Konsep Ekonomi dan Efisiensi Alokasi Sumberdaya Air

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Ekonomi dan Efisiensi Alokasi Sumberdaya Air

Air sebagai komoditas ekonomi berhubungan dengan hak-hak kepemilikan dalam pengelolaan terhadap sumberdaya tersebut. Menurut Tietenberg 1984 syarat sumberdaya dapat dikelola secara efisien yaitu jika kepemilikan terhadap sumberdaya itu dibangun atas sistem property right yang efisien, dengan karekteristiknya sebagai berikut: 1 Universality, semua sumberdaya adalah dimiliki secara pribadi private owned dan seluruh hak-haknya dirinci dengan lengkap dan jelas. 2 Exclusivity, semua keuntungan dan biaya yang dibutuhkan sebagai akibat dari pemilikan dan pemanfaatan sumberdaya harus dimiliki hanya oleh pemilik tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dalam transaksi atau penjualan ke pihak lain. 3 Transferability, seluruh hak kepemilikan itu bisa dipindahtangankan dari satu pemilik ke pihak lainnya dengan transaksi yang bebas dan jelas. 4 Enforceability, hak kepemilikan tersebut harus aman dari perampasan atau pengambilalihan secara tidak baik dari pihak lain. Efisiensi alokasi sumberdaya air itu sendiri sangat tergantung pada jenis sumberdaya air tersebut, yaitu sumber air permukaan atau sumber air bawah tanah. Sumber air permukaan, efisiensi alokasi yang berhubungan dengan pengalokasian supply air yang dapat diperbaharui diantara penggunanya, sedangkan efek antar generasi dianggap kurang penting. Ketersediaan air untuk generasi mendatang ditentukan oleh fenomena alami. Kebalikan untuk sumber air p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now tanah yang menganggap bahwa keberlangsungan sumberdaya air antar generasi alokasi sepanjang masa merupakan bagian yang terpenting. Tietenberg, 2001. Menurut Tietenberg 2001 indikator bagi efisiensi alokasi sumberdaya air permukaan meliputi dua hal pokok, yaitu menyeimbangkan alokasi diantara penggunaan yang saling bersaing dan variabilitas aliran air permukaan dari waktu ke waktu yang harus memenuhi kebutuhan. Menurut pengertian ini, sumberdaya air harus dialokasikan seefisien mungkin sehingga seluruh pengguna memperoleh marginal net benefit yang sama. Jika manfaat bersih marjinal tersebut tidak sama, maka akan sering terjadi kenaikan manfaat bersih yang rendah ke penggunaan yang dinilai memberikan manfaat bersih yang lebih tinggi. Pada efisiensi alokasi air bawah tanah, efisiensi diarahkan pada pengalokasian yang optimal antar generasi. Pengambilan air bawah tanah akan dibatasi oleh ketersediaan air yang akan mengalami kehabisan, yaitu pada saat marginal cost dari pengambilan air tanah telah melebihi marginal benefitnya, sehingga harga akan naik sepanjang waktu. Menurut Fauzi 2004 usaha untuk memberikan nilai kepada sumberdaya alam melalui berbagai mekanisme seperti water treatment sehingga sampai ke tangan konsumen dan aman diminum memerlukan biaya yang tidak sedikit. Penentuan harga yang tepat melalui water pricing yang mencerminkan biaya yang sebenarnya akan memberikan sinyal kepada pengguna mengenai nilai dari air dan dapat menjadi insentif untuk pemanfaatan air yang lebih bijaksana. Salah satu model alokasi sumberdaya air yang didasarkan pada water pricing adalah Marginal Cost Pricing atau MCP. Konsep ini telah diadopsi oleh berbagai negara sebagi suatu mekanisme water pricing yang paling banyak p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now digunakan. Mekanisme MCP didasarkan pada prinsip ekonomi bahwa alokasi sumberdya air yang optimal secara sosial adalah di mana manfaat sosial marjinal yang diperoleh dari konsumsi air setara dengan biaya sosial marjinal yang dikeluarkannya. Manfaat sosial marjinal ini dicirikan oleh kurva permintaan terhadap air, sementara biaya sosial marjinal yang menggambarkan kurva supply air menggambarkan biaya yang harus dibayar oleh pengguna untuk memproduksi satu unit tambahan air. Biaya marjinal atas sumber daya air ini termasuk biaya pengguna user cost atau biaya korbanan terjadinya deplesi sumber daya,dan biaya eksternal, seperti biaya lingkungan dan sebagainya Fauzi, 2004. Menurut Warford 1994 dalam Ebarvia 1997 pendekatan untuk menentukan nilai dari sumberdaya air yang didasarkan pada konsep Marginal Cost Pricing MCP. Warford melihat lebih dekat konsep Marginal Cost Pricing dan mendeinisikannya lebih spesial sebagai marginal opportunity cost MOC yang meliputi penentuan nilai marginal direct atau marginal private cost, marginal user cost dan marginal external cost atas penggunaan sumber daya air. MOC = MPC + MUC+ MEC dimana, MPC = Marginal Private Cost MUC = Marginal User Cost MEC = Marginal External Cost Marginal private cost MPC, menurut Warford 1997 marginal private cost termasuk didalamnya biaya langsung dari produksi yang terjadi pada suatu perusahaan. Dalam kasus water supplies, MPC memasukkan biaya produksi, seperti biaya investasi, biaya perawatan dan biaya pengoperasian, yang kesemua itu adalah fungsi dari konsumsi air. Perhitungan MPC adalah melalui penetapan harga AIC Average Incremental Cost. AIC dihitung melalui pembagian biaya p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now tambahan yang didiskonting dari pertemuan permintaan demand masa yang akan datang oleh penyesuaian tingkat diskonto dari kelebihan tambahan output pada periode yang sama. Marginal user cost MUC, Warford 1997 mengemukakan dalam mengkonsumsi sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, mungkin membutuhkan suatu substitusi bagi penggunanya di masa yang akan datang. Perhitungan MUC ditentukan dengan melihat selisih antara nilai sekarang dari biaya produksi marjinal pengganti teknologi dengan nilai sekarang atas biaya produksi marjinal dari teknologi yang digunakan saat ini. Marginal external cost merupakan biaya atas kerusakan lingkungan. yang disebabkan oleh over-extraction air tanah, pencemaran oleh limbah, dan sebagainya. Warford 1997 berpendapat bahwa biaya eksternal mungkin muncul pada tingkat produksi atau tingkat konsumsi, dan mungkin akan berdampak positif dan negatif. Pengkonsumsian air mungkin menghasilkan manfaat kesehatan, tidak hanya pada penggunanya tetapi juga pada yang lainnya. Gambar 2 memperlihatkan alokasi optimal berdasarkan prinsip MCP. Alokasi optimal secara sosial ada pada titik P dan Q di mana manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal. Jika kemudian terjadi eksternalitas negatif dalam pemanfaatan sumber daya air, biaya marjinal akan bergeser ke kiri dan menyebabkan makin berkurangnya supply air sehingga keseimbangan baru dicapai pada harga yang lebih tinggi dengan kuantitas makin sedikit Q L Q Fauzi, 2004. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Gambar 2. Alokasi optimal berdasarkan MCP Fauzi, 2004 Dinar et al. 1997 dalam Fauzi 2004 menyatakan bahwa mekanisme MCP memiliki beberapa kelebihan, antara lain secara teoritis mekanisme ini dianggap paling efisien dan dapat menghindari terjadinya underpriced penilaian di bawah harga dan penggunan yang berlebihan overuse. Namun demikian, MCP juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan tersebut menyangkut aspek kesetaraan equity. MCP mengabaikan aspek ini karena pada saat terjadinya kekurangan air musim kemarau misalnya, kenaikan harga air pada tingkat yang sangat tinggi akan banyak memberikan dampak negatif terhadap masyarakat berpenghasilan rendah.

2.2. Pajak