103
5.6. Perumusan Skenario Strategi Pengembangan SIPT
Dari hasil analisis pengaruh antar faktor, diidentifikasi ada tujuh faktor yang berpengaruh dan saling ketergantungan, sebagaimana diringkas pada Tabel 40.
Tabel 40 Prospektif faktor-faktor kuncipenentu pengembangan SIPT No
Faktor Keadaan State
1A 1B
1C 1
Dukungan PEMDA
Kurang memdukung karena kurang berperan
dalam dinamika ekonomi daerah
Mendukung dan menerapkan
konsep SIPT secara bertahap
Mendukung dan menerapkan konsep
SIPT 2A
2B 2C
2 Kerjasama
Lintas Sektor Kurang sinergis karena
ego sektoral Sinerigs karena
didukung Propeda dan Renstrada
Sinergis karena implementatif
3A 3B
3C 3
Penyuluhan pelatihan
Tetap Meningkat
Meningkat 4A
4B 4C
4 Ketersediaan
Pakan ternak Berkurang karena
tergantung HMT Meningkat karena
memanfaatkan limbah pertanian
Meningkat karena memanfaatkan limbah
pertanian dengan teknolgi pakan
5A 5B
5C 5
Sistem pemeliharaan
Tetap Tetap
Meningkat 6A
6B 6C
6 Lembaga
keuangan Tersedia dan sedikit
menjangkau Semakin
menjangkau Mudah
7A 7B
7C 7
Kelembagaan kelompok
tani Keanggotaan dan
kelompok tani kurang berperan
Keanggotaan dan kelompoktani
berperan Keanggotaan
kelompoktani berperan dominan
Pada Tabel 41 disajikan prospektif beberapa faktor kunci pengembangan SIPT
dengan berbagai keadaan state untuk setiap faktor. Berdasarkan keadaan setiap faktor, maka dirumuskan berbagai kebijakan dan skenario strategi
pengembangan usahatani pola SIPT dengan cara memasang perubahan yang akan terjadi dan menganalisis implikasinya. Dari hasil tersebut dirumuskan 3 skenario
strategi pengembangan usahatani pola SIPT di Kabupaten Cianjur, yaitu : 1 Skenario konservatif-pesimistik; 2 skenario moderat-optimistik; dan 3 skenario
progresif-optimistik Tabel 43. Jumlah skenario strategi yang dapat dirumuskan
104 dalam rangka pengembangan SIPT bisa lebih dari tiga skenario, namun dari
keadaan dari masing-masing faktor kunci kemungkinan yang paling diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang adalah ketiga skenario tersebut.
Tabel 41 Hasil Analisis Skenario Strategi pengembangan SIPT No Skenario Strategi
Urutan Faktor 1
Konservatif- Pesimistik 1A; 2A;3A;4A;4A;6A;7A
2 Moderat-Optimistik
1B; 2B;3B;4B;4B;6B;7B; 3
Progresif-Optimistik 1C; 2C;3C;4C;4C;6C;7C;
Skenario Konservatif-Pesimistik
Skenario konservatif-Pesimistik dibangun atas dasar kondisi saat ini existing condition dari usahatani pola SIPT di Kabupaten Cianjur. Skenario ini
mengandung pengertian bahwa strategi yang dirumuskan masih berdasarkan konsep secara tradisional dan tidak memiliki prospek pengembangan SIPT di
masa mendatang. Stakeholder beranggapan bahwa kegiatan usahatani pola SIPT tidak memberikan keuntungan yang layak kepada petani untuk meningkatkan
kesejahteraan dan dinamika ekonomi daerah. Skenario konservatif-pesimistik dibangun berdasarkan keadaan state dari
faktor kunci dengan kondisi sebagai berikut; 1 Pemerintah Daerah PEMDA kurang mendukung karena beranggapan
pengembangan SIPT kurang berperan terhadap dinamika ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;
2 Kerjasama lintas sektor belum sinergis sehingga sering terjadi program pembangunan yang tumpang tindih dan tidak saling mendukung akibatnya
terjadi pemborosan anggaran pembangunan; 3 Frekuensi penyuluhan dan pelatihan bidang pertanianpeternakan sangat
kurang, sehingga pengetahuan dan keterampilan petani sangat minim; 4 Ketersediaan hijauan pakan ternak HPT berkurang karena hanya tergantung
pada rumput alam. Berdasarkan hasil evaluasi Dinas Peternakan Cianjur sumberdaya pakan yang tersedia hanya dapat memenuhi kebutuhan 38.116
ekor sapi potong. Jika populasi sudah mencapai jumlah tersebut perlu upaya
105 untuk mencari sumber pakan alternatif guna mencukupi kebutuhan pakan
ternak; 5 Sistem pemeliharaan tetap
6 Petani kesulitan memperoleh kemudahan dan akses ke permodalan 7 Kelembagaan kelompoktani tidak ada perkembangan jumlah kelompoktani
dan anggotanya dalam menerapkan usahatani pola SIPT, 8 Tingkat penggunaan pupuk kimiapestisida melebihi standar teknis yang ada,
9 Limbah jerami dan pukan menumpuk karena kurang kemampuan dan pengetahuan dalam pengolahan limbah.
Penerapan skenario konservatif-pesimistik memberikan implikasi sebagai berikut :
1 produktivitas rendah, 2 pengelolaan usahatani pola SIPT tidak berkembang,
3 produksi dan pendapatan petani rendah 4 limbah jerami padi tidak dimanfaatkan, sehingga mengganggu kebersihan
dan keindahan lingkungan 5 penyerapan tenaga kerja rendah
6 produksi pupuk organik tidak optimal 7 jumlah populasi sapi potong berkurang dan kelembagaan tani juga tidak akan
berfungsi secara optimal. Dalam rangtka memberikan dukungan terhadap pengembangan SIPT pada
skenario konservatif-pesimistik, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut : 1. Penerapan Perda Kabupaten Cianjur No 03 Tahun 1994 yang berisi tentang
larangan ternak berkeliaran di tempat-tempat umum, tentang pemeliharaan ternak sapikerbau melalui pengandangan
2. Peningkatan peran pemerintah melalui instansi teknis bidang pertanian dan peternakan untuk memberikan pelayanan seperti pelayanan inseminasi buatan,
vaksinasi, dan identifikasi sumber pakan ternak alternatif selain rumput alam. 3. Penguatan kelembagaan kelompok tani dan program penyuluhan.
Skenario Moderat-Optimistik
Skenario moderat-optimistik mengandung pengertian bahwa keadaan
106 usahatani pola SIPT di masa mendatang, berdasarkan kemampuan sumberdaya
yang dimiliki, dapat memberikan keuntungan yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi
daerah. Skenario moderat-optimistik ini dibangun berdasarkan keadaan state dari
faktor kunci dengan kondisi sebagai berikut: 1 PEMDA memberikan dukungan terhadap pengembangan SIPT dengan
menerapkan secara bertahap; 2 Kerjasama lintas sektor agak sinergis karena didukung rencana strategis
daerah Renstrada dan program pembangunan daerah Propeda yang secara eksplisit mengatur peran dan tanggung jawab masing-masing sektor;
3 Frekuensi penyuluhan dan pelatihan bidang pertanian-peternakan meningkat, sehingga perilaku petani membaik secara gradual sesuai dengan kemampuan
dan pengetahuan petani 4 Daya dukung lingkungan dari aspek ketersediaan pakan ternak meningkat
karena memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak; 5 Sistem pemeliharaan semi intensif
6 Meningkatnya kelayakan usahatani 7 Peningkatan peran kelompoktani dan jumlah anggotanya dalam menerapkan
usahatani pola SIPT, 8 Tingkat penggunaan pupukpestisida sesuai standar teknis dan mulai
memanfaatkan pupuk organik, 9 Ketersediaan limbah jerami padi dan pukan
Penerapan skenario moderat-optimistik akan memberikan implikasi berupa; 1 produktivitas meningkat
2 pengelolaan SIPT berkembang, 3 produksi dan pendapatan petani meningkat
4 ketergantungan petani terhadap subsidi berkurang 5 meningkat pemanfaatan limbah jerami padi walaupun belum optimal,
6 terjadi penyerapan tenaga kerja, 7 dapat memproduksi jumlah pupuk organik dari kotoran sapi potong dalam
jumlah yang lebih besar;
107 8 jumlah populasi sapi mengalami peningkatan.
Dalam upaya memberikan dukungan terhadap pengembangan SIPT di Kabupaten Cianjur pada skenario moderat-optimistik, maka direkomendasikan
1. Penerapan Perda Kabupaten Cianjur No 03 Tahun 1994 yang berisi tentang larangan ternak berkeliaran di tempat-tempat umum, tentang pemeliharaan
sapi melalui pengandangan yang terus diikuti dengan berbagai program penyuluhan kepada masyarakat terutama yang berhubungan dengan
perbaikan kualitas lingkungan dan kepada petani hal-hal sebagai berikut.
2. Peningkatan pemahaman konsep pembangunan berkelanjutan di semua instansi pemerintah daerah.
3. Peningkatan aplikasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan ternak, teknologi pengolahan limbah, dan teknologi pengolahan hasil.
4. Peningkatan jumlah anggaran pembangunan bidang pertanian secara bertahap untuk membangun infrastruktur penunjang serta penyediaan tenaga teknis
bidang pertanian dan peternakan.
Skenario Progresif-Optimistik
Skenario progresif-optimistik mengandung pengertian bahwa keadaan masa depan yang mungkin terjadi mendapat dukungan secara maksimal dari setiap
faktor kunci, dan stakeholder berkeyakinan bahwa kegiatan usahatani pola SIPT akan memberikan keuntungan yang layak kepada petani untuk meningkatkan
kesejahteraan dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi daerah. Dengan kata lain skenario ini didasari atas pemikiran yang sangat maju dan optimisme tentang
keadaan masa depan pengembangan SIPT merupakan solusi pengembangan pertanian di masa mendatang di Kabupaten Cianjur.
Skenario progresif-optimistik dibangun berdasarkan keadaan state dari faktor kunci dengan kondisi sebagai berikut:
1 PEMDA memberikan dukungan yang ditunjukkan dalam bentuk nilai APBD yang dialokasikan untuk pembangunan pertanian untuk pengembangan
SIPT dengan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan 2 Kerjasama lintas sektor sinergis karena didukung oleh Renstrada dan Propeda
108 yang secara eksplisit mengatur peran dan tanggung jawab masing-masing
sektor secara implementatif dan dilaksanakan secara konsisten; 3 Frekuensi penyuluhan dan pelatihan bidang pertanian-peternakan meningkat;
4 Daya dukung lingkungan dari aspek ketersediaan pakan ternak meningkat karena memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan sebagai sumber
pakan sapi potong; 5 Sistem pemeliharaan sangat intensif,
6 Meningkatnya kelayakan usahatani sangat layak 7 Peran kelompoktani dan anggotanya sangat dominan dalam usahatani
8 Tingkat penggunaan pupukpestisida sesuai standar teknis dan memanfaatkan pupuk organik secara optimal
9 Peningkatan pemanfaatan pupuk organik secara optimal 10 Ketersediaan pupuk organik dan jerami fermentasi
Penerapan skenario progresif-optimistik akan memberikan implikasi sebagai berikut :
1 produktivitas meningkat tinggi, 2 pengelolaan SIPT sudah berkembang
3 produksi dan peningkatan pendapatan petani 4 kemandirian petani terhadap permodalan dan modal mudah diperoleh,
5 tidak ada limbah yang tidak dimanfaatkan, pengelolaan lingkungan lestari 6 terjadi penyerapan tenaga kerja,
7 dapat memproduksi jumlah pupuk organik dari kotoran sapi dalam jumlah yang lebih besar;
8 jumlah populasi sapi terus mengalami peningkatan. Pada kondisi seperti ini dibutuhkan sumberdaya berupa teknologi, informasi, dan kualitas
sumberdaya manusia yang lebih balk. Memberikan dukungan terhadap pengembangan SIPT di Kabupaten Cianjur
pada skenario progresif-optimistik, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut.
1. Penerapan Perda Kabupaten Cianjur No 03 Tahun 1994 yang berisi tentang larangan ternak berkeliaran di tempat-tempat umum secara adil dan konsisten,
yang terus diikuti dengan berbagai program penyuluhan kepada masyarakat
109 terutama yang berhubungan dengan perbaikan kualitas lingkungan dan
kepada petani tentang konsep pertanian terpadu 2. Peningkatan pemahaman konsep pembangunan berkelanjutan di semua
instansi pemerintah daerah. 3. Peningkatan aplikasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman
dan ternak, teknologi pengolahan limbah, dan teknologi pengolahan hasil 4. Peningkatan jumlah anggaran pembangunan bidang pertanian untuk
membangun infrastruktur penunjang serta penyediaan tenaga teknis bidang pertanian dan peternakan.
Perbandingan kinerja SIPT dari ketiga skenario yang dirumuskan menjadi dasar utama untuk menentukan strategi yang paling tepat untuk diterapkan dalam
rangka pengembangan SIPT di Kabupaten Cianjur agar tercipta suatu kondisi yang berkelanjutan. Menurut responden analisis prospektif, strategi yang paling
layak untuk diterapkan dengan mempertimbangkan kinerja SIPT, sumberdaya pendukung yang dimiliki oleh pemerintah daerah Kabupaten Cianjur, dan analisis
kelayakan usahatani petani yang memerlukan perubahan yang cukup mendasar adalah strategi moderat-optimistik
110
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan