IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
(JAMKESMAS) (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan)
Oleh: AKHMAD KHOTIB ( 04230046 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-08-03 , dengan 3 file(s).

Keywords: Implementasi Kebijakan
ABSTRAK
Rendahnya derajat kesehatan masyarakat menjadi persoalan mendasar bangsa ini, ditengah
terpaan Beban ekonomi serta mahalnya biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu membuat masyarakat miskin semakin sulit untuk menjangkau layanan kesehatan. Hal
tersebut membuat pemerintah terus berupaya untuk mengambil langkah kebijakan untuk
mengatasinya.
Pada awal Tahun 2008, Pemerintah Melalui Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan
program kebijakan di Bidang kesehatan yakni kebijakan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
125/MENKES/SK/II/2008. Program Jamkesmas ini disuguhkan untuk memberikan akses
pelayanan kesehatan secara gratis baik ditingkat Puskesmas maupun Rumah Sakit. Kebijakan
tersebut bersifat Nasional, sehingga kebijakan ini akan diselenggarakan di semua daerah di tanah
air termasuk di Kabupaten Pasuruan. Kebijakan tersebut disuguhkan untuk warga miskin dan
tidak mampu. Namun, Untuk menentukan sasaran tersebut, Departemen Kesehatan RI

memberikan kuota yang berbeda-beda pada setiap Kabupaten dan Kota berdasarkan angka
kemiskinannya. Angka kemiskinan yang dimaksud didasarkan pada data BPS Tahun 2006.
Mengingat kebijakan Jamkesmas ini diselenggarakan pada tahun 2008, maka data yang dipakai
sudah tidak relevan dengan angka kemiskinan Tahun 2008. Dan tentunya akan beresiko dengan
banyaknya warga miskin yang tidak terdaftar Jamkesmas. Selain itu, aspek keadilan dalam
mendapatkan pelayanan akan semakin jauh dari harapan. Hal tersebut tentunya akan menjadi
kendala dalam mewujudkan visi Indonesia sehat 2010.
Berdasarkan persolan tersebut diatas, peneliti tertarik untuk mengungkap lebih jauh lagi melalui
penelitian yang berjudul “Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JAMKESMAS) studi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan”. Dimana penelitian inti
bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Kebijakan Jamianan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) di Kabupaten Pasuruan.
Adapun Lokasi Penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dengan subyek
penelitian yakni Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, Kabid. Pelayanan, Petugas
Kecamatan, dan Peserta Jamkesmas sebagai sasaran program kebijakan.
Metode Penelitian yang dipakai yakni deskriptif kualitatif artinya peneliti berusaha
menggambarkan relitas yang terjadi dalam proses Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan
yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa implementasi kebijakan jamkesmas di Kabupaten
Pasuruan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sehat 2010.

Dengan sasaran sejumlah 411,064 jiwa warga miskin di kabupaten pasuruan, program ini
diharapkan mampu untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan warga miskin yang ada di
Kabupaten Pasuruan.

Manfaat yang diperoleh peserta jamkesmas ini berupa pelayanan kesehatan yang bias dinikmati
secara gratis. Dengan jenis pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan akan mengurangi bebean
masyarakat miskin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan jamkesmas ini merupakan
manifestasi dari konsistensi pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan khususnya di
bidakng kesehatan yakni demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat.
Namun, setiap implementasi kebijakan tentunya akan mengalami kendala termasuk juga
kebijakan jamkesmas yang ada di kabupaten Pasuruan. Persoalan paling mendasar yakni masih
banyaknya warga miskin yang belum tersentuh program ini, sehingga menuntut pemerintah
untuk segera melakukan langkah kebijakan dalam mengatasi hal tersebut seperti melakukan
vertifikasi ulang dalam menentukan status miskin. Sehingga tak ada lagi kasus kebijakan yang
salah sasaran.
ABSTRACT
Low extent of people‟s health has become basic problems of this nation, in the middle of
economic burden and the expensive price to gain qualified health service has made it more
difficult for poor people to afford health service. These have made government put more effort to
deal with this matter.

In the beginning of the year 2008, Government through Indonesian Health Ministry has allowed
implementation of a program in health discipline which is called Public‟s Health Guarantee
(JAMKESMAS) Policy. This policy has been published through Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No 125/MENKES/SK/II/2008. This program has the objective to provide access
toward free health services in Public Health Center (Puskesmas) level or Hospital level. This
policy disperse nationwide, therefore this policy would be conducted in all region in Indonesia,
including in Pasuruan regency. This policy is designated for poor people and those who have
minor capability of buying health service. However, to determine the target, Indonesian Health
Ministry is placing different quotas in each regencies and cities based on its poverty level.
Poverty level is based on BPS data in the year of 2006. Given that this policy is held in the year
of 2008, data being used is no longer relevant with the poverty level of 2008. And thus there is
always risk that a lot of poor people didn‟t register within Jamkesmas. Besides, fairness aspect in
gaining services would be too far to achieve. This could be the obstacle that could hinder the
progress for national vision „Indonesia Sehat‟ in 2010.
Based on those problems above, author is taking interest to reveal a lot more through the
experiment titled “Implementation of Policy on Public‟s Health Guarantee (JAMKESMAS)
study in Health Office at Pasuruan Regency”. This experiment is having the objective to discover
how is the implementation of policy on Public‟s Health Guarantee (JAMKESMAS) in Pasuruan
Regency.
Location of experiment take place in Health Office Pasuruan Regency with subject are Head of

Health Office, Hospital Director, Chief of Service Delivery, Kecamatan Officials, and
Jamkesmas members as the target of the program.
Method used in this experiment is qualitative descriptive which means author try to described the
factual reality in implementation of policy on Public‟s Health Guarantee existing in Pasuruan
Regency.
Result of this experiment describes that implementation of policy on Jamkesmas at Pasuruan
Regency as one governmental efforts to achieve the vision Indonesia Sehat 2010. With target for
411,064 poor people in Pasuruan regency, this program is expected to improve the access on
health service for poor people within Pasuruan Regency.

Benefits taken by jamkesmas participant is free of charge health service. By this kind of health
service, it is expected to reduce the burden of poor people. Therefore, we can conclude that this
policy is a manifestation of government consistency in its effort to improve development
particularly in health discipline for a better health of indone4sian people.
However, each implementation of policy would have certain obstacle included jamkesmas policy
within Pasuruan regency. Basic problems that exist until now is the amount of untouched poor
people still haven‟t got the opportunity to be the member of the program, thus demanding
government to take action in dealing with this matter such as conducting re-verification for poor
people status. Hence, could improve the affectivity of the program