Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit

BAB III HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum

1. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit

Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu didirikan dan diresmikan pada sekitar tahun 1935 oleh Pemerintah Hindia Belanda, yang berlatar belakang sebagai kelanjutan dari kegiatan Sanatorium Solsana– Tjipaganti dan Rumah Sakit Tuberkulosa Paru–Paru Cipaganti. Dalam kurun waktu 1945–1955 rumah sakit ini saat itu bernama Sanatorium Solsana–Tjipaganti merawat penderita penyakit paru khususnya tuberkulosis hingga sembuh dan saat itu dipimpin oleh Dr. Wisnujudo. Kurun waktu 1955–1975, terjadi beberapa kali pergantian pimpinan yang selanjutnya sejak tahun 1963 oleh Dr. H. A. Rotinsulu. Pada tahun 1965 bangunan Solsana dihibahkan oleh pemiliknya kepada misi katolik dan selanjutnya digunakan sebagai sarana pendidikan sekarang menjadi Universitas Parahyangan sedangkan Tjipaganti yang terletak di jalan bukit jarian diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diubah namanya menjadi Rumah Sakit Paru Cipaganti yang dipimpin oleh direktur BP4 Bandung. 35 Pada tahun 1978, susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit dikukuhkan dengan adanya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 137MenKesSKIV1978 tanggal 28 April 1978 dengan nama Rumah Sakit Tuberkulosa Paru–Paru Cipaganti dan dipimpin oleh Direktur sendiri tidak bergabung dengan BP4 Bandung. Kurun waktu 1975–2000, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tuntutan masyarakat Bandung khususnya dibidang perumah sakitan, maka berkembang pula RSTP Cipaganti baik mengenai fasilitas gedung, sarana maupun prasarana lain termasuk kemampuan pelayanan hingga pengembangan bidang kedokteran di masa depan diarahkan menjadi Pusat Kajian Tb tuberculosis dan Pusat Rujukan Penyakit Paru untuk wilayah Jawa Barat dan sebagai Pusat Pendidikan dan Penelitian Penyakit Paru dan Saluran Napas. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor: 190MenKesSKII2004 tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti dikembangkan menjadi Rumah Sakit Paru yang bernama Rumah Sakit Paru H. A. Rotinsulu. Sesuai dengan namanya yang ditangani bukan hanya penyakit Tb paru saja melainkan semua penyakit yang berhubungan dengan pernafasan dan penyakit lain yang terkait. Nama Dr. H. A. Rotinsulu diambil dari nama Direktur pada kurun waktu 1963–1975 H. A. adalah singkatan dari Hendrik Alexander. Nama–nama direktur yang pernah memimpin sejak tahun 1963 hingga sekarang adalah sebagai berikut: a. Dr. H.A Rotinsulu periode 1963– 1975 b. Dr. H. Iskandar Partasasmita periode 1975– 1979 c. Dr. Sunali Sukartaatmadja periode 1979– 1984 d. Dr. Darmawan periode 1984– 1988 e. Dr. H. Moh. Hikmat Jojo periode 1988– 1997 f. Dr. H. M. Awaloeddin.,SpP.,MM., FCCP periode 1997– 2003 g. Dr. Edi Sampurno, SpP, MM periode 2003– 2011 h. Dr. H. Yunier Salim, MARS periode 2011- Sekarang Sejak awal sejarah perkembangan hingga masa kini Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung tetap konsisten sebagai rumah sakit yang menangani penyakit paru dan pada saat ini penyakit Tb paru masih merupakan kasus terbanyak dan masih merupakan masalah dunia dimana masih diperlukan berbagai kajian dalam cara-cara diagnostik dan pengobatan terutama kasus putus obat, resisten obat anti tuberculosis MDR Tb termasuk juga komplikasi penyakit yang berkaitan. Keberhasilan rumah sakit untuk memenuhi tuntutan msayarakat sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam mengembangkan atau meningkatkan diri sesuai dengan dinamika masyarakat, oleh karena itu Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung mempunyai visi, misi, moto, tugas dan tujuan sebagai berikut: a. Visi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mempunyai visi yaitu ”Menjadi rumah sakit paru dengan pelayanan prima” b. Misi Untuk mencapai visi, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mempunyai misi sebagai berikut : 1 Memberikan pelayanan prima dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. 2 Meningkatkan kualitas SDM yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan bermoral tinggi. 3 Meningkatkan sumber pendapatan dan melakukan efisiensi anggaran. c. Motto Adapun mottoRumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah ” Paru sehat harapan kami”. d. Tugas Tugas Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit paru sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Tujuan Tujuan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan cakupan pelayanan 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan 3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 4. Meningkatkan sumber pendapatan 5. Meningkatkan efisiensi anggaran 6. Terjalinnya kerjasama dengan berbagai komponen masyarakat

2. Jenis Pelayanan