Jenis Penelitian Subjek penelitian

khalayak dalam memahami pesan media. Yang kedua adalah dimana berkembangnya teknologi media baru yang mempengaruhi konten televisi dalam kehidupan sehari-hari yang empengaruhi keberadaan gender. Dan yang ketiga adalah bagaimana penerimaan khalayak terhadap pesan yang disampaikan terhadap kehidupan sehari-hari dalam tahap ini adalah mengenai bagaimana efek media terhadap kehidupan khalayak. 3. Pandangan Konstruksionis Di dalam fase ini lebih menekankan pada pendekatan Konstruksionis. Paradigma ini memberi pemahaman tentang media tentang pengalaman posmoderenisme, dalam fase ini membahas mengenai apa media itu dan penggunaan media oleh khalayak. Akan tetapi lebih mengacu pada budaya bermedia, kususnya penggunaan media di dalam kehidupan sehari-hari Alasuutari, 1999:2-9. F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian khalayak dengan menggunakan metode reception analysis ini menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian reception analysis ini dilakukan untuk memfokuskan pada produksi, teks dan konteks. Makna polisemi teks dan hubungannya dengan khalayak dalam menginterpretasi teks dalam cara yang berbeda-beda menjadi titik yang sangat krusial dalam studi reception. Karena dalam pemaknaan teks, memori individu memberikan arti dalam mengkonstruksi dan memahami teks media Hadi, 2008:4. Di dalam metode reception analysis terdapat poin penting yang digunakan di dalam menjalankan metodologi ini, menurut Jensen 1991:139 tiga elementahapan dari metodologi ini yaitu collection or generation of data centers on the a udience side. Di dalam tahap ini data yang dikumpulkan dari audience di dalam penelitian dengan metode reception analysis, melalui berbagai metode pengambilan data yaitu wawancara, obserfasi dan metode lainnya. Reception analysis merujuk pada sebuah komparasi antara analisis tekstual wacana media dan wacana khalayak, yang hasil menginterpretasi merujuk pada konteks, seperti cultural setting dan context atas isi media lain Jensen dalam Hadi, 2003:139. Khalayak dilihat sebagai bagian dari interpretive communitive yang selalu aktif dalam mempersepsi pesan dan memproduksi makna, tidak hanya sekedar menjadi individu pasif yang hanya menerima saja makna yang diproduksi oleh media massa Mc Quail, 1997:19.

2. Subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan informan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, peneliti mengambil informan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dikarenakan universitas ini berbasis keilmuan dan keagamaan, sehingga mahasiswa yang mempunyai berbagai latar belakang sosial dan agama sedikit mengerti tentang Agama Islam yang menjadi permasalahan dominan di dalam film “?” yang digunakan peneliti sebagai subjek penelitian ini, sehingga mahasiswa sebagai informan biasa mengerti masalah dan membantu pengayaan di dalam memahami film yang menjadi acuan penelitian. Adapun kriteria dalam menentukan informan adalah penonton yang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan afiliasi sosial dan agama yang berbeda yaitu dengan afiliasi mahasiswa aktifis IMM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tidak memiliki latar belakang keorganisasian atau netral dan mahasiswa yang beragama Kristen. Ini dikarenakan di dalam film “?” ini mengangkat tentang konflik sosial dan agama. Peneliti mengambil informan yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang berimbang. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan interview mendalam dengan informan, dengan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi seperti bagaimana teks media yang dilihat atau dibaca. Bagaimana pengalaman seseorang atas teks media dari perspektif posisi subjek. Bagaimana makna teks media bagi kelompok umur tertentu, termasuk dari faktor agama, faktor kaum minoritas, faktor sejarah, faktor sosial dan budaya, faktor pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya. Sumber lain yang bisa digunakan untuk mendukung analisis, disamping tinjauan pustaka konseptual teoritik dan review literature , adalah dengan membaca surat pembaca ke editor, kolom gosip, artikel surat kabar dan majalah, iklan, press releases , dan bentuk publisitas lain yang mendukung Hadi, 2008:6. Akan tetapi peneliti tidak menggunakan FGD Focus Group Discussion dalam penelitian ini, ini dikarenakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya menurut nara sumber dengan pengetahuan yang mereka miliki tanpa terpengaruh orang lain, ini dimaksudkan agar informan tidak terpengaruh dengan pemikiran nara sumber lainnya.

3. Objek Penelitian