membantu dalam mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Bahkan ASI adalah nutrisi lengkap untuk pertumbuhan, kesehatan, imunitas dan perkembangan bayi sehingga pemberian ASI sangat penting untuk diberikan. Pemberian ASI pada bayi minimal dengan memberikan ASI Ekslusif, yaitu memberikan ASI tanpa makanan lainnya selama enam bulan pertama. Selanjutnya ASI diberikan dengan pendamping makanan, pemberian ASI dapat di lanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun. (Monika:2014)

Meskipun manfaat ASI begitu besar, namun tidak banyak ibu yang bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan seperti yang disarankan organisasi kesehatan dunia (World Health Organitation). WHO(2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang seperti Indonesia disebabkan oleh pemberian ASI tidak eksklusif. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih belum seperti yang diharapkan. Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat jauh dari kenyataan. Prevalensi ASI eksklusif dari Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1997-2007) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun yaitu dari 40,2% (1997) menjadi 39,5% (2003). Kemudian semakin menurun pada tahun 2007 yaitu sebanyak 32%. Bahkan angka ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) semakin mengkhawatirkan turun menjadi 15,3% pada Tahun 2010.

Menyusui membutuhkan kepercayaan diri yang besar dan lingkungan yang mendukung dan positif. Masa menyusui merupakan masa paling sensitif bagi ibu baik secara fisik maupun emosional. Ibu membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat baik keluarga maupun suami dan peran suami (ayah) akan lebih menentukan bagaimana ibu berani untuk menentukan memberikan ASI ekslusif atau memberikan makanan lainnya karena dari semua dukungan bagi ibu menyusui dukungan ayah atau suami adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu (Roesli:2000). Agar sukses dalam proses menyusui, ayah harus ikut berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap yang positif, dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui, ternyata sangat mendukung ibu.


(12)

Dari permasalahan tersebut muncullah sebuah gerakan komunitas yaitu Ayah ASI yang hadir pada 27 September 2011 (Bianca,2015:94). Ayah ASI merupakan gerakan sosial atau gerakan non profit yang beranggotakan 8 Ayah muda yaitu, A Rahman Hidayat, Dipa Andika Nurprasetyo, Pandu Gunawan, Shafiq Pontoh, Aditia Sudarto, Syarief Hidayatullah, Esnest Prakarsa dan Sogi Indra Dhuaja yang memiliki tujuan awearness bahwa kesuksesan pemberian ASI Ekslusif juga sangat di pengaruhi oleh peran ayah bukan hanya ibu gerakan komunitas inipun merupakan cikal bakal terbentuknya kepedulian ayah terhadap pentingnya peran ayah dalam pemberian ASI eksklusif dan mempermudah ayah dan calon ayah mendapatkan informasi soal ASI. Saat ini ayah ASI sudah mempengaruhi prilaku para ayah yang mulai memahami perannya dalam proses menyusui dan ikut merawat anak.

Telah dilakukan penelitian di Naples, Italia pada tahun 2005 yang mengeluarkan hasil penelitian mengenai peran penting ayah dalam mensukseskan pemberian ASI.. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat keberhasilan menyusui eksklusif dan melanjutkan menyusui sampai 12 bulan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ayah yang mempelajari managemen laktasi dan mendukung serta membantu ibu dalam menyusui. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa peran ayah juga sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui dan pemberian ASI eksklusif jadi peran ayah di rasa penting dalam proses menyusui dan dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan dirasa dapat menekan atau menurunkan angka ketidak berhasilan pemberian ASI eksklusif.

Dengan adanya gerakan Ayah ASI ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah para ayah dalam ikut berperan serta dalam pemberian ASI eksklusif dan terus mendukung para ibu untuk memberikan ASI (menyusui) sehingga salah satu kendala dalam pemberian ASI eksklusif yaitu kurangnya kesadaran para ayah untuk berperan serta dalam pemberian ASI eksklusif dapat teratasi .


(13)

Gambar I.1 Breastfeeding Father Poster

(sumber:http://www.breastfeedingfather.com/breastfeeding/poster.jpg 15 september 2015)


(14)

I.2 Identifikasi Masalah

Setelah latar belakang masalah di paparkan terdapat beberapa masalah yang muncul antara lain :

1. Pentingnya ASI dan peran ayah dalam pemahaman mengenai ASI dan proses menyusui. 2. Penurunan minat terhadap pemberian ASI eksklusif sesuai standar yang ditetapkan

pemerintah dan WHO

3. Peran ayah dalam mendukung ibu menyusui dapat meningkatkan keberhasilan ibu menyusui secara eksklusif

4. Dampak dari tidak adanya peran ayah dalam proses menyusui

I.3 Rumusan Masalahan

Setelah identifikasi masalah dipaparkan muncul permasalahan dan permasalahan difokuskan pada “Bagaimana ayah dapat berperan dalam mendukung dan memotivasi ibu agar dapat menyusui secara eksklusif dan bagaimana saja peran ayah dan keterlibatan dalam proses menyusui”

Hal ini lebih diprioritaskan karena kurangnya kesadaran ayah dalam pemberian ASI, bagaimana cara dalam ikut berperan dan turut serta secara langsung seperti turut merawat anak, membantu pekerjaan rumah dan secara langsung memberikan motivasi.

I.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan materi dapat terfokus, maka untuk itu dibuat batasan masalah. Hal yang dapat ayah lakukan saat ikut berperan sebagai ayah ASI, Ayah menjadi termotivasi untuk ikut berperan dalam proses pemberian ASI eksklusif, serta meliputi pasangan muda atau ayah muda di wilayah kota Bandung.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Mengajak dan memotivasi ayah untuk merubah perilaku dan peduli terhadap anak, ibu dalam proses pemberian ASI sehingga ayah bisa terlibat saat proses menyusui berlangsung dan tercipta kedekatan yang baik dalam hubungan keluarga, meningkatkan awearnes (kesadaran)


(15)

para ayah dalam pemberian ASI dan ikut merawat anak dan memberikan edukasi tentang ASI terutama peran ayah dalam pemberian ASI dan merawat anak.

Dengan merancang media – media mengenai kampanye dalam upaya langkah untuk menjalin hubungan baik antaran ayah, ibu dan anak .

I.6 Manfaat Perancangan

Memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran para ayah untuk turut serta berperan dan mendukung pemberian ASI eksklusif dan ikut merawat anak.


(16)

BAB II. PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL AYAH ASI

II.1 Landasan Teori II.1.1 Sejarah Ayah ASI

Di Indonesia Ayah ASI merupakan suatu gerakan komunitas, yang dimulai dari pemanfaatan media jejaring sosial, Twitter @ID_AyahASI yang hadir pada 27 September 2011. Misinya membuat nyaman para ayah untuk berbagi mengenai permasalahan Air Susu Ibu. Intinya adalah tempat curhat para ayah dalam menyelesaikan masalah ASI. (Bianca, 2015). Komunitas yang memiliki slogan “Kami bukan ahli, Cuma mau berbagi” membuat akun twitter @ID_AyahASI Agar mempermudah ayah dan calon ayah mendapatkan informasi soal ASI. Dalam Timeline twitter komunitas Ayah ASI, berisikan tanya jawab, saling sharing, dan pemberian informasi seputar ASI yang dilakukan oleh komunitas ayah ASI dengan para followers. Juga seputar kriteria Rumah Sakit yang tepat untuk melahirkan dan melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), peralatan yang harus dibeli ketika kehamilan mulai terdeteksi, kapan sebaiknya bayi mulai diberikan ASI, tips memilih dokter spesialis anak, managemen ASIP (Air Susu Ibu Perah), kalkulator kebutuhan ASI, dan berbagai informasi lainnya yang dapat menambah pengetahuan soal ASI dan cara yang tepat mengenai kesehatan anak. Komunitas Ayah ASI juga memberikan informasi mengenai even-even yang akan diadakan yang berhubungan dengan kesehatan anak, mulai dari seminar tentang psikologis anak, seminar mengenai baiknya memberikan ASI eksklusif kepada bayi, taklshow tentang pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) rumahan juga seminar yang membahas tentang menangani anak sakit (PESAT).

Komunitas ini di prakarsai oleh Shafiq Pontoh (Founder @ID_AyahASI) yang memiliki tujuan awearness bahwa kesuksesan pemberian ASI eksklusif juga sangat di pengaruhi oleh peran ayah bukan hanya ibu.


(17)

Gambar II.2 Shafiq Pontoh Founder Ayah ASI (sumber:http//tonightshownet/youtube 15 september 2015)

II.1.2 Peran Ayah

Peran ayah atau fathering lebih merujuk dengan pengertian parenting. Hal ini karena fathering merupakan bagian dari parenting. Idealnya, ayah dan ibu mengambil peranan yang saling melengkapi dalam menjalankan rumah tangga dan perkawinan, termasuk di dalamnya berperan memberikan model yang lengkap bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan (Kurnia dalam salis 2008). Peran ayah (fathering) dapat dijelaskan sebagai suatu peran yang dimainkan seorang ayah dalam kaitannya dengan tugas untuk mengarahkan anak menjadi mandiri di masa dewasanya, baik secara fisik dan biologis. Peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu dan memiliki pengaruh pada perkembangan anak walau pada umumnya menghabiskan waktu relatif lebih sedikit dengan anak dibandingan dengan ibu. Hal ini karena, menurut Fromm (seperti dikutip Salis, 2008) cinta ayah didasarkan pada syarat tertentu, berbeda dengan ibu yang tanpa syarat. Dengan demikian cinta ayah memberi motivasi anak untuk lebih menghargai nilai-nilai dan tanggung jawab. Dalam dunia Islam, perhatian untuk bayi dijelaskan secara khusus dalam surat Al Baqarah 233 yang berbunyi "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknnya selama dua tahun penuh, yaitu bagi orang yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu


(18)

menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian".

Ayat ini menjelaskan berapa besar perhatian yang seharusnya diberikan orang tua (ibu dan ayah) dalam menyusui anak. Anak harus disusui dengan ASI secara kontinu tanpa ada makanan pendamping lainnya selama dua tahun penuh.

II.1.3 Definisi

Definisi Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup (air susu) hasil sekresi dari payudara atau emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, air, karbohidrat, vitamin, mineral dan enzim yang berkembang secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bayi (Astutik, 2014)

Definisi Ayah ASI adalah ayah yang siap untuk memastikan ketersediaan ASI dan memberikannya pada saat bayi lapar. Hal ini berarti suami membantu istri dalam pemberian ASI agar istri mengelurakan ASI terbaik.(Bianca, 2015)

II.1.4 Manfaat ASI

Manfaat ASI eksklusif bagi bayi

Bayi mendapatkan manfaat yang besar dari ASI. Selain memberikan nutrisi yang terbaik yang di butuhkan bayi, ASI juga berperan penting dalam melindungi dan meningkatkan kesehatan bayi.

Manfaat menyusui secara eksklusif dibandingkan yang tidak eksklusif (parsial) diketahui pada 1984 dan terus dilakukan penelitian pada tahun 2007 (Monika, Quigley 2007). Penelitian yang di publikasikan bulan April 2007 tersebut menyatakan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih dapat terhindar dari perawatan di rumah sakit karena diare dan infeksi saluran pernafasan di bandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif (disusui secara parsial atau mix feeding). Beberapa penelitian menunjukan bayi yang mendapatkan ASI lebih memiliki kemampuan kognitif dan kepandaian yang secara umum lebih tinggi di bandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI.

Keunggulan ASI lainnya :

1. Selalu dalam keadaan bersih dari payudara ibu.


(19)

3. Mudah di cerna dan di serap oleh tubuh bayi.

4. Dapat membantu pertumbuhan gigi dan rahang bayi karena bayi menghisap ASI dari payudara.

5. Kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) antara bayi dengan ibu saat menyusui menciptakan kedekatan/ikatan, serta perkembangan psikomotorik dan sosial yang lebih baik. (Monica, 2014)

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu

Menyusui bermanfaat bagi bayi ibu, baik secara fisik maupun emosional, Sebagian besar ibu tidak mengetahui manfaat menyusui bagi diri sendiri sehingga kurang menikmati proses menyusui dan menyusui hanya agar bayi sehat.

Menyusi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik ibu, seperti :

1. Mengurangi pendarahan pasca persalinan, ibu yang melakukan IMD ( Inisiasi Menyusu Dini) akan lebih mudah pulih di bandingkan yang tidak langsung menyusui.

2. Mempercepat bentuk rahim kembali ke keadaan sebelum hamil (Monika, Holdcroft 2003). Hisapan bayi saat menyusu dapat melepaskan hormon oktitoksin yang menstimulasi kontraksi rahim sehingga mengembalikan kondisi rahim seperti sebelum hamil.

3. Mengurangi resiko terkena kanker payudara, kanker indung telur (ovarium), dan kanker endometrium. Menyusui dapat menekan produksi hormon estrogen berlebih yang bertanggung jawab dalam perkembangan kanker.

4. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 (Monika, Erica 2008)

5. Mengurangi resiko osteoporosis, Reumatoid arthritis, Kegemukan (Obesitas), Mengurangi stress, Tekanan Darah tinggi dan Anemia.

6. Alat kontrasepsi alami yang paling aman dan efektif karena menghambat datang bulan.

Manfaat ASI Eksklusif bagi Ayah

Manfaat ASI dan menyusui bagi ayah selain menghemat pengeluaran melihat dan menyaksikan istri memberikan ASI akan menumbuhakan rasa sayang dan ikatan yang lebih kuat, apalagi jika sang ayah atau suami ikut berperan dalam proses menyusui. Ayah akan mengerti apa yang di butuhkan istri dan anak tanpa rasa terbebani.


(20)

1. Mengurangi kemiskinan dan kelaparan karena ASI sangat ekonomis berbeda dengan susu formula yang membutuhkan biaya tinggi untuk membelinya.

2. Mengurangi anggaran biaya perawatan kesehatan.

3. Mengurangi anggaran belanja yang di gunakan untuk susu formula.

4. Mengurangi penggunaan energi yang di gunakan untuk memproduksi susu formula di pabrik.

5. Menjalin keintiman dan kedekatan emosi dengan istri dan anak.

II.1.5 Fungsi Ayah ASI

Fungsi dan peran ayah dalam proses pemberian ASI atau menyusui dirasa cukup penting karena dukungan ayah atau suami paling berarti bagi ibu menyusui dan pada dasarnya proses meyusui merupakan kerjasama antara ibu dan ayah untuk kebaikan bersama. Ayah seharusnya adalah orang pertama yang mendukung program ASI untuk bayinya. Selain itu, tidak ada salahnya juga ayah untuk ikut mempelajari mengenai ASI. Seperti apa saja manfaat ASI untuk ibu dan bayinya, bagaimana produksi dan pengeluaran ASI serta apa saja yang mendukungnya dan kelebihan-kelebihan ASI dibandingkan susu formula. Agar dapat mengasuh anak dengan baik tidak hanya diperlukan peran ibu saja, tapi juga dibutuhkan peran ayah. Secara ilmiah, dijelaskan bahwa peran ayah dalam menyusui disebabkan oleh hormon. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat hormon Oksitoksin, Prolaktin, dan Vasopressin meningkat pada suami yang baru memiliki anak. Peningkatan hormon Okstitoksin diakui sebagai komponen utama dalam memulai dan menjaga insting memelihara dan kedekatan antara ayah dan si kecil. Hal ini terutama terjadi saat suami melakukan kontak kulit dengan si kecil. Ternyata, kunci kelancaran dan kesuksesan masa kehamilan, kelahiran, dan saat menjadi orang tua tidak terbatas pada nutrisi semata. Kualitas hubungan ayah dengan keluarga justru memegang peranan yang penting. Perlu diingat adalah bahwa suami bukanlah pengganti istri, baik suami maupun istri memegang peran yang berbeda, tapi sama pentingnya. Ayah dapat menjadi penghubung bayi untuk mendapatkan makanannya dengan menggendong dan memberikannya kepada ibu (Astutik,2014).

Kesiapan ayah dalam proses menyusui juga dapat membantu ibu menghasilkan ASI yang terbaik. Ayah juga yang dapat membuat proses menyusui menjadi menyenangkan atau sebaliknya jika ayah ikut membantu dan mendukung ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kesuksesan dalam pemberian ASI Eksklusif semakin mungkin terjadi.


(21)

Dengan fakta penelitian tersebut peran ayah dalam mendampingi ibu dalam proses menyusui adalah hal yang baik dan dapat meningkatkan keberhasilan menyusui, jika psoses menyusui menjadi hal yang menyenangkan untuk seluruh anggota keluarga maka kesuksesan program pemberian ASI eksklusif akan terjadi dan kendala dalam pemberian ASI eksklusif yaitu kurangnya kesadaran ayah dalam ikut berperan dalam pemberian ASI eksklusif dapat teratasi. Menurut Bayu, 2014 Yang dapat ayah lakukan :

1. Memberi dukungan positif, Mengajak ibu rileks dan mencari referensi tentang ASI dan pentingnya ASI di saat produksi ASI menurun. Menyemangati dengan mengajak berfikir positif.

2. Membantu melakukan pekerjaan rumah, Sesekali bantulah ibu menggantikan popok atau menjaga bayi saat ibu butuh istirahat karena menyusui mengharuskan ibu terjaga di malam hari hal ini membuat ibu kekurangan waktu tidurnya atau dengan membantu mengerjakan pekerjaan rumah.

3. Mencari tahu lebih banyak tentang ASI dan menyusui.

4. Menjadi teman berbagi, Ibu yang baru melahirkan akan sangat rentan dengan stress dan depresi karena perubahan hormon, ayah dapat menjadi tempat berbagi bagi istri dengan meluangkan waktu untuk bersama istri dan mendengarkan keluh kesah sang istri.

5. Menjadi ‘cheerleader’ untuk istri saat menyusui. Hal ini akan membuat istri bahagia sehingga melepaskan hormon prolaktin yang mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI, memberikan kata-kata mesra dan kejutan.

6. Menjadi juru bicara dan pelindung. Ayah dapat menjadi penguat pertahanan bagi ibu atas mitos-mitos soal ASI .

7. Menjadi manajer persediaan ASIP (Air Susu Ibu Perah). Mencatat persediaan ASIP, memberi tabel pada botol ASIP dan Temani istri saat sedang memompa di malam hari dan selalu ingatkan istri untuk memompa ASI. Ayah adalah manajer logistik ASIP.


(22)

Gambar II.1 Media Informasi Mengenai Apa yang dapat Ayah Lakukan dalam Mendukung Ibu Menyusui

(sumber:Word Health Organitation.jpg 15 september 2015)

II.1.6 Tumbuh Kembang Anak ASI

Tumbuh kembang anak yang minum ASI lebih baik, karena komposisi ASI yang sangat menunjang pertumbuhan anak. Anak jarang sakit, karena adanya antibodi baik seluler maupun humoral di dalam ASI. Selain itu ASI juga mengandung enzim dan hormon. Perkembangan anak lebih baik, karena selain komposisi ASI yang baik untuk pertumbuhan otak bayi, juga ibu dapat melakukan berbagai macam stimulasi sensoris: taktil, pendengaran, penglihatan, penciuman. Limpahan kasih sayang pada saat menyusui membuat si bayi merasa nyaman dan aman di dalam dekapan ibu, yang penting pula untuk tumbuh kembangnya. Kebahagian keluarga akan lebih lengkap bila ayah si bayi memberi dukungan yang positif. ASI merupakan cairan hidup yang terus berkembang setiap waktu sesuai kebutuhan bayi.

II.1.7 Perlindungan Hukum Bagi Ibu Menyusui

Perlindungan hukum bagi ibu menyusui sudah di atur dalam undang-undang sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam pemberian ASI dan menyusui mengingat pentingnya ASI dan menyusui.


(23)

“Selama pemberian ASI, keluarga, pemerintah dan masyarakat harus mendukung penuh penyediaan waktu dan fasilitas khusus di tempat umum dan sarana umum”

Pasal 200 undang-undang Nomer 36 tahun 2009 Tentang kesehatan (UU kesehatan)

Sanksi bagi yang menghalangi ibu untuk memberikan ASI eksklusif untuk anaknya Pasal 200 undang-undang Nomer 36 tahun 2009

Penjara maksimal 1 tahun Denda maksimal 100.000.000

Gambar II.2 Media Informasi Mengenai Perlindungan Hukum bagi Ibu Menyusui


(24)

II.1.9 ANALISIS OBJEK II.1.10 Fenomena Ayah ASI

Fenomena ayah ASI di Indonesia muncul karena terbentuknya komunitas ayah ASI yang bermula dari pemanfaatan jejaring sosial twitter @ID_AyahASI yang kemudian di kenal oleh masyarakat sebagai istilah yaitu ayah yang mendukung pemberian ASI eksklusif .

Gambar III.5 Komunitas Ayah ASI


(25)

II.1.11 Hasil Kuisioner Mengenai Ayah ASI

Dari hasil kuisioner yang disebar ke masyarakat dengan 100 orang responden usia 22-30 tahun di Bandung, pada tanggal 16 Januari 2016 dengan 50 responden berstatus menikah, memiliki anak dan 50 responden berstatus belum menikah mendapakan hasil:

1. Apakah anda setuju dengan pemberian ASI eksklusif ?

Diagram III.1 Pengetahuan Masyarakat Mengenai ASI eksklusif

2. Apakah anda tahu manfaat dan kebaikan ASI eksklusif ?

Diagram III.2 Pengetahuan Masyarakat Mengenai ASI Eksklusif

Dari diagram hasil kuisioner di atas disimpulkan bahwa masyarakat umumnya mengetahui manfaat dan kebaikan ASI juga setuju dengan pemberian ASI eksklusif.

49 1

Menikah

Ya Tidak 50 0

Belum Menikah

Ya Tidak 50 0

Menikah

ya tidak

Belum Menikah

Ya tidak


(26)

3. Apakah anda tahu apa itu Ayah ASI ?

Diagram III.2 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Ayah ASI

4. Apa anda tahu apa yang dapat di lakukan oleh ayah ASI ?

Diagram III.3 Pengetahuan Mengenai Ayah ASI

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum begitu mengenal istilah ayah ASI dan apa yang dilakukan oleh ayah ASI.

15 35

Menikah

Ya Tidak

30 20

Belum Menikah

Ya Tidak

15 35

Menikah

Ya Tidak

25 25

Belum Menikah


(27)

Dalam kuisioner yang disebar adapula pertanyaan terbuka mengenai fungsi dari ayah ASI dan mendapatkan hasil :

Diagram III.4 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Fungsi Ayah ASI

Diagram III.5 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Fungsi Ayah ASI

Dalam kuisioner yang disebar terdapat pula pertanyaan yang menanyakan bentuk dukungan apa yang bisa di berikan kepada ibu menyusui dan di bawah ini adalah grafik mengenai bentuk dukungan yang dapat di berikan kepada ibu menyusui .

5 10

25 10

Menikah

Suami membantu ibu dalam merawat bayi Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga Menjaga kondisi mental istri agar tidak stress Memberikan makanan bergizi agar ASI berkualitas

10 5 10 25

Belum Menikah

Suami membantu ibu dalam merawat bayi Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga Menjaga kondisi mental istri agar tidak stress Memberikan makanan bergizi agar ASI berkualitas


(28)

Grafik III.1 Bentuk Dukungan Terhadap Ibu Menyusui

Dari grafik di atas dapat disimpulkan dari 100 orang responden yang menjawab kondisi mental pada ibu menyusui mendapatkan hasil tertinggi, maka dukungan dan bantuan untuk ibu menyusui sangatlah penting bagi kondisi mental ibu menyusui dengan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa adanya dukungan ayah (suami) menjadi penting dan menjadi seorang ayah ASI merupakan salah satu faktor penting dalam tercapainya pemberian ASI eksklusif .

5. Menurut anda pentingkah peran ayah dalam proses pemberian ASI eksklusif ?

Diagram III.6 Peran Ayah Dalam Pemberian ASI Eksklusif

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 90% responden menganggap bahwa peran ayah dalam pemberian ASI sangatlah penting .

15 15 35 35 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Membantu merawat bayi Membantu pekerjaan rumah tangga

Menjaga kondisi mental agar tidak stress

Memberikan makanan bergizi agar ASI

berkualitas 45 5

Menikah

Ya Tidak 50 0

Belum Menikah

Ya Tidak


(29)

II.1.12 Hasil Studi Literatur

Dari hasil studi literatur di dapatkan menjadi seorang ayah adalah peran yang sangat menentukan untuk kelangsungan keluarga, menjadi ayah ASI bukan hanya ayah yang mendukung ibu (istri) yang menyusui namun menjamin keamanan keluarga, sebelum mendampingi ibu (istri) menyusui seorang ayah ASI harus menggali informasi mengenai test kehamilan, pemeriksaan kehamilan, menjaga kandungan proses melahirkan, menyusui dan membesarkan anak.

Ketidaksiapan para ayah (suami) di Indonesia cukup mengkhawatirkan, karena tingkat angka kematian ibu melahirkan termasuk yang tertinggi di Asia. Berdasarkan data Bappenas berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Saat hamil para ibu akan merasa aman dan nyaman dengan adanya dukungan dari suami. Para suami merupakan orang yang dapat merawat mental dan fisik yang baik dari pasangan mereka, seorang suami yang mengerti tanggung jawabnya akan membantu dalam hal-hal kecil seperti membimbing istri ke kamar kecil, mengubah posisi tidur dan membawa ke dokter (Bianca, 2015).

Ayah juga harus mengetahui resiko-resiko yang mungkin terjadi pasca persalinan seperti bayi kuning, prematur, caesar bahkan pendarahan agar lebih siap. Setelah itu memulai mencari informasi mengenai proses menyusui. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari ayah yang ikut berperan dalam proses pengasuhan anak. Keterlibatan ayah dapat menguatkan ikatan (bounding) antara ayah, bayi juga ibu. Sehingga aktifitas menyusui tidak lagi merupakan hubungan ibu dan anak tetapi juga anak dan ayah, lebih jauh lagi ayah akan merasakan persaan bangga, dan puas. (Newman, 2014).

Keberhasilan menyusui eksklusif sangat di tentukan oleh ayah seperti penelitian yang dilakukan AAP (American Academi of Pediatrics) pada 2005 mengeluarkan hasil penelitian mengenai peran penting ayah dalam menyukseskan pemberian ASI. Penelitian ini dilakukan di Naples, Italia dengan responden sebanyak 280 pasangan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat keberhasilan menyusui eksklusif dan melanjutkan menyusui sampai 12 bulan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ayah yang mempelajari managemen laktasi dan mendukung serta membantu ibu dalam menyusui. Dukungan ayah dapat meningkatkan kepuasan dan lama waktu ibu dalam menyusui dan meningkatkan adaptasi ayah dan ibu dalam hal pengasuhan anak. Lebih lanjut lagi, Ayah memiliki peran dalam menentukan pemberian asupan untuk bayi. (Monika,2014 : 251) selain itu perasaan tenang, aman dan nyaman dari ayah


(30)

(suami) dapat membuat ibu (istri) senang “happy” yang dapat menghasilkan hormon okstitoksin. (Bayu, 2014). ASI di produksi oleh dua hormon yaitu prolaktin dan okstitoksin. Prolaktin di produksi secara alami oleh tubuh sementara okstitoksin akan muncul dengan perasaaan bahagia “happy” yang dapat di wujudkan oleh ayah (suami) (astutik, 2014). Dilihat dari berbagai penelitian, buku dan artikel dapat disimpulkan bahwa menjadi ayah ASI itu penting agar proses pemberian ASI eksklusif berjalan lancar dan berhasil juga dapat membantu menekan angka kegagalan pemberian ASI di Indonesia.

II.1.13 Hasil Observasi Mengenai Ayah ASI

Hasil observasi mengenai ayah ASI dapat disimpulkan menjadi seorang ayah ASI sangat penting. Berdasarkan studi literatur yang telah di paparkan sudah terbukti bahwa peran ayah itu penting dalam proses parenting dan menyusui, dari hasil observasi seorang psikolog membenarkan bahwa ikut dalam pengasuhan secara psikologis dapat mempererat hubungan suami istri dan mengharmoniskan keluarga.

Gambar III.3 Psikolog UKRIDA Jakarta

(sumber:official youtube ayahasi.org, Ruang Keluarga DAAI TV. Siap Menjadi Ayah ASI)

Menurut Stefanus Sandjadja dalam keadaan baru (memiliki anak) suami dan istri harus rileks agar saling menguatkan. Saat ini pria akan lebih sexy jika mau ikut membantu istrinya mulai


(31)

dari hamil sampai menyusui anaknya kemudian menjadi ekspresi cinta romantis dengan menunjukan kepedulian agar istri lebih bahagia dan nyaman, kelekatan dan keintiman makin terjalin dan muncul komunikasi nonverbal diantara suami dan istri jadi jika suami dapat mengekspresikan cintanya dengan tepat pernikahan akan lebih bahagia selalu dekat, lebih peduli, akan muncul bahasa yang intim termasuk bahasa untuk membangun komunikasi dan keharmonisan ini merupakan bonus dari kepedulian terhadap anak yang akan makin mendekatkan. Dapat disimpulkan bahwa menjadi ayah ASI selain mensukseskan pemberian ASI eksklusif juga dapat membangun keromantisan dan keharmonisan keluarga.

II.1.14 Pandangan Masyarakat Terhadap Ayah ASI

Dari hasil kuisioner yang disebar ke masyarakat dengan 100 orang responden usia 22-30 tahun di Bandung, pada tanggal 16 Januari 2016 dengan 50 responden berstatus menikah, memiliki anak dan 50 responden berstatus belum menikah 75 responden yang mengaku tau tentang ayah ASI, 95 orang menyatakan peran ayah penting dalam pemberian ASI tidak dapat memaparkan apa yang dapat ayah ASI lakukan dan adapula yang mengetaui namun salah dalam memaparkan fungsi ayah ASI untuk mendukung proses pemberian ASI eksklusif, Sesuai dengan rumusan masalah yang di buat maka apa sebenarnya ayah ASI dan bagaimana peran ayah dalam pemberian ASI yang perlu di perjelas .

II.1.15 Ikhtisar Penelitian

Hasil peneliatian yang di sebarkan kepada masyarakat menegaskan bahwa pengetahuan mengenai ayah ASI masih kurang terutama pada fungsi dan bagaimana bentuk dukungan yang dapat di lakukan oleh ayah ASI, dari data kuisioner yang telah di sebar masyarakat hanya mengenal istilahnya namun tidak tau apa tujuan dan fungsi dari ayah ASI sendiri.

II.1.16 Analisi Masalah dan Solusi

Mengingat pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk perkembangan anak maka dukungan dari ayah agar ibu memberikan ASI eksklusif menjadi penting, dengan dukungan ayah ibu akan lebih mudah dalam menyusui kondisi mental ibu akan stabil, tidak stress, terhindar dari kelelahan sehingga ibu dapat memberikan ASI terbaik.

Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa yang menjadi permasalahan adalah kurangnya peran ayah untuk terlibat dalam proses menyusui. Dengan demkian maka penyelesaian atau solusi yang baik adalah dengan membuat perancangan


(32)

kampanye untuk mengenalkan dan mengajak para ayah agar mulai ikut berperan dan terlibat dalam proses menyusui mendukung, memotivasi dan mendampingi ibu agar sukses menyusui secara eksklusif.


(33)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Berdasarkan analisa dan solusi yang sudah dijelaskan sebelumnya dimana kampanye sosial Ayah ASI ini merupakan gerakan untuk mendukung ibu menyusui agar mau untuk memberikan ASI eksklusif dengan bantuan para ayah agar tingkat keberhasilan menyusui secara eksklusif di Indonesia meningkat. Maka dari itu diperlukan strategi perancangan yang tepat agar pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat mudah dipahami, efektif dan efisien. Strategi perancangan yang baik adalah yang sesuai dengan tujuan awal yang diharapkan.

Strategi perancangan yang akan dilakukan adalah dengan membuat suatu kegiatan kampanye sosial yang bersifat memotivasi, meningkatkan kesadaran, mengajak serta menginformasikan kepada para ayah atau calon ayah tentang bagaimana cara menjadi ayah ASI atau bagamana bentuk dukungan yang dapat dilakukan ayah agar ibu dapat memberikan ASI terbaik dan menyusui secara eksklusif.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam kampanye sosial ayah ASI ini adalah untuk menumbuhakan awearness pada para ayah untuk ikut berperan dalam proses menyusui dan merawat anak karena peran ayah ternyata cukup penting dalam pemberian ASI eksklusif dan pengasuhan anak disamping itu ibu yang mendapatkan perhatian langsung dari ayah saat menyusui akan menghasilkan kualitas ASI yang lebih baik. Informasi mengenai bagaimana menjadi ayah ASI dan apa yang dapat ayah ASI lakukan akan disampaikan dengan memberikan informasi yang bersifat persuasif pada ayah atau pria usia menikah dan belum menikah agar mempelajari ilmu laktasi sehingga para pria menjadi siap saat proses menyusui itu berlangsung.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu penyampaian pesan yang menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, dan perilaku baik berupa lisan atu tulisan. Maka dalam perancangan media informasi akan menekankan kepada fakta-fakta yang erat hubungannya ASI dan laktasi khususnya peran ayah didalamnya. Dalam pendekatan komunikasi yang akan dilakukan, maka akan melalui dua cara yaitu pendekatan verbal dan pendekatan visual.


(34)

III.1. 3.1 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang digunakan akan menggunakan pendekatan dengan cara mengajak dan menunjukan keberhasilan manfaat dan kebahagian jika ayah mau peduli dan kemudian timbul kesadaran. Bahasa yang digunakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang ringan dan mudah dipahami audience. Pendekatan komunikasi ini berdasarkan data dan sumber yang berhubungan dengan ASI, laktasi dan peran ayah didalamnya. Hasil analisa dan data akan di informasikan dengan ringan namun tepat agar audience dapat menerima informasi dengan baik.

III.1. 3.2 Pendekatan Visual

Berdasarkan target sasaran utama pada permasalahan ini pendekatan visual yang akan digunakan yaitu berupa photo yang menunjukan kedekatan ayah dan anak. Visualisasi yang akan ditampilkan pada kampanye ini adalah ilustrasi mengenai faktor kepedulian seorang pria terhadap anaknya. Warna yang akan dipilih adalah warna-warna yang identik dengan pria juga warna khas keluarga karena target dari kampanye ini adalah pria dan keluarga.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang digunakan pada perancangan kampanye sosial ayah ASI ini mengacu pada tujuan perancangannya itu sendiri. Materi pesan tersebut berisi informasi tentang ayah ASI khususnya mengenai bagaimana menjadi ayah ASI, ASI eksklusif, IMD (Inisiasi Menyusu Dini), manajemen laktasi, kesiapan ayah dan bagaiman ASI eksklusif bisa terjadi. Pesan ini bermaksud untuk memberikan informasi kepada para ayah sehingga akan timbul kepedulian dan kesadaran untuk ikut berperan dalam proses menyusi. Headline dari kampanye akan berubah sesuai kebutuhan ada jangka waktu penerbitan dan Tagline dalam kampanye ini adalah “ASI tanda cinta, peduli bukti cinta nyata”.

III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami khalayak sasaran dan berupa ajakan dan langsung memberikan informasi ke khalayak sasaran, kemudian mempengaruhi agar merubah prilaku untuk memahami sebenarnya menjadi seorang ayah dan juga perannya.


(35)

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan III.1.4.1 Consumer Insight

Consumer Insight adalah mencari tahu lebih dalam tentang latar belakang perbuatan dan pemikiran konsumen yang berhubungan dengan solusi dan komunikasi yang akan disampaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui “point of interest” dari target agar dengan mudah memformulasikan strategi berdasarkan point of interst. Untuk kampanye ayah ASI ini target di tetapkan untuk para ayah.

Audiens yang dituju adalah pria yang memiliki pola hidup yang modern dengan aktivitas yang cukup padat.

Dengan target audience usia produktif yang berstatus menikah sudah memiliki anak atau belum memiliki anak kampanye ini akan mencoba mengenalkan ilmu laktasi sedini mungkin karena memahami ilmu laktasi memerlukan waktu yang tidak singkat agar kelak saat mengalami proses ini para calon ayah akan lebih siap dan siaga.

Diagram III.1 Insight Area

Insight area klasik :

1. Mencari tahu siapa konsumen kita

2. Apa yang mereka lakukan, dimana mereka berada, apa yang mereka beli dan apa yang mereka pilih

Untuk menentukan media yang mereka pilih. Insight area psikologis :

1. Apa yang konsumen pikirkan dan rasakan

2. Apa tujuan dan strategi mereka dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh prilaku

INSIGHT AREA

PSIKOLOGIS KLASIK


(36)

III.1.6 Strategi Kreatif

Kampanye sosial ini akan melalui tiga tahapan :

a. Attention (perhatian) Untuk menarik perhatian target audiens maka kampanye ini menggunakan media yaitu poster dan video.

b. Interest (minat) Dalam menumbuhkan minat target audience maka akan di gunakan warna yang menarik warna lembut dan warna keluarga, illustrasi, tiografi dan layout yang sesuai dengan target audience. Selain hal tersebut yang akan menjadi minat dari target audiens adalah media tersebut akan ditampilkan pada media sosial dan di ruang publik tempat target audience beraktivitas.

c. Action (tindakan) Tindakan yang dilakukan dalam upaya penyampaian informasi yang diberikan pada media yang dibuat adalah membujuk target audiens agar dapat merubah perilaku dan dapat mengikuti pola perilaku yang dikampanyekan lewat media buku saku yang dibagikan di tempat praktek dokter kandungan dan anak dibuat untuk menjadikan terget audiensnya lebih mengetahui akan apa saja yang dapat dilakuakan ayah ASI, ASI dan ilmu laktasi. Dalam setiap tahap kampanye yaitu Attention, Informing, dan Reminding mempunyai pesan-pesan khusus yang disampaikan sesuai dengan goal yang diharapkan.

Creative Brive

Why are we advertising ? Orang tua seperti apa ?

Ayah muda dengan konsepsi pola asuh modern .

Who are we takking ? Demografis

Usia : 22-30 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Pengahasilan : 4.500.000-8.000.000/bulan

Geografis

Kota Besar (urban)


(37)

Psikografis

Kelas Sosial : Menengah – Menengah atas

Gaya Hidup : Bergelut dengan pekerjaan, sibuk memenuhi kebutuhan dan biaya hidup.

Motivasi : Menjadikan kepedulian sebagai suatu perwujudan tanda cinta bahkan dengan mengetahui hal-hal mengenai ASI yang sangat awam bagi kaum pria, Selalu ingin memenuhi kebutuhan anak menjadi idola untuk istri dan anak.

What insight we have about them ?

Menjadi seseorang yang baik di mata keluarga dan di idolakan keluarga menjadi pria yang sempurna bila kehidupan keluarganya berhasil.

What do we want them to think and do after seing this communication ?

Pria tidak lagi risih jika membahas ASI dan laktasi karena fase menyusui adalah fase penting yang tidak boleh terlewatkan dan hak para bayi.

What is our position ?

Berbagi informasi mengenai ASI dan menjadikan ini hal yang lumrah juga harus diketahui oleh para pria yaitu calon ayah.

What to say ?

Ayah bisa menunjukan kepedulian sebagai perwujudan cinta terhadap anak melalui hal yang baik contohnya ASI.

“ASI tanda cinta, peduli bukti cinta nyata”

Kapan pria menjadi pria sejati, Saat dia memiliki anak, Apa kunci utama keberhasilannya, menjadi yang terbaik untuk anak, Bagaimana menjadi yang terbaik, yang termudah adalah memberikan asupan terbaik di hari pertama kehiduapannya yaitu ASI dukung ASI ekskluif dengan memahami soal ASI dan laktasi dari sekarang

Big idea

Cares, Cool, Love, Manly, Father

What is the mendatories of the advertising ?

IDAI (ikatan dokter anak indonesia), AIMI (asosiasi ibu menyusui indonesia), Komunitas ayah ASI


(38)

III.1.7 Strategi Media

Strategi media yang akan digunakan pada kampanye sosial ayah ASI ini adalah buku saku untuk media utama yang akan mempermudah ayah membaca dimanapun. Juga di ikuti oleh media-media pendukung lain untuk memperkuat. Setelah mengeluarkan poster kemudian muncul iklan TV dan pembagian buku saku.

III.1.8 Strategi Distribusi Waktu Penyebaran Media

Attention

Agustus September Oktober

Distribusi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Poster 1 Poster 2 Poster 3 Poster 4 Video Instagram Twitter Facebook X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Lampu merah, tempat vitnes center, lapangan futsal, layanan kesehatan dll Information


(39)

Infografis Buku Saku X-banner Brosur X X X X X X X X X X X X X X X X Pusat sarana kesehatan, Rumah Sakit, vitnes center, lapangan futsal. Reminding Mug T-shirt Stiker Pin X X X X X X X X X X X X X X X X

III.2 Konsep Visual

Tema pada perancangan kampanye sosial ini memperlihatkan yang berisi tentang apa saja yang dapat ayah lakukan dalam mendukung ibu menyusui, juga ilmu laktasi yang dapat ayah pelajari. Keselarasan format desain, ilustrasi, layout, huruf, dan pemilihan warna yang sesuai dengan khalayak sasaran, yang membuat target audience tertarik untuk melihatnya dan dapat mengerti dengan isi pesan yang disampaikan dalam kampanye ini. Berikut beberapa konsep visual yang akan digunakan pada media:


(40)

Gambar III.1 Konsep Interest Sumber: Data Pribadi

Konsep visual pada gambar III.1 dibuat memancing audience untuk mengetahui apa itu ayah ASI. Di dalam gambar nampak ayah yang menggendong anaknya dengan lembut agar si bayi tenang mencirikan kepedulian ayah terhadap anak.


(41)

Konsep visual pada gambar III.2 berupa informasi dalam buku saku yang akan diberikan sebagai hadiah panduan di rumah sakit bersalin dan tempat praktek dokter anak dan kandungan. Yang menjelaskan megenai ilmu laktasi dan apa yang dapat ayah lakukan.

Gambar III.3 Konsep Attention Sumber: Data Pribadi

Konsep visual pada gambar III.3 diatas berisi kekompakan ayah dan anak, anak merasa nyaman berada di dekat ayah karena terbiasa menghabiskan waktu bersama.


(42)

Gambar III.4 Konsep Reminding Sumber: Data Pribadi

Konsep visual pada gambar III.4 diatas dibuat untuk ditempelkan pada salah satu gimmick dengan guna untuk mengingatkan target audiens dengan isi teks yang menginatkan pula setiap media menggunakan #ayahASI.

III.2.1 Identitas Visual

Identitas visual pada kampanye “Perancangan Kampanye sosial ayah ASI” berupa logo. Logo yang ditampilkan adalah logo yang sudah ada sebelumnya yaitu logo AIMI ASI dan komunitas ayah ASI sebagai mendatory .

Gambar III.5 Logo AIMI dan ayah ASI

http://AIMI.org/wp-content/uploads/2011/11/ayah ASI.jpg (13 Juni 2016)

III.2.2 Format Desain Format

Desain yang digunakan pada poster adalah portrait. Untuk poster dibuat portrait sesuai kebutuhan. Untuk format tersebut disesuaikan dengan media-media yang dipilih dan sesuai untuk digunakan. Keterkaitan pada setiap media perancangan desain yang digunakan pada setiap media kampanye ini terlihat pada penempatan tagline, headline, dan logo kampanye yang penempatannya disesuaikan berdasarkan media yang digunakan.

III.2.3 Tata Letak (Layout)

Menurut Frank F Jeklin untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya : • Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat.

• Variasi, agar tidak monoton/membosankan.

• Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras. • Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna.


(43)

• Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan

Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen yang ada menjadi sebuah satu kesatuan. Infografis interaktif sebagai media utama yang menjadi kampanye sosial ayah ASI mengutamakan layout yang sederhana agar setiap orang yang membuka infografis interaktif tentang ayah ASI ini tidak kesulitan mendapatkan informasi.

Gambar III.8 Layout Buku Saku Informasi Sumber : Pribadi

Gambar III.9 Layout Cover Poster dan Buku Sumber : Pribadi

III.2.4 Pemilihan Huruf

Jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan, menarik, dan berkesan. Tipografi yang digunakan dalam kampanye ini disesuaikan dengan karakteristik dan tema yang berkaitan dengan kesehatan dengan tetap mempertimbangkan unsur keterbacaan yang baik dipilih karena mempunyai kesan tegas karena tegak dan tebal membuat juga keterbacaannya sangat jelas. Dan


(44)

font Aku & Kamu digunakan hanya untuk kata ‘ayah ASI’, font tersebut digunakan karena bentuk hurufnyaterkesan kuat.

Dan untuk body teks menggunakan

Metafors Regular

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789

III.2.5 Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari kata illustrate yang berarti menghias, mengiringi, mendukung. Menurut Widyatmoko (2006) ilustrasi berguna sebagai proses pemahaman terhadap suatu objek, sebagai fasilitas berbagai macam orang dengan berbagai macam latar belakang dalam rangka merespon sebuah gambar. Sebuah unsur verbal yang divisualkan dalam sebuah kesan dan makna tersendiri (content/ meaning). Dalam suatu bentuk verbal, non fiksi, ilustrasi disajikan lebih terbatas dalam penyampaiannya agar tidak terjadi salah persepsi. Adapula pengertian lain, ilustrasi adalah gambar yang dapat berbentuk sketsa atau image yang kemudian dibuat menjadi dalam bentuk digital ilustrasi.


(45)

Perancangan media kampanye sosial ini mengambil.

Gambar III.10 Gambar Infografis Ayah ASI

Gambar III.11 Reverensi vector

Sumber : https://www.google.com/search?q=vector+people&client=firefox

(19 juni 2016)

III.2.6 Warna

Warna merupakan unsur yang dapat membuat sebuah gambar menjadi lebih hidup, karena masing-masing warna mampu memunculkan respon secara psikologis (Kusrianto. 2009: 47). Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Warna dalam perancangan media kampanye ini berfungsi untuk memberi kesan pada kesan informasi yang disampaikan.

Warna-warna yang akan digunakan penulis dalam media kampanye ini adalah warna-warna yang memiliki unsur keluarga warna lembut dan hangat dan yang sangat berkaitan ayah dan


(46)

anal seperti warna baby blue, biru tua dan kuning. Sesuai karakter ayah (pria) identic dengan warna biru . Seperti warna di bawah ini

Gambar III.12 Warna Baby Blue (Baby Boy Colour)

Sumber :

https://www.google.com/search?q=baby+boy+colour&client=firefox-(15 juni 2016)

Gambar III.13 Warna (sumber : data pribadi 15 juni 2016)

Warna yang digunakan pada desain perancangan kampanye sosial ayah ASI ini didominasi warna biru tua yang secara psikologis memperlambat denyut nadi, menanangkan, kesatuan dan merupakan warna yang menunjukan kedewasaan. Warna biru juga identik dengan pria, kepercayaan, kejujuran, ketergantungan kepercayaan diri, kehandalan dan tanggung jawab. Sehingga warna biru sangat cocok untuk mewakili sifat dari seorang ayah.


(47)

1 BAB IV. TEKNIK PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Sebelum memasuki tahap produksi tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan media kampanye, dilakukan terlebih dahulu beberapa tahap antara lain:

1. Pembuatan Perencanaan Layout dan Poster

Gambar IV.1 Studi indikator


(48)

2 2. Pemotretan dan Pengambilan Video

Pemotretan dan pengambilan gambar video melalui proses digitalisasi meliputi penyesuaian warna, penyisipan teks tagline dan headline juga foto.

Gambar IV.2 Tagline Sumber: Data Pribadi

3. Pengaplikasian

Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya apabila telah selesai tahap pengolahan gambar kemudian diaplikasikan ke berbagai media yang sesuai dengan konsep.


(49)

3

Gambar IV.3 Poster, Isi Buku Sumber: Data Pribadi

Poster digunakan pada tahapan attention sebagai daya tarik dengan harapan meningkatkan rasa ingin tau terhadap ayah ASI.

4. Teknis Cetak

Setelah semua proses pengaplikasian selesai kemudian di lanjut dengan proses cetak dengan menentukan material bahan dan teknis produksi yang telah ditentukan.


(50)

4 IV.2 Tampilan Media

IV.2.1 Media Utama

Media utama pada kampanye ini adalah buku saku berbasis informasi dimana target audiens dapat membacanya dimana saja.

1. Pembuatan Buku Saku

Software : Adobe Photoshop CS 6 Adobe Illustrator CS 6

Gambar IV.4 Adobe Illustrator Sumber : Data Pribadi


(51)

5

Gambar IV.5 Isi Buku Saku Sumber : Data Pribadi

Buku Saku dibuat dengan ukuran Ukuran : 10x10cm

Material : HVS 100gr (laser) cetak offset Sampul : Soft Cover

2. Pembuatan Video

Software : Adobe Premier CC

Format Video

Frame Size : 1920x1080 pixel Frame Rate : 23,976 fps

Pixel Aspect Ratio : Square Pixel (1.0)

Format Video : MP4 File (mp4) Youtube File Durasi : 1 menit 18 detik

Audio Setting

Sampe Rate : 4800Hz Format Audio : mp3 Quality : 100%


(52)

6

Gambar IV.6 Adobe Premier CC Sumber : Data Pribadi


(53)

7 IV.2.2 X-banner

Gambar IV.7 x-banner Sumber : Data Pribadi

Ukuran : 160x60 Material : Flexi Jerman


(54)

8 IV.2.3 Sticker

Sticker bottol ASIP (Air Susu Ibu Perah)

Gambar IV.8 sticker ASIP Sumber : Data Pribadi

Bahan : Kertas Sticker Ukuran : 2cmx4cm


(55)

9 Pengaplikasian sticker botol ASIP


(56)

10

Gambar IV.10 sticker Sumber : Data Pribadi

Ukuran diameter : 3cm x 3cm Bahan : Sticker Transparant


(57)

11 Gambar IV.11 Sticker Sumber : Data Pribadi

Ukuran : 10x15cm Bahan : Kertas Sticker Pengaplikasian sticker


(58)

12


(59)

13 IV.2.4 Mug

Gambar IV.13 mug Sumber : Data Pribadi

Ukuran

Tinggi : 10cm Lebar : 6cm

Diameter : 30cmx30cm Bahan : Ceramic


(60)

14 IV.2.5 Pin

Gambar IV.14 pin Sumber : Data Pribadi

Ukuran

Diameter : 4cmx4cm


(61)

15 IV.2.6 T-shirt

Gambar IV.15 T-shirt Sumber : Data Pribadi

Ukuran : all size Bahan : Cotton


(62)

16 IV.2.7 Bendera

Gambar IV.16bendera Sumber : Data Pribadi

Bahan : Art Papper Tipis Sedotan

Ukuran Bendera : 5cmx5cmx7cm Ukuran Tinggi Sedotan : 15cm


(63)

17 IV.2.8 Sertifikat


(64)

18 IV.2.9 Facebook


(65)

19 IV.2.10 Twitter


(66)

20 IV.2.11 Youtube


(67)

21 IV.2.12 Instagram


(1)

16

IV.2.7 Bendera

Gambar IV.16 bendera Sumber : Data Pribadi

Bahan : Art Papper Tipis

Sedotan

Ukuran Bendera : 5cmx5cmx7cm

Ukuran Tinggi Sedotan : 15cm


(2)

17

IV.2.8 Sertifikat


(3)

18

IV.2.9 Facebook


(4)

19

IV.2.10 Twitter


(5)

20

IV.2.11 Youtube


(6)

21

IV.2.12 Instagram