Penyarian Penyarian dengan metode Soxhlet Ekstrak

6 tercemar pestisida. Pencucian bisa dilakukan dengan menggunakan air Gunawan dan Mulyani, 2004.

d. Pengeringan

Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai berikut : 1 Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri. 2 Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif. 3 Memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya ringkas, mudah disimpan, tahan lama, dan sebagainya Gunawan dan Mulyani, 2004. Cara pengeringan yang paling sederhana adalah pengeringan dengan udara. Untuk tujuan farmasetik tentu saja bahan yang akan dikeringkan jarang ditempatkan langsung di bawah sinar matahari. Sebaliknya cara pengeringan di tempat teduh, dimana bahan disebarkan rata di atas nampan, lemari atau kotak Voigt, 1984.

3. Penyarian

Cairan pelarut dalam proses pembuatan ekstrak dipilih pelarut yang baik untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan. Dalam hal ekstrak total, maka cairan pelarut dipilih yang melarutkan hampir semua metabolit sekunder yang terkandung Anonim b , 2000. Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20 ke atas, tidak 7 beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, dan panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit Anonim, 1986.

4. Penyarian dengan metode Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Anonim b , 2000. Dalam soxhletasi cairan penyari diisikan pada labu, serbuk simplisia diisikan pada tabung dari kertas saring atau tabung yang berlubang-lubang dari gelas, baja tahan karat atau bahan la in yang cocok. Cairan penyari dipanaskan hingga mendidih. Uap penyari akan naik ke atas melalui serbuk simplisia. Uap penyari mengembun karena didinginkan oleh pendingin balik. Embun turun melalui serbuk simplisia sambil melarutkan zat aktifnya dan kembali ke labu. Cairan akan menguap kembali berulang seperti proses di atas Anonim, 1986. Uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping, kemudian diembunkan kembali oleh pendingin tegak. Cairan turun ke labu melalui serbuk simplisia. Cairan penyari sambil turun melarutkan zat aktif serbuk simplisia. Karena ada sifon maka setelah cairan mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan kembali ke labu. Cara ini lebih menguntungkan karena uap panas tidak melalui serbuk simplisia, tetapi melalui pipa samping Anonim, 1986. Contoh alat Soxhlet dapat dilihat pada Gambar 1. 8 Gambar 1. Alat Soxhlet Anonim, 1986

5. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani meggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Anonim, 1979. Tumbuhan diekstraksi dengan cara tumbuhan segar yang telah dihaluskan atau material tumbuhan yang dikeringkan diproses dengan cairan pengekstraksi. Jenis ekstraksi dan bahan ekstraksi yang digunakan sangat tergantung dari kelarutan bahan kandungan serta stabilitasnya Voigt, 1984. Keterangan 1. Pendingin balik 2. Pipa samping 3. Sifon 4. Tabung berisi serbuk simplisia 5. Labu alas bulat 9

6. Tidur a. Fisiologi tidur

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN KEDONDONG LAUT (Nothopanax fruticosum (L.) Miq) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Mus musculus)

3 20 26

EFEK SEDASI EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUNGA KACAPIRING (Gardenia augusta Merr) PADA MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN METODE POTENSIASI NARKOSE DENGAN PENGINDUKSI FENOBARBITAL

5 37 28

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

POTENSIASI EFEK SEDATIF FENOBARBITAL OLEH EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% HERBA PEGAGAN (Centella Asiatica (L.) Urban PADA MENCIT JANTAN BALB/C DENGAN METODE POTENSIASI NARKOSE

4 27 27

EFEK ANALGETIK DEKOK DAUN KEMUNING (Murraya paniculata [L.] Jack) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) STRAIN WISTAR YANG MENDAPAT TRAUMA MEKANIK DENGAN PAW PRESSURE TEST

6 29 27

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia coli) DAN GRAM POSITIF (Staphylococcus aureus) SECARA IN VITRO

9 64 47

View of UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN INDUKSI NYERI ASAM ASETAT

0 0 7

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

0 1 12

View of STANDARISASI DAN EFEK ANTIKONVULSI EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR PADA MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 7

82 EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

0 0 9